^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Kematian Fransiskus, Hilangnya Iman & Gambaran Besarnya
Seperti diketahui banyak orang, Fransiskus meninggal pada 21 April 2025. Akan dibahas tiga poin utama pada video ini. Sebelum kami bahas poin-poin itu, poin-poin yang penting, hendak kami sampaikan bahwa kami sungguh berharap Fransiskus dulu berbeda. Harapan kami bagi Fransiskus adalah dia dulu menganut iman Katolik autentik yang dia sambut sewaktu dia dibaptis ketika masih bayi. Maka dari itulah kami melakukan yang kami lakukan: supaya orang-orang menganut iman yang satu dan sejati serta beroleh keselamatan jiwa. Namun, seperti yang kami dokumentasikan secara rinci, fakta menyedihkannya adalah Fransiskus seorang bidah terbuka, seorang pemurtad, dan seorang Anti-Paus yang akan tercatat dalam sejarah sebagai salah seorang musuh terburuk Gereja Katolik. Itulah kenyataannya dan siapa saja yang memberi tahu anda sebaliknya hanyalah berdusta kepada anda.
Fransiskus mengajarkan bahwa setiap agama adalah jalan untuk sampai pada Allah.
Itu pada hakikatnya sendiri merupakan bukti bahwa Fransiskus adalah seorang pemurtad monumental, yang benar-benar jahat dan tidak Katolik.
Namun Fransiskus mengajarkan begitu banyak bidah lainnya. Selain mempromosikan indiferentisme keagamaan mutlak secara berkala, ia berpartisipasi dalam ibadat non-Katolik dan pagan, termasuk dalam doa Buddhis, dalam doa kepada “lingkaran suci roh-roh”, dan lain sebagainya.
Dia mendukung percabulan berat dan mengangkat para promotornya. Fransiskus secara resmi menyetujui “pemberkatan” bagi yang disebut-sebut “pasangan” yang hidup dalam zina, percabulan dan sodomi. Fransiskus tidak mengutuk para pendukung paling terbuka dari aborsi dan agenda “LGBT” namun sebaliknya, dia justru memberi mereka semangat. Dia mengutuk hukuman mati, secara eksplisit setuju dengan Martin Luther soal Pembenaran, dan mempromosikan modernisme dengan berbagai cara. Kami bisa terus-terusan membahasnya, seperti pada video-video dan artikel-artikel kami. Ia mengajarkan bidah bahwa semua orang yang dibaptis berada di dalam Gereja Kristus.
Pada banyak kesempatan, Fransiskus mengajarkan bahwa upaya meyakinkan orang akan iman adalah perbuatan tidak licit (tidak diizinkan), dan masih banyak lagi. Semuanya terdokumentasi. Ini semua adalah fakta, terlepas dari yang akan diklaim oleh para pendusta jahat tertentu, suatu perbuatan yang akan mendatangkan hukuman bagi mereka. Fransiskus tidak Katolik sedikit pun. Jadi, ingatlah semua fakta ini ketika anda melihat banyak orang dalam Sekte Vatikan II yang mengaku Katolik – dan banyak dari mereka mengaku konservatif - memuji si bidah Fransiskus yang benar-benar serupa monster ini, dan bertingkah seolah-olah Fransiskus dulu itu baik dan/atau bisa selamat dengan cara dirinya dulu hidup.
Gila ya, mereka ini? Dengan mempromosikan James Martin saja, tanpa bertobat, cukup untuk menghukumnya masuk Neraka.
Hanya pernyataannya saja bahwa setiap agama adalah jalan untuk sampai pada Allah cukup untuk menghukumnya masuk Neraka. Fransiskus tidak Kristen. Orang-orang yang mempromosikan dan melakukan yang dulu dilakukan Fransiskus tidak masuk Surga. Mereka masuk Neraka.
Orang-orang yang memuji Fransiskus atau bertingkah seolah-olah dia baik, atau bisa diselamatkan ketika Fransiskus dulu masih hidup, membuktikan dan menyingkapkan bahwa mereka tidak Katolik. Terus terang saja, mereka tidak menghormati hukum Allah, tidak memahami keadilan-Nya, dan tidak percaya pada wahyu-Nya. Mereka tidak menolak ajaran bidah atau membenci kejahatan. Mereka hanya pemurtad semata.
