^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Magisterium Bebas dari Kesalahan
Seorang pendukung suatu kelompok tradisionalis palsu, Serikat Santo Petrus, baru-baru ini menulis kepada kami. Tanggapan-tanggapan yang ditulisnya itu sungguh menggambarkan kenyataan yang menyedihkan bahwa para pendukung yang berkeras kepala dari kelompok-kelompok semacam itu menolak Allah dan tidak memiliki iman sejati. Pria ini berpikir bahwa ia percaya akan dogma extra ecclesiam nulla salus sembari menerima Vatikan II (yang menyangkal dogma tersebut) dan bahkan mengaku bahwa Yohanes Paulus II adalah seorang “santo”. Ia adalah seorang individu yang sungguh teperdaya. (Video berbahasa Inggis ini menjelaskan dan membuktikan bahwa dengan menerima sang penyembah berhala dan pendukung ekumenisme sesat, Yohanes Paulus II, sebagai seorang “santo”, sewaktu pria itu akrab dengan kehidupan Yohanes Paulus II, orang itu sebenarnya menyembah dewa-dewi sesat dan menyangkal perintah Allah yang pertama: https://www.youtube.com/watch?v=SPs7jdfaib0) Menurut kami, menarik pula bahwa di dalam bincang-bincang tersebut, pria ini merujuk kepada Fransiskus, sang bidah notorius itu sebagai “Bergoglio”. Ia lebih suka menjaga jarak dari Anti-Paus pemurtadnya itu jika hal itu memberikannya kemudahan, walaupun ia mengakui bahwa Bergoglio berada dalam Gereja Kristus, memiliki iman sejati, dan bahwa orang-orang Katolik harus tunduk kepadanya.
Kehendak buruk pria itu tampak di sepanjang perbincangan tersebut. Di tengah-tengah perbincangan itu, dari antara berbagai pernyataan lain yang bermasalah yang diajukannya, pria tersebut mengucapkan suatu bidah yang umum ditemukan di kalangan tradisionalis palsu: bahwa Magisterium Gereja dapat menjadi sesat atau dapat secara resmi mengajarkan kesalahan. Ia menulis:
Posisi sesatnya yang menyatakan bahwa Magisterium dapat menjadi sesat atau secara resmi mengajarkan kesalahan tentunya terkait dengan cara pandang dirinya pada saat ini terhadap sekte Vatikan II yang sesat dan bejat. Karena ia tidak menerima ajaran Katolik tentang infalibilitas Magisterium dan bebasnya Gereja dari kesalahan, ia merasa nyaman dengan suatu pseudo-magisterium yang secara konsisten mengajarkan bidah, doktrin sesat, dan menuntun orang-orang ke Neraka. Kenyataannya, ajaran “magisterial” sekte Vatikan II dalam perkara-perkara seperti eklesiologi dan kebebasan beragama telah diajarkan selama 50 tahun. Sekte Vatikan II telah mengemukakan ajaran sesatnya berulang kali dan secara konsisten dalam berbagai bentuk dokumen resmi – dari ensiklik-ensilik sampai dokumen-dokumen “apostolik” sampai ‘konsili ekumenis’. Tentunya hal semacam itu tidak mungkin terjadi kepada Gereja Katolik dan kepada para Paus sejati. Memang benar bahwa kurun waktu di mana pseudo-magisterium sekte Vatikan II telah mempermaklumkan ajaran sesatnya sebanding dengan kurun waktu di mana para Paus mengutuk kebebasan beragama di dalam ensiklik-ensiklik di abad ke-19. Jika, menurut para tradisionalis palsu, para paus dapat mengajarkan doktrin sesat di dalam surat-surat ensiklik selama lebih dari 50 tahun setelah Vatikan II, mengapakah ajaran yang menentang kebebasan beragama sebelum Vatikan II yang berlangsung sekitar 50+ tahun tidak mungkin salah? Ini adalah suatu gambaran lain tentang bagaimana posisi mereka sama sekali sesat. Kenyataannya, jika sekte Vatikan II mengeluarkan suatu dokumen resmi yang ditujukan kepada Gereja universal pada saat ini, dokumen semacam itu kemungkinan besar bukan hanya akan memuat kesalahan yang jelas tetapi juga ajaran-ajaran bidah yang kentara yang banyak jumlahnya (seperti Amoris Laetitia dan Evangelii Gaudium). Itu adalah ciri suatu sekte sesat, dan bukan Gereja Katolik.
Sewaktu seseorang sungguh percaya dan menerima ajaran Gereja Katolik bahwa Magisterium dan Gereja bebas dari kesalahan, orang itu akan jauh lebih cepat mengakui posisi yang sejati: bahwa sekte Vatikan II bukanlah Gereja Katolik, dan bahwa para pengklaim Kepausan Vatikan II adalah Anti-Paus. Maka, sangatlah penting untuk mengerti ajaran Gereja ini. Jadi, berikut beberapa kutipan yang mengemukakan ajaran Gereja Katolik tentang bebasnya Magisterium dan Gereja Katolik dari kesalahan. Orang-orang Katolik sejati percaya akan ajaran ini ; para tradisionalis palsu tidak.
