^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Revolusi Vatikan II (1962-1965)
Vatikan II Adalah Agama Baru (32 menit)
Bidah Protestan Vatikan II (26 menit)
Bidah Yahudi Vatikan II (13 menit)
Bidah Vatikan II tentang Komuni Antaragama (8 menit)
(Suatu sesi Vatikan II)
Vatikan II adalah suatu konsili yang berlangsung dari tahun 1962-1965. Vatikan II adalah sebuah konsili sesat yang merupakan suatu revolusi melawan ajaran dan Tradisi Katolik selama 2000 tahun. Vatikan II memuat banyak ajaran sesat yang secara langsung dikutuk sebelumnya oleh para Paus dan konsili-konsili yang infalibel, seperti yang kita akan lihat. Vatikan II berupaya untuk memberikan kepada para umat Katolik suatu agama yang baru. Di dalam kurun waktu pasca-Vatikan II, perubahan-perubahan besar di setiap aspek Iman Katolik berlanjut, termasuk implementasi sebuah Misa Baru.
(Sebelum Vatikan II)
(Setelah Vatikan II)
Vatikan II juga mengeluarkan praktik-praktik baru serta pandangan-pandangan baru terhadap agama-agama lain. Gereja Katolik tidak dapat mengubah ajarannya tentang agama-agama lain dan bagaimana ia memandang anggota-anggota agama-agama lain, karena hal-hal semacam ini adalah kebenaran Iman yang disampaikan oleh Yesus Kristus. Vatikan II mencoba untuk mengubah kebenaran-kebenaran Gereja Katolik tersebut.
Vatikan II dihimpun oleh Yohanes XXIII, dan secara khidmat dipermaklumkan dan diteguhkan oleh Paulus VI pada tanggal 8 Desember 1965. Vatikan II bukanlah suatu konsili umum atau ekumenis yang sejati dari Gereja Katolik karena, seperti yang kita akan lihat secara rinci, konsili ini diadakan dan diteguhkan oleh para bidah manifes (Yohanes XXIII dan Paulus VI) yang tidak memenuhi syarat untuk terpilih sebagai Paus (lihat Konstitusi Apostolik Paulus IV di atas). Buah-buah Vatikan II sangatlah mudah untuk dilihat. Seorang Katolik yang jujur yang hidup sebelum konsili tersebut dan yang membandingkannya dengan agama yang terdapat di dalam dioses-dioses di zaman ini dapat memberikan kesaksian akan fakta bahwa Vatikan II memulai suatu agama baru.
- Bidah yang Paling Spesifik di dalam Vatikan II –
Vatikan II menggunakan kata kerja yang digunakan oleh Konsili Florence untuk mengajarkan hal yang justru berlawanan
Konsili Florence secara dogmatis mendefinisikan bahwa seorang individu yang memiliki suatu pandangan yang berlawanan dengan ajaran Gereja Katolik tentang Tuhan kita Yesus Kristus atau Allah Tritunggal, atau salah satu pun dari kebenaran-kebenaran tentang Tuhan kita atau Allah Tritunggal, ditolak oleh Allah.
Ini adalah definisi dogmatis yang infalibel dari Gereja Katolik tentang individu-individu yang memiliki pandangan tentang Tuhan kita Yesus Kristus atau Allah Tritunggal Mahakudus yang berlawanan dengan pandangan Gereja (misal. orang-orang Yahudi, Muslim, dsb.). Konsili Florence mendefinisikan secara khidmat bahwa siapa pun yang memiliki pandangan yang berlawanan dengan pandangan Gereja tentang Tuhan kita dan Allah Tritunggal (misal. orang-orang Yahudi) dikutuk dan ditolak! Catatan: Konsili Florence tidak semata-mata berkata bahwa pandangan yang berlawanan tentang Tuhan kita ditolak, tetapi bahwa individu tersebut (misal. orang Yahudi itu) ditolak. Dogma ini bersumber dari kebenaran yang secara spesifik diwahyukan oleh Tuhan kita di dalam Kitab Suci.
Kata “menyangkal” berarti menolak. Orang yang menyangkal Tuhan kita ditolak oleh-Nya. Tetapi di dalam Dekret tentang Agama-Agama Non-Kristiani, Vatikan II justru mengajarkan hal yang sama sekali berlawanan.
Vatikan II menyangkal kebenaran yang diwahyukan secara ilahi di dalam Matius 10:33, yang didefinisikan secara khidmat oleh Konsili Florence. Ajaran Vatikan II jelas merupakan bidah.
Tetapi bidah tersebut menjadi lebih buruk jika seseorang mempertimbangkannya dengan lebih rinci. Jika anda meragukan bidah ini, pertimbangkan hal berikut:
Vatikan II vs. Konsili Dogmatis Florence
Nostra Aetate #4 dari Vatikan II: ”... orang-orang Yahudi tidak boleh digambarkan sebagai ditolak atau dikutuk oleh Allah ….”
