Paket $5.00: Termasuk 2 Buku dan 14 Program DVD (Harga Termasuk Ongkos Kirim)

Beli Seharga $5.00

Bantu Kami Menyelamatkan Jiwa-Jiwa
DONASI

Inilah Penjelasan untuk Kebingungan & Krisis Pasca-Vatikan II
TONTON VIDEO

“Pesulap”: Bukti Keberadaan Dunia Rohani
TONTON VIDEO

Inilah Antikristus!
TONTON VIDEO

Bukti yang Mengagumkan untuk Allah - Bukti Ilmiah yang Membantah Evolusi
TONTON VIDEO

Mengapa Neraka Harus Abadi
TONTON VIDEO

Babel Sudah Jatuh, Sudah Jatuh!!
TONTON VIDEO

Salah Kaprah Orang-Orang Kristen Palsu tentang Efesus
TONTON VIDEO

Penciptaan dan Mukjizat - Versi Kompak
TONTON VIDEO
^
Nostra Aetate- Dekret Vatikan II tentang Agama-Agama Non-Kristiani
Kembali ke rangkuman bidah utama Vatikan II.
Di sini kita melihat bahwa Vatikan II mengajarkan bahwa para Muslim menyembah Allah yang satu, Pencipta Surga dan Bumi. Hal ini mirip dengan, tetapi sedikit berbeda dari bidah yang telah kami singkap di Lumen Gentium. Allah sesat orang-orang Muslim (yang bukan Allah Tritunggal) tidak menciptakan Surga dan Bumi. Allah Tritunggal Mahakuduslah yang menciptakan Surga dan Bumi.
Perbandingan yang menarik antara gaya bahasa Vatikan II dan Konsili Florence
“Gereja juga memandang para Muslim dengan hormat. Mereka menyembah Allah yang satu, hidup dan tetap ada, pengasih dan mahakuasa, pencipta surga dan bumi, yang telah berbicara kepada umat manusia dan kepada hukum-hukumnya, bahkan yang tersembunyi, mereka siap untuk menundukkan diri mereka sendiri sepenuh hati, seperti Abraham, yang dihormati oleh iman Islam, patuh kepada Allah... Maka mereka memandang tinggi kehidupan moral dan menyembah Allah di dalam doa, derma, dan puasa.”
“Gereja Roma yang Kudus dengan teguh percaya, mengakui dan berkhotbah bahwa semua yang berada di luar Gereja Katolik, bukan hanya orang pagan {kafir} tetapi juga Yahudi atau bidah dan skismatis, tidak dapat mengambil bagian di dalam kehidupan kekal dan akan pergi ke dalam api yang kekal yang telah disiapkan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya, kecuali mereka bergabung kepada Gereja sebelum akhir hidup mereka; dan kesatuan dari tubuh gerejawi ini sangatlah kuat sehingga hanya kepada mereka yang tinggal di dalamnyalah sakramen-sakramen Gereja berkontribusi menuju keselamatan, begitu juga puasa, derma, dan karya-karya kesalehan lain dari seorang serdadu Kristiani menghasilkan upah yang abadi; dan tidak seorang pun, sebanyak apa pun ia berderma, walaupun ia telah mencucurkan darah untuk nama Kristus, dapat diselamatkan, kecuali ia telah tetap berada di dalam dada dan kesatuan Gereja Katolik.”
Perhatikan bahwa karena Konsili Florence secara dogmatis mendefinisikan perlunya Iman Katolik untuk keselamatan, Konsili Florence oleh karena itu menekankan doa, derma, dan puasa dari orang-orang yang tinggal di dalam kesatuan Gereja. Konsili Florence mengatakan bahwa derma tersebut tidak akan bermanfaat kepada orang yang berada di luar Gereja. Menarik pula bahwa Vatikan II, untuk memuji para Muslim dan agama sesat mereka, menggunakan gaya bahasa yang hampir sama persis dengan Konsili Florence, tetapi sekali lagi, dengan arti yang berlawanan: Vatikan II memuji puasa, derma, dan doa dari anggota-anggota sebuah agama sesat non-Katolik.
Nostra aetate 3 juga berkata bahwa Gereja Katolik memandang orang-orang Muslim dengan hormat, yang siap untuk menundukkan diri mereka sendiri kepada Allah dengan sepenuh hati, seperti yang dilakukan Abraham. Tetapi kekaguman Vatikan II akan para Muslim yang tidak beriman tersebut tidak dirasakan oleh Gereja Katolik. Gereja mengharapkan konversi dan kebahagiaan kekal para Muslim, tetapi Gereja mengakui bahwa Islam adalah agama yang jahat dan sesat. Gereja tidak berpura-pura mengatakan bahwa mereka menaklukkan diri mereka sendiri kepada Allah. Gereja tahu bahwa mereka berada di dalam agama sesat.
