^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Silabus Kesalahan-Kesalahan Modern - Pius IX, 1864 - Mengutuk Kebebasan Beragama & Kesesatan Lainnya
Catatan: Silabus Kesalahan-Kesalahan Modern adalah bagian dari ensiklik Quanta Cura dari Paus Pius IX, di mana Sri Paus mengutuk kesalahan-kesalahan modern dengan kata-kata berikut:
Daftar Isi
I. Panteisme, naturalisme dan rasionalisme mutlak
II. Rasionalisme moderat
III. Indiferentisme, Latitudinarisme
IV. Sosialisme, Komunisme, Serikat-Serikat Rahasia, Serikat-Serikat Kitab Suci, Serikat Imam Liberal
V. Kesalahan-Kesalahan Sehubungan dengan Gereja dan Hak-haknya
VI. Kesalahan-Kesalahan Sehubungan dengan Masyarakat Sipil, dengan Sendirinya, atau dalam Hubungannya dengan Gereja
VII. Kesalahan-Kesalahan yang Berhubungan dengan Moralitas Alami dan Kristiani
VIII. Kesalahan-kesalahan Sehubungan dengan Pernikahan Kristiani
IX. Kesalahan-kesalahan tentang jabatan kepangeranan sipil Paus Roma
X. Kesalahan-kesalahan yang berkenaan dengan liberalisme kontemporer
SILABUS
YANG MERANGKUM KESALAHAN-KESALAHAN UTAMA DARI ZAMAN KITA
YANG DISEBUTKAN DI DALAM SAMBUTAN-SAMBUTAN KONSISTORIAL, ENSIKLIK-ENSIKLIK, DAN SURAT-SURAT APOSTOLIK LAIN DARI BAPA SUCI KITA PAUS PIUS IX
I. Panteisme, naturalisme dan rasionalisme mutlak.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Ensiklik Qui pluribus, 9 November 1846.
Ensiklik Singulari quidem, 17 Maret 1856.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Ensiklik Qui pluribus, 9 November 1846.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Ensiklik Qui pluribus, 9 November 1846.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Ensiklik Qui pluribus, 9 November 1846.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
II. Rasionalisme moderat
Sambutan Singulari quadam perfusi, 9 Desember 1854.
Surat kepada Uskup Agung München: Gravissimas, 11 Desember 1862.
Surat kepada Uskup Agung München: Tuas Libenter, 21 Desember 1863.
Surat kepada Uskup Agung München: Gravissimas, 11 Desember 1862.
Surat kepada Uskup Agung München: Tuas Libenter, 21 Desember 1863.
Surat kepada Uskup Agung München: Gravissimas, 11 Desember 1862.
Surat kepada Uskup Agung München: Tuas Libenter, 21 Desember 1863.
Surat kepada Uskup Agung München: Tuas Libenter, 21 Desember 1863.
Surat kepada Uskup Agung München: Tuas Libenter, 21 Desember 1863.
N.B. – Kebanyakan dari sistem rasionalisme berhubungan dengan kesalahan-kesalahan Antoine Günther, yang telah dikutuk di dalam Surat kepada Kardinal Uskup Agung Köln Eximiam tuam, 15 Juni 1857, dan di dalam Surat kepada Uskup Breslau Dolore haud mediocri, 30 April 1860.
III. Indiferentisme, Latitudinarisme
Surat Apostolik Multiplices inter, 10 Juni 1851.
Sambutan Maxima quidem, du 9 Juni 1862.
Ensiklik Qui pluribus, 9 November 1846.
Sambutan Ubi primum, 17 Desember 1847.
Ensiklik Singulari quidem, 17 Maret 1856.
Sambutan Singulari quadam, 9 Desember 1854.
Ensiklik Quanto conficiamur, 10 Agustus 1863.
Ensiklik Nostis et Nobiscum, 8 Desember 1849.
IV. Sosialisme, Komunisme, Serikat-Serikat Rahasia, Serikat-Serikat Kitab Suci, Serikat Imam Liberal
V. Kesalahan-Kesalahan Sehubungan dengan Gereja dan Hak-haknya
Sambutan Singulari quadam, 9 Desember 1854.
Sambutan Multis gravibusque, 17 Desember 1860.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862. halaman 455.
Sambutan Meminit unusquisque, 30 September 1861.
Surat Apostolik Multiplices inter, 10 Juni 1851.
Surat kepada Uskup Agung München: Tuas Libenter, 21 Desember 1863.
Surat Apostolik Multiplices inter, 10 Juni 1851.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Sambutan Nunquam fore, 15 Desember 1856.
Ensiklik Incredibili, 17 September 1863.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Sambutan Nunquam fore, 15 Desember 1856.
Sambutan Nunquam fore, 15 Desember 1856.
Surat Apostolik Multiplices inter, 10 Juni 1851.
Sambutan Acerbissimum, 27 September 1852.
Sambutan Nunquam fore, 15 Desember 1856.
Surat kepada Uskup dari Montréal: Singularis Nobisque, 29 September 1864.
Surat kepada Uskup Agung München: Tuas Libenter, 21 Desember 1863.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Surat Apostolik Multis gravibusque, 17 Desember 1860.
Surat Apostolik Jamdudum cernimus, 18 Maret 1861.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
VI. Kesalahan-Kesalahan Sehubungan dengan Masyarakat Sipil, dengan Sendirinya, atau dalam Hubungannya dengan Gereja
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Ensiklik Qui pluribus, 9 November 1846.
Sambutan Quibus quantisque, 20 April 1849.
Surat Apostolik Ad Apostolicæ, 22 Agustus 1851.
Surat Apostolik Ad Apostolicæ, 22 Agustus 1851.
Sambutan In consistoriali, 1 November 1850.
