^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Kitab Suci Mengajarkan bahwa Yesus Sungguh Hadir di dalam Ekaristi
Yohanes 6:53- “Maka kata Yesus kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.’”
Orang-orang Protestan tidak percaya bahwa Ekaristi adalah tubuh, darah, jiwa, dan keilahian Yesus Kristus sebenar-benarnya. Umat Katolik percaya bahwa setelah berlangsungnya konsekrasi di Misa, “Tuhan Yesus Kristus, Allah benar, manusia benar, secara sungguh, riil dan substansial termuat” dalam Ekaristi dalam rupa roti dan anggur (Konsili Trente, Dekret tentang Ekaristi). Pandangan Katolik tentang Ekaristi telah secara bulat suara dipegang selama 1500 tahun pertama Kekristenan. Ada begitu banyak dukungan alkitabiah tak terpungkiri terhadap ajaran Katolik tentang Ekaristi.
DALAM YOHANES BAB 6, YESUS BERKATA DENGAN JELAS BAHWA TUBUHNYA ADALAH MAKANAN DAN DARAHNYA ADALAH MINUMAN, DAN BAHWA ANDA HARUS MAKAN TUBUHNYA DAN MINUM DARAHNYA
Yesus berulang-ulang kali bersabda dengan kata-kata terjelas, bahwa daging-Nya adalah makanan dan tubuh-Nya adalah minuman. Ujar-Nya, jikalau anda tidak makan daging-Nya dan minum darah-Nya, anda tidak akan mempunyai hidup di dalam diri anda.
ORANG YAHUDI MENCEMOOH IDE MEMAKAN DAGINGNYA; SEBAGAI JAWABANNYA, YESUS MENEGUHKAN BAHWA INI BENAR-BENAR YANG DIA MAKSUDKAN
Orang-orang non-Katolik mengklaim bahwa perkataan Yesus di Yohanes 6 tidak dimaksudkan uuntuk dipahami secara harfiah. Mereka mengklaim bahwa Yesus hanya berbicara secara metafora atau simbolis. Tafsir semacam itu tidak dibenarkan oleh konteks Yohanes 6 dan juga jelas-jelas dibantah oleh perkataan Yesus kepada orang Yahudi, segera setelah mereka mengungkapkan ketidakpercayaan mereka soal ide memakan daging-Nya.
Orang Yahudi tidak percaya bahwa Yesus mungkin mau memberikan daging-Nya untuk dimakan, atau bahwa Yesus bisa benar-benar bermaksud demikian. Orang Yahudi itu persis berkata yang dikatakan orang Protestan zaman ini. Seandainya Yesus sedang berbicara secara metafora (bukan secara harfiah), seperti yang dikatakan Protestan, lantas saat ini adalah kesempatan sempurna bagi-Nya untuk meyakinkan orang-orang Yahudi bahwa ketakutan mereka tidak berdasar. Itu kesempatan sempurna bagi Yesus untuk menerangkan bahwa Dia tidak benar-benar bermaksud agar orang makan daging-Nya, namun maksud-Nya lain.
Jadi, apa kata Yesus kepada mereka? Dalam menjawab ketidakpercayaan mereka, kita melihat bahwa Yesus mengulangi pesan yang sama, bahwa daging-Nya perlu dimakan dan darah-Nya perlu diminum, namun dengan kata-kata yang bahkan lebih tegas lagi. Diberitahukan-Nya mereka bahwa kalau mereka tidak makan daging-Nya dan minum darah-Nya, mereka tidak akan punya hidup dalam diri mereka (Yohanes 6:53).
