^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Kitab Suci Mengajarkan bahwa Yesus Sungguh Hadir di dalam Ekaristi
Yohanes 6:53- “Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.”
Orang-orang Protestan tidak percaya bahwa Ekaristi adalah tubuh, darah, jiwa, dan keilahian Yesus Kristus yang sejati. Umat Katolik percaya bahwa setelah konsekrasi Misa, “Tuhan Yesus Kristus, Allah sejati, manusia sejati, secara benar, nyata, dan secara substansi terdapat” di dalam Ekaristi di dalam rupa roti dan anggur (Konsili Trente, Dekret tentang Ekaristi). Pandangan Katolik tentang Ekaristi telah serempak dipegang selama 1.500 tahun pertama Kekristenan. Dukungan dari Kitab Suci untuk ajaran Katolik tentang Ekaristi sangat banyak jumlahnya dan tidak bisa dipungkiri.
DALAM YOHANES BAB 6, YESUS MENGATAKAN DENGAN JELAS BAHWA TUBUHNYA ADALAH MAKANAN DAN DARAHNYA ADALAH MINUMAN, DAN BAHWA ANDA HARUS MEMAKAN TUBUHNYA DAN MINUM DARAHNYA
Yesus berkata berulang-ulang kali, dan dalam istilah yang paling jelas, bahwa daging-Nya adalah makanan dan darah-Nya adalah minuman. Ia berkata bahwa jikalau anda tidak makan daging-Nya dan minum darah-Nya, anda tidak akan mempunyai hidup di dalam diri anda.
PARA ORANG YAHUDI MENCEMOOH KONSEP TENTANG MEMAKAN DAGINGNYA; JAWABAN YESUS MEMASTIKAN BAHWA INILAH YANG IA MAKSUDKAN
Orang-orang non-Katolik menyatakan bahwa perkataan Yesus pada Yohanes 6 tidak seharusnya diartikan secara harfiah. Mereka mengatakan bahwa Yesus hanya berkata secara kiasan atau simbolis. Interpretasi ini tidak didukung oleh konteks Yohanes 6. Terlebih lagi, hal ini sudah dibantah oleh perkataan Yesus kepada para Yahudi segera setelah mereka berkata bahwa mereka tidak percaya harus memakan daging-Nya.
Para Yahudi tidak percaya bahwa hal tersebut dapat terjadi (atau bahwa itu adalah benar-benar maksud Yesus) bahwa Ia akan memberikan daging-Nya untuk dimakan. Mereka mengatakan persis apa yang orang-orang Protestan katakan pada masa kini. Andaikan Yesus berkata secara kiasan (dan bukan harfiah), seperti yang orang – orang Protestan katakan, maka ini adalah kesempatan terbaik bagi-Nya untuk memastikan kepada mereka bahwa ketakutan mereka tidak beralasan. Andaikan ini benar, ini adalah waktu terbaik bagi Yesus untuk menjelaskan bahwa Ia tidak benar-benar memaksudkan orang-orang untuk memakan daging-Nya, tetapi bahwa maksud-Nya lain.
Jadi apakah yang Yesus katakan kepada mereka? Dalam menjawab ketidakpercayaan ini, kita melihat bahwa Yesus mengulangi pesan yang sama bahwa mereka haruslah memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya, bahkan dalam istilah yang lebih kuat. Ia berkata kepada mereka bahwa jika mereka tidak memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya, mereka tidak akan mempunyai hidup dalam diri mereka (Yohanes 6:53).
