^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Leo XIV - Kenyataan Mengejutkan Ini Hampir Tidak Dibicarakan Seorang Pun
Tanggal 8 Mei 2025, Sekte Vatikan II memilih Robert Prevost sebagai Anti-Paus baru mereka. Nama yang dia ambil adalah Leo XIV. Dia tidak Katolik dan jelas bukan paus. Ini merupakan kepastian seperti yang akan dibuktikan video ini. Leo XIV adalah Anti-Paus non-Katolik lainnya dari Sekte Vatikan II, Kontra-Gereja akhir zaman yang sudah dinubuatkan.
Seperti yang sudah kami tunjukkan sebelumnya, tidak seorang pun dari yang disebut-sebut para kardinal Sekte Vatikan II memenuhi syarat untuk terpilih sebagai paus, karena mereka semua adalah bidah notorius. Mereka semua menerima ajaran-ajaran bidah Vatikan II, ekumenisme sesat, dan masih banyak lagi. Orang-orang bidah bukan anggota Gereja Katolik. Dengan demikian, mereka dimustahilkan oleh hukum ilahi untuk menjabat sebagai Paus. Itulah ajaran Katolik.
Robert Prevost (alias Anti-Paus Leo) tidak diragukan lagi seorang bidah notorius. Ini gampang dibuktikannya. Pertama-tama, coba pertimbangkan pendahulunya dalam “Gereja” Vatikan II, Anti-Paus Fransiskus, dan kemudian pertimbangkan bahwa Prevost bersekutu secara terbuka dengan Fransiskus dan secara publik sejalan dengannya. Sebagai kepala Dikasteri untuk para “Uskup ”, Prevost dulu mengawasi pemilihan sebagian besar “uskup” baru dalam Sekte Vatikan II. Artinya, Prevost dulu bekerja sama dengan Anti-Paus Fransiskus.
Jika anda memahami prinsip-prinsip Katolik, anda tahu bahwa orang-orang yang mengaku bersekutu dengan para bidah notorius tak terpungkiri, seperti dengan kaum Arian, dengan Petrus Mongus (seorang Monifisit), dll. karena fakta itu sendiri dianggap sebagai kaum bidah dan bukan bagian dari Gereja Katolik. Ini sangat penting untuk dipahami bahkan sebelum masuk ke bukti spesifik yang cukup besar melawan Prevost, alias, Anti-Paus Leo.
Misalnya, dalam mengutuk persekutuan dengan para bidah, Paus St. Gelasius (yang merujuk pada Akasius) mengajarkan hal berikut:
Perhatikan ya, hanya semata-mata mengakui persekutuan dengan seorang bidah notorius menjadikan orang itu bidah dan bersalah. Poin yang sama ini dinyatakan berulang kali oleh Paus Gelasius dalam surat-suratnya, karena itu adalah prinsip Katolik. Dalam Surat 27, Sri Paus berkata:
Apakah Fransiskus seorang bidah notorius? Ya, tak diragukan sedikit pun. Ia adalah salah seorang bidah paling terkenal dalam seluruh sejarah Gereja. Menyangkal perihal itu sama saja menghujat Tuhan. Berikut cuplikan pendek dari video kami sebelumnya yang dengan singkat merangkum bidah-bidah Fransiskus.
Fransiskus mengajarkan bahwa setiap agama adalah jalan untuk sampai pada Allah.
Itu pada hakikatnya sendiri merupakan bukti bahwa Fransiskus adalah seorang pemurtad monumental, yang benar-benar jahat dan tidak Katolik.
Namun Fransiskus mengajarkan begitu banyak bidah lainnya. Selain mempromosikan indiferentisme keagamaan mutlak secara berkala, ia berpartisipasi dalam ibadat non-Katolik dan pagan, termasuk dalam doa Buddhis, dalam doa kepada “lingkaran suci roh-roh”, dan lain sebagainya.