MASIH ADA LAGI: DI YOHANES 6:54, KITAB SUCI TIDAK MENGGUNAKAN KATA PHAGO (YANG BERARTI “MAKAN”) MELAINKAN TROGO (YANG BERARTI “MENGUNYAH” ATAU “MENGGEROGOTI”) UNTUK MELENYAPKAN KERAGUAN BAHWA YESUS BERPESAN AGAR DAGINGNYA DIMAKAN
Kata phago (yang berarti “memakan” atau “mengonsumsi”) digunakan sembilan kali di dalam naskah orisinal bahasa Yunani Yohanes 6:23-53. Phago ini cukup untuk mengungkapkan konsep memakan daging Yesus. Segera setelah orang Yahudi mengungkapkan ketidakpercayaan mereka bahwa Yesus benar-benar memaksudkan hal semacam itu, kita membaca (di Yohanes 6:54) bahwa Yesus menggunakan istilah lain yang lebih kuat dan lebih grafik lagi. Kata yang Dia gunakan (di Yohanes 6:54 dan sesudahnya) adalah trogo. Kata ini secara harfiah berarti “menggerogoti, mengunyah, atau melumat,” seperti yang bahkan dipastikan oleh Alkitab studi Protestan yang bisa diakses di internet.[1] Maka, untuk melenyapkan segala keraguan soal perlunya makan daging Yesus, Dia menggunakan kata lain yang tidak bermakna selain makan secara harfiah (“menggerogoti, mengunyah”). Kata yang sama ini, trogo, telah digunakan dengan makna makan secara harfiah di Matius 24:38 dan Yohanes 13:18.
Sehubungan bukti ini, tidak masuk akal untuk berargumen bahwa Yesus tidak bermaksud agar orang-orang sungguh makan daging-Nya dan minum darah-Nya.
Yesus Kristus memberikan Tubuh-Nya dan Darah-Nya kepada para Rasul dan Maria.
BAGAIMANA DENGAN YOHANES 6:63?
Dalam menghadapi begitu banyaknya bukti di Yohanes 6 bahwa Ekaristi adalah darah dan daging Yesus yang sebenarnya, beberapa orang non-Katolik akan mencari berbagai cara untuk menentangnya. Mereka menunjuk kepada Yohanes 6:63.
Klaim mereka, ini menunjukkan bahwa Yesus tidak bermaksud bahwa orang-orang akan makan daging-Nya. Namun, klaim ini tidak bisa dipertahankan dan dibantah oleh poin-poin berikut.
Pertama-tama, kita tahu bahwa Yesus tidak sedang berbicara tentang daging-Nya di ayat diri-nya berikata: “daging sama sekali tidak berguna.” Coba pertimbangkan pertanyaan ini: apakah daging Yesus sama sekali tidak berguna? Bagaimana dengan Inkarnasi (Penjelmaan)-Nya? Bagaimana Dia bisa berkata bahwa daging-Nya sendiri sama sekali tidak berguna, kalau Dia baru-baru saja berkata berulang kali (di Yohanes 6:51, dsb) bahwa daging-Nya adalah hidup dunia?
Andaikan Yesus berkata tentang daging-Nya sewaktu Ia berkata bahwa daging sama sekali tidak berguna, maka Ia menyangkal diri-Nya sendiri. Yesus pastinya sudah berkata bahwa daging-Nya adalah hidup dunia (Yohanes 6:51, dsb) segera sebelum berkata kepada mereka bahwa “itu sama sekali tidak berguna”. Ini mustahil dan konyol. Yesus tidak sedang berbicara tentang daging-Nya sewaktu Ia berkata “daging sama sekali tidak berguna”.
Kedua, Yesus berkata bahwa orang-orang perlu makan daging-Nya dan minum darah-Nya (dan bahwa daging-Nya adalah makanan) kira-kira sepuluh kali dalam bab ini. Tidak sekali pun Ia mengindikasikan bahwa yang Dia maksud itu tidak harfiah; dan di sini tidak juga.
Justru, dengan menekankan kepada mereka bahwa yang Dia katakan tentang daging dan darah-Nya adalah “roh dan hidup”, Yesus sedang mencoba melenyapkan ide di kepala mereka bahwa mereka hanya perlu peduli daging untuk dimakan demi keberlangsungan hidup jasmaniah. Ekaristi adalah daging dan darah sejati Yesus (seperti yang Dia buat jelas), serta jiwa dan keilahian-Nya, namun yang terutama dihadirkan Ekaristi adalah karunia rohaniah. Ekaristi adalah roh dan hidup. Faedah utamanya adalah bagi keberlangsungan hidup rohani dan beroleh kehidupan kekal.
