^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
EWTN: Saluran ‘Katolik’ Global dan Gerakan Karismatik
“Di dalam kapel, Schlemon [seorang pengikut gerakan Karismatik] dan sang imam [Karismatik] menumpangkan tangan di atas Bunda, mengucapkan pembaptisan Roh Kudus.”[1] Sekitar seminggu kemudian “suatu bahasa asing keluar dari mulut Bunda Angelica tanpa dapat dijelaskan. Sewaktu Suster Regina datang untuk memberikan sebuah gelas jus jeruk, Bunda mencoba mengucapkan terima kasih, tetapi ‘suatu hal yang lain keluar dari mulutnya.’”[2]
Bunda Angelica, pendiri dari Eternal World Television Network (EWTN)[3]
Salah satu dari organisasi-organisasi ‘konservatif’ yang berhubungan dengan sekte Vatikan II adalah EWTN, saluran televisi ‘Katolik’ global. Beberapa orang yang tersesat telah meyakinkan diri mereka sendiri dan orang-orang lain bahwa EWTN adalah suatu pembela kebenaran Katolik yang unggul yang menyebarkan terang kepada jutaan orang di dalam dunia yang gelap. Tetapi walaupun hal tersebut adalah pendapat orang-orang banyak, EWTN sebenarnya merupakan alat dari kemurtadan pasca-Vatikan II yang terburuk. EWTN mempromosikan kemurtadan antaragama di Assisi dan telah membahas dengan penuh pandangan positif kemurtadan Benediktus XVI di sinagoga di Jerman, serta inisiasinya ke dalam Islam di dalam sebuah mesjid di Turki. EWTN mempromosikan bidah yaitu terdapat keselamatan di luar Gereja; acaranya, The Journey Home {Perjalanan Pulang} menyatakan konversi orang-orang dari sekte-sekte Protestan menuju Iman Katolik sebagai pilihan, dan bukan sebuah keharusan. Ini adalah ide yang sesat dan jahat, bahwa dengan berpegangan kepada ajaran-ajaran sekte-sekte Protestan yang menolak ajaran Gereja yang sejati tidaklah mencegah seseorang untuk mendapatkan keselamatan, yang disebarkan oleh hampir semua ‘konvert’ dari Protestantisme yang ditampilkan di The Journey Home.
Pendiri EWTN, Bunda Angelica, yang merupakan salah satu figur yang paling penting di dalam sekte pasca-Vatikan II, terutama untuk para anggotanya yang lebih ‘konservatif’, adalah seseorang yang kami akan bahas. Sewaktu ia berbicara tentang agama-agama lain pada di dalam salah satu acaranya, pendiri EWTN, Bunda Angelica menyatakan dengan indiferentisme rohani yang murni bahwa kita semua mempunyai Allah yang sama. Ia secara khusus berkata: “Anda memanggilnya Allah, dan kami memanggilnya Yesus.” Untuk Tahun Yubileum 2000, Bunda Angelica ditampilkan berulang-ulang saat ia mengucapkan doa Yubileum. Di dalam doa tersebut, Bunda Angelica menyebutkan ‘agama-agama besar’ di dunia – sebuah kutipan dari Yohanes Paulus II dan ungkapan yang sering dikatakan Paulus VI tentang indiferentisme rohani.
Di dalam suatu tayangan lain dengan Bunda Angelica, Alice Von Hildenbrand (seorang tamu yang sering hadir di EWTN) secara terang-terangan menyatakan bahwa seseorang dapat masuk Surga sebagai Buddhis. Caranya menyatakan hal ini bukan hanya menunjukkan bahwa para Buddhis dapat diselamatkan (yang tentunya adalah bidah), tetapi tidak terdapat kewajiban apa pun bagi seorang Buddhis untuk menjadi Katolik. Di hadapan bidah dan indiferentisme rohani yang begitu besar, yang dinyatakan di depan matanya, Bunda Angelica sama sekali tidak menolaknya, dan bahkan berkomentar dengan persetujuan. Bunda Angelica dan EWTN selalu merupakan pembela dari ajaran-ajaran yang sesat dari Vatikan II.