Dia mendukung percabulan berat dan mengangkat para promotornya. Fransiskus secara resmi menyetujui “pemberkatan” bagi yang disebut-sebut “pasangan” yang hidup dalam zina, percabulan dan sodomi. Fransiskus tidak mengutuk para pendukung paling terbuka dari aborsi dan agenda “LGBT” namun sebaliknya, dia justru memberi mereka semangat. Dia mengutuk hukuman mati, secara eksplisit setuju dengan Martin Luther soal Pembenaran, dan mempromosikan modernisme dengan berbagai cara. Kami bisa terus-terusan membahasnya, seperti pada video-video dan artikel-artikel kami. Ia mengajarkan bidah bahwa semua orang yang dibaptis berada di dalam Gereja Kristus.
Pada banyak kesempatan, Fransiskus mengajarkan bahwa upaya meyakinkan orang akan iman adalah perbuatan tidak licit (tidak diizinkan), dan masih banyak lagi. Semuanya terdokumentasi. Ini semua adalah fakta, terlepas dari yang akan diklaim oleh para pendusta jahat tertentu, suatu perbuatan yang akan mendatangkan hukuman bagi mereka. Fransiskus tidak Katolik sedikit pun.
Prevost adalah kolaborator dekat dengan Anti-Paus Fransiskus yang Protestan dan bidah secara gamblang itu. Tidak hanya itu, Prevost tidak meninggalkan keraguan sedikit pun bahwa dirinya sejalan secara teologis dan spiritual dengan Anti-Paus Fransiskus si Protestan itu, karena Prevost memuji serta berterima kasih kepada Fransiskus dalam pidato pembukaannya setelah terpilih sebagai Anti-Paus.
Dalam pidato pembukaannya, ia menyatakan:
Ia juga berkata:
Dalam pidatonya pada tanggal 10 Mei, dua hari setelah yang disebut-sebut pemilihannya, Prevost mengungkapkan dirinya sejalan dengan Fransiskus tidak kurang dari empat kali.
Coba saya berikan suatu analogi. Misalkan, ada seorang bidah terbuka yang menganut Arianisme. Orang itu mati dan digantikan oleh salah seorang rekan dekatnya. Pada pidato pembukaannya, orang baru itu menyuarakan bahwa dirinya mendukung dan bersekutu dengan pendahulunya yang juga seorang Arian. Apakah dia juga akan dianggap sebagai seorang bidah Arian? Ya, tentu saja, dan umat Katolik berkewajiban untuk menolak orang itu. Bahkan, tidak ada orang Katolik yang punya otoritas untuk menganggap orang semacam itu Katolik. Prinsip ini juga berlaku kepada Prevost akibat persekutuannya dengan Fransiskus. Karena kesejalanan dan persekutuannya secara publik dengan Anti-Paus Fransiskus, seorang non-Katolik notorius, tanpa perlu mempertimbangkan apa saja yang dikatakan Prevost, dia terbukti seorang bidah notorius sama seperti Fransiskus dan tidak memenuhi syarat untuk menjabat Paus. Itulah poin kuncinya.
Jadi, ini benar-benar sederhana sekali. Kalau anda menganggap Fransiskus seorang bidah, maka anda harus menolak Prevost. Dan kalau anda tidak menganggap Fransiskus seorang bidah, ya ... anda pemurtad.
Prevost memberi penghormatan kepada makam Anti-Paus Fransiskus dan berdoa di makamnya. St. Thomas mengajarkan bahwa seandainya seseorang menghormati kubur Muhammad, orang itu akan dianggap sebagai pemurtad. Demikian juga, seseorang yang memberi penghormatan kepada kubur Anti-Paus Fransiskus atau berdoa di kuburnya, orang itu dianggap bidah. Namun Prevost sendiri telah mengajarkan banyak ajaran bidah, dan sama sekali tidak diragukan bahwa akan ada lebih banyak lagi yang dia promosikan seiring berjalannya waktu. Pemilihannya sebagai Anti-Paus didukung oleh pendukung “LGBT” terkenal, James Martin, yang menyebutnya brilian dan berkata bahwa dia bersukacita atas pemilihan tersebut.