Omong-omong, ada banyak orang yang tidak punya pemahaman yang benar tentang iman Katolik. Mereka berpandangan secara salah bahwa tidak peduli betapa jahat seseorang ketika hidup dan mati, anda tidak boleh menyimpulkan bahwa orang itu masuk Neraka. Itu salah besar dan menentang berbagai pernyataan dari para kudus dan lain-lain.
Misalnya, soal Raja Langobardi bernama Aistulfus, berdasarkan kehidupan dan kematiannya yang jahat tanpa pertobatan, Paus Stefanus II menyatakan bahwa raja itu “tenggelam ke dalam lubang Neraka.”
Pada 1 Kor. 6 kita diberi tahu bahwa semua orang yang mati dalam percabulan, zina, dll. masuk Neraka.
Pada perkara itu dan berdasarkan segala hal lain yang dia lakukan, Fransiskus membuat dirinya bersalah atas dosa-dosa tak terhitung dengan menyetujui, memaafkan dan “memberkati” mereka yang terus berada dalam dosa-dosa tersebut dan mempromosikan dosa-dosa itu. Itu saja akan menghukum orang masuk Neraka kalau dia tidak bertobat, dan tidak ada bukti bahwa Fransiskus bertobat. Justru, Fransiskus bertahan dalam agama sesatnya (dan dalam posisi-posisi bidahnya) sampai akhir hayatnya dan pada pernyataan terakhirnya. Dia seorang bidah notorius.
Menurut ajaran Katolik otoritatif (ajaran yang kami taati), orang Katolik dilarang mendoakan orang non-Katolik yang sudah meninggal atau menganggapnya telah diselamatkan. Kami punya dua video tentang perkara ini, yang di dalamnya kami mengutip lima orang Paus bernama Gregorius serta Paus Martinus V. Mereka semua mengajarkan bahwa orang Katolik dilarang mendoakan orang-orang bidah yang sudah meninggal atau orang-orang non-Katolik yang sudah meninggal dunia. Kutipan berikut berasal dari Dekretal Paus Gregorius IX, yang terbit di tahun 1234, dan merupakan bagian dari hukum kanon pada saat itu. Pada bagian ini tercermin ajaran yang selalu disampaikan Gereja Katolik.
Perhatikan, ya, orang Katolik tidak diizinkan berdoa bagi orang-orang bidah yang sudah meninggal seperti Fransiskus; dan kalau anda menyangkal bahwa Fransiskus seorang bidah ketika sudah melihat bukti yang tersedia, maka anda hanya seorang pemurtad. Anda mengakui iman yang sesat. Anda sebenarnya bergabung dengan orang-orang yang mengaku bahwa setiap agama menghantar manusia kepada Allah. Anda percaya orang-orang dapat bersekutu dengan Allah ketika mereka mempromosikan kekejian itu. Tidak, mereka tidak bisa.
Ajaran yang sudah kami kutip, yang melarang doa bagi orang-orang non-Katolik yang sudah meninggal, melarang doa publik maupun doa pribadi. Itu jelas dari ajaran Paus Martinus V dan Gregorius XVI. Video-video kami membahasnya.
Anda tidak diperkenankan menyangkal iman Katolik dalam praktik pribadi anda atau dalam kehidupan pribadi anda; dan berdoa bagi Fransiskus, si bidah terbuka itu, setelah kematiannya – seseorang yang tidak memberikan bukti pertobatan – setara membuat pengakuan iman yang salah, bahwa orang bisa hidup seperti Fransiskus, dan percaya yang Fransiskus percayai, dan sampai ke Surga. Itu, bertentangan dengan ajaran Katolik terdefinisi serta wahyu Allah.
Tidak ada keselamatan di luar Gereja Katolik. Itulah dogma yang sudah terdefinisi. Fransiskus bukan bagian dari Gereja Katolik. Ketika masih hidup, ia memimpin Sekte Vatikan II, Kontra-Gereja akhir zaman yang sudah dinubuatkan, Pelacur Babel. Memang benar, mengingat Anti-Paus Fransiskus sudah mempromosikan agama sesat, menganggapnya sebagai salah satu orang beriman yang telah meninggal dan/atau mendoakan dia setelah kematiannya setara mengakui iman sesat.
