^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Hidup Selibat di dalam Kitab Suci
Seorang Protestan baru-baru ini menulis kepada kami dan menyerang Gereja Katolik serta ajarannya tentang hidup selibat. Ia berkata:
Karena hal ini adalah suatu kesan yang umum di antara para Protestan, pantaslah untuk menjadikan kebohongan yang tidak berdasarkan Kitab Suci ini sebagai Bidah Minggu Ini. Gereja Katolik mengajarkan secara dogmatis bahwa keadaan keperawanan atau keselibatan adalah suatu keadaan yang lebih tinggi daripada pernikahan. Dogma dari Gereja Katolik ini berasal dari Kitab Suci, seperti yang kita akan lihat.
Tentunya hal ini bukan berarti bahwa keadaan pernikahan itu buruk. Pernikahan adalah keadaan yang baik jika dilakukan sebagaimana mestinya, tetapi keselibatan lebih baik. Di dalam 1 Korintus 7, St. Paulus mengajarkan secara jelas bahwa keselibatan lebih baik daripada pernikahan, dan oleh karena itu, memberikan bantahan yang kuat terhadap penolakan Protestan terhadap kenyataan ini.
Kita melihat bahwa St. Paulus secara jelas menunjukkan bahwa keperawanan atau keselibatan adalah keadaan yang lebih baik daripada keadaan pernikahan. Kita juga melihat hal ini di dalam kata-kata Yesus sendiri:
Yesus berbicara dengan jelas di sini tentang orang-orang yang hidup sendiri dan hidup suci demi kerajaan Allah. Seperti yang dicatat oleh komentar Katolik di dalam Kitab Suci Douay Rheims tentang ayat ini : “Terdapat orang-orang yang tidak dapat kawin, untuk Kerajaan Surga… Teks ini tidak dimaksudkan untuk dimengerti secara harfiah, tetapi berarti bahwa terdapat orang-orang semacam itu, yang telah memiliki tekad teguh dan terpuji untuk menjalani hidup sendiri dan suci, untuk melayani Allah di dalam keadaan yang lebih sempurna daripada mereka yang menikah: seperti yang ditunjukkan secara jelas oleh St. Paulus. 1 Korintus 7 :37, 38.”
Kenyataan alkitabiah ini, yang ditolak oleh para Protestan, diajarkan berulang kali oleh para Bapa Gereja – yakni, para penulis Kristiani dari abad-abad terawal yang mengulangi kenyataan yang diwarisi dari para Rasul. Berikut adalah dua dari contoh-contoh yang dapat diberikan:
Poin dari Bidah Minggu ini adalah untuk menunjukkan, sekali lagi, bahwa tidak peduli masalah apa pun yang anda ingin bahas – tentang Kepausan (Matius 16:18-20; Yohanes 21:15-17) atau Ekaristi (Yohanes 6:54) atau Pengakuan Dosa (Yohanes 20:23) atau perlunya Pembaptisan (Yohanes 3:5) atau perlunya iman dengan perbuatan (Yakobus 2:24) atau keselibatan (Matius 19:11; 1 Korintus 7) ataupun hal yang lain – Gereja Katoliklah yang memiliki ajaran alkitabiah yang sejati dan orang-orang Protestanlah yang tidak memilikinya.
Gereja Katolik menganjurkan orang-orang untuk hidup selibat karena hal tersebut lebih tinggi daripada pernikahan. Santo-santa pun menjalani hidup selibat untuk dapat memberikan kemuliaan yang lebih besar kepada Allah. Gambar di atas, dari kiri ke kanan: St. Dominikus; St. Anselmus; St. Louis de Montfort.
Gambar di bawah, dari kiri ke kanan: St. Marguerite-Marie Alacoqe; St. Gertrude; St. Teresa dari Avila
Artikel-Artikel Terkait
Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 3 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 4 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...yang sesat kayaknya anda si penulis
CanonMR 7 bulanBaca lebih lanjut...permisi boleh tanya klo warna liturgi biru itu apa ya? apakah dulu gereja mewajibkan/mengharuskan biru menjadi warna liturgi trimakasih
Yulius Kristian 10 bulanBaca lebih lanjut...