^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Pesan di Fatima: Tanda dari Surga yang Mengisyaratkan Bermulanya Akhir Zaman dan Nubuat tentang Kemurtadan dari Gereja
Lucia, Francisco, dan Jacinta dari Fatima
Pesan dan mukjizat Bunda Maria di Fatima, pada tahun 1917, adalah salah satu peristiwa terbesar di dalam Gereja Katolik. Karena mukjizat Fatima, yang terjadi pada tanggal 13 Oktober 1917, telah diprediksikan sebelum hal tersebut terjadi, dan digenapi di hadapan sekitar 100.000 orang, mukjizat itu kemungkinan adalah mukjizat terbesar di dalam sejarah Katolik, di samping Kebangkitan Kristus. Mukjizat dan pesan Fatima juga memiliki bobot yang luar biasa pentingnya untuk topik yang kami bahas: Kenyataan tentang Apa yang Sebenarnya Terjadi kepada Gereja Katolik Setelah Vatikan II. Sejak tanggal 13 Mei 1917, Bunda Allah menampakkan diri enam kali kepada Jacinta (7 tahun), Francisco (9 tahun) dan Lucia (10 tahun) di Fatima, Portugal. Sang Perawan Suci berkata kepada anak-anak itu untuk berdoa Rosario setiap harinya; ia mempertunjukkan kepada mereka suatu penglihatan akan Neraka; dan ia membuat nubuat-nubuat, antara lain tentang Perang Dunia II serta meluasnya Komunisme (“kesalahan-kesalahan Rusia”).
“Kalian telah melihat Neraka, tempat perginya jiwa-jiwa para pendosa yang malang. Untuk menyelamatkan mereka, Allah ingin menetapkan di dalam dunia ini devosi kepada Hatiku yang Tak Bernoda”, ujar Bunda Maria.
Anak-anak dari Fatima tidak lama setelah penglihatan Neraka ... Orang dapat melihat, di dalam air muka mereka yang ketakutan, kebenaran dari perkataan mereka: bahwa mereka akan telah mati ketakutan sewaktu melihat Neraka, seandainya mereka tidak dijanjikan akan masuk Surga
Pada tanggal 13 Juli 1917, Bunda Maria juga berkata kepada anak-anak itu bahwa pada tanggal 13 Oktober 1917, ia akan membuat sebuah mukjizat yang akan harus dipercayai oleh semua orang:
Karena anak-anak itu telah mengumumkan beberapa bulan sebelum tanggal 13 Oktober bahwa Nona itu akan membuat sebuah mukjizat, 70.000 sampai 100.000 orang berkumpul di Fatima pada 13 Oktober untuk melihat mukjizat yang diprediksikan akan terjadi. Banyak orang yang tidak beriman juga datang untuk mencemooh sewaktu mukjizat itu tidak terjadi. Tetapi, bahkan seperti yang ditegaskan oleh pers sekuler, Mukjizat Matahari – demikianlah nama yang dikenal untuk peristiwa itu – sungguh terjadi, persis seperti yang diprediksikan oleh anak-anak itu dan Bunda Maria dari Fatima. Mukjizat itu mengejutkan khalayak yang hadir, mengonversikan orang-orang yang tidak beriman yang keras hati, termasuk para ateis dan Freemason, dan meneguhkan ribuan orang di dalam Iman Katolik.
Di atas: dua foto kerumunan orang yang terkesiap di Fatima pada tanggal 13 Oktober 1917, yang menyaksikan mukjizat yang diprediksikan oleh Bunda Maria di Fatima
Apakah Mukjizat Matahari itu, yang begitu mencengangkan dan yang memesonakan hadirin yang berjumlah lebih dari 70.000 orang di Fatima itu pada tanggal 13 Okt. 1917? Pengamatan singkat atas mukjizat itu serta betapa pentingnya mukjizat tersebut akan berguna ke depannya untuk menyingkapkan: Kenyataan tentang Apa yang Sebenarnya Terjadi kepada Gereja Katolik Setelah Vatikan II.