Bunda Angelica juga merupakan pembela yang terang-terangan akan ekumenisme sesat yang paling buruk, yang mengikutsertakan para Yahudi. Di dalam satu acaranya, Bunda Angelica dan Romo Benedict Groeschel mendiskusikan kematian ‘Kardinal’ John O’Connor yang baru saja terjadi. Romo Groeschel menyebutkan bahwa para Yahudi menyelenggarakan sebuah ibadat Yahudi di dalam Katedral St. Patrick setelah kematian ‘Kardinal’ John O’Connor. Groeschel, seseorang yang sungguh-sungguh murtad, berpendapat bahwa ibadat Yahudi di dalam Katedral adalah sesuatu yang sangat baik. Bunda Angelica juga tidak membuang-buang waktu dan berkata: “Bagus sekali!”
Maka, Bunda Angelica berkata bahwa ekumenisme sesat yang paling buruk – sebuah ibadat Yahudi di dalam Katedral St. Patrick – itu ‘bagus sekali’. Di samping hal tersebut, fakta-fakta ini menolak pernyataan yang konyol yang dibuat di dalam sebuah buku yang dikutip di bawah: bahwa EWTN diduga menjadi Modernis hanya setelah Bunda Angelica meninggalkan kedudukannya sebagai pemimpinnya. Terdapat sebuah artikel di dalam situs kami yang membahas hal ini dengan lebih rinci. Tetapi bahkan Raymond Arroyo, yang menulis biografi untuk Bunda Angelica dan yang adalah salah satu pendukung terbesarnya, terang-terangan mengakui bahwa ia adalah pendukung ekumenisme yang oleh karenanya, karya-karyanya didukung oleh anggota-anggota dari agama-agama non-Katolik. “Biara [di bawah Bunda Angelica] telah menjadi batu ujian di Birmingham, suatu proyek yang terilhami yang dapat didukung oleh para Protestan, Yahudi, dan Katolik. Kepribadian Bunda Angelica membuatnya mungkin.”[4]
Pendek kata, EWTN adalah alat dari Iblis untuk membuat orang-orang di bawah sekte Vatikan II yang mengaku Katolik yang berpikiran lebih konservatif merasa nyaman dengan kemurtadan pasca-Vatikan II.
Pada tahun 1980, Bunda Angelica pergi ke North Carolina dan tampil di saluran televisi Protestan yang dinamakan PTL, yang didirikan oleh pelayan Assembly of God, Jim Bakker dan istrinya, Tammy Faye. “Bunda Angelica telah tampil di PTL beberapa kali di sepanjang tahun 1979, yang didukung banyak orang, dan yang menurut survey adalah favorit para penonton... Bakker begitu tergugah oleh sang biarawati, sehingga ia mengutus sebuah tim desainer pemandangan ke Birmingham untuk membangun untuknya {Bunda Angelica} set studio pertamanya.”[5] Fakta bahwa seorang pelayan Protestan begitu kagum akan dirinya sehingga ia mengirimkan suatu tim untuk merancang untuknya sebuah studio menunjukkan sekali lagi, bahwa pesannya tidaklah Katolik, tetapi ekumenis.
Bunda Angelica juga terlibat secara aktif di dalam gerakan Karismatik, sebuah gerakan yang menyebar begitu luas di kalangan sekte Vatikan II. Gerakan Karismatik adalah suatu gerakan sesat yang sangat dipengaruhi oleh kecenderungan-kecenderungan serta ide-ide sesat dan Protestan. Pada tanggal 11 Februari 1971, “Barbara Schelon, seorang Karismatik yang dilaporkan memiliki karunia penyembuhan, melewati Birmingham dan meminta Romo De Grandis [seorang imam Karismatik] untuk menjemputnya agar dapat bertemu Bunda Angelica... Di dalam kapel, Schlemon dan sang imam menumpangkan tangan di atas Bunda, mengucapkan pembaptisan Roh Kudus.”[6] Sekitar seminggu kemudian “suatu bahasa asing keluar dari mulut Bunda Angelica tanpa dapat dijelaskan. Sewaktu Suster Regina datang untuk memberikan sebuah gelas jus jeruk, Bunda mencoba mengucapkan terima kasih, tetapi ‘suatu hal yang lain keluar dari mulutnya.’”[7] Kami harus menekankan bahwa fakta yang sangat penting ini diakui di dalam sebuah biografi tentang Bunda Angelica yang ditulis oleh salah satu pendukungnya yang terbesar: pembawa acara di dalam saluran televisinya, Raymond Arroyo.
Berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak diketahui oleh orang yang mengucapkannya, berbicara dalam kata-kata yang tidak dimengerti, dst. sering merupakan tanda bahwa seseorang kerasukan setan. Ini terutama adalah hal yang benar sehubungan dengan hasil dari pengalaman Karismatik yang di dalamnya seseorang ditumpangkan tangan untuk menerima ‘roh’. Para pembaca tentunya bebas untuk menerimanya atau menolaknya: tetapi seorang individu yang kami kenal dari Massachusetts yang terlibat secara akrab di dalam gerakan Karismatik bertahun-tahun lalu, memberi tahu kami bahwa ia merasakan bahwa iblis merasukinya setelah seorang Karismatik menumpangkan tangan kepadanya pada saat ibadat berlangsung. Ia juga memberi tahu kami bahwa, pada suatu konferensi Karismatik, Allah memperkenankannya untuk melihat satu setan kecil yang memasuki ruangan. Ia terkesiap, dan mengikuti setan itu dan menunggu untuk melihat jika ia akan kembali dari ruangan itu; tetapi satu-satunya yang kembali dari ruangan tersebut adalah sang imam Karismatik yang akan melakukan pelayanan ‘penyembuhan’-nya dengan cara mendoakan orang-orang. Pengalamaman ini menyebabkan individu ini untuk meninggalkan gerakan Karismatik.
Kami percaya bahwa Allah memperkenankan Iblis untuk menguasai orang-orang ini di dalam ibadat-ibadat Karismatik karena dengan mengambil bagian di dalam hal tersebut, orang-orang ini pada dasarnya berkata bahwa sakramen-sakramen Gereja Katolik, ketujuh sakramen yang diinstitusikan oleh Yesus Kristus tidaklah cukup. Mereka oleh karena itu mengakui bahwa mereka membutuhkan suatu ritus-ritus yang lain yang dibuat oleh manusia yang di luar sistem sakramental – untuk benar-benar mendapatkan ‘roh’. Dengan mengambil bagian di dalam ‘ritus-ritus’ tersebut, pada dasarnya mereka mengambil bagian di dalam sebuah agama baru untuk mendapatkan akses kepada ‘roh’ di luar jalan yang secara khusus ditetapkan oleh Kristus. Sebagai hasilnya, ‘ritus-ritus’ Karismatik tersebut menjadi ‘sakramen-sakramen’ baru dari sebuah agama sesat yang memberikan akses kepada roh jahat dan bukan Roh Kudus.
Harus ditekankan bahwa penumpangan tangan terdapat di sepanjang Perjanjian Baru sebagai materi dari Sakramen Penguatan (contohnya Kisah Para Rasul 8:17; Kisah Para Rasul 19:6) – suatu sakramen yang diinstitusikan oleh Yesus Kristus. Ironis bahwa di dalam ‘Penguatan’ baru di dalam sekte Vatikan II, penumpangan tangan telah dihapuskan, tetapi para Karismatik tetap menggunakan penumpangan tangan untuk mencurahkan ‘roh’. Karena kita tahu bahwa penumpangan tangan mereka untuk mencoba mencurahkan ‘roh’ bukanlah Sakramen Penguatan {Krisma} (bahkan para wanita dan orang awam melakukannya), hal tersebut sebenarnya adalah Kontra-Penguatan – suatu sakramen palsu yang oleh karena itu memberikan akses, sekali lagi, bukan kepada Roh Kudus, tetapi kepada roh jahat.
Maka, sebagaimana seseorang yang pantas menerima Sakramen Penguatan {Krisma} menerima karunia yang lebih dalam dari Roh Kudus, partisipasi yang aktif di dalam ‘ritus-ritus’ atau ‘sakramen-sakramen’ baru dari agama Karismatik yang sesat tersebut – dengan mengambil bagian di dalam hal-hal seperti penumpangan tangan – memberikan kepada orang-orang yang malang tersebut karunia dari roh jahat. Itulah mengapa di dalam banyak dari pertemuan-pertemuan Karismatik ini para ‘Katolik’ melihat diri mereka sendiri bersuara seperti babi, menggonggong seperti anjing, dan tertawa terbahak-bahak tanpa bisa mengendalikannya. Hal-hal ini, terutama bersuara seperti babi dan menggonggong seperti anjing, adalah tanda-tanda yang jelas akan orang yang kerasukan roh jahat.
