^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Skandal Seksual Besar di tengah Para ‘Imam’ Vatikan II/Novus Ordo
‘Kardinal’ Bernard Law, sebelumnya dari Boston, yang memimpin skandal seksual besar Vatikan II di sana
Hampir semua orang yang membaca buku ini kemungkinan sudah akrab dengan skandal seksual besar di antara para ‘Imam’ Novus Ordo/Vatikan II yang dipaparkan tanpa henti oleh media-media utama kurang lebih dari tahun 2002-2004. Kebejatan seksual para ‘Imam’ Novus Ordo/Vatikan II sudah menjalar ke mana-mana sampai seluruh dioses sekte Vatikan II telah menjadi bangkrut untuk membayar pemberesan hukum kepada para korban pelecehannya. Dioses Davenport memberikan contoh yang terkini.
Para Katolik Tradisional perlu mempertimbangkan dengan serius betapa parahnya kerusakan dari skandal ini bagi Gereja Katolik di mata dunia. Walaupun kami dapat membuktikan bahwa sekte Vatikan II bukanlah Gereja Katolik dan para pria yang terlibat secara intim di dalam skandal ini menganut suatu agama yang berbeda, bukan agama Katolik – seperti yang kami akan terus lakukan di dalam buku ini – untuk mereka yang dari luar, skandal ini terlihat berasal dari ‘imam-imam Katolik’. Para non-Katolik menggunakan skandal seksual imamat ini sebagai cara yang mudah untuk menyerang Gereja sejati dan menghalangi kemungkinan untuk konversi. Hal ini memang adalah salah satu skandal terburuk di dalam sejarah manusia sewaktu kita mempertimbangkan kenyataan akan imamat kudus dan Iman Katolik.
Kami telah berbicara dengan banyak sekali orang-orang non-Katolik yang, sewaktu dibujuk untuk menerima kenyataan tentang Iman Katolik, langsung membalas dengan fakta tentang para imam sekte Vatikan II yang bejat. “Mengapa saya mau mengikuti Gereja yang para imamnya memerkosa anak-anak?”, kata mereka (atau kata-kata yang memiliki arti yang sama). Kami telah ditolak lusinan kali karena alasan ini sewaktu kami mencoba mengonversikan orang-orang. Orang-orang perlu menyadari bahwa fakta bahwa Allah membiarkan skandal besar ini terjadi, yang tentunya telah menghalangi jutaan orang dan akan terus membuat jutaan orang untuk tidak menelaah atau melihat Iman Katolik sebagai benar, menunjukkan bahwa kita berada di dalam Kemurtadan Besar dan penipuan rohani yang besar. Hanya orang-orang Katolik yang benar-benar sadar akan kebenaranlah yang dapat menerima kenyataan bahwa para imam ini bukanlah pengikut Iman Katolik sama sekali, tetapi adalah pengikut sekte palsu non-Katolik. Perwujudan dari kebejatan ini hanyalah kenyataan yang tersembunyi dari kemurtadan pasca-Vatikan II yang menunjukkan dirinya sendiri.
Pada masa jabaran ‘Kardinal’ Law di Boston, Paul Shanley dan John Geoghan dipindahkan dari paroki ke paroki di dalam dioses tersebut, kendati tuduhan-tuduhan berulang-ulang akan pemerkosaan anak-anak. Kemudian, tersingkaplah bahwa Romo Shanley mendukung North American Man-Boy Love Association {Asosiasi yang mendukung pedofilia, khususnya hubungan badan antara orang dewasa dan anak-anak laki-laki; serta perjantanan – hubungan badan antara orang dewasa dan remaja laki-laki}.
KEUSKUPAN AGUNG BOSTON MENJUAL ATAU MENGGADAIKAN PROPERTI YANG DULUNYA TIDAK TERSENTUH UNTUK MEMBAYAR PEMBERESAN SKANDAL SEKSUAL
Tetapi skandal ini sama sekali tidak terbatas di Boston.