“Di seluruh Portugal, kenyataannya, surat kabar yang antiklerikal terpaksa memberikan kesaksian yang serupa. Orang-orang pada umumnya setuju tentang hal-hal yang pokok dari peristiwa itu. Seperti yang ditulis oleh Dr. Domingos Pinto Coelho di dalam O Ordem, ‘Matahari terkadang dikelilingi oleh lidah-lidah api merah kirmizi, di waktu yang lain bermahkotakan warna kuning dan merah, dan bahkan di kala lain tampak berevolusi dengan suatu gerakan rotasi yang amat cepat, dan kembali lagi, tampak melepaskan dirinya sendiri dari langit, untuk menghampiri bumi ….”[5] Sewaktu mukjizat itu terjadi, matahari tampak bergegas terjun menuju bumi dan orang-orang berpikir bahwa kiamat sudah datang. Maknanya seharusnya jelas: Fatima adalah suatu pertanda apokaliptik; peristiwa itu adalah suatu pertanda bahwa akhir zaman sudah dekat, bahwa peristiwa-peristiwa yang akan mendahului berakhirnya dunia dan Kedatangan Kedua Yesus Kristus akan bermula. Orang-orang harus membenahi hidup mereka sebelum akhir zaman sungguh datang. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ini, banyak orang telah menyimpulkan bahwa Bunda Maria dari Fatima adalah wanita yang berselubungkan matahari, yang dideskripsikan oleh Wahyu 12:1:
Para saksi mata Fatima juga melaporkan bahwa Bunda Maria sepenuhnya terbentuk dari cahaya – ia jauh lebih kemilau dari matahari. Bukti bahwa Bunda Maria dari Fatima adalah wanita yang berselubungkan matahari yang dinubuatkan di dalam Wahyu bab 12 sangatlah kuat. Kenyataannya, terdapat suatu penegasan yang mengejutkan bahwa penampakan Bunda Maria di Fatima merupakan penggenapan dari nubuat di dalam Kitab Wahyu tentang wanita yang berselubungkan matahari.
Surat Kabar Harian Masonik, O Século, secara mengejutkan menegaskan bahkan tanpa mengetahuinya, bahwa Bunda Maria adalah wanita yang berselubungkan matahari dari Wahyu 12:1
Mukjizat Matahari yang dibuat oleh Bunda Maria dari Fatima dilaporkan oleh berbagai surat kabar anti-Katolik di seluruh Portugal. Surat kabar harian Masonik yang antiklerikal dari Lisbon, O Século, membuat Kepala Editornya, Avelino de Almeida, hadir untuk melaporkan peristiwa itu. Walau bagaimanapun, ia melaporkan mukjizat surya itu dengan jujur. Kami hendak menarik perhatian pembaca kepada judul dari artikelnya yang diterbitkan di dalam O Século pada tanggal 15 Okt. 1917. Artikelnya yang bertanggal 15 Oktober, yang menceritakan peristiwa tanggal 13 Okt. yang luar biasa di Fatima itu, berjudul sebagai berikut:
Mohon perhatikan bahwa surat kabar harian Masonik dan antiklerikal dari Lisbon menggambarkan peristiwa di Fatima dan Mukjizat Mataharinya sebagai “Tanda dari Langit”. Terdengar akrabkah kata-kata ini?
Haruskah kita percaya bahwa surat kabar Masonik dari Lisbon berpikir tentang Wahyu 12:1 sewaktu menerbitkan artikel ini tidak lama setelah setelah terjadinya mukjizat surya tahun 1917? Apakah golongan antiklerikal itu mempertimbangkan kemungkinan bahwa penampakan Bunda Maria merupakan wanita yang berselubungkan matahari dan “tanda di langit” yang digambarkan oleh Alkitab? Tentunya tidak; para umat Katolik pada waktu itu bahkan tidak menghubungkan Fatima dengan wanita yang berselubungkan matahari, apalagi golongan antiklerikal yang bahkan tidak percaya akan Kitab Suci atau kemungkinan bahkan tidak tahu akan nubuat di dalam Wahyu 12:1! Maka dari itu, judul berita utama ini adalah suatu penegasan yang tak disengaja, oleh suatu sumber informasi publik yang Anti-Katolik, bahwa Bunda Maria dari Fatima serta mukjizatnya di tanggal 13 Okt. memang benar merupakan tanda yang dinubuatkan di dalam Wahyu 12:1. Peristiwa itu tampak seolah-olah seseorang mengajukan kepada Allah pertanyaan berikut: Tuhan, bagaimanakah kita akan tahu kapan “tanda di langit” yang besar itu yang Engkau prediksikan di dalam Wahyu 12:1, akan terjadi? Dan Tuhan pun menjawab: baca saja judul berita utama di dalam surat kabar Masonik, sebab sewaktu tanda ini akan terjadi, peristiwa itu akan dilaporkan bahkan di dalam surat kabar itu. Fakta yang mengejutkan ini bukan hanya berguna untuk menegaskan bahwa Bunda Maria dari Fatima adalah wanita yang berselubungkan matahari dari Wahyu 12:1, tetapi juga menegaskan lebih lanjut autentisitas Iman Katolik serta Kitab Suci. Maka, pada akhirnya, untuk menuntaskan poin kami tentang Fatima dan relevansinya terhadap apa yang telah terjadi kepada Gereja Katolik setelah Vatikan II, kami dapat berkata: karena Fatima adalah tanda yang dinubuatkan di dalam Wahyu 12:1, hal ini berarti bahwa kita berada di dalam era Wahyu, hari-hari terakhir dari dunia.