ADA LAGI: DI YOHANES 6:54, KITAB SUCI TIDAK MENGGUNAKAN KATA PHAGO (YANG BERARTI “MAKAN”) MELAINKAN TROGO (YANG BERARTI “MENGUNYAH” ATAU “MENGGEROGOTI”) UNTUK MENGATASI KERAGUAN BAHWA YESUS BERPESAN UNTUK MEMAKAN DAGINGNYA
Kata phago (yang berarti “memakan” atau “mengonsumsi”) digunakan sembilan kali di dalam naskah orisinal bahasa Yunani dari Yohanes 6:23-53. Phago ini cukup untuk mengungkapkan konsep tentang memakan daging Yesus. Segera setelah para Yahudi mengungkapkan ketidakpercayaan bahwa Yesus benar-benar memaksudkan hal tersebut, kita membaca (di Yohanes 6:54) bahwa Yesus menggunakan istilah lain yang lebih kuat dan harfiah. Kata yang Ia gunakan (di Yohanes 6:54 dan sesudahnya) adalah trogo. Kata ini secara harfiah berarti “menggerogoti, mengunyah, atau melumat,” sebagaimana hal ini bahkan dipastikan oleh ajaran Kitab Suci Protestan di internet.[1] Maka, untuk menyudahi semua keraguan untuk perlunya memakan daging-Nya, Yesus berubah haluan dengan menggunakan sebuah kata yang hanya bisa diartikan secara harfiah yaitu memakan (“menggerogoti, mengunyah”). Kata yang sama, trogo, telah digunakan secara harfiah di Matius 24:38 dan Yohanes 13:18.
Berkaitan dengan bukti ini, tidaklah masuk akal untuk menentang bahwa Yesus mengharuskan umat-Nya untuk benar-benar makan daging-Nya dan darah-Nya.
Yesus Kristus memberikan Tubuh-Nya dan Darah-Nya kepada para Rasul dan Maria.
BAGAIMANA DENGAN YOHANES 6:63?
Dalam menghadapi berbagai bukti di Yohanes 6 bahwa Ekaristi adalah darah dan daging Yesus yang sejati, beberapa orang non-Katolik akan mencari berbagai cara untuk menentangnya. Mereka menunjuk kepada Yohanes 6:63.
Mereka mengklaim bahwa hal ini menunjukkan bahwa Yesus tidak bermaksud agar orang-orang memakan daging-Nya. Tetapi, gugatan ini tidak masuk akal. Hal tersebut dibantah poin-poin berikut.
Pertama, kita tahu bahwa Yesus tidak berbicara tentang daging-Nya di dalam ayat di mana Ia berkata “daging sama sekali tidak berguna.” Pertimbangkanlah pertanyaan ini: apakah daging Yesus sama sekali tidak berguna? Bagaimana dengan Inkarnasi (Penjelmaan)-Nya? Bagaimana Ia bisa berkata bahwa daging-Nya sendiri sama sekali tidak berguna, jika Ia baru saja berkata berulang kali (Yohanes 6:51, dsb) bahwa daging-Nya adalah hidup dunia?
Andaikan Yesus berkata tentang daging-Nya sewaktu Ia berkata bahwa daging sama sekali tidak berguna, maka Ia menyangkal diri-Nya sendiri. Yesus akan menyangkal diri-Nya sendiri. Yesus akan berkata bahwa daging-Nya adalah hidup dunia (Yohanes 6:51, dsb) segera sebelum berkata kepada mereka bahwa “itu sama sekali tidak berguna”. Hal ini mustahil dan konyol. Yesus tidak sedang berbicara tentang daging-Nya sewaktu Ia berkata “daging sama sekali tidak berguna”.
Kedua, Yesus berkata bahwa orang-orang perlu memakan daging-Nya dan minum darah-Nya (dan bahwa daging-Nya adalah makanan) kira-kira sepuluh kali dalam bab ini. Tidak sekali pun Ia mengindikasikan bahwa hal-hal tersebut tidak harfiah, tidak pun di sini.
Tetapi, dengan menekankan kepada mereka bahwa yang Ia katakan tentang daging dan darah-Nya adalah “roh dan hidup”, YYesus mencoba mengenyahkan ide mereka bahwa segala hal yang harus mereka khawatirkan adalah untuk memiliki daging sebagai makanan untuk mempertahankan kehidupan jasmani. Ekaristi adalah daging dan darah sejati Yesus (sebagaimana yang diperjelas-Nya), juga jiwa dan keilahian-Nya, tetapi hal itu pertama-tama membawa karunia rohani. Ekaristi adalah roh dan kehidupan. Ekaristi diperuntukkan sebagai makanan bagi kehidupan rohani dan untuk memperoleh hidup kekal.
