Paket $5.00: Termasuk 2 Buku dan 14 Program DVD (Harga Termasuk Ongkos Kirim)

Beli Seharga $5.00

Bantu Kami Menyelamatkan Jiwa-Jiwa
DONASI

Inilah Penjelasan untuk Kebingungan & Krisis Pasca-Vatikan II
TONTON VIDEO

“Pesulap”: Bukti Keberadaan Dunia Rohani
TONTON VIDEO

Inilah Antikristus!
TONTON VIDEO

Bukti yang Mengagumkan untuk Allah - Bukti Ilmiah yang Membantah Evolusi
TONTON VIDEO

Mengapa Neraka Harus Abadi
TONTON VIDEO

Babel Sudah Jatuh, Sudah Jatuh!!
TONTON VIDEO

Salah Kaprah Orang-Orang Kristen Palsu tentang Efesus
TONTON VIDEO

Penciptaan dan Mukjizat - Versi Kompak
TONTON VIDEO
^
Revolusi Vatikan II (1962-1965)
Yves Marsaudon, Freemason tingkat 33 dari Ritus Skotlandia, 1965:
”...ide pemberani tentang kebebasan berpendapat...- seseorang dapat berbicara dengan benar di sini tentang sebuah revolusi yang telah datang dari loji-loji Mason kami – telah dengan agung membentangkan sayapnya di atas kubah St. Petrus.”[1]
(Sebuah sesi Vatikan II)
Vatikan II adalah sebuah konsili yang berlangsung dari tahun 1962-1965. Vatikan II adalah sebuah konsili sesat yang merupakan sebuah revolusi melawan 2000 tahun ajaran Katolik dan Tradisi. Vatikan II mengandung berbagai ajaran sesat yang secara langsung dikecam oleh Paus-paus sebelumnya dan konsili-konsili yang infalibel, seperti yang kita akan lihat. Vatikan II mencoba untuk memberi para Katolik sebuah agama yang baru. Di dalam kurun waktu yang mengikuti Vatikan II, perubahan-perubahan besar di setiap aspek Iman Katolik berlanjut, termasuk implementasi sebuah Misa Baru.
(Setelah Vatikan II)
Vatikan II juga mengeluarkan praktik-praktik baru dan pandangan-pandangan baru terhadap agama-agama lain. Gereja Katolik tidak dapat mengubah ajarannya tentang agama-agama lain dan bagaimana ia memandang anggota-anggota agama-agama lain, karena hal-hal ini adalah kenyataan dari Iman yang disampaikan oleh Yesus Kristus. Vatikan II mencoba untuk mengubah kenyataan-kenyataan tersebut dari Gereja Katolik.
Vatikan II digelar oleh Yohanes XXIII, dan secara khidmat dipermaklumkan dan diteguhkan oleh Paulus VI pada tanggal 8 Desember 1965. Vatikan II bukanlah sebuah konsili umum atau ekumenis sejati dari Gereja Katolik karena, seperti yang kita akan lihat secara rinci, konsili ini diadakan dan diteguhkan oleh bidah-bidah terang-terangan (Yohanes XXIII dan Paulus VI) yang tidak memiliki hak untuk pemilihan Paus (lihat Konstitusi Apostolik Paulus IV di atas). Buah-buah Vatikan II sangatlah mudah untuk dilihat. Seorang Katolik yang jujur yang hidup sebelum konsili tersebut dan membandingkannya dengan agama yang terdapat di dalam dioses-dioses hari ini dapat memastikan fakta bahwa Vatikan II memulai sebuah agama baru.
- Bidah yang Paling Spesifik di dalam Vatikan II –
Vatikan II menggunakan kata kerja yang sama seperti Konsili Florence untuk mengajarkan hal yang benar-benar berlawanan
Konsili Florence secara dogmatis mendefinisikan bahwa seorang individu yang memiliki sebuah pandangan yang berlawanan dengan ajaran Gereja Katolik tentang Tuhan kita Yesus Kristus atau Allah Tritunggal, atau kenyataan tentang Tuhan kita atau Allah Tritunggal, ditolak oleh Allah.
Ini adalah definisi dogmatis yang infalibel dari Gereja Katolik akan individu-individu yang memiliki pandangan akan Tuhan kita Yesus Kristus atau Allah Tritunggal Mahakudus yang berlawanan dengan pandangan Gereja (misal. orang-orang Yahudi, Muslim, dsb.). Konsili Florence mendefinisikan secara khidmat bahwa siapa pun yang memiliki pandangan yang berlawanan dengan pandangan Gereja tentang Tuhan kami dan Allah Tritunggal (misal. orang-orang Yahudi) dikecam dan ditolak! Catatan: Konsili tersebut bukan hanya berkata bahwa pandangan yang berlawanan akan Tuhan kita ditolak, tetapi bahwa individu tersebut (misal. orang Yahudi) ditolak. Dogma ini berakar di dalam kenyataan yang Tuhan kita wahyukan secara spesifik di dalam Kitab Suci.
Kata ‘menyangkal’ berarti untuk menolak. Ia yang menyangkal Tuhan Kita ditolak oleh-Nya. Tetapi di dalam Dekret tentang agama-agama Non-Kristiani, Vatikan II justru mengajarkan yang sama sekali berlawanan.