Sebagai Kepala Dikasteri untuk Para “Uskup ”, Prevost mengangkat Robert McElroy yang bereputasi buruk ke Washington, DC. Karena Prevost bersekutu dengan seorang pemurtad seperti itu, semakin terbukti bahwa mereka berada dalam Gereja palsu. Sebelum terpilih Anti-Paus, Prevost menentang hukuman mati, mempos ulang berbagai macam hal yang mewujudkan indiferentisme keagamaan, dan masih banyak lagi.
Dalam pidatonya pada 10 Mei (salah satu pidato pertamanya sebagai Anti-Paus), Prevost mendukung dokumen bidah notorius, bernama Evangelii Gaudium, yang diterbitkan oleh Anti-Paus Fransiskus pada tahun 2013. Prevost menyebutnya cakap.
Dokumen sesat Evangelii Gaudium itu mengajarkan bidah bahwa orang-orang yang hidup sebagai non-Kristiani bisa dibenarkan oleh rahmat Allah. Itu secara terang-terangan sesat dan bertentangan dengan definisi dogmatis yang disampaikan Gereja: yaitu, bahwa hanya mereka yang memiliki iman Kristen/Katoliklah yang dapat dibenarkan. Dokumen itu juga mengajarkan bidah bahwa orang-orang Yahudi memiliki perjanjian yang sah dengan Allah, dan menyalahgunakan Kitab Suci untuk mengajarkan doktrin sesat itu.
Maka dari itu, dalam beberapa hari pertamanya, Prevost mempromosikan bidah-bidah notorius yang sudah dikutuk oleh para Paus sejati. Berikut contoh lain bagaimana Prevost hanya melanjutkan Kemurtadan Vatikan II. Ini ditemukan dalam Pesan Vatikan kepada umat Buddha tertanggal 12 Mei, beberapa hari setelah Prevost "terpilih".
Komite Dialog Antaragama (yang sekarang beroperasi di bawah Prevost) mengirim pesan yang benar-benar buruk dan satanik, seperti biasanya, untuk memperingati hari raya Waisak Buddhis dan menyemangati orang-orang pagan dalam agama sesat mereka yang tidak menghantar pada keselamatan, melainkan kebinasaan.
Pesan itu setara mendukung agama Buddha, dan didasari Vatikan II. Itu adalah perwujudan indiferentisme agama. Prevost mengizinkannya dan juga bersekutu dengannya.
Yang disebut-sebut Misa pertama Prevost adalah Misa palsu Novus Ordo yang menampilkan dua orang lektor perempuan. Itu adalah bukti bahwa Prevost bahkan tidak tradisional secara liturgis. Namun seandainya pun dia tradisional secara liturgis, itu tidak akan mengubah fakta bahwa dalam perkara doktrin, dia seorang bidah notorius.
Memang benar, di tanggal 8 Mei – hari dia dipilih oleh Kontra-Gereja Vatikan II, Prevost mengirim surat kepada Komite Yahudi Amerika, meyakinkan mereka bahwa dia akan bekerja sama dengan mereka dalam “semangat” Vatikan II dan Nostra Aetate. Nostra Aetate tidak hanya memuat bidah, namun juga telah menjadi fondasi langsung untuk pernyataan serta perbuatan tak terhitung yang bidah dan penuh dosa yang dilakukan oleh para anggota Sekte Vatikan II, termasuk perbuatan-perbuatan dosa berat di tempat-tempat “ibadah” mereka. Surat Prevost tentang hal ini merupakan bukti lebih lanjut bahwa dia tidak Katolik.