Ekaristi sungguhlah Tubuh Kristus.
Ekaristi tidak diterima dengan maksud mengenyangkan perut lapar, namun untuk hidup rohani dan serta rahmat tak ternilai yang dihadirkannya. Itulah yang sedang disampaikan Yesus kepada mereka. Hal ini didukung poin berikut, yang menunjukkan bahwa setelah kata-kata-Nya di Yohanes 6:63 sekalipun, banyak pengikut Yesus meninggalkan-Nya karena “perkataan keras” tentang daging dan darah-Nya. Mereka sadar bahwa Yesus sedang memberi tahu mereka bahwa mereka harus makan daging-Nya dan minum darah-Nya, namun mereka sama sekali menolak menerima perkataan-Nya itu.
SETELAH MEMBERI TAHU MEREKA BAHWA MEREKA HARUS MAKAN DAGING-NYA DAN MINUM DARAH-NYA, BANYAK PENGIKUT YESUS MENINGGALKAN DIA; INI JELAS MEMBUKTIKAN KEPADA SEMUA YANG HADIR BAHWA YESUS BERKATA DAN BERMAKSUD AGAR ORANG-ORANG MAKAN DAGING-NYA
Andaikan Yesus tidak benar-benar bermaksud agar orang makan daging-Nya dan minum darah-Nya, lantas Dia pastinya mengklarifikasi maksud-Nya dan menghentikan para murid ini supaya jangan meninggalkan Dia karena salah paham. Pastinya Yesus akan berkata: “Tunggu dulu, kalian salah paham dengan perkataan-Ku. Aku hanya berbicara secara simbolis. Aku tidak benar-benar bermaksud agar orang-orang makan daging-Ku dan minum darah-Ku.” Namun bukan hal semacam itu yang Dia perbuat. Yesus membiarkan setiap orang yang tidak bisa menerima pesan-Nya pergi meninggalkan Dia. Ini merupakan petunjuk kontekstual signifikan bahwa setiap orang paham bahwa Yesus pada waktu itu sedang berbicara secara harfiah soal perlunya makan daging-Nya dan minum darah-Nya. Itu sama sekali tidak bisa mereka terima, dan Yesus tak mau menyangkal kebenaran atau mengubah yang sudah Dia sampaikan kepada mereka.
Kenyataan bahwa banyak pengikut Yesus meninggalkan Dia karena perkara perlunya makan daging-Nya dan minum darah-Nya, sayangnya merupakan ilustrasi bagaimana perkara ini, pada berbagai waktu di dalam sejarah Gereja, menjadi sebab utama orang-orang meninggalkan iman sejati Yesus. Ini kembali terjadi di abad ke-16, ketika banyak orang meninggalkan Yesus serta iman sejati-Nya, karena mereka menolak percaya bahwa Ekaristi adalah tubuh dan darah sejati Yesus Kristus.
ORANG-ORANG PROTESTAN MENGAKUI BAHWA DARAH ANAK DOMBA PASKAH YANG DISEBUTKAN DI KELUARAN 12 YANG ORANG-ORANG IBRANI GUNAKAN UNTUK MENANDAI PINTU MEREKA, MENANDAKAN YESUS SEBAGAI ANAK DOMBA ALLAH YANG DIBANTAI DEMI DOSA-DOSA DUNIA; MEREKA TIDAK SADAR BAHWA ALLAH JUGA BERFIRMAN KEPADA BANGSA IBRANI AGAR MEMAKAN ANAK DOMBA PASKAH
Di dalam Perjanjian Lama, para Yahudi memakan anak domba Paskah seperti yang diperintahkan Allah (di kiri) dan hal ini melambangkan Yesus sebagai Anak Domba Allah yang kita makan di dalam Ekaristi (di kanan)
Di Keluaran 12 kita membaca bahwa Allah berfirman kepada orang-orang Yahudi agar menandai pintu-pintu mereka dengan darah anak domba. Ketika malaikat maut melewati Mesir, dia melewati pintu-pintu bangsa Ibrani yang ditandai dengan darah.