Ekaristi sungguhlah Tubuh Kristus.
Ekaristi tidak diterima dengan maksud mengenyangkan perut yang lapar, tetapi untuk hidup rohani yang tidak ternilai dan untuk karunia yang Ia berikan. Itulah yang Yesus katakan kepada mereka. Hal ini didukung poin berikut, yang menunjukkan bahwa bahkan setelah kata-katanya di Yohanes 6:63, banyak dari pengikut-pengikut Yesus meninggalkan-Nya karena “perkataan keras” tentang daging dan darah-Nya. Mereka menyadari bahwa Yesus berkata kepada mereka bahwa mereka harus memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya, tetapi mereka semata-mata menolaknya.
SETELAH MEMBERITAHU MEREKA BAHWA MEREKA HARUS MEMAKAN DAGINGNYA DAN MEMINUM DARAHNYA, BANYAK DARI PENGIKUT-PENGIKUTNYA MENINGGALKANNYA; INI MEMBUKTIKAN DENGAN JELAS KEPADA SEMUA YANG HADIR BAHWA YESUS BERKATA DAN BERMAKSUD SUPAYA ORANG-ORANG MEMAKAN DAGINGNYA
Andaikan Yesus tidak ingin orang-orang memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya, maka Ia akan menjelaskan arti-Nya dan mencegah murid-murid ini yang meninggalkan-Nya, hanya akibat suatu kesalahpahaman. Ia akan berkata seperti ini:“Tunggu, kalian salah paham. Aku hanya berkata secara simbolis. Aku tidak benar-benar bermaksud agar orang-orang memakan daging-Ku dan minum darah-Ku.” Tetapi Ia tidak melakukan hal semacam itu. Ia membiarkan mereka yang tidak dapat menerima pesan-Nya meninggalkan-Nya. Ini sungguh-sungguh tanda kontekstual bahwa semua orang mengerti bahwa Yesus sedang berkata secara harfiah bahwa mereka perlu memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya. Hanya saja mereka tidak dapat menerima hal itu, dan Yesus tidak akan menentang kebenaran atau mengubah apa yang Ia telah katakan kepada mereka.
Fakta bahwa banya pengikut-pengikut Yesus meninggalkan-Nya karena mereka perlu memakan daging-Nya dan minum darah-Nya sayangnya menggambarkan bagaimana hal ini dapat, di dalam waktu yang berbeda di dalam sejarah Gereja, menjadi sebab utama bagi orang-orang untuk meninggalkan iman sejati kepada Kristus. Ini terjadi kembali kembali pada abad ke-16, di mana banyak orang meninggalkan Yesus dan iman sejati-Nya karena mereka menolak untuk percaya bahwa Ekaristi adalah tubuh dan darah sejati Yesus Kristus.
ORANG-ORANG PROTESTAN MENGAKUI BAHWA DARAH ANAK DOMBA PASKAH YANG DISEBUTKAN DI KELUARAN 12 YANG ORANG-ORANG IBRANI GUNAKAN UNTUK MENANDAI PINTU MEREKA BERARTI BAHWA YESUS ADALAH ANAK DOMBA ALLAH YANG DIBUNUH UNTUK DOSA-DOSA MANUSIA; MEREKA TIDAK MENYADARI BAHWA TUHAN JUGA MEMERINTAHKAN ORANG-ORANG IBRANI UNTUK MEMAKAN ANAK DOMBA PASKAH
Di dalam Perjanjian Lama, para Yahudi memakan anak domba Paskah seperti yang diperintahkan Allah (di kiri) dan hal ini melambangkan Yesus sebagai Anak Domba Allah yang kita makan di dalam Ekaristi (di kanan)
Di Keluaran 12 kita membaca bahwa Allah memerintahkan orang-orang Yahudi untuk menandai pintu-pintu mereka dengan darah anak domba. Ketika malaikat maut melewati Mesir, ia melewati pintu-pintu orang-orang Ibrani yang ditandai dengan darah.