Di tahun 2023, Prevost juga menegaskan bahwa dia setuju dengan Fransiskus yang "terbuka dan ramah" kepada orang-orang dengan apa pun gaya hidup, pakaian, dan lain-lainnya. Itu termasuk memberkati yang disebut-sebut “pasangan” yang terlibat dalam percabulan, sodomi, dll. Dengan demikian semakin terbukti bahwa Prevost adalah seorang pemurtad pro-“LGBT”.
Prevost menganggap Anti-Paus Paulus VI dan Yohanes Paulus II sebagai santo, kendati kedua-duanya secara terbuka bidah dan mempromosikan indiferentisme agama serta ekumenisme sesat.
Pada pidatonya di 10 Mei, ia menegaskan “komitmen penuh”-nya terhadap jalan yang telah ditempuh Sekte Vatikan II sejak Vatikan II. Termasuk dalam jalan itu, adalah partisipasi bidah terbuka dan berkala dalam acara-acara ekumenis yang telah dikutuk oleh ajaran Katolik, serta deklarasi-deklarasi bersama dengan sekte-sekte bidah. Komitmen Prevost terhadap Vatikan II semakin membuktikan bahwa dia seorang Protestan, karena Vatikan II mengajarkan bidah bahwa kaum Protestan yang menolak Kepausan berada di dalam Tubuh Kristus; bahwa orang diizinkan berpartisipasi dalam ibadah Protestan; bahwa kaum Protestan boleh menerima Komuni Kudus; bahwa sekte-sekte Protestan yang menolak Kepausan memiliki orang-orang kudus dan martir; bahwa sekte-sekte Protestan adalah sarana keselamatan; bahwa ibadah Protestan merupakan bukti bahwa mereka dianggap dibenarkan oleh rahmat; dan masih banyak lagi. Ajaran-ajaran bidah itu dikutuk oleh ajaran Katolik dan merupakan teologi yang mengerikan.
Selain merupakan seorang bidah notorius, Prevost juga bukan imam yang valid, karena dia “ditahbiskan” dalam ritus baru tidak valid yang dipermaklumkan oleh Anti-Paus Paulus VI. Itu juga menunjukkan bahwa dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi raja monarki imamat Negara Kota Vatikan. Harap tonton video kami sebelumnya tentang Kematian Fransiskus yang membahas alasan hal itu relevan dan disertai ringkasan sangat penting tentang bagaimana situasi saat ini di Roma sudah dinubuatkan. Ini juga membantah argumen manusia jerami dan kebohongan yang dipromosikan orang-orang tentang pandangan kami soal hal-hal tersebut.
Orang-orang juga bertanya bagaimana Takhta Petrus bisa kosong dalam jangka waktu selama ini, dan bagaimana mungkin bisa ada Paus lain. Pertanyaan-pertanyaan itu dijawab dengan kuat dalam video kami yang berjudul: Apakah Alkitab Memprediksikan 70 Tahun Tanpa Seorang Paus? Kekosongan selama puluhan tahun di Takhta Santo Petrus tidak menentang ajaran Katolik.
Memang benar, sama halnya ada kekosongan sangat panjang di Takhta Daud sebelum kedatangan pertama Kristus (meski Takhta Daud mempertahankan keabadiannya dan janji-janji yang melekat padanya), ada kekosongan panjang di Takhta Santo Petrus sekarang sebelum Kedatangan Kedua Kristus. Sekte Vatikan II adalah Pelacur Babel yang sudah dinubuatkan, Kontra-Gereja akhir zaman, seperti yang ditunjukkan oleh video-video kami. Itu petunjuk lebih lanjut bahwa yang kita hadapi adalah pembuangan Babel, masa Kontra-Gereja ini mengendalikan struktur fisik Gereja selama beberapa dekade.
Kalau anda mematuhi Prevost, anda mematuhi Kontra-Gereja non-Katolik, bukan Gereja Katolik.
Maka, ini benar-benar sederhana: apakah posisi anda ditentukan berdasarkan iman Katolik ataukah berdasarkan bangunan dan penampilan luar? Itulah duduk perkaranya. Jika anda benar-benar percaya iman Katolik dan mengakui iman tersebut, anda tahu bahwa Prevost itu bidah, pemimpin sekte non-Katolik dan harus ditolak.