Orang-orang Protestan dan Katolik siap sedia mengakui bahwa darah anak domba Paskah (suatu kejadian nyata) juga merupakan suatu tipe (pertanda) Yesus Kristus, anak domba Paskah sejati. Dialah Anak Domba sejati yang dibantai. Darah-Nya tercurah untuk menyelamatkan dunia. Orang-orang harus menerima jasa sengsara-Nya supaya selamat. Perjanjian Baru mengulang-ulang perkataan bahwa Yesus adalah “Anak Domba Allah” yang menghapus dosa-dosa dunia (Yohanes 1:29; 1 Petrus 1:19; Wahyu 22:1; Wahyu 15:3; dsb.). St. Paulus secara khusus menjelaskan bahwa Yesus adalah anak domba Paskah di 1 Korintus 5:7.
Anak domba Paskah Perjanjian Lama adalah suatu tipe Yesus Kristus.
Tidak bisa diragukan lagi bahwa darah anak domba Paskah adalah tipe darah Yesus Kristus, dan bahwa anak domba Paskah adalah tipe Yesus Kristus. Berikut bagian menariknya sehubungan hal ini. Bangsa Ibrani tidak hanya diperintahkan agar menandai pintu mereka dengan darah anak domba, namun mereka juga diperintahkan supaya makan anak domba itu!
Perlunya makan anak domba Paskah menunjukkan kepada kita perlunya makan daging Anak manusia dalam Ekaristi. Tidak cukup kalau orang hanya ditandai dengan darah Anak Domba saja; dia juga harus makan Anak Domba Allah (Yesus Kristus) untuk beroleh keselamatan. Orang perlu menerima-Nya dalam Ekaristi. Yesus menjadi hadir pada Misa Katolik yang valid. Menarik juga bahwa orang yang tidak termasuk keluarga Allah tidak dapat memakan anak domba tersebut (Keluaran 12:43-45), sama halnya orang yang tak memiliki iman sejati sama sekali tidak bisa menyambut Ekaristi.
YESUS MELAKUKAN MUKJIZAT ROTI DAN IKAN PADA HARI SEBELUM IA BERKATA KEPADA MEREKA TENTANG EKARISTI UNTUK MENUNJUKKAN KEPADA SEMUA ORANG BAHWA MUKJIZAT KEBERLIMPAHAN ADALAH HAL YANG MUNGKIN
Di dalam bab yang sama di mana Yesus berkata dengan sangat jelas supaya orang menerima daging dan darah-Nya di dalam Ekaristi, kita membaca bahwa Ia melakukan mukjizat penggandaan roti dan ikan.
Yesus melakukan mukjizat penggandaan roti dan ikan.
5.000 orang memakan, berkat suatu mukjizat, sesuatu yang berasal dari lima roti jelai dan dua ikan. Yesus melakukan mukjizat ini pada hari yang sama sebelum Ia mengatakan bahwa mereka harus menerima tubuh dan darah-Nya di dalam Ekaristi. Dengan melakukan mukjizat ini sebelum memberitahukan kepada mereka bahwa mereka harus menerima daging dan darah-Nya di dalam Ekaristi, Yesus berkehendak untuk menunjukkan mereka bahwa hal itu mungkin terjadi. Karena konsep untuk memakan daging dan darah Yesus adalah sesuatu yang benar-benar baru dan menggelikan untuk mereka. Dengan cara yang sama, ide bahwa Ia harus, secara mukjizat, menghadirkan diri untuk orang-orang di banyak tempat sangatlah mengagumkan. Tujuan mukjizat penggandaan makanan ini adalah untuk menghapus keraguan mereka, untuk menanamkan kepercayaan akan perkataan-Nya sebelum memberitahukan mereka tentang mukjizat Ekaristi. Penggandaan makanan memang menandakan Ekaristi, makanan yang bermukjizat, yang bukanlah roti melainkan tubuh dan darah Kristus.