Kami merujuk kepada pengalaman orang ini karena Bunda Angelica sendiri bukan hanya berbicara berulang kali tentang ‘pengalaman-pengalaman’ mistisnya, tetapi ia juga mengakui suatu hal yang mencolok tentang tanggapannya terhadap penumpangan tangan kepadanya oleh para Karismatik. Tanggapannya sesuai dengan pengalaman pria tersebut. Bunda Angelica berkata bahwa pengalamannya, di mana ia mengucapkan kata-kata yang ia tidak maksudkan untuk ucapkan setelah ia para Karismatik menumpangkan tangan kepadanya, menakutkannya. Ia mengingatnya: “Kata-kata keluar, tetapi saya tidak tahu apakah kata-kata tersebut. Hal itu menakutkan saya.”[9]
Bunda Angelica tidak menyadari bahwa hal tersebut adalah roh jahat yang ia telah dapatkan setelah keterlibatannya dengan para Karismatik. Ia terus mempromosikan gerakan ini.
Pada tanggal 2 Desember 1977, Bunda Angelica memimpin suatu retret Karismatik di Birmingham bersama 28 pemimpin di dalam karyanya, yang disebut ‘Guardians {Wali}’. Ia berdiri di dalam kapel, “Bunda menumpangkan tangannya di atas setiap para wali, berdoa dalam bahasa roh agar mereka menjadi setia. Beberapa orang bernyanyi di dalam bahasa-bahasa suci yang tidak dikenal, yang lain ‘terbunuh di dalam Roh’.”[10] Salah satu partisipan berkata setelahnya bahwa hal tersebut adalah ‘puncak dari Karismania’.[11] Setelah Paulus VI meninggal, “Bunda Angelica menumpangkan tangan di atas Matt Scalici, Jr. di dalam kapelnya.”[12]
Biografi Bunda Angelica menyatakan bahwa setelah saat tersebut, ia ‘perlahan-lahan’ menarik diri dari gerakan Karismatik. Ini adalah pernyataan yang kosong, karena salurannya terus mempromosikan para karismatik yang paling terkenal di dalam negeri, seperti para tokoh-tokoh di Franciscan University orang-orang semacamnya.
Kami menganggap keterlibatan awal Bunda Angelica di dalam gerakan Karismatik yang satanik begitu penting. Hal ini penting karena EWTN telah menjadi alat bagi Iblis untuk menjebak para ‘konservatif’ di dalam sekte Vatikan II lewat pencampuradukkan hal-hal yang konservatif (beberapa hal yang benar menurut Tradisi Katolik) dengan kemurtadan dari agama Vatikan II. Tokoh-tokoh seperti Bunda Angelica telah berperan sebagai magnet untuk membuat para ‘konservatif’ tetap tertipu dan berbakti kepada Kontra-Gereja. Banyak orang menjadi yakin bahwa tokoh-tokoh seperti Bunda Angelica di dalam ‘Gereja’ pasca-Vatikan II adalah bukti bahwa kehidupan rohani tetap dapat ditemukan di dalamnya walaupun faktanya adalah itu adalah ‘Gereja’ yang palsu dan jika seseorang tetap berpegang kepada kemurtadan ‘Gereja’ tersebut, ia akan terkutuk. Adalah suatu hal yang masuk akal bahwa pemimpin kerasulan yang licik di EWTN, Bunda Angelica, bermula dengan menerima roh jahat di dalam suatu acara Karismatik.
Bahkan, Bunda Angelica telah menyatakan bahwa berbagai pengalaman mistis memimpin lajunya di dalam EWTN.
Apakah Yesus sebagai anak kecil ‘berlari-lari di dalam aula’? Ataukah itu adalah roh jahat yang berkarya untuk kehancuran jiwa-jiwa? Berdasarkan apa yang kami telah bahas tentang dukungan Bunda Angelica terhadap bidah, agama-agama sesat dan gerakan Karismatik yang satanik, seorang Katolik sejati harus menyimpulkan bahwa Bunda Angelica tidak melihat Yesus, melainkan roh jahat.
