^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Di Mana Kita Dapat Menerima Sakramen?
PRAKATA SINGKAT TENTANG SITUASI MASA KINI
Sekte Vatikan II, di bawah Anti-Paus Fransiskus secara terbuka memburuk hari demi hari (dan pada dasarnya menjadi Protestan secara terbuka). Sekte Vatikan II kenyataannya tampak siap untuk secara terang-terangan meninggalkan ajaran Katolik terhadap perceraian dan pernikahan kembali. Di samping itu, “kanonisasi” Anti-Paus Yohanes Paulus II adalah suatu perubahan besar. (Sekte Vatikan II akan merayakan “pesta perayaan” Yohanes Paulus II pada tanggal 22 Oktober. Seperti yang kami jelaskan di dalam video-video kami baru-baru ini, "kanonisasi" ini membuat semua orang yang bersekutu dengan sekte Vatikan II, pada masa kini, terlibat dalam penyembahan berhala. Akibatnya, para imam yang ditahbiskan scara valid, yang jumlahnya sudah sedikit itu, yang mengakui sang Anti-Paus, tidak lagi boleh dikunjungi untuk menyambut Komuni. Seperti yang telah kami sebutkan berulang kali, selama beberapa waktu lamanya jumlah opsi untuk menerima Komuni telah menurun secara drastis. Pada saat ini, hampir tidak ada lagi opsi untuk menerima Komuni. Sayangnya, inilah pada dasarnya akibat dari zaman di mana kita berada, yaitu fase terakhir dari Kemurtadan Besar. Kalau orang belum menyadarinya, kita sedang berada pada akhir zaman dan pada puncak Kemurtadan Besar. Orang-orang yang belum yakin akan hal itu hendaknya menonton video-video kami. Seperti yang dikatakan oleh Bunda Maria dari La Salette mengenai zaman kita ini: “ … hanyalah iman yang akan tersisa.”
Pedoman dan poin-poin berikut tentunya relevan sehubungan dengan para iman yang bekerja “dalam persekutuan penuh” dengan Anti-Paus Fransiskus. Meskipun demikian, sangat disayangkan bahwa para imam independen pun tidak menjadi alternatif yang baik. Kelompok-kelompok serta para imam yang mengakui Anti-Paus Fransiskus (misal. para imam SSPX dan kelompok-kelompok yang serupa) semakin lama menjadi seamkin skismatis karena mereka telah begitu lamanya bersikeras menganut posisi-posisi yang salah. Dan kebanyakan imam sedevakantis (yang mengaku diri menolak Anti-Paus Fransiskus dan sekte Vatikan II) percaya bahwa jiwa-jiwa dapat diselamatkan di dalam agama-agama sesat, dan mengutuk ajaran dogmatis Gereja tentang perlunya Pembaptisan untuk keselamatan sebagai “dosa berat”. Mereka ini adalah orang-orang bidah yang buruk, yang memaksakan kehendak mereka, dan sama sekali tidak boleh dikunjungi untuk menyambut sakramen apa pun. Dengan demikian, seorang Katolik berada dalam situasi di mana ia hampir tidak memiliki opsi untuk menerima Komuni (seorang bidah yang memaksakan kehendak adalah seorang imam yang 1) mengharuskan seseorang untuk menganut posisi-posisinya yang salah, atau 2) percaya bahwa posisi yang benar merupakan dosa berat atau bidah. Mohon baca pedoman di bawah di mana perkara itu dibahas lebih lanjut.)
Masuk akal kalau orang sering mengajukan pertanyaan yang penting ini kepada kami, tentang di mana orang-orang dapat menerima sakramen-sakramen pada masa Kemurtadan Besar ini. Seperti yang telah kami tunjukkan selama bertahun-tahun, situasi ini bukan situasi yang tetap. Jawabannya tergantung apa yang dikatakan dan dilakukan imamnya; posisi-posisi apa yang mereka percayai; seberapa terbukanya keburukan para imam itu; peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sekte Vatikan II; dll. Situasi pada tahun 1980-an belum tentu sama dengan situasi di tahun 1970-an, dan situasi di tahun 2000-an belum tentu sama dengan situasi di tahun 1990-an. Sehubungan “situasi gerejawi” pada masa kini (yaitu situasi umum para imam yang mengaku diri Katolik di zaman kita ini), peristiwa-peristiwa terkini, dan betapa jelasnya posisi-posisi yang benar seharusnya terlihat bagi orang-orang pada zaman ini, berikut poin-poin yang besertakan anjuran kami tentang di mana orang boleh atau tidak boleh menerima sakramen di zaman kita.