Namun, jika faktor penentunya bagi anda adalah siapa yang menduduki Vatikan dan berapa banyak orang yang mengira dia paus, lantas anda juga akan menerimanya, diperdayai dan dikutuk karena menyangkal iman Katolik. Itulah perbedaannya, dan itulah ujian hari-hari terakhir. Patuhkah anda kepada iman sejati Gereja Katolik (yang didefinisikan oleh para paus dan konsili sepanjang sejarah) atau apakah anda mengikut penampilan luar, bangunan dan angka-angka – meskipun Sekte yang memiliki bangunan dan angka-angka itu bidah secara terbuka?
Ya, ada banyak orang yang berpikir bahwa Prevost, si non-Katolik itu adalah paus, dan mereka semua teperdaya. Mereka berada di jalan yang salah, sama seperti banyak orang bodoh berada di Neraka.
Selanjutnya. karena Fransiskus sebegitu terbukanya non-Katolik, sama sekali tidak ada alasan bagi orang-orang yang melihat beberapa bukti yang melawan Fransiskus, untuk tidak menolaknya sebagai bidah dan non-Katolik. Tidak ada yang lebih sesat daripada ajarannya bahwa setiap agama adalah jalan untuk sampai pada Allah. Dan fakta ini sendiri membuat banyak orang bersalah, karena mereka tidak menolak Fransiskus setelah dia menyampaikan ajaran tersebut. Orang-orang yang tidak mengutuk Fransiskus adalah penipu yang menyangkal iman Katolik dan mereka dikutuk oleh Allah.
Namun, Prevost secara terbuka melanjutkan jalan yang ditempuh Fransiskus. Dia secara publik bersekutu dengan Fransiskus, seperti yang sudah kami tunjukkan. Dengan demikian, semua komentator yang telah menerima Prevost sebagai "paus" langsung sejak awal, membuktikan bahwa mereka berada dalam Sekte non-Katolik, sekte yang sama yang dulu dipimpin Fransiskus, dan mereka membimbing sejumlah besar orang ke dalam bidah dan Neraka. Mereka adalah penipu dan guru palsu yang sama sekali tidak punya iman adikodrati. Mereka yang mengikut Prevost berada dalam Sekte Protestan besar yang telah menguasai Vatikan. Mereka tidak berada dalam Gereja Katolik.
Allah telah membiarkan bangunan-bangunan itu diambil alih oleh para Anti-Paus dan Kontra-Gereja, dengan Gereja sejati susut menjadi sisa yang terdiri dari orang-orang yang benar-benar peduli iman Katolik dan mematuhinya.
Sekte Vatikan II bukan Gereja Katolik, namun merupakan Kontra-Gereja akhir zaman yang sudah dinubuatkan, dan Allah telah membiarkan situasi ini terjadi di Roma sebagai hukuman atas dosa-dosa manusia, serupa dengan yang dibiarkan-Nya terjadi pada Kota Suci dalam Perjanjian Lama sebagai hukuman. Untuk menganut iman Katolik sejati dan diselamatkan, orang harus menganut iman Katolik tradisional, seperti yang dijelaskan materi kami.
St Aloysius Gonzaga doakanlah kami. Bantulah kami maju dalam mengutamakan kerendahan hati setiap hari. 🙏
Kita 2 mingguBaca lebih lanjut...Pengamatan menarik. Lebih relevan lagi karena banyak dari materi kami membahas bidah-bidah & kemurtadan Vatikan II, yang melibatkan orang-orang yang mengaku Katolik, padahal sebenarnya tidak, karena banyak dari mereka telah...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Membaca artikel-artikel di Website ini, aku ingat satu ayat di Kitab Amsal. "Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati."...
St. Paul 3 bulanBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 3 bulanBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 4 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...