Konsili Dogmatis Florence: “Maka, semua orang yang percaya akan pandangan-pandangan yang bertentangan atau berlawanan, Gereja mengutuk, menolak, menganatemakan, dan mencela mereka sebagai terasing dari tubuh Kristus yang adalah Gereja.”
Vatikan II, Nostra Aetate #4, Latin Orisinal: “…Iudaei tamen neque ut a Deo reprobati neque ut maledicti exhibeantur…”[4]
Konsili Florence dalam bahasa Latin: “Quoscunque ergo adversa et contraria sentientes damnat, reprobat et anathematizat et a Christi corpore, quod est ecclesia, alienos esse denuntiat.”[5]
Untuk membuat deklarasi dogmatis yang infalibel bahwa Gereja menolak semua orang yang memiliki pandangan yang berlawanan terhadap iman akan Tuhan kita atau Allah Tritunggal, Konsili Florence di dalam bahasa Latin orisinalnya menggunakan kata “reprobat”, yang berarti “menolak”. Kata ini berasal dari kata kerja Latin reprobo, yang berarti “Saya menolak” atau “mengutuk”.
Tetapi kenyataan yang sungguh menakjubkan adalah demikian: Di dalam Nostra Aetate #4 (Dekret Vatikan II tentang Agama-Agama Non-Kristiani), untuk menyatakan hal yang sepenuhnya berlawanan, Vatikan II menggunakan kata kerja yang sama! Vatikan II menggunakan “reprobati”, yang merupakan partisip perfek pasif dari reprobo – kata kerja yang sama yang digunakan oleh Konsili Florence! Hal ini berarti Vatikan II dan Konsili Florence sedang berbicara tentang hal yang persis sama – keduanya menggunakan kata kerja yang sama – dan keduanya mengajarkan hal yang sama sekali berlawanan! Gereja Katolik mendefinisikan bahwa Gereja me-reprobat-kan (menolak) semua individu (orang Yahudi, dsb.) yang berpendapat secara berlawanan dengan Iman akan Kristus atau Allah Tritunggal. Vatikan II mengatakan bahwa para Yahudi tidak boleh digambarkan sebagai “reprobati” (yakni, telah ditolak). Vatikan II hampir tidak dapat menentang dogma Katolik dengan lebih persis!
Tidak mungkin ada keraguan bahwa Vatikan II menentang ajaran dogmatis dari Konsili Florence. Walaupun terdapat banyak bidah yang terang-terangan di dalam Vatikan II, seperti yang kita akan lihat, seperti yang kita akan lihat, bidah ini adalah bidah yang paling spesifik. Seseorang yang menyangkal bahwa Vatikan II mengajarkan ajaran sesat, di hadapan fakta-fakta ini, hanyalah seorang pendusta.
Bidah di dalam Deklarasi Vatikan II Nostra Aetate adalah fondasi teologis untuk ajaran Vatikan II di zaman ini tentang orang-orang Yahudi. Itulah alasan bahwa Vatikan pada masa kini menerbitkan buku-buku yang mengajarkan bahwa para Yahudi sama sekali bebas untuk hidup seakan-akan Kristus belum datang. Itulah alasan bahwa sekte Vatikan II mengajarkan bahwa Perjanjian yang Lama tetap sah. Itulah alasan mengapa Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI melakukan perjalanan-perjalanan ke Sinagoga dalam upaya untuk memberikan validitas kepada agama Yahudi, yang akan kita lihat.
Bidah-Bidah Utama yang Lain dari Vatikan II
Sekarang kami akan membahas bidah-bidah lain yang ditemukan di dalam dokumen-dokumen Vatikan II berikut:
Catatan kaki:
[1] Yves Marsaudon di dalam bukunya Ecumenism Viewed by a Traditional Freemason {Ekumenisme dari Sudut Pandang Seorang Freemason Tradisional}, Paris: Ed. Vitiano, 121; dikutip oleh Permanences, no. 21 (Juli 1965), 87; juga dikutip oleh Uskup Tissier De Mallerais, The Biography of Marcel Lefebvre {Biografi Marcel Lefebvre}, Kansas City, MO: Angelus Press, 2004, hal. 328.
[2] Denzinger, The Sources of Catholic Dogma {Sumber-Sumber Dogma Katolik}, B. Herder Book. Co., Edisi ketiga puluh, 1957, no. 703-705.
[3] Walter M. Abbott, The Documents of Vatican II {Dokumen-dokumen Vatikan II}, The America Press, 1966, hal. 666.
[4] Decrees of the Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-Konsili Ekumenis}, Sheed & Ward and Georgetown University Press, 1990, Vol. 1, hal. 970.
[5] 1937 Latin Version of Denzinger {Versi Latin Denzinger}, Enchiridion Symbolorum, Herder & Co.., no. 705.
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 3 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...