Pembaca akan menyadari bahwa salah satu hal baru yang terpenting adalah: PADA SAAT INI, DI TAHUN 2019, SETIDAK-TIDAKNYA DI NEGARA INI (AMERIKA SERIKAT) KAMI TIDAK TAHU ADANYA GEREJA DI MANA ORANG KATOLIK HENDAKNYA HADIR PADA HARI SABTU ATAU MINGGU UNTUK MENYAMBUT KOMUNI. HENDAKNYA ORANG TINGGAL DI RUMAH PADA HARI MINGGU DAN BERDOA 15 DEKADE ROSARIO. SEBABNYA ADALAH HAMPIR SEMUA IMAM JELAS ADALAH BIDAH DAN MEREKA MEMBERI KHOTBAH ATAU CERAMAH PADA HARI-HARI ITU. NAMUN MASIH ADA BEBERAPA OPSI UNTUK MENERIMA SAKRAMEN-SAKRAMEN TERTENTU (TERUTAMA PENGAKUAN DOSA), SEPERTI YANG DIJELASKAN DI BAWAH.
• Tentunya penting bagi orang-orang untuk yakin bahwa mereka telah dibaptis secara valid. Jika terdapat keraguan sedikit pun tentang bagaimana suatu pembaptisan telah dilakukan (karena dilakukan di dalam suatu sekte Protestan atau dalam Novus Ordo dengan validitas yang dipertanyakan), hendaknya Pembaptisan bersyarat dilakukan sesuai langkah-langkah untuk berkonversi kepada iman Katolik. Kami secara umum menganjurkan pembaptisan bersyarat bagi mereka yang sedang meninggalkan Novus Ordo atau berkonversi dari Protestantisme.
• Sebelum membuat pengakuan dosa atau menerima sebuah sakramen, seseorang harus sampai pada titik di mana ia percaya akan segala dogma Katolik, dan berkomitmen untuk tidak lagi pernah menghadiri Misa Baru, menolak para Anti-Paus Vatikan II serta sekte Vatikan II, percaya akan dogma Di Luar Gereja Katolik Tidak Terdapat Keselamatan tanpa pengecualian (menolak "pembaptisan keinginan" serta keselamatan bagi orang-orang yang memiliki "ketidaktahuan yang tidak teratasi" terhadap iman Katolik), menolak Keluarga Berencana Alami, menolak untuk mendukung para imam yang bidah, dsb.
PEDOMAN YANG DISEDERHANAKAN UNTUK MENERIMA SAKRAMEN PADA SITUASI MASA KINI
Seseorang tidak boleh mendukung secara finansial, dengan cara apa pun, seorang imam ataupun suatu kelompok yang memercayai posisi-posisi yang sesat. Kami tidak tahu adanya imam, kelompok, atau komunitas-komunitas agamawi di dunia (kecuali biara kami) yang percaya akan posisi-posisi yang benar secara publik, jelas dan tanpa berkompromi.
Janganlah pergi ke suatu gereja mana pun di negara ini ("tradisional" ataupun yang lainnya) untuk misa-misa pada hari Minggu ataupun hari Sabtu, karena pada dasarnya semua imamnya bidah dan para bidah itu memberi khotbah atau ceramah pada hari-hari itu. Orang-orang hendaknya tinggal di rumah pada hari Minggu dan berdoa lima belas dekade Rosario (hal ini berlaku secara umum kepada negara-negara lain).
Sejalan dengan apa yang telah disebutkan di atas, jangan pergi ke Misa hari Minggu atau Sabtu yang diselenggarakan Serikat Santo Pius X (SSPX). Jangan pergi ke "Misa" yang diselenggarakan Fraternity of Saint Peter (Serikat Santo Petrus) ataupun kelompok lain yang serupa (seseorang tidak dapat menganggap bahwa kelompok-kelompok tersebut memiliki imam yang valid, karena mereka menggunakan "uskup" yang ditahbiskan di dalam ritus konsekrasi baru yang diragukan). Jangan pergi ke Misa indult mana pun ataupun Misa berbahasa Latin yang diberikan pada "dioses" itu. Jangan pergi ke liturgi-liturgi hari Minggu atau Sabtu yang diselenggarakan oleh para imam dalam Ritus Timur. Jangan pergi ke Misa hari Minggu atau Sabtu yang diselenggarakan oleh CMRI (Congregation of Mary Immaculate Queen) atau oleh para imam dan kelompok serupa yang menganut bidah tentang dogma keselamatan, karena para bidah itu sering kali memberi khotbah pada hari-hari itu. Para imam sedevakantis yang mengutuk posisi yang benar tentang pembaptisan air (yaitu, penolakan terhadap “pembaptisan keinginan”) sebagai ajaran yang bidah atau sebagai dosa berat – pada dasarnya kebanyakan imam sedevakantis di zaman kita – adalah para bidah yang memaksakan kehendak mereka. Mereka tidak boleh dikunjungi sakramen apa pun. Hendaknya mereka dihindari sama sekali.
