^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Kunci-Kunci St. Petrus dan Imannya yang Tidak Akan Pernah Gugur
Adalah suatu fakta dari sejarah, Kitab Suci, dan tradisi bahwa Tuhan kita Yesus Kristus telah mendirikan Gereja-Nya yang universal (Gereja Katolik) di atas St. Petrus.
Tuhan kita menjadikan St. Petrus sebagai Paus pertama, memercayakan kepadanya segenap kawanan domba-Nya, dan memberikannya otoritas tertinggi di dalam Gereja Kristus yang universal.
Yesus memercayakan semua domba-Nya kepada St. Petrus.
Dan bersama dengan otoritas tertinggi yang dianugerahkan kepada St Petrus (dan para penerusnya, yaitu para Paus), ada suatu hal yang dinamakan Infalibilitas Kepausan. Infalibilitas Kepausan tidak terpisahkan dari Supremasi Kepausan – tidak ada gunanya bagi Kristus untuk menjadikan St. Petrus sebagai kepala dari Gereja-Nya (sebagaimana yang dilakukan Kristus secara jelas) seandainya St. Petrus atau para penerusnya, para Paus, dapat membuat kesalahan sewaktu melaksanakan otoritas tertinggi untuk mengajarkan suatu hal tentang Iman. Otoritas tertinggi tersebut tidak mungkin boleh gagal dalam hal-hal yang mengikat yang menyangkut Iman atau moral. Jika tidak, otoritas itu sama sekali bukan otoritas sejati dari Kristus.
Infalibilitas Kepausan tidak berarti bahwa seorang Paus sama sekali tidak berbuat salah dan tidak berarti seorang Paus tidak mungkin binasa jiwanya dan terkutuk di dalam Neraka akibat dosa berat. Infalibilitas Kepausan berarti bahwa para penerus St. Petrus (para Paus dari Gereja Katolik) tidak dapat berbuat salah sewaktu mereka secara otoritatif mengajar tentang suatu poin yang menyangkut Iman atau moral yang harus dipercayai oleh segenap Gereja Kristus. Janji akan iman St. Petrus dan para penerusnya yang tidak pernah gugur disebutkan oleh Kristus di Lukas 22.
Iblis hendak menampi para Rasul (jamak) seperti gandum, tetapi Yesus telah berdoa untuk St. Petrus (tunggal), supaya imannya tidak gugur. Yesus sedang berkata bahwa St. Petrus dan para penerusnya (para Paus dari Gereja Katolik) memiliki iman yang tidak pernah gugur sewaktu mereka mengajarkan suatu poin tentang iman atau moral yang harus dipercayai oleh segenap Gereja Kristus.
Dan kebenaran ini telah dipercayai sejak masa-masa awal Gereja Katolik
Kata “infalibel” sebenarnya berarti “tidak dapat gagal” atau “tidak pernah gagal”. Oleh karena itu, istilah Infalibilitas Kepausan secara langsung berasal dari janji Kristus kepada St. Petrus (dan para penerusnya) di dalam Lukas 22, bahwa Petrus memiliki suatu iman yang tidak akan pernah gugur. Walaupun kenyataan ini telah dipercayai sejak permulaan Gereja, Infalibilitas Kepausan secara khusus didefinisikan sebagai suatu dogma pada Konsili Vatikan I di tahun 1870.
Tetapi bagaimanakah seseorang mengetahui kapan seorang Paus menggunakan Imannya yang tidak pernah gugur untuk mengajar secara infalibel dari Takhta St. Petrus? Jawabannya adalah bahwa kita mengetahuinya lewat gaya bahasa atau cara yang digunakan oleh Sri Paus sewaktu ia mengajar. Vatikan I mendefinisikan dua persyaratan yang harus dipenuhi: 1) sewaktu Paus menjalankan tugasnya sebagai gembala dan pengajar seluruh umat Kristiani atas dasar otoritas apostoliknya yang tertinggi; 2) sewaktu ia mendefinisikan suatu doktrin tentang iman atau moral yang harus dipegang oleh segenap Gereja Kristus. Seorang Paus dapat memenuhi kedua persyaratan tersebut dengan satu kalimat, dengan menganatemakan [mengutuk] suatu pendapat yang sesat (seperti di dalam berbagai konsili yang dogmatis) atau dengan berkata “Dengan otoritas apostolik kami, kami menyatakan ...” atau dengan berkata “Kami percaya, mengakui, dan mengajarkan” atau dengan menggunakan kata-kata yang sama pentingnya dan sama maknanya, yang menunjukkan bahwa Sri Paus sedang mengajar segenap Gereja tentang Iman dengan suatu cara yang definitif dan mengikat.