Orang-orang Protestan dan Katolik siap mengakui bahwa darah anak domba Paskah (kejadian nyata) adalah suatu tipe (sebuah pertanda) dari Yesus Kristus, anak domba Paskah yang sejati. Ialah Anak Domba sejati yang dibunuh. Darah-Nya tercurah untuk menyelamatkan dunia. Orang-orang harus menerima manfaat dari sengsara-Nya untuk diselamatkan. Perjanjian Baru mengulang-ulang perkataan bahwa Yesus adalah “Anak Domba Allah” yang menghapus dosa-dosa dunia (Yohanes 1:29; 1 Petrus 1:19; Wahyu 22:1; Wahyu 15:3; dsb.). St. Paulus secara khusus menjelaskan bahwa Yesus adalah anak domba Paskah pada 1 Korintus 5:7.
Anak domba Paskah Perjanjian Lama adalah suatu tipe Yesus Kristus.
Tidak diragukan lagi bahwa darah anak domba Paskah adalah sebuah tipe dari darah Yesus Kristus, dan bahwa anak domba Paskah adalah sebuah tipe dari Yesus Kristus. Di sinilah bagian yang menarik tentang hal ini.
Orang-orang Ibrani bukan hanya diperintahkan untuk menandai pintu-pintu mereka dengan darah anak domba; tetapi mereka juga diperintahkan untuk memakan anak domba tersebut!
Perlunya memakan anak domba Paskah menunjukkan perlunya memakan daging dari Anak manusia di dalam Ekaristi. Tidaklah cukup bagi seseorang untuk hanya ditandai dengan darah Anak Domba; ia juga harus memakan Anak Domba Allah, Yesus Kristus, untuk diselamatkan. Orang-orang perlu menerima-Nya di dalam Ekaristi. Ia hadir di dalam Misa Katolik yang valid. Hal lain yang juga menarik adalah bahwa orang-orang yang tidak termasuk keluarga Tuhan tidak dapat memakan anak domba tersebut (Keluaran 12:43-45), sebagaimana tidak seorang pun yang tidak memiliki iman sejati dapat menerima Ekaristi.
YESUS MELAKUKAN MUKJIZAT ROTI DAN IKAN PADA HARI SEBELUM IA BERKATA KEPADA MEREKA TENTANG EKARISTI UNTUK MENUNJUKKAN KEPADA SEMUA ORANG BAHWA MUKJIZAT KEBERLIMPAHAN ADALAH HAL YANG MUNGKIN
Di dalam bab yang sama di mana Yesus berkata dengan sangat jelas supaya orang menerima daging dan darah-Nya di dalam Ekaristi, kita membaca bahwa Ia melakukan mukjizat penggandaan roti dan ikan.
Yesus melakukan mukjizat penggandaan roti dan ikan.
5.000 orang memakan, berkat suatu mukjizat, sesuatu yang berasal dari lima roti jelai dan dua ikan. Yesus melakukan mukjizat ini pada hari yang sama sebelum Ia mengatakan bahwa mereka harus menerima tubuh dan darah-Nya di dalam Ekaristi. Dengan melakukan mukjizat ini sebelum memberitahukan kepada mereka bahwa mereka harus menerima daging dan darah-Nya di dalam Ekaristi, Yesus berkehendak untuk menunjukkan mereka bahwa hal itu mungkin terjadi. Karena konsep untuk memakan daging dan darah Yesus adalah sesuatu yang benar-benar baru dan menggelikan untuk mereka. Dengan cara yang sama, ide bahwa Ia harus, secara mukjizat, menghadirkan diri untuk orang-orang di banyak tempat sangatlah mengagumkan. Tujuan mukjizat penggandaan makanan ini adalah untuk menghapus keraguan mereka, untuk menanamkan kepercayaan akan perkataan-Nya sebelum memberitahukan mereka tentang mukjizat Ekaristi. Penggandaan makanan memang menandakan Ekaristi, makanan yang bermukjizat, yang bukanlah roti melainkan tubuh dan darah Kristus.