Pada tanggal 3 Mei 2003, Uskup dari Phoenix, Thomas J. O’Brien mengakui bahwa ia menyembunyikan tuduhan-tuduhan pelecehan seksual oleh para imam. Ia lalu menyerahkan bagian dari kekuasaannya.[2]
Contoh-contoh dari korupsi di antara para imam Vatikan II dapat dituliskan dalam banyak sekali halaman, tetapi sang pembaca haruslah mengerti maknanya: skandal yang mencengangkan ini berada di antara sekte Vatikan II hanyalah karena ia bukanlah Gereja Katolik yang kudus. Siapa yang berani mengatakannya? Skandal yang kami bicarakan sangatlah memalukan – memang salah satu skandal terburuk di dalam sejarah – sampai hal tersebut hanya bisa merupakan suatu tanda akhir zaman dan gereja palsu yang akan mempertandakan hari-hari terakhir. Anda tahu bahwa situasi sudahlah menjadi buruk ketika hal yang paling menonjol di atas situs untuk Dioses Pittsburgh adalah nomor telepon bebas pulsa untuk tanggapan kepada pelechan seksual.[13]
Situs Keuskupan Agung Philadelphia memiliki suatu bagian sebagai opsi kelima tentang “Children and Youth Protection {Perlindungan Anak-anak dan Muda-mudi}”[14] – perlindungan, yaitu, dari para ‘Imam’-nya yang bejat. Hal tersebut merupakan suatu masalah yang sangat besar sehingga setiap situs dioses yang kami lihat memiliki suatu tempat yang menonjol untuk masalah pelecehan tersebut. Berikut hanyalah beberapa contoh dari situs dioses Miami[15] dan Milwaukee.[16] Perhatikan bahwa masalah pelecehan seksual adalah salah satu hal yang paling menonjol yang disebutkan di dalam situs-situs tersebut (kami menggarisbawahi dan memberi tanda kurung).
Skandal seksual sekte Vatikan II itu pun tidak terbatas di AS. Skandal seksual tersebut yang telah menenggelamkan sekte Vatikan II memang telah tersebar di seluruh dunia. Pada tanggal 8 Juli 2002, “Konferensi Uskup-uskup Katolik Filipina memohon maaf untuk ‘pelecehan seksual yang parah’ oleh para imam Filipina, dan menjanjikan sebuah protokol untuk mengatasi kasus-kasus pelecehan di masa depan.”[17]
Di Keuskupan Agung Wina {Austria} pada tahun 2004, contohnya, 10.000 orang meninggalkan gereja Novus Ordo beberapa bulan setelah dua skandal seksual besar yang melibatkan para imam, pornografi anak-anak dan tuduhan pemerkosaan.[18]
Catatan kaki:
[1] CBSNews.com, 23 Juli 2003.
[2] http://www.nytimes.com – 25 Januari 2005.
[3] The Christian Century Foundation: http://www.findarticles.com/p/articles/mi_m1058/is_13_120/ai_104681885
[4] http://www.nytimes.com – 25 Januari 2005.
[5] http://www.nytimes.com – 25 Januari 2005.
[6] http://www.nytimes.com – 25 Januari 2005.
[7] http://www.nytimes.com – 25 Januari 2005.
[8] http://www.spokesmanreview.com/sections/diocese/?ID=132420
[9] www.kxly.com, 3 Oktober 2006.
[10] http://www.nytimes.com – 25 Januari 2005.
[11] http://www.nytimes.com – 25 Januari 2005.
[12] http://www.whotv.com/Global/story.asp?S=5522807&nav=2HAB
[13] http://www.diopitt.org/
[14] http://www.archdiocese-phl.org/links.htm
[15] http://www.miamiarch.org
[16] http://www.archmil.org
[17] http://www.cbsnews.com/htdocs/catholic_crisis/timeline.html
[18] http://news.scotsman.com/international.cfm?id=1122942004
Artikel-Artikel Terkait
Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 3 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 4 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...yang sesat kayaknya anda si penulis
CanonMR 7 bulanBaca lebih lanjut...permisi boleh tanya klo warna liturgi biru itu apa ya? apakah dulu gereja mewajibkan/mengharuskan biru menjadi warna liturgi trimakasih
Yulius Kristian 10 bulanBaca lebih lanjut...