Extra Ecclesiam nulla salus (EENS)Sekte Vatikan IIBukti dari Kitab Suci untuk KatolisismePadre PioBeritaLangkah-Langkah untuk BerkonversiKemurtadan Besar & Gereja PalsuIsu RohaniKitab Suci & Santo-santa
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh DihadiriMartin Luther & ProtestantismeBunda Maria & Kitab SuciPenampakan FatimaRosario SuciDoa-Doa KatolikRitus Imamat BaruSakramen Pembaptisan

Kutipan Hari Ini

St. Petrus Claver berkata demikian kepada para konvert di Amerika Selatan


16/08/2023

Spiritualitas

Sebagai orang muda yang di kemudian hari menjadi rasul Brazil, Padre Jose de Anchieta [abad ke-16] gembira dan disukai orang. “Namun Jose sering kali bersedih hati dan melankolis. Dalam suasana hatinya yang gelisah, ia mencari kesunyian untuk berdoa dan bermeditasi: jiwanya merindukan sesuatu yang lebih dari kesalehan, pengetahuan dan rasa sayang yang biasa-biasa saja. Ketika dikuasai oleh semangat itu, ia akan meninggalkan studinya yang berat dan berjalan di sepanjang tepian Sungai Mondego. Dalam kecantikan sungai itu, ia menemukan pelepasan yang membuatnya sanggup merenungkan tragedi kelemahan manusia. Setelah melakukan salah satu perjalanannya dalam pencarian untuk memuaskan rasa lapar itu, Jose memasuki Katedral Coimbra. Ketika ia berlutut dalam keheningan yang mendalam dan berbayang-bayang di hadapan gambar Perawan Suci, ia seketika menemukan damai dan sukacita yang didamba-dambakannya. Kerinduan samar yang sebelumnya mengganggu dirinya dan kadang kala menguasainya sekarang berubah menjadi keinginan untuk membaktikan hidupnya demi melayani Allah ....” (Helen G. Dominian, Apostle of Brazil [Rasul Negeri Brazil], hal. 6)

Doktrin

Ketika mengonversikan para budak pagan di Amerika Selatan, St. Petrus Claver (1580-1654) mengajarkan mereka bahwa mereka harus meminta “ampun atas dosa-dosa kehidupan mereka yang dahulu pagan, terutama atas penyembahan berhala, hawa nafsu dan kemabukan.” (Romo Angel Valtierra, Peter Claver – Saint of the Slaves [Petrus Claver – Santo bagi Para Budak], 1960, hal. 127)

Negara harus membela Gereja Katolik terhadap para bidah


15/08/2023

Spiritualitas

Sirakh 29:22 – “Sudah banyak yang tewas karena mata pedang, tetapi belum sebanyak yang gugur karena lidah mereka sendiri.”

Doktrin

Paus St. Leo Agung: “Belalah Gereja dalam damai yang tak tergoyahkan terhadap para bidah, supaya kekaisaran anda juga boleh dibela oleh tangan kanan Kristus.” (Surat 44, 13 Okt. 449, kepada Kaisar Teodosius II)

Marilah kita belajar menjalani kehidupan Kristiani, menjadi murid Kristus


02/07/2023

Spiritualitas

Sewaktu kita mendengar suara Allah memanggil kita untuk menjadi bajik, kita tidak boleh menunda. Iblis, ujar St. Basilius (sekitar tahun 363), tidak menganjurkan kita supaya berpaling sama sekali dari Allah, namun agar kita menunda pertobatan kita untuk masa yang akan datang. Ia mencuri waktu kita di masa kini, dan memberi kita harapan akan masa depan. Namun sewaktu tiba saatnya, ia juga mencurinya dengan cara yang sama; dan dengan demikian, dengan memberikan kita kenikmatan di masa kini, ia merampok segenap hidup kita dari diri kita sendiri.” (Komentar Haydock untuk Alkitab Douay-Rheims, hal. 1264)