EKARISTI BUKAN HANYA ROTI BIASA; JIKA TIDAK, HAL TERSEBUT LEBIH RENDAH DARI TIPE PERJANJIAN LAMA, YAITU MANNA DI PADANG PASIR, YANG MUNCUL SECARA SUPERNATURAL
Tidak diragukan bahwa manna di padang gurun (Keluaran 16) adalah pertanda Ekaristi. Yesus menghubungkan keduanya di Yohanes bab 6.
Yesus membuat sebuah hubungan kepada manna di padang pasir, lalu mengatakan bahwa daging-Nya adalah manna sejati dari Sorga. Manna di padang pasir adalah roti, roti yang muncul secara mukjizat. Manna jatuh setiap hari kecuali hari Sabtu, selama 40 tahun orang-orang Ibrani berada di padang pasir. Manna muncul seperti layaknya jatuh dari Surga.
Pemenuhan di Perjanjian Baru lebih agung dari tipe di Perjanjian Lama. Jika, seperti yang orang-orang Protestan katakan, Ekaristi hanyalah roti biasa, Ekaristi akan lebih rendah derajatnya dari manna di padang pasir, yang muncul secara mukjizat. Roti Ekaristi akan menjadi lebih rendah derajatnya dari tipenya di dalam Perjanjian Lama. Hal ini tidak masuk akal; hal ini tidak bisa terjadi. Dalam suatu cara, Ekaristi haruslah supernatural dan bersifat mukjizat.
YESUS BERKATA: “INILAH TUBUHKU” DAN “INILAH DARAHKU”
IA TIDAK BERKATA: “INI HANYALAH SIMBOL DARI TUBUH DAN DARAHKU”
Terjemahan-terjemahan di atas adalah dari Kitab Suci Terjemahan Baru (1974), yaitu Kitab Suci Protestan yang diterjemahkan Lembaga Alkitab Indonesia (lembaga Protestan). Bahkan terjemahan Protestan menunjukkan bahwa Yesus memproklamasikan Ekaristi sebagi tubuh-Nya dan darah-Nya. Yesus dapat mengungkapkan dengan berbagai cara dalam bahasa Ibrani atau Aram “ini merepresentasikan tubuh-Ku”, atau “ini adalah simbol tubuh-Ku”, tetapi Ia tidak melakukannya. Ia berkata “inilah tubuh-Ku” dan “inilah darah-Ku”.
Terlebih lagi, bertentangan dengan pendapat beberapa orang, ”perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (Lukas 22:19) tidak menyiratkan bahwa Ekaristi hanyalah suatu simbol. Dalam bahasa Yunani, kata “peringatan” adalah anamnesis. Kata ini memiliki arti pengorbanan. Ini hanyalah salah satu dari kurban Perjanjian Lama. Kata ini memiliki arti untuk menghadirkan kembali sesuatu sebagai kurban. Yesus berkata kepada mereka agar mereka menyerahkan tubuh dan darah sejati-Nya kepada Allah Bapa sebagai kurban peringatan..
KATA-KATA YANG DIGUNAKAN YESUS BERHUBUNGAN DENGAN KATA-KATA MUSA DI KELUARAN 24, DI MANA TERJADI PERJANJIAN PERTAMA, YANG MENGGUNAKAN DARAH SEJATI
Institusi Ekaristi (yang kita telah baca di Matius 26, Markus 14, dan Lukas 22) jelas-jelas berhubungan dengan institusi perjanjian pertama di Keluaran 24.
Perhatikan kemiripan kata-kata institusi kedua perjanjian. Yesus menginstitusikan Perjanjian Baru di dalam darah-Nya dengan pola institusi yang sama dengan Musa di dalam perjanjian pertama. Tetapi Perjanjian Baru Yesus menggantikan yang Lama, dan hal tersebut akan menjadi Perjanjian yang Baru dan Kekal. Tetapi jika darah yang disebut oleh Yesus bukanlah darah sejati – melainkan hanyalah sebuah simbol, seperti kata orang-orang Protestan – Perjanjian Baru akan menjadi lebih rendah derajatnya dari Perjanjian Lama; karena institusi Perjanjian Lama melibatkan darah sejati.
