Bagaimana Cara Melakukan Pembaptisan & Pembaptisan Bersyarat

Berikut ini, anda bisa menemukan cara membaptis yang valid, dan merupakan cara yang secara umum dianjurkan. Namun harap dicatat bahwa ini bukan satu-satunya cara yang valid. Orang yang membaptis hendaknya menuang air tiga kali pada kepala orang yang dibaptis (seperti yang dijelaskan di bawah) dan menggunakan kuantitas air yang banyak, supaya airnya benar-benar mengalir di dahi orang yang dibaptis.

FORMULA

“Saya membaptis anda dalam nama Bapa [sambil menuang air pertama kali seraya anda mengucapkan kata-kata tersebut], dan Putra [sambil menuang air kedua kali], dan Roh Kudus [sambil menuang air ketiga kali].”

Pihak pembaptis hendaknya menuang air tiga kali (seperti yang dijelaskan di atas). Pihak yang sedang dibaptis hendaknya mencondongkan kepalanya, supaya pihak pembaptis bisa menuang air dengan mudah pada kepala tiga kali (seperti yang disebutkan di atas).

Ritual Romawi juga berkata bahwa setiap kali airnya dituangkan, pihak pembaptis hendaknya menuang air dalam bentuk tanda salib.

FORMULA PEMBAPTISAN BERSYARAT

Ketika orang sedang menerima pembaptisan bersyarat (karena orang itu tidak yakin apabila “pembaptisan” pertamanya valid atau tidak), hendaknya formula pembaptisan bersyarat digunakan oleh pihak pembaptis. Formula pembaptisan bersyarat itu sama dengan formula biasanya, namun diawali dengan kata-kata ini:

“Jika anda telah dibaptis, saya tidak membaptis anda kembali, tetapi jika anda belum dibaptis, [mulailah menuang]:

Saya membaptis anda dalam nama Bapa [sambil menuang air pertama kali seraya anda mengucapkan kata-kata tersebut], dan Putra [sambil menuang air kedua kali], dan Roh Kudus [sambil menuang air ketiga kali].”

Pengakuan dosa umum dibuat setelah dilakukannya pembaptisan bersyarat, kalau-kalau upaya membaptis pertama dalam hidup orang itu valid. Pengakuan dosa hendaknya dibuat kepada imam yang ditahbiskan dalam Ritus Imamat Roma tradisional atau dalam Ritus Timur. Hendaknya pengakuan dosa umum mengikutsertakan semua dosa berat yang dilakukan setelah pembaptisan pertama yang berpotensi valid itu.

Ritus Imamat Baru, yang dipermaklumkan oleh Anti-Paus Paulus VI di tahun 1968, tidak valid. Ritus inilah yang biasanya digunakan dalam “dioses-dioses” Sekte Vatikan II sejak 1968. Oleh sebab itu, semua dosa berat yang sudah diakui kepada para “imam” yang ditahbiskan dalam ritus tersebut perlu diakui kembali, ketika pihak yang hendak mengaku dosa sudah yakin dan siap.

SIAPA YANG BISA MEMBAPTIS?

Karena hampir tidak ada imam Katolik sejati sama sekali pada hari ini, anda bisa meminta teman Katolik anda untuk melakukan pembaptisan bersyarat. Anda juga bisa membaptis anak-anak anda sendiri. Pembaptisan juga bisa dilakukan oleh orang non-Katolik yang mau melakukannya secara benar, kalau tidak ada opsi lain. Anda juga bisa mengirim email kepada kami dan kami mungkin bisa mencari orang Katolik sejati di daerah anda yang bisa melakukan pembaptisan.

Paus Eugenius IV, Konsili Florence, Exultate Deo, 1439:
“Tetapi di dalam kasus kebutuhan, bukan hanya seorang imam atau seorang diakon, tetapi bahkan seorang pria awam atau seorang wanita, bahkan seorang pagan dan seorang bidah, dapat membaptis dengan syarat bahwa ia menggunakan formula Gereja dan memiliki intensi untuk melakukan apa yang Gereja lakukan.” (Denzinger 696)

POSISI-POSISI KUNCI YANG HARUS DIAMBIL & KEPERCAYAAN-KEPERCAYAAN YANG HARUS DIANUT

Sebelum menyambut sakramen, orang harus sampai pada titik dirinya berkomitmen tidak pernah menghadiri Misa Baru lagi, menolak Sekte Vatikan II serta para Anti-Pausnya sebagai orang non-Katolik, percaya dogma Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan (Extra Ecclesiam nulla salus) tanpa terkecuali (tidak boleh percaya “pembaptisan keinginan”, tidak boleh percaya ada keselamatan bagi mereka yang mengalami “ketidaktahuan tak teratasi” tentang iman Katolik), menolak Keluarga Berencana Alami, tidak akan mendukung para imam yang bidah, dll. Kami anjurkan pula agar umat Katolik berdoa 15 dekade Rosario setiap hari dan sering-sering berdoa Salam Maria.

Langkah-Langkah untuk Berkonversi