Sambutan Multis gravibusque, 17 Desember 1860.
Sambutan In consistoriali, 1 November 1850.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Sambutan In consistoriali, 1 November 1850.
Sambutan Quibus luctuosissimis, 5 September 1851.
Sambutan Nunquam fore, 15 Desember 1856.
Surat kepada Uskup Agung München: Quum non sine, 14 Juli 1864.
Surat kepada Uskup Agung München: Quum non sine, 14 Juli 1864.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Sambutan Nunquam fore, 15 Desember 1856.
Surat Apostolik Multiplices inter, 10 Juni 1851.
Sambutan Acerbissimum, 27 September 1852.
Sambutan Nunquam fore, 15 Desember 1856.
Sambutan Acerbissimum, 27 September 1852.
Sambutan Probememineritis, 22 Januari 1855.
Sambutan Cum sæpe, 26 Juli 1855, halaman 357.
Surat Apostolik Multiplices inter, 10 Juni 1851.
Sambutan Acerbissimum, 27 September 1852.
Sambutan Acerbissimum, 27 September 1852.
VII. Kesalahan-Kesalahan yang berhubungan dengan moralitas alami dan Kristiani
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Ensiklik Quanto conficiamur, 10 Agustus 1863.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862.
Surat Apostolik Jamdudum cernimus, 18 Maret 1861.
Sambuan Novos et ante, du 28 septembre 1860.
Ensiklik Qui pluribus, 9 November 1846.
Sambutan Quisque vestrum, 4 Oktober 1847.
Ensiklik Nostis et Nobiscum, 8 Desember 1849.
Ensiklik Cum catholica, 26 Maret 1860.
Sambutan Quibus quantisque, 9 April 1849.
VIII. Kesalahan-kesalahan sehubungan dengan Pernikahan Kristiani
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Sambutan Acerbissimum, 27 September 1852.
Surat Apostolik Multiplices inter, 10 Juni 1851.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Surat Yang Mulia Pius IX kepada Raja Sardinia, 9 September 1852.
Sambutan Acerbissimum, 27 September 1852.
Sambutan Multis gravibusque, 17 Desember 1860.
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Sambutan Acerbissimum, 27 September 1852.
N.B. – Di sini dapat ditempatkan dua kesalahan: penghapusan keselibatan gerejawi dan preferensi yang diberikan kepada keadaan pernikahan di atas keadaan keperawanan. Kesalahan-kesalahan ini dikutuk, yang pertama dikutuk di dalam surat ensiklik Qui pluribus, 9 November 1845, yang kedua dalam surat apostolik Multiplices inter, 10 Juni 1851.
IX. Kesalahan-kesalahan tentang Jabatan Kepangeranan Sipil Paus Roma
Surat Apostolik Ad Apostolicae, 22 Agustus 1851.
Sambutan Quibus quantisque, 20 April 1849.
N.B. Di samping kesalahan-kesalahan yang telah dicatat secara eksplisit, beberapa kesalahan lain dikutuk secara implisit oleh doktrin yang telah secara jelas diuraikan dan diformulasikan, yang harus diakui secara teguh oleh semua orang Katolik tentang jabatan kepangeranan sipil dari Paus Roma. Doktrin ini diajarkan secara jelas dalam Sambutan Quibus quantisque, 20 April 1849, dalam Sambutan Si semper antea, 20 Mei 1850, dalam surat apostolik Cum catholica Ecclesia, 26 Maret 1860, dalam Sambutan Novos, 28 September 1860, dalam Sambutan Jamdudum, 18 Maret 1861, dalam Sambutan Maxima quidem, 9 Juni 1862
X. Kesalahan-kesalahan yang berkenaan dengan liberalisme kontemporer
Sambutan Nemo vestrum, 26 Juli 1852.
Sambutan Acerbissimum, 27 September 1852.
Sambutan Numquam fore, 15 Desember 1856.
Surat Apostolik Jamdudum cernimus, 18 Maret 1861.
Catatan kaki:
Diterjemahkan dari Les actes pontificaux cités dans l’encyclique et le syllabus du 8 décembre 1864 [Akta-Akta Kepausan yang Dikutip di dalam Ensiklik dan Silabus 8 Desember 1864], Paris, Librairie Ve Poussielgue et Fils, 1865, hal. 21 – 43.
Artikel-Artikel Terkait
Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 mingguBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 3 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Maaf tapi saya tidak mempercayai artikel ini. Bagaimana Anda bisa tetap berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik jika Anda menolak untuk percaya Paus (setelah Vatikan II) & Magisterium? Jika Anda...
Novy Binarti 5 bulanBaca lebih lanjut...Gereja Katolik mengajarkan bahwa iman Katolik diperlukan untuk keselataman, dan bahwa kalau ada orang yang mengalami ketidaktahuan, dan dia sungguh-sungguh menjalani hidup baik seturut hukum kodrat, maka Allah akan mencerahkan...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Tuhan Yesus jelas mewajibkan orang untuk mendengar Gereja (Mat. 18:17). Dan Ia telah mendirikan institusi Kepausan di atas St. Petrus (Mat 16:18-19), dan menyerahkan segenap kawanan domba-Nya kepada St. Petrus...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Konsili Vatikan II adalah konsili sesat yang memuat begitu banyak bidah dalam dokumen-dokumennya. Konsili tersebut dibuka oleh Anti-Paus Yohanes Paulus XXIII dan dokumen-dokumennya diratifikasi oleh Anti-Paus Paulus VI. Konsili itu...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Setuju, Tuhan Yesus Turun kebumi bukan membawa agama tapi mengajarkan kasih. Agama adalah buatan manusia.
Joe 7 bulanBaca lebih lanjut...