Bunda Angelica juga mengaku bahwa sang Yesus sebagai anak kecil tampak kepadanya dan berkata kepadanya, “Dirikanlah untukku sebuah bait dan Aku akan membantu mereka yang membantumu.”[14] Walaupun gereja-gereja dapat disebut sebagai ‘bait-bait’ – seperti yang kami telah bahas lebih awal di bagian tentang 2 Tesalonika 2:4 – sebuah ‘bait’ juga dapat menggambarkan sebuah rumah ibadat Yahudi dan loji Masonik. Karena Bunda Angelica telah mempromosikan ide-ide yang sesat dan palsu bahwa para Yahudi tidak memerlukan Yesus Kristus untuk keselamatan – yang terbukti oleh, antara lain, keterikatannya kepada para Anti-Paus yang mengajarkan hal tersebut – adalah suatu hal yang pasti bahwa itu bukanlah Tuhan kita Yesus Kristus yang mengatakan kepadanya untuk membangun sebuah bait Katolik. Tetapi, ia adalah seorang roh jahat yang lain (mirip dengan yang diterimanya pada acara Karismatik) yang secara tersembunyi memerintahkannya untuk membangun sebuah ‘bait’ untuk agama Gereja Baru yaitu sekte Vatikan II. Hal yang menarik adalah bahwa bagian atas dari Salib di luar ‘bait’ ini (bait yang dibangun Bunda Angelika dengan biaya 50 juta dolar!) hancur bersih akibat sambaran halilintar pada saat terjadinya suatu badai yang kencang, yang meninggalkan bentuk ‘T’, dan bukan Salib biasa. Salib tersebut tetap berbentuk seperti itu sampai hari ini.
Kembali kepada kemurtadan yang dipromosikan EWTN, Romo Benedict Groeschel adalah tokoh yang besar di EWTN. Groeschel telah menolak para konvert, menyatakan bahwa ia tidak pernah ‘percaya’ bahwa orang-orang non-Katolik tidak dapat diselamatkan (suatu dogma yang telah didefinisikan), berkhotbah di dalam ‘200 gereja-gereja Protestan dan ratusan sinagoga’, dan berkata bahwa sakramen-sakramen tidak diperlukan untuk keselamatan, dan bahkan menolak bahwa Tuhan kita telah berkata “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman (Yohanes 6:54)!”[15]
Para ‘pakar’ EWTN menolak mentah-mentah perlunya Gereja Katolik untuk keselamatan. ‘Pakar-pakar’ EWTN memberi tahu para penanya non-Katolik – termasuk seorang Yahudi yang menolak Kristus dan istri dari seorang skismatis ‘Ortodoks’ yang ingin tahu akan kewajiban suaminya untuk berkonversi – bahwa mereka baik-baik saja pada saat ini untuk masuk Surga tanpa harus berubah.[16]
EWTN juga mempromosikan sebuah organisasi yang disebut Association of Hebrew Catholics (AHC) {Asosiasi Katolik Ibrani}. Association of Hebrew Catholics terdiri dari para ‘konvert’ dari agama Yahudi. Kenyataannya, mereka mencoba untuk menciptakan suatu sekte Yahudi di dalam ‘Gereja Katolik’. Organisasi ini dikepalai oleh David Moss, yang telah hadir di EWTN berkali-kali. David Moss adalah saudara dari Rosalind Moss, yang juga telah memandu acara-acara EWTN dan dipekerjakan oleh ‘Catholic Answers’. AHC ini – yang terdiri dari para ‘konvert’ dari agama Yahudi – mempromosikan bahwa para Katolik yang berkonversi dari Yahudi dapat terus mempraktikkan Hukum Lama (suatu ide yang secara khidmat dikutuk oleh Konsili Florence).
Ini adalah suatu promosi dosa berat, bidah, dan kemurtadan.
EWTN sayangnya adalah suatu saluran televisi yang begitu sesat, modernis, dan menganut ekumenisme palsu, yang mencampuradukkan kemurtadan, promosi Vatikan II, Misa Baru dan Agama Baru dengan program yang menarik. Berikut adalah suatu email yang menarik yang kami terima tentang hal ini:
Kami ingin tahu jika ada dari para pendukung EWTN yang telah mendengar atau menonton khotbah tersebut yang telah mempertimbangkan akibat-akibatnya: apa arti kehadiran mereka di gereja, seluruh upaya mereka untuk menghadiri ‘Misa’, dst. Kami ingin tahu jika hal tersebut menyadarkan seseorang pun dari mereka bahwa hal ini berarti bahwa menjadi seorang Katolik, berdoa Rosario, pergi mengaku dosa, sama sekali tidak berarti apa-apa.
Kami tentunya mengharapkan konversi dari ‘Romo’ Francis, tetapi kami harus berkata bahwa ia terlalu buta akan kemurtadannya untuk menyadari kebodohannya. Ia terlalu buta untuk menyadari bahwa ia percaya bahwa ‘imamat’-nya sendiri – seluruh Saluran EWTN – buang-buang waktu. Jika anda percaya apa yang dipercayai EWTN dan ‘Romo’ Francis, anda adalah seorang yang benar-benar idiot untuk menjadi seorang Katolik. Anda dapat pergi ke gereja Lutheran setempat, mengakui iman anda dalam Yesus sebagai Tuhan, dan pergi begitu saja.