EKARISTI BUKAN HANYA ROTI BIASA; JIKA TIDAK, HAL TERSEBUT LEBIH RENDAH DARI TIPE PERJANJIAN LAMA, YAITU MANNA DI PADANG PASIR, YANG MUNCUL SECARA SUPERNATURAL
Tidak diragukan bahwa manna di padang gurun (Keluaran 16) adalah pertanda Ekaristi. Yesus menghubungkan keduanya di Yohanes bab 6.
Yesus membuat sebuah hubungan kepada manna di padang pasir, lalu mengatakan bahwa daging-Nya adalah manna sejati dari Sorga. Manna di padang pasir adalah roti, roti yang muncul secara mukjizat. Manna jatuh setiap hari kecuali hari Sabtu, selama 40 tahun orang-orang Ibrani berada di padang pasir. Manna muncul seperti layaknya jatuh dari Surga.
Pemenuhan di Perjanjian Baru lebih agung dari tipe di Perjanjian Lama. Jika, seperti yang orang-orang Protestan katakan, Ekaristi hanyalah roti biasa, Ekaristi akan lebih rendah derajatnya dari manna di padang pasir, yang muncul secara mukjizat. Roti Ekaristi akan menjadi lebih rendah derajatnya dari tipenya di dalam Perjanjian Lama. Hal ini tidak masuk akal; hal ini tidak bisa terjadi. Dalam suatu cara, Ekaristi haruslah supernatural dan bersifat mukjizat.
YESUS BERKATA: “INILAH TUBUHKU” DAN “INILAH DARAHKU”
IA TIDAK BERKATA: “INI HANYALAH SIMBOL DARI TUBUH DAN DARAHKU”
Terjemahan-terjemahan di atas adalah dari Kitab Suci Terjemahan Baru (1974), yaitu Kitab Suci Protestan yang diterjemahkan Lembaga Alkitab Indonesia (lembaga Protestan). Bahkan terjemahan Protestan menunjukkan bahwa Yesus memproklamasikan Ekaristi sebagi tubuh-Nya dan darah-Nya. Yesus dapat mengungkapkan dengan berbagai cara dalam bahasa Ibrani atau Aram “ini merepresentasikan tubuh-Ku”, atau “ini adalah simbol tubuh-Ku”, tetapi Ia tidak melakukannya. Ia berkata “inilah tubuh-Ku” dan “inilah darah-Ku”.
Terlebih lagi, bertentangan dengan pendapat beberapa orang, ”perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (Lukas 22:19) tidak menyiratkan bahwa Ekaristi hanyalah suatu simbol. Dalam bahasa Yunani, kata “peringatan” adalah anamnesis. Kata ini memiliki arti pengorbanan. Ini hanyalah salah satu dari kurban Perjanjian Lama. Kata ini memiliki arti untuk menghadirkan kembali sesuatu sebagai kurban. Yesus berkata kepada mereka agar mereka menyerahkan tubuh dan darah sejati-Nya kepada Allah Bapa sebagai kurban peringatan..
KATA-KATA YANG DIGUNAKAN YESUS BERHUBUNGAN DENGAN KATA-KATA MUSA DI KELUARAN 24, DI MANA TERJADI PERJANJIAN PERTAMA, YANG MENGGUNAKAN DARAH SEJATI
Institusi Ekaristi (yang kita telah baca di Matius 26, Markus 14, dan Lukas 22) jelas-jelas berhubungan dengan institusi perjanjian pertama di Keluaran 24.