Jika seorang imam itu bidah, namun tidak memaksakan kehendak - dan hal ini mungkin berlaku kepada sejumlah kecil imam independen atau sedevakantis – imam itu mungkin masih merupakan opsi untuk menerima Komuni jika posisi merekanya dekat dengan posisi kami sehubungan dengan Kontra-Gereja Vatikan II. Tetapi, anda hendaknya tidak menerima Komuni dari imam tersebut pada saat Misa hari Sabtu atau Minggu, karena pada Misa itu imam tersebut mungkin memberikan sebuah khotbah atau ceramah. Jika imam tersebut memenuhi kriteria untuk menerima Komuni (hal ini langka), anda dapat pergi menerima Komuni darinya pada hari lainnya dalam satu pekan. Jika imam tersebut hanya memberikan Komuni pada hari Minggu, anda tidak dapat menerima Komuni. Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, seorang bidah yang memaksakan kehendak adalah seorang imam yang mengharuskan seseorang untuk mengikuti posisi-posisi sesatnya, atau yang memercayai bahwa posisi sejati adalah suatu dosa berat atau bidah. Dalam kasus langka yang baru saja dijelaskan, di mana seorang imam dapat memenuhi kriteria sebagai opsi untuk menerima Komuni (hanya pada suatu hari di mana ia tidak memberikan homili), untuk mengetahui apabila ia adalah seorang bidah yang memaksakan kehendak, anda dapat meneleponnya dan menceritakan kepadanya tentang posisi anda (dengan berkata kepadanya, sebagai contoh, bahwa anda adalah seorang sedevakantis dan bahwa anda menolak "pembaptisan keinginan") dan melihat reaksi imam itu. Diskusi semacam ini akan diperlukan jika anda sedang mempertimbangkan untuk menerima Komuni dari seorang imam (di dalam situasi yang langka yang baru saja dijelaskan). Bagaimanapun, ketika anda pergi untuk mengaku dosa saja kepada seorang imam Novus Ordo atau Ritus Timur yang ditahbiskan secara valid, diskusi semacam itu yang membahas perkara-perkara tersebut (untuk mencari tahu apabila imam itu memaksakan kehendak) tidak akan diperlukan sebelum membuat pengakuan dosa (kecuali kalau perkara-perkara itu lalu timbul menjadi bahan pembicaraan), seperti yang dijelaskan di bawah.
Jangan menerima Komuni (atau jangan menghadiri Misa) dari seorang imam pun yang menerima Anti-Paus Yohanes Paulus II sebagai "santo". Hal ini berarti bahwa hampir semua imam yang menerima Fransiskus sebagai Paus hendaknya tidak dikunjungi untuk Komuni. Mungkin ada pengecualian yang amat langka terhadap prinsip ini (misalnya, para imam independen yang tidak memaksakan kehendak yang pada dasarnya menolak Kontra Gereja Vatikan II dan juga "kanonisasi" Yohanes Paulus II, namun yang tetap secara absurd menerima Anti-Paus Fransiskus); bagaimanapun, bahkan dalam kasus-kasus seperti ini, seseorang hendaknya tidak menerima Komuni dari imam tersebut pada Misa-Misa hari Sabtu ataupun Minggu. Begitu pula, sehubungan imam independen dari ritus Timur yang tidak menerima Yohanes Paulus II sebagai seorang "santo", supaya imam itu dapat dikunjungi untuk menyambut Komuni, imam tersebut juga harus menolak ekumenisme sesat dan percaya bahwa para skismatis timur harus berkonversi kepada iman Katolik. (Imam tersebut tidak perlu percaya akan posisi yang benar tentang Pembaptisan air dan dogma keselamatan, karena banyak dari imam sebelum Vatikan II percaya akan bidah sehubungan dengan hal tersebut. Tetapi imam tersebut tidak boleh memaksakan posisi sesatnya kepada orang Katolik sejati ataupun menganggap posisi yang benar sebagai bidah atau sebagai dosa berat).