Mohon mencatat pula di sini bahwa Gereja bersifat infalibel dalam “magisterium yang autentik” yang dimilikinya. Paus Leo XIII mendeklarasikan bahwa dengan menyangkal ajaran “magisterium yang autentik”, seseorang memisahkan diri dari Gereja. Posisi bahwa “magisterium autentik” dapat memuat kesalahan sering dijumpai di kalangan tradisionalis palsu. Bahkan, banyak orang sedevakantis, yang mengikuti pernyataan-pernyataan yang salah dari para teolog pra-Vatikan II tertentu, telah menggunakan istilah yang tidak akurat bahwa “magisterium yang autentik” tergolong ajaran Paus Roma yang mungkin salah. Seperti yang kita lihat di atas, pandangan semacam itu tidak benar. Magisterium yang autentik adalah otoritas pengajaran dari Gereja yang mengikat di bawah ancaman pendepakan secara otomatis dari lembaga itu, Gereja. Maka, Magisterium yang autentik bersifat infalibel. Tidak, ini bukan hanya perkara semantik. Walaupun tentunya benar bahwa tidak semua hal yang diucapkan atau diajarkan oleh seorang Paus Roma bersifat infalibel atau tergolong suatu ajaran yang nyata/resmi dari Magisterium, sangatlah penting untuk tetap setia kepada bahasa Gereja. Sewaktu seseorang tetap setia kepada bahasa Gereja, bahwa Magisterium bebas dari kesalahan, seseorang akan secara alamiah terjurus kepada kebenaran dan menghindari banyak kesalahan.
Misalnya, seandainya saja para pengikut tradisionalis palsu dari sekte Vatikan II terus bersetia kepada bahasa Gereja tentang Magisterium, yakni, bahwa Magisterium bebas dari kesalahan dan bahwa magisterium yang autentik bersifat infalibel, mereka akan mengalami kesulitan yang luar biasa bahkan dalam menuturkan suatu pembelaan untuk posisi mereka. Bayangkan saja, betapa mereka akan tampak begitu lemah dan tidak konsisten sewaktu mereka menyatakan bahwa tidak satu pun dari ajaran sekte Vatikan II tentang kebebasan beragama, ekumenisme sesat, dll, pernah dipermaklumkan oleh “Magisterium”, walaupun ajaran sesat Vatikan II itu telah dikemukakan dalam dokumen resmi yang berturut-turut, yang ditujukan kepada Gereja universal, termasuk di dalam Vatikan II, surat-surat ensiklik, dll. Di samping itu, ada banyak kutipan dari para otoritas sekte Vatikan II sendiri yang menyatakan ajaran mereka, ajaran kebaruan itu, sebagai ajaran yang bersifat “magisterial”. Para tradisionalis palsu bukannya menghadapi situasi yang sulit itu, mereka justru sering menentang bahasa Gereja tentang Magisterium, dengan berargumentasi bahwa Magisterium dapat mengajarkan kesalahan atau bahkan menentang dirinya sendiri. Sehubungan dengan hal ini, orang dapat berpikir tentang pengakuan iman yang diterbitkan oleh lembaga SSPX-MC yang bidah dan skismatis, yang secara lancang menyatakan bahwa Gereja Katolik dan sekte Vatikan II memiliki “dua Magisteria yang berlawanan” - dalam kata lain, bahwa Magisterium menentang dirinya sendiri! Pernyataan ini tentunya adalah omong kosong yang bidah dan skismatis. Seandainya para pengikut kelompok-kelompok semacam itu sungguh percaya akan, dan tetap setia kepada, bahasa Gereja dan ajaran Gereja tentang infalibilitas Magisterium (seperti yang ditunjukkan di atas), mereka akan cepat meninggalkan posisi mereka yang sesat dan berbahaya bagi jiwa, dan menolak para gembala tradisionalis palsu yang menuntun mereka ke dalam bidah.
Kedua artikel berikut juga membahas masalah tentang infalibilitas Magisterium dan bagaimana hal tersebut berhubungan dengan pembantahan terhadap posisi para tradisionalis palsu dan lainnya di dalam Kontra Gereja.
Posisi-Posisi Serikat Santo Pius X (SSPX)
Apakah Vatikan II Infalibel? Jika Anda Percaya bahwa Paulus VI adalah Seorang Paus Sejati, Ya.
Artikel-Artikel Terkait
Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 3 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 4 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...yang sesat kayaknya anda si penulis
CanonMR 7 bulanBaca lebih lanjut...permisi boleh tanya klo warna liturgi biru itu apa ya? apakah dulu gereja mewajibkan/mengharuskan biru menjadi warna liturgi trimakasih
Yulius Kristian 10 bulanBaca lebih lanjut...