Fatima, tanda dari Why. 12:1, dan sang naga merah (Komunisme), tanda dari Why. 12:3: keduanya muncul pada tahun 1917
Gagasan bahwa Fatima adalah “tanda” dari Wahyu 12:1 didukung lebih lanjut oleh fakta bahwa Kitab Wahyu berbicara tentang “naga merah padam yang besar” dua ayat setelahnya. Kitab Suci tampaknya menunjukkan bahwa keduanya akan muncul pada saat yang bersamaan.
Banyak komentator menganggap bahwa “naga merah padam yang besar” itu adalah Komunisme, karena paham Komunisme secara pasti diasosiasikan dengan warna merah, dan bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap lebih dari 20 juta orang di Rusia sendiri. Di bawah Vladimir Lenin, kaum Bolshevik mengambil alih atas Rusia demi Komunisme, dan memperoleh kemenangan yang signifikan yang akan membuat Komunisme sebagai suatu kekuatan yang mendunia, pada tanggal 7 Nov. 1917, segera setelah penampakan-penampakan Bunda Maria di Fatima, yang telah memperingatkan tentang menyebarnya “kesalahan-kesalahan Rusia.”[7] Bahkan di masa kini, kita menyebut Cina Komunis sebagai “Cina Merah”. Revolusi Komunis di Cina diluncurkan dengan perayaan yang meriah oleh orang-orang dengan “spanduk-spanduk merah, puluhan ribu bendera merah, dan gerombolan balon merah yang terbang di atas mereka”.[8] Buktinya sangat kuat bahwa “naga merah padam yang besar” mendeskripsikan Kekaisaran Komunis. Sangatlah menarik pula bahwa naga merah padam yang besar itu menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit:
Apakah hal ini semata-mata suatu kebetulan, bahwa Komunisme, pada puncaknya, menggenggam sepertiga dunia di dalam cengkeramannya? W.H. Carroll, The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 418: “Sewaktu Joseph Stalin berjalan di dalam Lembah Kekelaman Maut, gerakan komunis internasional yang dipimpinnya menggenggam sepertiga dunia di dalam cengkeramannya.”[9] Pada tahun 1957, Suster Lucia, salah satu dari anak-anak yang mengalami penglihatan di Fatima, berkata kepada Romo Fuentes:
Seperti yang telah didiskusikan, ciri yang utama dari masa akhir zaman adalah suatu kemurtadan dari Iman Katolik. Di dalam “tempat suci sendiri” (Roma) akan ada “Pembinasa Keji” (Mt. 24:15), dan suatu penyesatan yang sebegitu mendalamnya sehingga, seandainya mungkin, bahkan orang-orang pilihan akan disesatkan (Mat. 24:24). Perjanjian Baru memberi tahu kita bahwa penyesatan ini akan terjadi di dalam jantung dari struktur-struktur fisik Gereja, di dalam “Bait Allah” (2 Tes. 2:4). Penyesatan itu akan timbul karena orang-orang tidak menerima dan mengasihi kebenaran (2 Tesalonika 2:10). Itulah persisnya mengapa kata-kata terakhir yang diberikan oleh Bunda Maria dari Fatima di dalam rahasianya yang besar dari 13 Juli 1917 adalah:
Ini merupakan kata-kata terakhir yang diberikan sebelum rahasia ketiga Fatima yang tidak disingkapkan. Atas dasar perkataan ini, para pelajar Fatima telah menyimpulkan bahwa rahasia ketiga itu tentunya membahas suatu krisis rohani dan kemurtadan raksasa dari Iman Katolik di kalangan orang-orang yang mengaku memegang posisi-posisi otoritas di dalam Gereja. Karena kami tidak memiliki kalimat penuh dari perkataan terakhir Bunda Maria di dalam pesan terakhirnya di bulan Juli, kami tidak dapat berkata dengan pasti apa artinya; tetapi kalimatnya mungkin seperti ini: “Di Portugal, dogma Iman akan selalu dipertahankan di