Namun, apa yang kita lihat? Yang kita lihat, ada banyak orang di Novus Ordo yang mengaku Katolik, mendoakan Fransiskus si pemurtad, dan dengan demikian melanggar ajaran Katolik. Namun banyak kaum tradisionalis palsu juga melakukannya! Mereka-mereka ini benar-benar bidah. Mereka tak punya iman Katolik dan tidak berpegang pada ajaran Katolik. Mereka berdosa dengan mendoakan Fransiskus dan ketika mereka menyuruh orang lain berdoa untuknya, mereka membimbing orang lain ke dalam dosa. Mereka membimbing orang-orang ke dalam keyakinan sesat, bahwa anda bisa mendukung setiap agama dan masuk ke dalam Surga. Tidak, tidak bisa!
Sekte Vatikan II adalah Pelacur Babel dalam nubuat, Kontra-Gereja akhir zaman. Binatang dalam Kitab Wahyu adalah Roma pagan yang datang kembali dengan penampilan Gereja. Itulah sebabnya sudah terjadi syok dan keheranan besar, ketika orang-orang telah mengamati peristiwa yang terjadi di Roma pada periode ini, selaras dengan nubuat.
Bukti kuat dan menariknya ada begitu banyak. Perkaranya bukan hanya fakta bahwa para Anti-Paus Vatikan II telah mendukung dan mempromosikan paganisme.
Yang menjadi perkaranya, adalah fakta, bahwa binatang itu atau Roma pagan, dinubuatkan secara spesifik akan kembali ketika lima raja yang terkait dengan tujuh gunung sudah jatuh - maksudnya, ketika raja keenam yang terkait dengan kota dengan tujuh gunung sedang berkuasa. Dan itulah yang persisnya sudah terjadi.
Binatang atau Roma pagan datang kembali pada masa pemerintahan Anti-Paus Yohanes Paulus II, raja keenam Negara Kota Vatikan. Binatang atau Roma pagan kembali pada waktu itu karena di waktu itulah ada kekaisaran baru yang sedang muncul di Eropa (Uni Eropa), pada waktu yang sama di Roma, ada raja pagan baru yang sedang berkhotbah bahwa setiiap manusia adalah Allah dan mempromosikan penyembahan berhala. Raja itu adalah Yohanes Paulus II.
Selain mempromosikan penyembahan berhala dan paganisme, Anti-Paus Yohanes Paulus II, seturut bukti yang kami dedahkan, berkhotbah di Bait Allah bahwa setiap manusia adalah Allah atau dewa. Dengan demikian, Anti-Paus Yohanes Paulus II mengaku sebagai Allah/dewa, sama seperti yang dilakukan para kaisar Romawi pagan dahulu kala.
Yohanes Paulus II kemudian mengajarkan doktrin Antikristus yang sama itu di sepanjang masa pemerintahannya sebagai Anti-Paus dalam banyak hal. Maka dari itu, ada kesamaan langsung, baik politik maupun spiritual, antara Roma di bawah masa pemerintahan Anti-Paus Yohanes Paulus II (raja ke-6) dengan yang dahulu terjadi di Roma pagan.
Yohanes Paulus II adalah gambaran binatang Kitab Wahyu. Itulah sebabnya Yohanes Paulus II dilukai sebagai bagian dari penipuan, seperti yang sudah dinubuatkan. Sebagai gambar binatang itu, kehidupan Yohanes Paulus II juga mirip dengan yang terjadi pada binatang itu sendiri. Jadi, sama halnya binatang atau Roma pagan “dilukai” oleh Eropa Kristiani namun sembuh, Yohanes Paulus II sebagai gambar (atau lambang kembalinya Roma pagan), secara pribadi dilukai dan sembuh. Gambarnya lalu dihormati di Bait Allah, seperti yang diprediksikan dalam nubuat.
