^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Buat apa susah-susah menghindari Neraka jika amat sangat sulit untuk tidak masuk Neraka? Sedikitnya orang yang diselamatkan
Pertama-tama, bahkan jika terdapat 0,000001% kemungkinan untuk menghindari Neraka, kita harus melakukan segala sesuatu yang dapat kita lakukan untuk menghindarinya, sebab hukuman Neraka amat sangat mengerikan.
Pertimbangkanlah Neraka itu, dan anda akan melihat bahwa untuk menerima Neraka karena “sangat sulit sekali untuk tidak masuk Neraka” bukanlah suatu pilihan yang bijak. Tetapi, kenyataannya adalah untuk menghindari Neraka bukanlah sesuatu yang begitu sulit.
Tidaklah amat sulit untuk menghindari Neraka. Seseorang hanya perlu menerima apa yang dikatakan oleh Allah dan tidak menyangkalnya oleh bidah; tidak mengompromikan Iman; menjaga suatu kehidupan penuh doa yang kuat dan devosi kepada Maria; dan menghindari dosa berat; dsb. Tetapi, mengapakah orang menyangkal apa yang dikatakan oleh Allah? Mengapakah mereka harus berbohong dan berkata bahwa hal yang bidah bukan bidah, padahal sebenarnya ya? Mengapa mereka menolak untuk menerima apa yang dikatakan-Nya (bahwa tidak seorang pun dapat diselamatkan jika ia meninggal sebagai non-Katolik) karena mereka tidak ingin memandang hal-hal dari sudut pandang Allah? Mengapa mereka berbuat cabul dan melihat pornografi? Mengapa mereka terus memberikan donasi kepada para bidah setelah mereka tahu bahwa mereka seharusnya tidak? Mengapa mereka terus berusaha sekeras mungkin untuk tidak memiliki anak-anak sewaktu mereka melakukan hubungan perkawinan? Mengapa mereka gagal untuk mengatakan kebenaran tentang apa yang sedang terjadi karena beberapa orang akan tersinggung? Mengapa mereka menghabiskan hidup dengan hal-hal yang tidak berguna, tetapi tidak dapat melewatkan waktu yang cukup untuk berdoa Rosario atau membaca buku spiritual? Mereka yang melakukan dosa berat pantas masuk Neraka, tetapi tragedi dan kegilaan yang tidak terbatas dari kebanyakan hidup manusia adalah bahwa mereka menempatkan diri mereka sendiri di dalam posisi di mana mereka pantas mendapatkan Neraka.
Mengapa mereka tidak dapat berusaha sedikit lebih banyak untuk Iman, jiwa-jiwa dan Allah dengan berdoa 15 dekade Rosario (jika mereka seharian berada di rumah, sebagaimana banyak orang Katolik tradisional)? Tidaklah begitu sulit untuk menghindari Neraka. Orang hanya perlu berusaha sedikit dan berkehendak baik, yang sayangnya – dan akibat kesalahan mereka sendiri – kebanyakan orang tidak memiliki kedua hal ini.
Di dalam homili di bawah, St. Leonardus dari Porto Mauritio menjelaskan bagaimana para teolog dan bapa Gereja mengajarkan secara konsisten bahwa kebanyakan orang Katolik binasa. Harus dicatat bahwa ia tidak mengikutsertakan orang-orang yang meninggal sebagai non-Katolik; semua orang ini binasa, tidak pun anak-anak Katolik yang sudah dibaptis yang meninggal sebelum usia akal, semua anak-anak ini diselamatkan. Homilinya ini membahas orang-orang Katolik dewasa dari ratusan tahun lalu (sebelum paganisme modern dan kemurtadan Vatikan II) – yang sebanding dengan para Katolik tradisional pada zaman ini – dan ia tetap menunjukkan bahwa ajaran yang konsisten adalah bahwa kebanyakan orang itu terkutuk. (Catatan: Di dalam homili di bawah, St. Leonardus, sebagaimana para Kudus dari zamannya, menggunakan kata “Kristiani” untuk menyebut orang-orang Katolik.)
Artikel-Artikel Terkait
Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 mingguBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 3 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Maaf tapi saya tidak mempercayai artikel ini. Bagaimana Anda bisa tetap berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik jika Anda menolak untuk percaya Paus (setelah Vatikan II) & Magisterium? Jika Anda...
Novy Binarti 5 bulanBaca lebih lanjut...Gereja Katolik mengajarkan bahwa iman Katolik diperlukan untuk keselataman, dan bahwa kalau ada orang yang mengalami ketidaktahuan, dan dia sungguh-sungguh menjalani hidup baik seturut hukum kodrat, maka Allah akan mencerahkan...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Tuhan Yesus jelas mewajibkan orang untuk mendengar Gereja (Mat. 18:17). Dan Ia telah mendirikan institusi Kepausan di atas St. Petrus (Mat 16:18-19), dan menyerahkan segenap kawanan domba-Nya kepada St. Petrus...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Konsili Vatikan II adalah konsili sesat yang memuat begitu banyak bidah dalam dokumen-dokumennya. Konsili tersebut dibuka oleh Anti-Paus Yohanes Paulus XXIII dan dokumen-dokumennya diratifikasi oleh Anti-Paus Paulus VI. Konsili itu...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Setuju, Tuhan Yesus Turun kebumi bukan membawa agama tapi mengajarkan kasih. Agama adalah buatan manusia.
Joe 7 bulanBaca lebih lanjut...