Masih ada banyak opsi lain untuk Pengakuan Dosa, dan penting halnya bagi orang-orang yang memiliki dosa berat yang perlu diakui untuk mencari seorang imam yang dapat memberikan mereka absolusi. Opsi-opsi Pengakuan Dosa termasuk: imam Novus Ordo tua yang ditahbiskan sebelum tahun 1968 yang mengatakan: "Saya melepaskan anda dari dosa-dosa anda, dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus"; seorang imam yang ditahbiskan di dalam ritus Timur; seorang imam "tradisional" independen yang tidak memaksakan kehendak; dsb.
Ritus Imamat Baru tidak valid. Ritus ini ditetapkan oleh Vatikan II pada tanggal 18 Juni 1968. Hampir semua “imam” diosesan (yaitu, semua imam non-independen, yang bukan ditahbiskan di dalam ritus Timur) yang telah ditahbiskan sejak tanggal tersebut, ditahbiskan di dalam Ritus Imamat Baru. Karena para "imam" yang ditahbiskan di dalam Ritus Imamat Baru tidaklah valid, segala dosa berat yang diakui kepada "imam" semacam itu harus diakui kembali kepada seorang imam yang valid, sewaktu seseorang sudah siap untuk mengaku dosa.
Untuk mencari tahu opsi mana saja yang mungkin layak untuk pengakuan dosa, orang-orang juga dapat mencari dalam buku telepon mereka "Gereja Katolik" atau "Gereja Katolik Timur" atau "Gereja Katolik Bizantina" (bukan "Ortodoks") di kota-kota mereka. Dengan mencari gereja-gereja tersebut dan menelepon mereka, seseorang mungkin dapat menemukan imam-imam yang ditahbiskan secara valid (di dalam ritus Timur atau sebelum tahun 1968) yang dapat mendengar pengakuan dosa. Catatan: sewaktu anda pergi mengaku dosa kepada seorang imam Novus Ordo yang tua saja (yang ditahbiskan dalam ritus tradisional) atau kepada seorang imam ritus Timur, anda tidak perlu mendiskusikan posisi anda secara rinci atau mendiskusikan berbagai isu teologis (untuk mencari tahu jika imam itu memaksakan kehendak), sebelum membuat pengakuan dosa (kecuali perkara itu memang terungkit). Namun, pada suatu waktu, seseorang hendaknya mengirimkan atau memberikan kepada imam tersebut informasi dari situs atau materi kami (misal. DVD) yang membahas posisi-posisi yang benar yang perlu dipercayai orang dan apa yang telah terjadi.
Tentunya tidak ada kewajiban untuk menghadiri Misa hari Minggu jika tidak terdapat opsi yang sepenuhnya Katolik di daerah anda. Oleh karena itu, tidak terdapat kewajiban untuk menghadiri Misa hari Minggu pada saat ini karena pada dasarnya semua imam itu bidah.
Orang-orang perlu berdoa 15 dekade Rosario setiap hari.
Kami juga menyarankan orang-orang Katolik yang benar-benar berada di dalam keadaan rahmat (yaitu, tanpa dosa berat), untuk melakukan Komuni rohani.
Walaupun pedoman ini seharusnya dapat menjawab kebanyakan pertanyaan tentang hal ini, anda dapat menghubungi kami melalui email jika anda ingin bertanya lebih lanjut.
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN TEOLOGIS
Maka, sederhananya: terdapat lebih banyak opsi untuk Pengakuan Dosa (walaupun opsi ini semakin lama semakin jarang ditemui), namun hanya ada sedikit sekali opsi untuk menerima Komuni. Orang-orang hendaknya tinggal di rumah pada hari Minggu dan berdoa 15 dekade Rosario. Jika orang percaya dan mengamalkan iman Katolik tanpa berkompromi, berupaya untuk menyebarkannya, menunaikan kewajiban jalan hidup mereka, dll. dan telah berhasil mengakui semua dosa berat (jikalau ada) yang dilakukan dalam kehidupan mereka setelah pembaptisan kepada seorang imam yang ditahbiskan secara valid, mereka dapat percaya bahwa mereka berada dalam keadaan rahmat, walaupun mereka tidak dapat pergi ke mana-mana untuk menerima Komuni.