Dan penghormatan kepada gambarnya itu – yaitu, pengakuan bahwa Anti-Paus Yohanes Paulus II, si orang jahat itu, adalah “santo” – menjadi sarana begitu banyak orang yang teperdaya dalam Kontra-Gereja Vatikan II telah terlibat dan masih terus terlibat dalam dosa-dosa berat Yohanes Paulus II terhadap iman Katolik.
Inilah juga alasan contoh paling terkenal paganisme atau Binatang kitab Wahyu sudah kembali ke Eropa (dan, dengan demikian, menggantikan Eropa Kristiani) adalah peristiwa kemurtadan lintas agama Assisi yang diadakan oleh Anti-Paus Yohanes Paulus II di 27 Oktober 1986. 27 Oktober adalah hari Konstantinus menerima tanda: suatu tanda yang kemudian dia gunakan untuk menaklukkan Roma pagan.
Maka coba dipertimbangkan: tanda akan ditaklukkannya binatang atau Roma pagan diberikan kepada seorang raja Romawi, Konstantinus, pada 27 Oktober 312. Dan tanda paling terkenal sudah kembalinya binatang atau Roma pagan di Eropa dibawa oleh seorang raja Romawi, Yohanes Paulus II (Raja ke-6) pada 27 Oktober (hari yang sama), 1986. Itu bukan hanya suatu kebetulan.
Pada hari itu, Yohanes Paulus II juga berulang kali menyebut peristiwa di Assisi sebagai tanda – sama seperti peristiwa 27 Oktober 312 disebut sebagai “tanda”.
Terlebih, di Kekaisaran Romawi, terdapat altar pagan terkenal yang disebut Ara Pacis atau Altar Perdamaian. Dan, di acara Assisi (peristiwa yang merupakan “tanda” paling terkenal telah kembalinya binatang Kitab Wahyu atau paganisme ke Eropa), apa yang kita lihat? Altarnya, tempat diadakannya penyembahan berhala dan paganisme, bertuliskan kata “perdamaian”. Itu adalah Ara Pacis baru, Altar Perdamaian yang baru, dalam peristiwa kembalinya binatang Kitab Wahyu.
Dan masih ada banyak lagi. Ini menjadi jelas ketika anda paham jati diri binatang itu: yaitu, Roma pagan.
Misalnya, di Kekaisaran Romawi pagan, dalam kultus di Roma, seorang kaisar (yang dalam Perjanjian Baru juga disebut raja) hanya bisa secara resmi mendapat pemujaan ilahi – atau “didewakan” - setelah kematiannya.
Ini adalah bagian dari upacara yang disebut “deifikasi”/"pendewaan ".
Yang terjadi pada upacara itu, Kaisar Romawi yang meninggal dicalonkan oleh penerusnya untuk proses “pendewaan”. Namun peresmian atau penuntasan dari prosesnya dilakukan oleh Senat.
Dan persis seperti itulah yang terjadi ketika binatang itu kembali bersama Yohanes Paulus II. Orang yang melakukan upacara “pendewaan” bagi Anti-Paus Yohanes Paulus II adalah raja penerusnya, Anti-Paus Benediktus XVI, yang juga seorang raja pagan (yang memerintah dalam waktu singkat, seperti kata Kitab Wahyu tentang raja ketujuh). Benediktus XVI juga seorang pagan. Dia “membeatifikasi” Yohanes Paulus II dan dengan demikian mempromosikan Yohanes Paulus II untuk beroleh gelar “orang kudus”.
Lantas coba pertimbangkan hal ini. Sama seperti yang terjadi di Kekaisaran Romawi, raja penerusnya (Benediktus XVI) memulai proses penghormatan raja Romawi pagan yang sudah meninggal. Namun seperti di Kekaisaran Romawi pagan juga, raja penerus itu bukan yang menuntaskan prosesnya. Tugas itu diperuntukkan bagi Senat; yaitu, entitas non-rajani di dalam Kekaisaran Romawi. Di situlah Anti-Paus Fransiskus berandil. Fransiskus adalah penerus Benediktus XVI, tetapi yang terpenting, Fransiskus bukan seorang raja. Di Negara Kota Vatikan, negara yang merupakan Monarki Imamat, hanya ada tujuh raja imam.