Paus Benediktus bahkan melarang orang-orang Katolik untuk memberikan nama Muslim kepada anak-anak mereka agar tidak terkutuk.
Di dalam bagian tentang bidah yang paling spesifik di dalam Vatikan II (yang terdahulu), kami telah membahas bahwa Nostra Aetate #4 mengajarkan sebuah bidah bahwa para Yahudi tidak boleh digambarkan sebagai ditolak oleh Allah. Kami tidak akan mengulanginya di sini.
Nostra aetate juga tidak lupa untuk mengingatkan dunia betapa baiknya Buddhisme, dan bagaimana agama sesat ini memimpin kepada pencerahan tertinggi.
Para Buddhis mengakui banyak allah-allah sesat
Vatikan II mengajarkan bahwa di dalam Buddhisme, “sebuah jalan diajarkan” di mana manusia dapat meraih pencerahan yang tertinggi! Ini adalah kemurtadan. Ini adalah salah satu bidah terburuk Vatikan II. Terlebih lagi, mohon membaca bagaimana Paulus VI (sang pria yang secara khidmat mempermaklumkan Vatikan II) mengartikan ajarannya tentang Buddhisme.
Dengan mendasarkan dirinya sendiri pada Vatikan II (yang ia maklumkan secara khidmat), Paulus VI berkata bahwa agama yang sesat dan kafir ini adalah salah satu ‘kekayaan Asia’!
Vatikan II juga memuji agama sesat Hinduisme yang sangat kaya akan ‘investigasi filosofis yang mendalam’ serta kehidupan pertapaannya dan meditasinya yang dalam.
Vatikan II
Kali, salah satu dari kira-kira 330.000 dewa-dewi sesat yang disembah oleh para Hindu, sebuah agama yang tidak dikecam, melainkan dipuji oleh Vatikan II
Sekarang perhatikan betapa spesifiknya Paus Leo XIII menentang pujian Vatikan II untuk agama sesat Hinduisme:
Dua Agama yang Benar-benar Berbeda
“Lewat ketekunannya yang luar biasa, ia mengonversikan ratusan ribu orang-orang Hindu dari mitos-mitos dan takhayul-takhayul jahat dari para Brahma kepada agama yang sejati. Mengikuti langkah-langkah santo ini adalah para imam yang banyak jumlahnya... Mereka melanjutkan usaha-usaha yang mulia ini; tetapi, di dalam pojok-pojok Bumi, banyak sekali orang yang masih tidak memiliki kebenaran, terpenjara dengan sedih di dalam kegelapan takhayul.”
Di antara seluruh penistaan di dalam Vatikan II, tidak disebutkan sama sekali bahwa orang-orang yang tidak beriman tersebut harus berkonversi kepada Kristus; tidak ada doa yang diucapkan agar Iman dapat diberikan kepada mereka; dan tidak ada teguran bahwa para penyembah berhala tersebut harus diselamatkan dari ketidaktaatan mereka dan kegelapan takhayul mereka. Yang kita lihat di sini adalah pujian dan penghormatan kepada agama-agama Iblis. Yang kita lihat di sini adalah suatu sinkretisme yang jelas, yang menganggap bahwa semua agama adalah jalan kepada Allah.
Kembali ke rangkuman bidah utama Vatikan II.
Catatan kaki:
[1] Decrees of the Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-Konsili Ekumenis}, Vol. 2, hal. 969.
[2] Denzinger 343.
[3] Decrees of the Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-Konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal. 479.
[4] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 49-50.
[5] Decrees of the Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-Konsili Ekumenis}, Vol. 2, hal. 969.
[6] L’Osservatore Romano, 13 September 1973, hal. 8.
[7] Decrees of the Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-Konsili Ekumenis}, Vol. 2, hal. 969.
[8] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 2 (1878-1903), hal. 307.
[9] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 3 (1903-1939), hal. 313-314.
[10] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 280.