Extra Ecclesiam nulla salus (EENS)Sekte Vatikan IIBukti dari Kitab Suci untuk KatolisismePadre PioBeritaLangkah-Langkah untuk BerkonversiKemurtadan Besar & Gereja PalsuIsu RohaniKitab Suci & Santo-santa
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh DihadiriMartin Luther & ProtestantismeBunda Maria & Kitab SuciPenampakan FatimaRosario SuciDoa-Doa KatolikRitus Imamat BaruSakramen Pembaptisan

Kutipan Hari Ini

Apabila Seorang Ayah Bisa Memaksa Putranya untuk Menikah


19/10/2024

Spiritualitas

Ciri orang kudus lain yang mulai terwujud pada diri Fransiskus selepas penampakan Gadis itu (1917) [Bunda Maria dari Fatima] adalah cinta akan kesendirian. Pada suatu pagi di bulan Mei, ia meninggalkan kedua anak perempuan (Yasinta dan Lusia) bersama domba-domba, dan mendaki puncak bukit batu yang tinggi. ‘Kalian tidak boleh naik ke sini!’ serunya ke bawah. ‘Biarkan aku sendiri!’ … Lusia dan Yasinta mulai berlari mengejar kupu-kupu. Tiba saat mereka jemu berbuat demikian, mereka telah lupa sama sekali tentang Fransiskus, dan tidak lagi terpikir tentang dia sampai menyadari diri mereka lapar, dan saat bersantap mereka pastinya sudah lama berlalu. Di sana, Fransiskus, masih terbaring tak bergerak di atas bukit batu ... ‘Apa yang kamu lakukan selama ini?’ ‘Aku memikirkan Allah, yang begitu sedih karena begitu banyaknya dosa’, jawab anak laki-laki itu dengan serius. ‘Coba saja aku bisa memberi-Nya sukacita!’” (William Thomas Walsh, Our Lady of Fatima, hal. 61-62)

Doktrin

St. Thomas Aquinas (1274): Apabila Seorang Ayah Bisa Memaksa Putranya untuk Menikah: “Saya menjawab bahwa, karena dalam pernikahan istilahnya ada semacam pengabdian sepanjang masa, seorang ayah tidak bisa dengan perintahnya memaksa putranya untuk menikah, karena putranya berkeadaan bebas ....” (Summa Theologiae, Suplemen, Pertanyaan 48, Jawaban 6)

Penilaian Gereja lebih baik daripada penilaian seorang kudus


16/10/2024

Spiritualitas

St. Thomas Aquinas (1274): Apabila Percabulan Sederhana Adalah Dosa Berat: “Saya menjawab bahwa, sama sekali tidak diragukan bahwa kita harus memandang percabulan sederhana sebagai dosa berat ....” (Summa Theologiae, Bagian II-II, Pertanyaan 154, Artikel. 2.)

Doktrin

Paus Benediktus XIV, Apostolica (#6), 26 Juni 1749:
“Penilaian Gereja lebih baik daripada penilaian seorang Doktor yang terkenal oleh karena kesucian dan ajarannya.”

Mati raga mengusir keterlekatan duniawi dari hati


14/10/2024

Spiritualitas

St. Alfonsus Liguori: “St. Fransiskus Borgia berkata bahwa doa memasukkan cinta kasih Allah ke dalam jiwa, tetapi mati raga mempersiapkan suatu tempat untuk cinta kasih-Nya, dengan mengusir dari hati keterlekatan-keterlekatan duniawi, yang merupakan rintangan-rintangan yang terkuat terhadap kasih … ‘Doa tanpa mati raga’, ujar Romo Balthasar Alvarez, ‘adalah suatu ilusi, atau hanya berlangsung secara singkat.’”

Doktrin

Paus St. Agato, Konsili Konstantinopel III, 680-681: “ … bagaimanakah ilmu tentang Kitab Suci bisa ditemukan seutuh-utuhnya, jikalau ini tidak dilakukan: apa yang telah didefinisikan secara kanonik oleh para Pendahulu kami yang kudus dan apostolik, dan oleh kelima konsili yang terhormat, Kami jaga di dalam kesederhanaan hati, dan Kami menjaga iman yang diwariskan kepada Kami dari para Bapa tanpa suatu penyesatan pun, dan senantiasa menghendaki dan berjuang untuk memiliki kebaikan yang satu dan yang terutama itu, yakni: agar tiada suatu hal pun dikurangi dari hal-hal yang telah didefinisikan secara kanonik dan agar tiada suatu hal pun diubah atau ditambahkan kepadanya, tetapi agar hal-hal yang sama itu, baik di dalam kata-katanya serta maknanya, dijaga sehingga tak terjamah ….”