Hal ini kami bahas dengan lebih rinci di video lain, namun Fransiskus jelas bukan seorang raja oleh karena dua alasan. Pertama-tama, tidak seperti Benediktus XVI dan orang-orang yang mendahuluinya, Fransiskus bukan imam yang valid (karena ia ditahbiskan dalam ritus imamat baru yang tidak valid yang dipermaklumkan oleh Anti-Paus Paulus VI). Karena Fransiskus bukan imam yang valid, ia tidak memenuhi syarat untuk duduk di takhta Raja Imam. Kedua, Fransiskus secara terbuka menolak segala aspek kerajaan agar tidak menyisakan keraguan sedikit pun tentang perkara ini. Allah membiarkan Fransiskus bertindak seperti itu supaya boleh ada garis demarkasi yang jelas antara Benediktus XVI serta tujuh raja imam dengan Anti-Paus Fransiskus – meskipun (seperti Benediktus XVI) Fransiskus juga Anti-Paus.
Tujuh raja adalah ketujuh raja Negara Kota Vatikan, Paus Pius XI sampai Anti-Paus Benediktus XVI.
Inilah juga alasan kedudukan rajani milik raja pertama, Paus Pius XI, secara resmi diumumkan pada hari Senin, 11 Februari 1929, sedangkan raja ketujuh dan terakhirnya mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Senin, 11 Februari 2013, disusul dua sambaran kilat di puncak Basilika Santo Petrus. Tanggal-tanggalnya juga bertepatan - Senin, 11 Februari dalam kedua kasus – ini bukan semata-mata suatu kebetulan. Namun merupakan petunjuk bermulanya raja pertama, dan akhir dari raja ketujuh.
Dengan demikian, Fransiskus merupakan orang bukan raja yang melambangkan Roma pagan sudah datang kembali – sebanding dengan entitas non-rajani di Kekaisaran Romawi (Senat, ibarat katanya), dan Fransiskus menuntaskan proses penghormatan terhadap Antikristus atau raja Romawi pagan yang sudah meninggal dunia, Yohanes Paulus II - sama seperti Senat Romawi atau entitas non-rajani menuntaskan proses “pendewaan” raja pagan yang sudah meninggal dunia. Itulah yang sudah terjadi. Itulah yang anda hadapi dalam kekejian Vatikan II ini. Yang anda hadapi adalah binatang Kitab Wahyu - Roma pagan yang sudah datang kembali.
Dan tentu saja tidak ada yang salah dengan kanonisasi Katolik sejati, namun yang sedang kami jelaskan adalah pemalsuan kanonisasi Katolik yang terjadi pada akhir zaman dan dilakukan oleh Pelacur Babel. Itulah pula alasan benar-benar terjadinya rasa takjub dan keheranan di bawah Anti-Paus Fransiskus. Orang-orang dapat mengingat bahwa pada dasarnya setiap bulan (kadang-kadang setiap pekan) Fransiskus suka berbuat hal-hal paling keterlaluan yang akan mengejutkan orang-orang di Novus Ordo sampai ke jantung mereka sendiri!
Mereka bertanya-tanya apa yang mungkin terjadi di Roma. Keheranan mereka itu menggenapi nubuat tentang keterkejutan dan keheranan atas kembalinya binatang Kitab Wahyu. Sangat menarik pula, bahwa Anti-Paus Fransiskus yang melambangkan kembalinya Roma pagan dalam begitu banyak hal, meninggal pada 21 April. Tanggal ini secara spesifik terasosiasi dengan didirikannya kota Roma.
Itu bukan hanya suatu kebetulan, menurut kami. Di Kekaisaran Romawi pagan, ada pula beberapa kaisar atau raja Romawi pagan yang telah meninggal, yang "didewakan" setelah kematian, bukan hanya satu orang saja. Itulah sebabnya Sekte Vatikan II, lambang Roma pagan yang datang kembali, di bawah Anti-Paus Fransiskus, telah "menganonisasi" para Anti-Paus utama Sekte Vatikan II, yang juga merupakan raja-raja Romawi pagan: Anti-Paus Yohanes Paulus II, Paulus VI dan Yohanes XXIII. Terjadinya sangat cepat (tidak seperti biasanya) dan “kanonisasi” para revolusioner yang sangat cepat ini telah membingungkan orang-orang tertentu dalam Sekte Vatikan II. Mereka tidak menyadari yang sebenarnya terjadi. Yaitu: Roma pagan sudah datang kembali dengan penampilan Gereja.