dalam suatu sisa umat yang setia ….” Atau: “Di Portugal, dogma Iman akan selalu dipertahankan sampai Kemurtadan Besar …." Atau: “Di Portugal, dogma Iman akan selalu dipertahankan di kalangan mereka yang mendengarkan peringatan-peringatanku ….” Tidak diragukan bahwa rahasia ketiga membahas kemurtadan masa kini dari sekte Vatikan II. Kami akan mendokumentasikan kemurtadan ini dengan amat rinci di dalam buku ini. Seperti yang telah dikutip pada permulaan bagian ini, ‘Romo’ Mario Luigi Ciappi, teolog Kepausan Paus Pius XII, menyatakan:
Seorang “Kardinal” lain dari Gereja Vatikan II secara mengejutkan mengakui bahwa Rahasia Ketiga menceritakan tentang kemurtadan pasca-Vatikan II.
Kesaksian-kesaksian: Surga meminta agar rahasia Ketiga Fatima disingkapkan selambat-lambatnya pada tahun 1960[13]
Semua kesaksian dan pernyataan menunjukkan secara jelas bahwa Surga menginginkan agar rahasia ketiga Fatima disingkapkan kepada seluruh dunia selambat-lambatnya pada tahun 1960, karena rahasia itu akan menjadi lebih jelas pada waktu itu.
Mengapa rahasia ketiga Fatima akan menjadi lebih jelas pada tahun 1960?
Pada tanggal 25 Januari 1959, Yohanes XXIII mengumumkan bahwa ia mendapatkan suatu ilham khusus untuk seketika menghimpun suatu konsili ekumenis. (Tanggal 25 Januari, omong-omong, adalah tanggal yang sama di mana cahaya yang tidak dikenal menerangi dunia sebelum Perang Dunia Kedua, menyinari langit Eropa. Cahaya yang tidak dikenal yang muncul pada tanggal 25 Januari 1938 tersebut telah diprediksikan oleh Bunda Maria dari Fatima sebagai peringatan bahwa Allah akan menghukum dunia dengan hal-hal yang disingkapkan di dalam bagian kedua dari rahasia tersebut. Apakah fakta bahwa Yohanes XXIII menghimpun Konsili Vatikan II pada tanggal 25 Januari merupakan peringatan atas hukuman yang akan datang yang dideskripsikan oleh rahasia ketiga?)
Konsili yang dihimpun oleh Yohanes XXIII pada tahun 1959 ternyata adalah Vatikan II. Hasil-hasil dari Vatikan II yang merupakan bencana adalah hal yang dibahas di dalam buku ini. Bukankah perihal dihimpunnya konsili ini pada tahun 1959 merupakan alasan Bunda kita yang Kudus meminta agar rahasia ketiga Fatima disingkapkan pada tahun 1960? Apakah Bunda Maria sedang memperingatkan kita secara langsung tentang kemurtadan yang akan dihasilkan oleh konsili ini, yang sungguh melahirkan suatu Kontra-Gereja Katolik yang baru, yang palsu, seperti yang akan kita lihat di dalam buku ini? Memang benar, satu-satunya tanda yang besar yang telah terjadi pada tahun 1960 sehubungan dengan kemurtadan besar-besaran yang sekarang kita lalui yang akan membuat hal-hal menjadi “lebih jelas” adalah bahwa Yohanes XXIII telah mengumumkan niatnya untuk menghimpun suatu konsili baru pada tahun 1959. Menurut pandangan kami, sangat jelas adanya bahwa rahasia ketiga Fatima berkenaan dengan kemurtadan yang dihasilkan oleh suatu konsili sesat; jika tidak, rahasia ketiga tidak akan menjadi lebih masuk akal di tahun 1960, seperti yang dikatakan akan terjadi oleh Bunda kita yang Kudus.
Artikel-Artikel Terkait
Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 mingguBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 mingguBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 1 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 4 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...