Maka, janganlah tertipu oleh tampak luar. Para bidah selalu memiliki tampak luar yang menarik di satu sisi dan di sisi yang lain. Janganlah tertipu oleh mereka yang mengaku diri memiliki keterikatan kepada Iman Katolik atau Tuhan kita atau Bunda Maria atau para santo-santa, tetapi menolak sebuah dogma. Jika mereka tidak menerima seluruh kebenaran, mereka adalah orang-orang yang palsu. ‘Romo’ Francis kadangkala berbicara tentang bagaimana cara membawa orang-orang muda kepada Kristus di dalam acaranya “Life on the Rock”. Tidakkah hal tersebut terdengar sungguh baik? Tetapi ia lalu secara publik berkomentar tentang dan memuji kunjungan Benediktus XVI yang menolak Kristus kepada sinagoga dan dukungannya untuk agama Yahudi. Ia berbicara tentang bagaimana membawa orang-orang muda kepada Kristus sewaktu ia dalam waktu yang bersamaan percaya bahwa Kristus tidak berarti apa-apa.
Email ini kembali menunjukkan kepada kita bahwa para orang-orang yang palsu ini mencampuradukkan kedekatan kepada beberapa hal yang Katolik dengan penolakan akan kebenarannya. Mereka berlagak bagaikan mereka berbakti kepada Allah, dan tentunya berkata beberapa hal yang baik dan konservatif, tetapi mereka adalah kekejian di mata Allah.
Karena kami sedang berbicara tentang orang-orang yang palsu, kami harus menyebutkan ‘Romo’ John Corapi dari EWTN. Mereka yang telah melihatnya mengetahui bahwa Corapi berkhotbah bagaikan ia berbakti kepada Tuhan kita dan Iman Katolik – ‘menggelegar’ melawan dosa dan membela Ekaristi dengan gaya yang melodramatis. Ia sungguh-sungguh palsu, karena ia percaya bahwa semua itu sama sekali tidak berarti. Ia percaya bahwa anda dapat menjadi Protestan yang sama sekali menolak Bunda Maria, Kepausan, dan Ekaristi, ataupun seorang Yahudi yang sama sekali menolak Kristus.
Salah satu dari kami menelpon sekretaris ‘Romo’ Corapi satu kali, dan bertanya kepadanya: “Apakah perlu menjadi Katolik untuk diselamatkan?” Ia menjawab dengan blak-blakan: “Tidak.” Salah satu dari kami menjawab, “lalu mengapa menjadi Katolik?” Ia berkata: “Karena itu adalah kepenuhan dari kebenaran.” Salah satu dari kami menjawab: “Tetapi hal tersebut tidak diperlukan menurut anda.” Ia setuju. Lihatlah betapa kosong, bodoh, dan jahat agama Vatikan II itu.
Catatan kaki:
[1] Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}, Random House, Inc., 2005, hal. 120.
[2] Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}, hal. 121.
[3] Ditunjukkan dalam Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}; from OLAM.
[4] Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}, hal. 98.
[5] Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}, hal. 148-149.
[6] Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}, hal. 120.
[7] Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}, hal. 121.
[8] Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}, hal. 123.
[9] Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}, hal. 121.
[10] Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}, hal. 135.
[11] Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}, hal. 135.
[12] Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}, hal. 142.
[13] Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}, hal. 314.
[14] Raymond Arroyo, Mother Angelica {Bunda Angelica}, hal. 255.
[15] Chris Ferrara, EWTN: A Network Gone Wrong {EWTN: Saluran Televisi yang Menjadi Sesat}, Pound Ridge, NY: Good Counsel Publications, 2006, hal. 79; hal. 86-90.
[16] Forum Tanya Jawab EWTN, nasihat dari Richard Geraghty pada tanggal 19 Februari 2005 pada “Non-Catholic Salvation {Keselamatan untuk Para Non-Katolik}.”
[17] Siaran EWTN pada tanggal 7 Maret 2005; dikutip oleh Chris Ferrara, EWTN: A Network Gone Wrong {Saluran Televisi yang Menjadi Sesat}, hal. 146.
Artikel-Artikel Terkait
Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 mingguBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 mingguBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 1 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 4 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...