Maka, sewaktu seorang Paus mengajar dari Takhta Petrus dengan cara yang dijelaskan di atas, ia tidak dapat bersalah. Seandainya ia dapat bersalah, maka Gereja Kristus dapat secara resmi dituntun ke dalam kesalahan, dan janji Kristus kepada St. Petrus dan Gereja-Nya akan gagal (suatu hal yang mustahil). Apa yang diajarkan dari Takhta Petrus oleh para Paus Gereja Katolik adalah ajaran Yesus Kristus sendiri. Dengan menolak apa yang diajarkan para Paus dari Takhta Petrus, seseorang sederhananya membenci Yesus Kristus sendiri.
TAKHTA PETRUS MENGUCAPKAN KEBENARAN YANG DISAMPAIKAN OLEH KRISTUS SENDIRI
Kebenaran-kebenaran tentang iman yang telah dikhotbahkan oleh para Paus yang berbicara secara infalibel dari Takhta Petrus disebut sebagai dogma. Kumpulan dogma disebut sebagai khazanah Iman. Dan khazanah Iman tersebut berakhir dengan kematian rasul terakhir.
Hal ini berarti bahwa sewaktu seorang Paus mendefinisikan suatu dogma dari Takhta Petrus, ia tidak membuat dogma tersebut benar, melainkan, ia menyatakan apa yang memang sudah benar, apa yang sudah diwahyukan oleh Kristus dan disampaikan kepada para Rasul. Dogma-dogma, oleh karena itu, tidak dapat berubah, tentunya. Salah satu dogma di dalam khazanah Iman ini adalah Di Luar Gereja Katolik Tidak Terdapat Keselamatan. Karena ini adalah ajaran Yesus Kristus, seseorang tidak diperbolehkan untuk menentang dogma ini atau mempertanyakannya; seseorang sederhananya harus menerima dogma ini. Tidak peduli jika orang itu tidak menyukai dogma tersebut, tidak mengerti dogma tersebut, atau tidak melihat keadilan di dalam dogma tersebut. Jika seseorang tidak menerima dogma ini sebagai kebenaran yang infalibel, maka seseorang sederhananya tidak menerima Yesus Kristus, karena dogma tersebut datang kepada kita dari Yesus Kristus.
Mereka yang menolak untuk percaya akan dogma Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan sampai mereka mengerti bagaimana dogma itu adil sederhananya menolak wahyu Kristus. Orang-orang yang memiliki Iman sejati akan Kristus (dan Gereja-Nya) menerima ajaran-Nya terlebih dahulu dan mengerti kebenaran di dalamnya (yaitu, mengapa dogma itu benar) kemudian. Seorang Katolik tidak menolak untuk percaya akan wahyu Kristus sampai ia dapat mengerti wahyu itu. Mentalitas semacam itu adalah mentalitas seorang bidah yang tidak beriman, yang memiliki keangkuhan yang luar biasa. St. Anselmus merangkum pandangan Katolik yang sejati ini sebagai berikut.
Catatan kaki:
[1] Denzinger 1837.
[2] Denzinger 1836.
[3] Denzinger 163.
[4] Denzinger 1839.
[5] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, oleh Claudia Carlen, Raleigh: The Pierian Press, 1990, Vol. 2 (1878-1903), hal. 394.
[6] Denzinger 2021.
[7] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 2 (1878-1903), hal. 394.
[8] Romo Christopher Rengers, The 33 Doctors of the Church {33 Doktor Gereja}, Rockford: IL, Tan Books, 2000, hal. 273.
Artikel-Artikel Terkait
Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...yang sesat kayaknya anda si penulis
CanonMR 3 bulanBaca lebih lanjut...permisi boleh tanya klo warna liturgi biru itu apa ya? apakah dulu gereja mewajibkan/mengharuskan biru menjadi warna liturgi trimakasih
Yulius Kristian 6 bulanBaca lebih lanjut...Satanik Sangat berbahaya apalagi terkait Homoseksual
Santana 8 bulanBaca lebih lanjut...Di bagian mana pun dari Rosario itu, jika ada gambar Yohanes Paulus II, hendaknya Rosario tersebut tidak digunakan dan dibuang saja. Kelihatannya, gambar Yohanes Paulus II sering ditampilkan pada hiasan...
Biara Keluarga Terkudus 8 bulanBaca lebih lanjut...Pada bagian mananya dari Rosario yg ada gambar YP-II nya ?
Agustinus Rinus 8 bulanBaca lebih lanjut...Halo – seseorang dapat berdoa Rosario dengan jari jika belum/tidak ada Rosario yang layak/dapat digunakan. Misalnya, jika Rosario yang ada di rumah bergambar Yohanes Paulus II (Rosario semacam itu seharusnya...
Biara Keluarga Terkudus 9 bulanBaca lebih lanjut...Bagaimana cara berdoa rosario dengan jari
Vito 9 bulanBaca lebih lanjut...Halo – video kami yang satu ini membahas hal tersebut: Vatikan II Adalah Agama Baru (Bukti Visual) https://vatikankatolik.id/vatikan-ii-agama-baru/ “Dialog antaragama” dan “doa lintas agama” tidak diizinkan untuk umat Katolik. Hal...
Biara Keluarga Terkudus 9 bulanBaca lebih lanjut...