Extra Ecclesiam nulla salus (EENS)Sekte Vatikan IIBukti dari Kitab Suci untuk KatolisismePadre PioBeritaLangkah-Langkah untuk BerkonversiKemurtadan Besar & Gereja PalsuIsu RohaniKitab Suci & Santo-santa
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh DihadiriMartin Luther & ProtestantismeBunda Maria & Kitab SuciPenampakan FatimaRosario SuciDoa-Doa KatolikRitus Imamat BaruSakramen Pembaptisan

Kutipan Hari Ini

Kejahatan apakah yang sedemikian parahnya menghina Allah lebih dari kejahatan lainnya?


20/11/2021

Spiritualitas

“Dan Tuhan tampak kepada Salomo dalam suatu mimpi di malam hari, dan berkata: Mintalah apa yang kauinginkan agar Aku berikan. Dan Salomo berkata: ... Berikanlah maka dari itu kepada hamba-Mu hati yang bijaksana, untuk mengadili umat-umat-Mu, dan untuk membedakan yang baik dan yang jahat ... Dan Tuhan berkata kepada Salomo: Karena engkau telah meminta hal ini, dan tidak meminta untuk dirimu sendiri kehidupan yang panjang atau kekayaan, ataupun hidup dari musuh-musuhmu, tetapi engkau telah meminta untuk dirimu sendiri kebijaksanaan untuk melaksanakan penghakiman, lihatlah Aku telah melakukan kepadamu sesuai dengan perkataanmu, dan telah memberikan kepadamu hati yang bijaksana dan pengertian, sedemikian rupa sehingga tiada seorang pun yang seperti engkau sebelum dirimu, tidak pun akan ada orang yang seperti engkau setelah dirimu. Dan hal-hal yang tidak kaupintakan, Aku telah berikan kepadamu ....” (3 Raja-Raja 3)

Doktrin

Paus Pius X (1910): “Adalah suatu fakta yang pasti dan yang telah terbukti secara baik bahwa tiada suatu kejahatan pun yang sedemikian parahnya menghina Allah dan menggelegakkan murka-Nya yang terbesar selain kejahatan bidah.” (Editae Saepe # 43)

Orang-Orang Terkutuk pada Hari Penghakiman


19/11/2021

Spiritualitas

Romo Martin Von Cochem (1900): “[Orang-Orang Terkutuk pada Hari Penghakiman] – Sebab semua umat manusia yang berjuta-juta jumlahnya ini akan menuangkan dukacita dan kegelisahan mereka yang amat besar di dalam ratapan-ratapan yang menyedihkan. Saat mereka menantikan kedatangan sang Hakim tertinggi, mereka berdiri bersama, terpisah dari orang-orang bajik, penuh dengan kebingungan terhadap kehinaan diri mereka sendiri, dan terutama atas keberdosaan diri mereka sendiri, yang sekarang terlihat jelas oleh semua orang.” (Keempat Hal Terakhir, hal. 55)

Doktrin

Paus Pelagius II (585): “Bagaimanapun, jika seorang pun mengusulkan atau percaya akan atau dengan gegabah mengajarkan hal yang bertentangan terhadap iman ini, hendaknya ia mengetahui bahwa ia dikutuk dan juga dianatemakan seturut opini dari para Bapa yang sama.” (Quod ad dilectionem, Denz. 246)

“Aku Tuhan, Akulah yang awal dan yang akhir.” (Yesaya 41:4)


17/11/2021

Spiritualitas

Romo Martin Von Cochem (1900): “Telah menjadi suatu hal yang jelas bahwa orang-orang yang terkutuk akan kelak dicampakkan, tubuh dan jiwa mereka, ke dalam perapian Neraka yang besar dan mengerikan, ke dalam danau api raksasa, di mana mereka akan dikelilingi oleh lidah-lidah api. Akan ada api di bawah diri mereka, api di atas diri mereka, api di sekeliling mereka. Setiap napas akan menjadi napas yang membakar dari sebuah perapian. Lidah-lidah api Neraka ini akan memasuki segenap anggota tubuh mereka, sehingga tidak akan ada suatu anggota tubuh pun, yang di dalam ataupun di luar, yang tidak diresapi api.” (Keempat Hal Terakhir, hal. 120)

Doktrin

“Aku Tuhan, Akulah yang awal dan yang akhir.” (Yesaya 41:4)

Doa adalah sumber dari hal-hal baik yang tidak terhitung jumlahnya


16/11/2021

Spiritualitas

St. Yohanes Krisostomus (sekitar tahun 380): “Doa adalah sumber, akar, dan ibunda dari hal-hal yang baik yang tidak terhitung jumlahnya. Kuasa doa memadamkan kekuatan api, mengekang singa-singa yang mengamuk, menghentikan peperangan dan pertikaian, bertahan melawan badai, meloloskan [seseorang] dari iblis, membuka pintu Surga, memutuskan ikatan maut, menyembuhkan penyakit, mencegah luka-luka, dan menguatkan kota-kota yang runtuh.” (Hom. 15)

Doktrin

St. Agustinus: “Dosa adalah segala sesuatu yang diucapkan, dikatakan atau dikehendaki, yang berlawanan dengan hukum Allah.”