Ketika bangsa Israel bersungut-sungut terhadap Musa


12/10/2024

Spiritualitas

“Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu. Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: ‘Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! … Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: ‘Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir.’ Lalu sujudlah Musa dan Harun di depan mata seluruh jemaah Israel yang berkumpul di situ. Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya … TUHAN berfirman kepada Musa: ‘Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka! Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari pada mereka.’” (Bilangan 14:1-12)

Doktrin

“Janganlah engkau menjadi pengikut orang banyak untuk melakukan kejahatan: sewaktu engkau menjadi saksi dalam suatu perkara, janganlah pula engkau mengikuti orang banyak untuk menyimpang dari apa yang benar.” (Keluaran 23:2)

Ketika Allah mulai mengadili


08/10/2024

Spiritualitas

Paus St. Gregorius VII, Musim Panas 1076: “ … Allah yang murka-Nya, ketika Ia mulai mengadili, sama kencang dengan kesabaran-Nya yang berlimpah-limpah.”

Doktrin

St. Ireneus, Contra Haereses, Buku IV, Bab 14, 180 M: “Maka pada mulanya, Allah membentuk Adam, bukan seolah-olah karena Ia membutuhkan manusia, namun agar bisa dimiliki-Nya seseorang yang dapat Dia curahkan kebaikan-kebaikan-Nya … oleh sebab itulah Allah menuntut pengabdian dari pihak manusia, agar, karena Ia baik dan rahim, Ia boleh mencurahkan kebaikan bagi mereka yang terus mengabdi pada-Nya.”

Jam demi jam, awasilah dengan berhati-hati segala sesuatu yang anda lakukan


10/09/2024

Spiritualitas

St. Alfonsus (sekitar 1755): “Kerendahan hati adalah kebenaran, seperti yang telah dikatakan secara benar oleh St. Teresa, dan karena itulah Tuhan amat mencintai orang yang rendah hati, sebab mereka cinta kebenaran.”

Doktrin

St. Benediktus: “Hiduplah dalam takut akan hari pengadilan dan hendaknya engkau punya rasa ngeri yang besar akan Neraka. Rindukanlah kehidupan kekal dengan keinginan suci. Hari demi hari, ingatkanlah dirimu sendiri bahwa engkau akan mati. Jam demi jam, awasilah dengan berhati-hati segala sesuatu yang kaulakukan, penuh sadar bahwa tatapan Allah ada padamu, apa pun yang kaulakukan.”

Tentang Menjaga Kaidah Kebenaran


04/09/2024

Spiritualitas

St. Alfonsus (sekitar 1755): “Dan seperti apakah damai sejahtera yang lebih besar yang dapat dirasa jiwa, selain mampu berkata ketika rebah pada malam hari: Kalau saja ajal menjemput pada malam ini, aku berharap bisa mati dalam rahmat Allah. Betapa besar penghiburan yang datang ketika mendengar sambaran guntur, ketika merasakan tanah yang bergetar, dan menantikan ajal dengan kepasrahan, kalau demikianlah keputusan Allah!” (Persiapan Kematian - Cara Bersiap Menyambut Ajal)

Doktrin

Paus St. Gregorius Agung: “ … menjaga kaidah keadilan, mengesampingkan hormat kepada pribadi manusia mana pun.” (Buku 2, Surat 18)

Dosa sodomi yang mengerikan menajiskan bumi dan membuat murka Allah meletus


02/09/2024

Spiritualitas

St. Petrus Kanisius (Abad XVI), tentang dosa sodomi: “Dosa yang tercela dan keji ini dikutuk di dalam surat-surat dari Santo Petrus dan Santo Paulus; dan di samping itu, dosa ini dikutuk oleh kodrat. Kitab Suci menyatakan kepada kita ... tentang betapa besarnya kejahatan ini … dosa yang mengerikan ini … Jika orang sampai dengan malang melakukannya, bumi sendiri akan menjadi najis, murka ilahi akan meletus setinggi-tingginya terhadap orang itu ....” (Summa Doctrinae Christianae)

Doktrin

Yohanes 20:22-23 – “Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: ‘Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.’”

Berhentilah lebih peduli yang akan dikata orang tentang anda daripada yang dipikirkan Allah


31/08/2024

Spiritualitas

Santo Fransiskus de Borgia berkata: bahwa barang siapa hendak menyerahkan diri kepada Allah harus menginjak-injak di bawah kakinya perkataan yang terkutuk ini: apa yang akan orang katakan? Mengapa kita tidak pernah bertanya kepada diri kita sendiri apa yang akan Yesus Kristus katakan, apa yang akan Bunda Maria katakan?” (St. Alfonsus Liguori)

Doktrin

Hermas, 140 M: " … sebelum seorang manusia menyandang nama Putra Allah, ia mati. Tetapi setelah ia menerima meterai itu, ia menanggalkan kematian dan menerima kehidupan. Oleh karena itu, meterai itu adalah air. Sewaktu mereka turun ke dalam air, mereka mati, dan sewaktu mereka keluar dari dalam air, mereka hidup.”

Besarnya kejahatan manusia di bumi sebelum Air Bah datang


27/08/2024

Spiritualitas

Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: ‘Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.’ Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.” (Kejadian 6:5-8)

Doktrin

2 Korintus 4:3-4 – “Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.”

^

>