^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Bidah Jiwa Gereja
PENOLAKAN- Orang bisa menjadi anggota “Jiwa” Gereja tanpa menjadi anggota Tubuhnya. Dengan demikian, mereka yang meninggal sebagai anggota agama-agama non-Katolik bisa bersatu dengan Gereja dan selamat, seperti yang dijelaskan oleh Baltimore Catechism [Katekismus Baltimore] (1921):
Pertanyaan 512: Bagaimanakah orang-orang semacam itu disebut sebagai anggota Gereja?
Jawaban: Orang-orang semacam itu disebut sebagai anggota dari “Jiwa Gereja”; yakni, mereka sungguh-sungguh merupakan anggota Gereja tanpa mengetahui hal itu. Mereka yang berbagi dalam sakramen-sakramennya disebut sebagai anggota tubuh atau bagian kasatmata milik Gereja.
JAWABAN- Bidah Jiwa Gereja diremukkan dengan mencermati ajaran Katolik. Bidah Jiwa Gereja mengajarkan bahwa orang bisa selamat dalam agama lain atau tanpa Iman Katolik dengan cara bersatu dengan Jiwa Gereja, namun tanpa bersatu dengan Tubuhnya. (Bidah ini merajalela di kalangan banyak kaum “tradisionalis” dan “imam” tradisional. Para penyebar bidah ini terpaksa mengakui bahwa keanggotaan dalam Tubuh Gereja datangnya hanya melalui Sakramen Pembaptisan.
“Bidah Jiwa Gereja” sekarang akan dibantah secara penuh dengan mengkaji berbagai pernyataan Magisterium.
Pertama, pangkal bidah ini adalah kesalahpahaman terhadap makna sebenarnya istilah “Jiwa Gereja”. Jiwa Gereja adalah Roh Kudus. Jiwa Gereja bukan suatu perpanjangan tubuh mistis Gereja yang mengikutsertakan orang-orang yang belum dibaptis.
Kedua, Gereja secara esensi (yaitu, pada hakikatnya) adalah Tubuh Mistis.
Oleh sebab itu, mengajarkan bahwa orang bisa selamat tanpa menjadi anggota Tubuh Gereja, setara mengajarkan bahwa orang bisa selamat tanpa menjadi anggota Gereja, sebab Gereja adalah Tubuh. Dan ini pastinya BIDAH.
Manusia dapat berada di dalam atau di luar Gereja. Ia bisa berada di dalam atau di luar Tubuh Gereja. Tidak ada dunia lain tempat beradanya Gereja – suatu Jiwa Gereja yang tak kelihatan. Mereka yang berkata bahwa orang bisa selamat dengan menjadi anggota Jiwa Gereja, tanpa menjadi anggota Tubuhnya, menyangkal kesatuan tak terpisahkan antara Tubuh dan Jiwa Gereja, yang sama saja dengan menyangkal kesatuan kodrat Ilahi dan kodrat Manusiawi Kristus.
Penyangkalan terhadap persatuan Tubuh dan Jiwa Gereja berujung kepada bidah bahwa Gereja tidak kasatmata, dan bidah ini telah dikutuk oleh Paus Leo XIII (di atas), Pius XI[6] dan Pius XII.[7]
Ketiga, bukti terkuat untuk melawan bidah “Jiwa Gereja” secara logis berpangkal dari kedua bukti yang telah dibahas di atas. Bukti ketiga adalah magisterium infalibel Gereja Katolik telah mendefinisikan bahwa keanggotaan dalam Tubuh Gereja perlu untuk keselamatan!
Paus Eugenius IV, dalam surat bullanya yang terkenal Cantate Domino, mendefinisikan bahwa kesatuan tubuh gerejawi (ecclesiastici corporis) sedemikian kuatnya sehingga tidak seorang pun dapat diselamatkan di luarnya, bahkan jika ia menumpahkan darah dalam nama Kristus. Ini menghancurkan ide bahwa seseorang dapat diselamatkan dengan menjadi anggota Jiwa Gereja tanpa menjadi anggota Tubuhnya.
Definisi Paus Eugenius IV ini menghancurkan Bidah “Jiwa Gereja”. Paus Pius XI juga menghancurkannya.
Dokumen-dokumen berikut menghancurkan pula “Bidah Jiwa Gereja”.
Catatan kaki:
[1] Denzinger 2288.
[2] Decrees of the Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-Konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal. 639.
[3] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 3 (1903-1939), hal. 117.
[4] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 205.
[5] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 2 (1878-1903), hal. 388.
[6] Paus Pius XI, Mortalium Animos (#10), 6 Januari 1928.
[7] Paus Pius XII, Mystici Corporis Christi (#64), 29 Juni 1943.
[8] Decrees of Ecumenical Councils {Dekret-dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal.578; Denzinger 714.
[9] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 3 (1903-1939), hal. 317.
[10] Decrees of Ecumenical Councils {Dekret-dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal.646.
[11] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 160.
Artikel-Artikel Terkait
Pengamatan menarik. Lebih relevan lagi karena banyak dari materi kami membahas bidah-bidah & kemurtadan Vatikan II, yang melibatkan orang-orang yang mengaku Katolik, padahal sebenarnya tidak, karena banyak dari mereka telah...
Biara Keluarga Terkudus 9 jamBaca lebih lanjut...Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 4 mingguBaca lebih lanjut...Membaca artikel-artikel di Website ini, aku ingat satu ayat di Kitab Amsal. "Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati."...
St. Paul 4 mingguBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 1 bulanBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 2 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo – memang benar bahwa orang hendaknya mengasihi orang lain dan menjaga ciptaan Allah. Namun, yang terutama, kita pertama-tama harus mengasihi/mencintai Allah. Sangat amat penting pula, terutama pada zaman kita,...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...