Sewaktu St. Fransiskus Borgia bertekad menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah


15/11/2021

Spiritualitas

St. Alfonsus (sekitar tahun 1750): “Renungan bahwa kematian mengakhiri segala-galanya ini menyebabkan St. Fransiskus Borgia bertekad menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Orang kudus itu harus mendampingi jasad Permaisuri Isabella ke Granada. Ketika peti matinya dibuka, semua orang lari dari pemandangan dan bau busuk yang mengerikan itu; Namun terjamah oleh terang Ilahi, St. Fransiskus tetap diam untuk merenungkan dalam jasad itu kesia-siaan dunia; dan sembari menatap jenazah itu, ia berseru: ‘Jadi engkau inikah duli permaisuriku?’ … simpulnya bagi dirinya sendiri, ‘Karena itulah sejak hari ini, aku akan melayani Majikan yang takkan pernah mati’.” (Persiapan untuk Kematian, hal. 13-14)

Doktrin

Paus St. Gregorius Agung (sekitar tahun 590): “Pengampunan dosa dianugerahkan atas diri kita hanya melalui pembaptisan Kristus.”

Tidak seorang pun yang berani melawan Penciptanya sendiri telah lolos dari pembalasan ilahi


14/11/2021

Spiritualitas

St. Gregorius dari Nazianzus: “Banyak jalan yang menyimpang dari jalan yang lurus dan yang telah ditetapkan, semuanya itu menuntun ke dalam jurang kehancuran.”

Doktrin

Konsili Efesus, 431 M: “Tidak seorang pun yang berani melawan Penciptanya sendiri telah lolos dari pembalasan ilahi, tetapi segera, sejauh mata manusia dapat melihat, ia telah dihukum secara sebagian, sebab hukuman yang lebih penuh yang dijatuhkan atas dirinya dipersiapkan untuk waktu Penghakiman.”

Apakah ajaran Gereja tentang Yohanes 20:22?


12/11/2021

Spiritualitas

St. Louis de Montfort (sekitar 1710): “Bunda Maria telah menyetujui dan menegaskan nama Rosario ini; ia telah mewahyukan kepada beberapa orang bahwa setiap kali mereka mendaraskan satu Salam Maria, mereka memberikan kepadanya setangkai bunga mawar yang cantik, dan bahwa setiap doa Rosario yang penuh membuatkan baginya sebuah mahkota mawar.” (Rahasia Rosario, hal. 26)

Doktrin

Paus Yulius III, Konsili Trente (1551) : “Barangsiapa berkata bahwa kata-kata dari sang Juru Selamat: ‘Terimalah Roh Kudus; barangsiapa kauampuni dosanya, dosanya diampuni; dan barangsiapa dosanya kaunyatakan tetap ada, dosanya tetap ada’ (Yohanes 20:22ff), tidak harus dimengerti sebagai kekuatan untuk mengampuni dan mempertahankan dosa-dosa di dalam sakramen tobat, sebagaimana yang telah dimengerti oleh Gereja Katolik sejak permulaan … terkutuklah dia.” (Denz. 913)

Inilah kata St. Polikarpus kepada orang yang akan segera memartirkannya


10/11/2021

Spiritualitas

Kepada orang yang akan segera memartirkannya, St. Polikarpus (69-155 M) berkata: “Engkau mengancam dengan api yang membakar untuk sesaat dan akan segera padam, sebab engkau sama sekali tidak tahu akan penghakiman yang akan datang, dan api dari hukuman abadi yang telah disiapkan untuk orang-orang fasik. Tetapi mengapakah engkau menunda? Lakukanlah apa yang kauinginkan.” (Eusebius dari Kaisarea, Sejarah Gereja, Buku 4, Bab. 15)

Doktrin

Paus Leo XIII (1900): “Namun supremasi manusia ini, entah apakah dirinya secara terbuka menolak Kristus, ataukah tidak peduli untuk mengakui diri-Nya, didasari sepenuhnya oleh cinta diri, yang asing terhadap kasih dan tidak mengenal bakti.” (Tametsi Futura #7).

Evolusi dogma-dogma adalah suatu rekaan yang bidah


07/11/2021

Spiritualitas

St. Hilarius (sekitar tahun 360): “Tubuh-tubuh yang tercemarkan oleh hawa nafsu adalah tempat tinggal iblis.”

Doktrin

“ ... saya menolak sepenuhnya gagasan yang bidah tentang suatu evolusi dogma-dogma yang menyatakan bahwa dogma-dogma berubah dari satu makna menjadi suatu makna yang lainnya, yang dengannya makna yang baru ini berbeda dari apa yang telah dipercayai oleh Gereja sebelumnya ....” (Paus Pius X, Sumpah Melawan Modernisme, 1910 M)

Kehendak untuk mencelakai kita memang senantiasa giat adanya dalam diri sang penggoda


04/11/2021

Spiritualitas

Paus St. Leo Agung: “Kehendak untuk mencelakai kita memang senantiasa giat adanya dalam diri sang penggoda, tetapi ia akan terlucuti dari senjatanya dan tidak akan berdaya, jika ia tidak menemukan tempat yang menguntungkan dalam diri kita di mana ia dapat menyerang diri kita.” (Khotbah 78)

Doktrin

St. Alfonsus (sekitar 1760): “Lihatlah pula cinta kasih yang istimewa yang telah dipertunjukkan oleh Allah kepada diri anda dengan membuat anda terlahir di dalam suatu negeri Kristiani, dan di pangkuan Gereja Katolik atau Gereja yang sejati. Betapa banyaknya orang yang terlahir dari antara orang-orang pagan, dari antara orang-orang Yahudi, dari antara orang-orang Mahometan [Muslim] serta para bidah, dan mereka semua binasa.”

^

>