Kemiripan-kemiripannya sangat mencolok. Kalau anda menyadari hal ini, anda bisa memahami seluruh krisis Vatikan II ini dan yang sedang kita hadapi. Gereja Katolik sejati masih ada, namun sudah susut menjadi sisa.
Maka kenyataan bahwa mereka sudah memasang Anti-Paus lain, tidak mengubah fakta-fakta tentang penghormatan kepada gambar binatang, Antikristus, Pelacur Babel, dll. Andaikan mereka memilih Anti-Paus lain, dia hanya akan melanjutkan agama sesat Vatikan II serta penghormatan kepada para pemimpin murtad yang sudah meninggal.
Penggenapan nubuat-nubuat di Roma ini semakin membuktikan bahwa agama Katolik adalah satu-satunya iman yang sejati. Vatikan adalah bait Allah yang telah diambil alih oleh para Anti-Paus di akhir zaman. Salah satu bagian dari penipuan akhir zaman, adalah upaya menggiring orang-orang yang mengaku Katolik masuk ke dalam gereja palsu, karena iman Katolik tradisional adalah satu-satunya iman sejati.
Jadi, kalau orang mengira mereka berpegang teguh pada Gereja Katolik atau iman Katolik dengan mengikut para Anti-Paus Vatikan II, mereka sangat teperdaya. Yang mereka junjung adalah penipuan akhir zaman. Dan juga, Yohanes Paulus II mengaku Allah. Dengan demikian, ketika orang-orang menerimanya secara khusus sebagai santo, mereka tidak hanya terlibat dalam indiferentisme keagamaannya dan dosa-dosa berat terkait, tetapi mereka benar-benar mendukung klaimnya bahwa dia dan setiap manusia adalah Allah. Oleh karena itu, ada kesamaan antara kanonisasi palsu Yohanes Paulus II dengan upacara “pendewaan” pagan bagi kaisar Romawi di abad pertama. Kesamaan ini menonjol dan istimewa. Itulah salah satu alasan Yohanes Paulus II adalah Antikristus dan gambar Binatang Kitab Wahyu.
Seturut ajaran Katolik, para bidah bukan anggota Gereja, dan dengan demikian mereka dimustahilkan oleh hukum ilahi untuk menjabat sebagai Paus. Tak satu pun dari para “kardinal” Sekte Vatikan II memenuhi syarat untuk terpilih menjadi Paus. Mereka semua adalah kaum bidah notorius yang menerima ajaran-ajaran bidah Vatikan II, ekumenisme sesat, partisipasi dalam ibadat non-Katolik, keselamatan di luar Gereja, persekutuan dengan sekte-sekte bidah notorius, dan lain sebagainya.
Mereka tidak Katolik. “Kardinal” mana pun yang hendak mereka pilih akan menjadi seorang Anti-Paus. Kami berencana membahas lebih banyak lagi soal perkara-perkara ini, namun sekian untuk video yang satu ini. Untuk menganut iman Katolik sejati dan diselamatkan, orang harus menganut iman Katolik tradisional, seperti yang dijelaskan materi kami.
Pengamatan menarik. Lebih relevan lagi karena banyak dari materi kami membahas bidah-bidah & kemurtadan Vatikan II, yang melibatkan orang-orang yang mengaku Katolik, padahal sebenarnya tidak, karena banyak dari mereka telah...
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Membaca artikel-artikel di Website ini, aku ingat satu ayat di Kitab Amsal. "Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati."...
St. Paul 2 bulanBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 2 bulanBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 4 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo – memang benar bahwa orang hendaknya mengasihi orang lain dan menjaga ciptaan Allah. Namun, yang terutama, kita pertama-tama harus mengasihi/mencintai Allah. Sangat amat penting pula, terutama pada zaman kita,...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...