Vatikan II menyangkal kenyataan yang diwahyukan Allah di dalam Matius 10:33, yang didefinisikan secara khidmat oleh Konsili Florence. Ajaran Vatikan II terang-terangan sesat.
Tetapi hal tersebut menjadi lebih buruk jika seseorang mempertimbangkannya dengan lebih rinci. Jika anda meragukan bidah ini, pertimbangkan hal berikut:
Vatikan II vs. Konsili Dogmatis Florence
Nostra Aetate #4 dari Vatikan II: ”...hendaknya orang-orang Yahudi jangan digambarkan seolah-olah ditolak atau terkutuk oleh Allah...”
Vatikan II, Nostra Aetate #4, Latin Orisinal: “…Iudaei tamen neque ut a Deo reprobati neque ut maledicti exhibeantur…”[4]
Konsili Florence dalam bahasa Latin: “Quoscunque ergo adversa et contraria sentientes damnat, reprobat et anathematizat et a Christi corpore, quod est ecclesia, alienos esse denuntiat.”[5]
Untuk membuat deklarasi dogmatis yang infalibel bahwa Gereja menolak semua orang yang memiliki pandangan yang berlawanan kepada iman akan Tuhan kita atau Allah Tritunggal, bahasa Latin orisinal dari Konsili Florence menggunakan kata ‘reprobat’, yang berarti ‘menolak.’ Hal ini berasal dari kata kerja Latin reprobo, yang berarti ‘Saya menolak’ atau ‘mengecam’.
Tetapi berikut adalah senjatanya yang paling mematikan: Di dalam Nostra Aetate #4 (Dekret Vatikan II tentang Agama-agama Non-Kristiani) untuk menyatakan hal yang benar-benar berlawanan, Vatikan II menggunakan kata kerja yang sama! Vatikan II menggunakan ‘reprobati’, yang merupakan kata partisip perfek pasif dari reprobo – kata kerja yang sama dengan yang digunakan Konsili Florence! Hal ini berarti Vatikan II dan Konsili Florence berkata tentang hal yang sama – mereka menggunakan kata kerja yang sama – dan mereka mengajarkan hal yang berlawanan! Gereja Katolik mendefinisikan bahwa semua individu (Yahudi, dsb.) yang memiliki pandangan berlawanan dengan Iman di dalam Kristus atau Allah Tritunggal yang Gereja ‘reprobat’ (tolak). Vatikan II mengatakan bahwa para Yahudi tidak boleh digambarkan sebagai ‘reprobati’ (yaitu telah ditolak). Vatikan II menentang dogma Katolik dengan sangat persis!
Tidak dapat diragukan sama sekali bahwa Vatikan II menentang ajaran dogmatis dari Konsili Florence. Walaupun terdapat banyak bidah-bidah yang sangat jelas di dalam Vatikan II, seperti yang kita akan lihat, seperti yang kita akan lihat, ini adalah bidah yang paling spesifik. Seseorang yang menentang bahwa Vatikan II mengajarkan ajaran sesat, setelah mengetahui fakta-fakta ini, hanyalah seorang pembohong.
Bidah di dalam Deklarasi Vatikan II Nostra Aetate adalah fondasi teologi untuk ajaran masa kini Vatikan II tentang orang-orang Yahudi. Itulah alasan bahwa Vatikan pada masa kini menerbitkan buku-buku yang mengajarkan bahwa para orang Yahudi bebas sama sekali untuk hidup layaknya Kristus belum datang. Itulah alasan bahwa sekte Vatikan II mengajarkan bahwa Perjanjian yang Lama tetap sah. Itulah alasan mengapa Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI melakukan perjalanan-perjalanan ke Sinagoga dalam usaha untuk mengesahkan agama Yahudi, yang kita akan lihat.
Bidah-Bidah Utama Lain dari Vatikan II
Sekarang kita akan membahas bidah-bidah lain yang ditemukan di dalam dokumen-dokumen Vatikan II berikut:
Catatan kaki:
[1] Yves Marsaudon di dalam bukunya Ecumenism Viewed by a Traditional Freemason {Ekumenisme dari Sudut Pandang Seorang Freemason Tradisional}, Paris: Ed. Vitiano, 121; dikutip oleh Permanences, no. 21 (Juli 1965), 87; juga dikutip oleh Uskup Tissier De Mallerais, The Biography of Marcel Lefebvre {Biografi Marcel Lefebvre}, Kansas City, MO: Angelus Press, 2004, hal. 328.
[2] Denzinger, The Sources of Catholic Dogma {Sumber-Sumber Dogma Katolik}, B. Herder Book. Co., Edisi ketiga puluh, 1957, no. 703-705.
[3] Walter M. Abbott, The Documents of Vatican II {Dokumen-dokumen Vatikan II}, The America Press, 1966, hal. 666.
[4] Decrees of the Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-Konsili Ekumenis}, Sheed & Ward and Georgetown University Press, 1990, Vol. 1, hal. 970.
[5] 1937 Latin Version of Denzinger {Versi Latin Denzinger}, Enchiridion Symbolorum, Herder & Co.., no. 705.