Alasan ada keleluasaan yang lebih besar untuk mengunjungi iman untuk Pengakuan Dosa daripada Komuni berjumlah dua: 1) mengaku dosa dan menerima absolusi tidak memerlukan orang untuk hadir pada Misa atau liturgi seorang bidah; 2) bagi kebanyakan orang (dan tentunya bagi mereka yang memiliki dosa-dosa berat yang masih harus diakui), ada keperluan yang lebih besar untuk menerima absolusi. Maka seorang imam yang bukan opsi untuk menerima Komuni masih dapat menjadi opsi untuk pengakuan dosa, jika ia ditahbiskan secara valid, menggunakan formula yang benar, dan tidak memaksakan posisi sesatnya kepada anda.
Omong-omong, apa yang tidak dimengerti oleh kaum skismatis radikal dan para skismatis yang mendukung posisi “tiada yurisdiksi” tentang Allah dan perkara ini adalah masalah di mana orang diizinkan menerima sakramen dalam krisis dan kemurtadan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini tidaklah ditentukan oleh dekret-dekret dogmatis. Perkara ini bukanlah isu dogmatis. Sebaliknya, ini adalah perkara yang melibatkan hal mengambil keputusan serta penilaian yang bijak sehubungan situasi masa kini, dan menerapkan prinsip-prinsip Katolik kepada krisis ini. Di samping itu, ketika menghadapi perkara-perkara hukum gerejawi dan bagaimana cara bertindak dalam suatu krisis, prinsip bahwa “keperluan membuat hal yang tidak licit menjadi licit” (selama kita tidak menyangkal iman) penting untuk dipahami dan diingat. Inilah alasan orang dapat menerima sakramen dari para imam yang biasanya tidak akan mereka kunjungi seandainya tersedia opsi-opsi lain bagi mereka. Bagaimanapun, pada fase ini, kemurtadan sekte Vatikan II sedemikian terbukanya, para imam yang independent begitu skismatisnya, dan para imam sedevakantis (kebanyakan dari mereka) sebegitu terang-terangan bidah dalam perkara dogma keselamatan, sehingga kami percaya bahwa pedoman di atas (dengan opsi yang jauh lebih sedikit untuk menyambut Komuni) adalah pedoman yang benar.
MESKIPUN ORANG TINGGAL DI RUMAH PADA HARI MINGGU, SEMANGAT MEREKA SEHARUSNYA SAMA SEKALI TIDAK BERKURANG DAN PRAKTIK MEREKA DALAM HAL IMAN SEHARUSNYA SAMA SEKALI TIDAK TERHAMBAT
Kenyataan bahwa (setidak-tidaknya di AS, dan secara umum di negara-negara lain) orang-orang hendaknya tinggal di rumah pada hari Minggu seharusnya sama sekali tidak mengurangi semangat mereka dalam mengamalkan iman Katolik. Hal itu pun seharusnya tidak mengurangi antusiasme orang untuk berdoa, menjalani kehidupan rahmat setiap harinya, menyelamatkan jiwa mereka dan jiwa orang lain, berevangelisasi, menyebarkan iman, bertumbuh dalam hubungan mereka dengan Allah, dll. Sebaliknya, dengan mengakui di mana kita berada dalam sejarah, orang seharusnya bangkit semangatnya sehingga menjadi lebih agresif dalam mengejar kesempurnaan rohani, dan dalam keinginan untuk mengamalkan dan menyebarkan iman sejati sehingga sebanyak mungkin jiwa dapat diselamatkan dalam jangka waktu yang tersisa, yang begitu singkatnya ini. Di samping itu, meskipun Allah membiarkan kegelapan di dunia ini menjadi semakin besar, Ia melawannya dengan menyediakan rahmat-rahmat yang lebih kuasa bagi mereka yang mengamalkan dan hidup dalam iman tanpa berkompromi, dan memanfaatkan kekuatan tambahan yang diberikan kepada Rosario, doa Salam Maria, dll. pada zaman kita ini.
Mereka yang berpikir bahwa iman Katolik berhenti dipraktikkan sewakti tidak lagi terdapat tempat-tempat untuk pergi ke Misa atau untuk menerima sakramen pada hari Minggu, orang-orang ini tidaklah Katolik, atau pemahaman mereka tentang iman tidak memadai. Iman Katolik diamalkan setiap hari. Kenyataannya, alasan begitu banyak orang mengikuti kelompok-kelompok bidah sampai mereka menjadi binasa, adalah bahwa segenap "iman" dan "hubungan” mereka “dengan Allah" ditentukan oleh tempat di mana mereka pergi Misa pada hari Minggu. Orang-orang ini benar-benar "Katolik KTP", yang berarti bahwa mereka bukan orang Katolik sejati.
Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 4 mingguBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 4 mingguBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 mingguBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 mingguBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 2 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 4 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...