1 KORINTUS 10 JELAS-JELAS MENGAJARKAN BAHWA EKARISTI ADALAH KEIKUTSERTAAN DI DALAM TUBUH DAN DARAH SEJATI DARI KRISTUS
St. Paulus berkata dengan jelas bahwa Ekaristi adalah tubuh dan darah sejati Yesus Kristus.
1 KORINTUS 11 BERKATA BAHWA ORANG YANG MENERIMA EKARISTI DENGAN TIDAK PANTAS BERDOSA KEPADA TUBUH DAN DARAH SEJATI DARI TUHAN
Menurut ajaran Kitab Suci yang jelas, seseorang yang menerima Ekaristi dengan tidak layak berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. St. Paulus berkata bahwa orang yang memakan dan meminum hukuman lewat penerimaan Ekaristi tanpa kelakuan dan kearifan yang pantas. Jika Ekaristi hanyalah sebuah roti dan secawan anggur, yang dikonsumsi dalam peringatan akan Kristus, bagaimanakah seseorang yang menerimanya secara tidak layak menjadi berdosa kepada tubuh dan darah Tuhan? Seseorang tentunya tidak dapat berdosa terhadap tubuh dan darah Kristus kecuali jika Ekaristi memang benar-benar tubuh dan darah Kristus.
GEREJA KRISTIANI PERDANA SEREMPAK PERCAYA BAHWA EKARISTI ADALAH TUBUH DAN DARAH KRISTUS
St. Ignatius dari Antiokhia, dari tahun 110 Masehi, percaya bahwa Ekaristi adalah Tubuh Kristus.
Di samping bukti yang jelas dari Kitab Suci yang kita telah lihat, saksi dari Gereja kuno serempak mendukung ajaran Katolik tentang Ekaristi. Orang yang telah menyempatkan diri untuk menelaah pendapat bapa-bapa Gereja tentang hal ini akan menemukan bahwa mereka semua percaya bahwa Ekaristi adalah tubuh dan darah Yesus Kristus. Bapa-bapa Gereja adalah para penulis Kristiani dari abad-abad pertama. Merekalah yang telah menerima tradisi dari para Rasul.
Pandangan Protestan tentang Ekaristi adalah pandangan yang asing dalam 1.500 tahun pertama Gereja Kristiani. Saya dapat mengutip banyak tulisan bapa-bapa Gereja dalam hal ini, tetapi saya akan mengutip tiga saja. Pada tahun 110 Masehi, St. Ignatius dari Antiokhia (salah satu dari bapa apostolik yang secara umum diakui oleh para Protestan) mengatakan hal berikut tentang sekelompok bidah yang menentang bahwa Ekaristi adalah daging Kristus. Ia berbicara tentang para Doketis yang menentang kenyataan tentang Inkarnasi dan Penyaliban.
St. Ireneus dari Lyons, seorang Kristiani dari abad ke-2, percaya akan ajaran Katolik tentang Ekaristi.
Dengan menentang ajaran Katolik tentang Ekaristi, seseorang menentang ajaran yang jelas dari Yesus Kristus dan Kitab Suci.
Catatan kaki:
[1] http://www.studylight.org/lex/grk/view.cgi?number=5176
Artikel-Artikel Terkait
St Aloysius Gonzaga doakanlah kami. Bantulah kami maju dalam mengutamakan kerendahan hati setiap hari. 🙏
Kita 2 bulanBaca lebih lanjut...Pengamatan menarik. Lebih relevan lagi karena banyak dari materi kami membahas bidah-bidah & kemurtadan Vatikan II, yang melibatkan orang-orang yang mengaku Katolik, padahal sebenarnya tidak, karena banyak dari mereka telah...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Membaca artikel-artikel di Website ini, aku ingat satu ayat di Kitab Amsal. "Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati."...
St. Paul 4 bulanBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 4 bulanBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 5 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...