Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
St. Yohanes Krisostomus (sekitar tahun 386): “Pada hakikatnya, tanpa pertolongan doa, mustahil adanya untuk menjalani kehidupan yang bajik.”
Paus Leo XIII (1888): “Ia [Yesus] memerintahkan segenap bangsa untuk mendengar suara Gereja, layaknya suara-Nya sendiri, dan mengancam orang-orang yang tidak hendak mendengarnya dengan kebinasaan kekal.” (Libertas #26)
St. Teresa dari Avila (sekitar tahun 1540): “Sewaktu saya sedang berdoa pada suatu hari, pada suatu saat, saya menyadari, tanpa tahu bagaimana caranya, bahwa saya tampaknya tenggelam di dalam Neraka ... Tanahnya tampak sarat akan air, lumpur biasa, yang baunya luar biasa busuk ... dan ditutupi oleh hama yang menjijikkan ... Saya tidak dapat menggambarkan api dalam diri itu atau keputusasaan itu, yang melampaui segala siksaan dan segala rasa sakit ... Tuhan kita pada waktu itu tidak lagi hendak mengizinkan saya melihat Neraka.”
Paus Pius XI (1930): “ … tidak mungkin ada pernikahan sejati antara orang-orang yang telah dibaptis, jika pernikahan, oleh karena fakta itu sendiri, merupakan suatu sakramen.” (Casti Connubii #39)
“ ... seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” (1 Yohanes 5:19)
1 Yohanes 5:11-12: “Dan inilah kesaksian itu, bahwa Allah telah memberikan kepada kita kehidupan kekal. Dan kehidupan ini ada di dalam Putra-Nya. Barangsiapa memiliki Putra, ia memiliki hidup. Barangsiapa tidak memiliki Putra, ia tidak memiliki hidup.”
[Mengenai Francisco dari Fatima - 1917]: “Kebanyakan orang asing membosankan Francisco. Betapa konyol pertanyaan-pertanyaan itu! ... ‘Apa kamu ingin menjadi tukang kayu?’ ‘Tidak, bu.’ ‘Menjadi dokter, iya kan?’ ‘Oh, tidak!’ ‘Saya tahu kamu mau menjadi apa – seorang imam!’ ‘Tidak.’ ‘Apa! Untuk mengucapkan Misa? Untuk mendengar pengakuan dosa? Untuk berdoa di dalam gereja? Itu kan?’ ‘Tidak, nyonya, saya tidak ingin menjadi seorang padre.’ ‘Jadi kamu mau menjadi apa?’ ‘Saya tidak mau menjadi apa-apa.’ ‘Kamu tidak mau menjadi apa-apa?!’ ‘Tidak. Saya mau mati dan masuk Surga.’” (William Thomas Walsh, Our Lady of Fatima [Bunda Maria dari Fatima], hal. 157.)
St. Fransiskus De Sales: (1602): “ … untuk berkata bahwa Gereja membuat kesalahan setara dengan berkata bahwa Allah membuat kesalahan, atau bahwa Ia menghendaki dan menginginkan agar kita membuat kesalahan; yang akan menjadi suatu penghujatan yang besar.” (The Catholic Controversy [Kontroversi Katolik, hal. 70.]
Klemens dari Roma (sekitar tahun 150): “Dan ketahuilah, saudara-saudara, bahwa kita singgah di dunia ini di dalam daging hanya dalam waktu yang singkat dan pendek; tetapi janji Kristus agung dan mengagumkan adanya, dan membawakan kita istirahat di dalam kerajaan yang akan datang dan dalam kehidupan kekal. Jika, oleh karena itu, kita melakukan kehendak Kristus, kita akan memperoleh istirahat; tetapi jika kita tidak melakukannya, jika kita mengabaikan perintah-perintah-Nya, tiada sesuatu pun yang akan menyelamatkan kita dari hukuman abadi.”
St. Ambrosius (389): “Bahkan para bidah tampak memiliki Kristus, sebab tidak seorang pun dari mereka menyangkal nama Kristus; bagaimanapun, barangsiapa tidak mengakui segala sesuatu yang berkenaan dengan Kristus kenyataannya memang menyangkal Kristus.”
St. Yohanes Vianney (sekitar tahun 1845): “Mabuk-mabukan adalah suatu dosa yang besar. Orang yang biasa mabuk-mabukan sulit untuk bertobat … Kemungkinan karena dosa itu begitu merajalela, terlalu besar adanya toleransi untuk kejahatan ini.”
Paus Pius XII (1943): “ … Perjanjian Baru mengambil alih Hukum Lama yang telah dihapuskan … Yesus telah membuat batal Hukum Lama dengan segala perintah dan ketentuan-ketentuannya … Sedemikian rupa, oleh karena itu … terlaksana suatu perpindahan dari Hukum Lama kepada Injil, dari Sinagoga kepada Gereja, dari banyak kurban kepada satu Kurban, sehingga, sewaktu Tuhan kita wafat, tabir mistis yang menyembunyikan dari pandangan bagian terdalam dari bait dan rahasianya yang kudus telah terkoyakkan dengan dahsyat dari atas ke bawah.’ Di Salib, oleh karena itu, Hukum Lama telah mati ....”
St. Alfonsus (1760): “Bunda Allah sendiri berkata kepada St. Matilda, bahwa seseorang tidak dapat memberi salam kepadanya dengan lebih baik daripada dengan ‘Salam Maria’. Barangsiapa memberi salam kepada Maria juga akan diberi salam olehnya. St. Bernardus sendiri mendengar dari telinganya pada suatu kali salam dari sebuah patung sang Perawan, yang berkata kepadanya, Salam ya Bernardus.”
St. Agustinus, 391: “Sewaktu kita akan telah datang ke hadapan-Nya [Allah], kita akan melihat kesetaraan dari keadilan Allah. Pada saat itulah tidak seorang pun akan berkata: … ‘Mengapa orang ini dituntun oleh Allah untuk dibaptis sedangkan orang itu, walaupun ia hidup dengan baik sebagai katekumen terbunuh di dalam suatu bencana yang tiba-tiba, dan tidak dibaptis?’ Jika anda mencari pahala, anda tidak akan mendapatkan sesuatu pun selain hukuman.”
St. Louis De Montfort (1706) : “ ... setelah membaca hampir semua buku yang saya akui membahas devosi kepada Bunda Maria, dan setelah bercakap-cakap secara akrab dengan orang-orang yang terbaik dan terbijak … saya tidak pernah mengetahui atau mendengar suatu praktik devosi pun kepadanya yang setara dengan praktik devosi yang sekarang saya hendak dedahkan ….” (Devosi Sejati kepada Maria #118)
Paus Leo XIII (1895): “ … akan menjadi suatu kesalahan yang amat besar untuk menarik kesimpulan bahwa di Amerikalah tipe dari status yang paling didambakan untuk Gereja harus dicari, atau bahwa akan menjadi suatu hal yang secara universal sah atau bijak bagi Negara dan Gereja untuk, seperti di Amerika, dipisahkan dan diceraikan.” (Longinqua #6)
^