Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Padre Pio berbicara kepada seorang wanita yang baru saja menjanda; suaminya telah meninggalkannya dan kedua anaknya untuk hidup dengan seorang wanita lain selama tiga tahun. Tiba-tiba kanker merenggut hidupnya. Ia setuju untuk menerima sakramen-sakramen terakhir sebelum kematiannya, setelah diberitahu berulang kali.
Sang wanita bertanya: “Di manakah jiwanya, Padre? Saya tidak tidur karena khawatir.” “Jiwa suami anda terkutuk selamanya”, jawab Padre Pio. Sang wanita menjawab: “Terkutuk?” Padre Pio dengan sedih mengangguk. “Sewaktu ia menerima Sakramen-sakramen terakhir, ia menyembunyikan banyak dosa. Ia tidak bertobat, tidak pun ia memiliki resolusi yang baik. Ia juga berdosa terhadap belas kasih Allah, karena ia berkata bahwa ia selalu ingin memiliki hal-hal yang baik di dalam hidup dan lalu memiliki waktu untuk berkonversi kepada Allah.” (Prophet of the People {Nabi Para Rakyat}, A Biography of Padre Pio, hal. 158)
Matius 10:34-37- "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.”
^