Perhatikan kemiripan kata-kata institusi kedua perjanjian. Yesus menginstitusikan Perjanjian Baru di dalam darah-Nya dengan pola institusi yang sama dengan Musa di dalam perjanjian pertama. Tetapi Perjanjian Baru Yesus menggantikan yang Lama, dan hal tersebut akan menjadi Perjanjian yang Baru dan Kekal. Tetapi jika darah yang disebut oleh Yesus bukanlah darah sejati – melainkan hanyalah sebuah simbol, seperti kata orang-orang Protestan – Perjanjian Baru akan menjadi lebih rendah derajatnya dari Perjanjian Lama; karena institusi Perjanjian Lama melibatkan darah sejati.
1 KORINTUS 10 JELAS-JELAS MENGAJARKAN BAHWA EKARISTI ADALAH KEIKUTSERTAAN DI DALAM TUBUH DAN DARAH SEJATI DARI KRISTUS
St. Paulus berkata dengan jelas bahwa Ekaristi adalah tubuh dan darah sejati Yesus Kristus.
1 KORINTUS 11 BERKATA BAHWA ORANG YANG MENERIMA EKARISTI DENGAN TIDAK PANTAS BERDOSA KEPADA TUBUH DAN DARAH SEJATI DARI TUHAN
Menurut ajaran Kitab Suci yang jelas, seseorang yang menerima Ekaristi dengan tidak layak berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. St. Paulus berkata bahwa orang yang memakan dan meminum hukuman lewat penerimaan Ekaristi tanpa kelakuan dan kearifan yang pantas. Jika Ekaristi hanyalah sebuah roti dan secawan anggur, yang dikonsumsi dalam peringatan akan Kristus, bagaimanakah seseorang yang menerimanya secara tidak layak menjadi berdosa kepada tubuh dan darah Tuhan? Seseorang tentunya tidak dapat berdosa terhadap tubuh dan darah Kristus kecuali jika Ekaristi memang benar-benar tubuh dan darah Kristus.
GEREJA KRISTIANI PERDANA SEREMPAK PERCAYA BAHWA EKARISTI ADALAH TUBUH DAN DARAH KRISTUS
St. Ignatius dari Antiokhia, dari tahun 110 Masehi, percaya bahwa Ekaristi adalah Tubuh Kristus.
Di samping bukti yang jelas dari Kitab Suci yang kita telah lihat, saksi dari Gereja kuno serempak mendukung ajaran Katolik tentang Ekaristi. Orang yang telah menyempatkan diri untuk menelaah pendapat bapa-bapa Gereja tentang hal ini akan menemukan bahwa mereka semua percaya bahwa Ekaristi adalah tubuh dan darah Yesus Kristus. Bapa-bapa Gereja adalah para penulis Kristiani dari abad-abad pertama. Merekalah yang telah menerima tradisi dari para Rasul.
Pandangan Protestan tentang Ekaristi adalah pandangan yang asing dalam 1.500 tahun pertama Gereja Kristiani. Saya dapat mengutip banyak tulisan bapa-bapa Gereja dalam hal ini, tetapi saya akan mengutip tiga saja. Pada tahun 110 Masehi, St. Ignatius dari Antiokhia (salah satu dari bapa apostolik yang secara umum diakui oleh para Protestan) mengatakan hal berikut tentang sekelompok bidah yang menentang bahwa Ekaristi adalah daging Kristus. Ia berbicara tentang para Doketis yang menentang kenyataan tentang Inkarnasi dan Penyaliban.
St. Ireneus dari Lyons, seorang Kristiani dari abad ke-2, percaya akan ajaran Katolik tentang Ekaristi.
Dengan menentang ajaran Katolik tentang Ekaristi, seseorang menentang ajaran yang jelas dari Yesus Kristus dan Kitab Suci.
Catatan kaki:
[1] http://www.studylight.org/lex/grk/view.cgi?number=5176
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 3 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...