Doktrin

St. Ignatius dari Antiokhia (sekitar tahun 105): “Maka dari itu marilah kita menjadi murid Kristus dan marilah kita belajar menjalani kehidupan Kristiani. Sebab barang siapa terpanggil dengan nama yang lain selain nama ini bukanlah milik Kristus … Sungguh durjana untuk berbicara tentang Kristus dan mempraktikkan agama Yahudi.” (Surat kepada Jemaat di Magnesia)

Orang terkutuk menjerit dengan sia-sia di tengah siksaan untuk memohon belas kasih


01/07/2023

Spiritualitas

St. Efrem (sekitar tahun 392): “Sayang sekali! Tempat macam apakah … itu di mana ada ratapan dan kertak gigi, yang bahkan membuat Setan sendiri bergidik ngeri? Tempat macam apakah itu, di mana belatungnya yang tidak tidur tidak akan pernah mati? … Maka mereka yang sudah berada di tengah-tengah siksaannya akan menjerit untuk memohon belas kasih, dan tidak akan ada orang yang menjadi perantara bagi mereka kepada Tuhan, dan tidak akan ada orang yang mendengar mereka. Maka mereka akan menyadari bahwa hal-hal yang terjadi kepada diri mereka di dalam kehidupan ini layaknya bukan apa-apa; dan hal-hal yang terasa manis di dunia ini, jauh lebih pahit adanya daripada empedu dan absintus.”

Doktrin

Paus Leo XIII, Humanum Genus (#22-24), 20 April 1884: “Di samping itu, Negara harus tidak bertuhan. Bahwasanya dari antara berbagai macam rupa-rupa agama, sama sekali tidak ada alasan untuk mengutamakan yang satu daripada yang lain: semua agama harus ditempatkan pada kedudukan yang setara. Namun, kenyataan bahwa doktrin-doktrin ini dianut oleh kaum Freemason, bahwa demikianlah gagasan panutan yang mereka maksudkan untuk membentuk masyarakat, sudah hampir terlampau jelas untuk perlu dibuktikan ... Sungguh benar bahwa dogma-dogma utama mereka jelas sama sekali berlawanan dengan akal yang mereka miliki, sehingga tiada sesuatu pun yang lebih bejat yang dapat dibayangkan.”

Orang Katolik sejati tidak memberi penguburan Kristiani bagi orang yang bunuh diri


28/06/2023

Spiritualitas

St. Bernardus (sekitar tahun 1130): “Dan demikianlah mereka binasa. Dalam lautan yang luas dan lebar ini mereka binasa secara demikian; karena mereka berpegang erat kepada hal-hal yang sementara, mereka kehilangan apa yang kekal, yang seandainya dahulu telah mereka genggam erat-erat, mereka mungkin akan dapat lolos [dari Neraka] dan menyelamatkan jiwa-jiwa mereka yang tak kenal maut.”

Doktrin

Penguburan Kristiani dilarang bagi orang-orang yang bunuh diri (larangan ini sudah ada sejak abad keempat) ....” (The Catholic Encyclopedia [Ensiklopedia Katolik], Vol. 3, hal. 72)

Ibadat pagan dikecam sebagai pengkhianatan terhadap negara pada abad ke-4


23/06/2023

Spiritualitas

Paus St. Gregorius Agung (sekitar tahun 600): “Maka barang siapa mengangkat hati dirinya dalam kecongkakan, barang siapa terbakar dengan demam ketamakan, barang siapa menodai dirinya dengan kecemaran hawa nafsu, ia menutup pintu gerbang hatinya terhadap masuknya Kebenaran, dan, jikalau Tuhan tidak mendapatkan jalan masuk, Ia mengencangkan pintu-pintu gerbangnya dengan kebiasaan-kebiasaan buruk sebagai induk kuncinya.”

Doktrin

“Agama Kristiani dinyatakan sebagai agama Kekaisaran Romawi oleh Teodosius pada tahun 392 M, dan ibadat pagan dikecam sebagai pengkhianatan terhadap negara.”

Gereja Katolik Tidak Dapat Dipandang Setara dengan Agama-Agama Lain


Spiritualitas

Barang siapa hendak mengumpulkan kebajikan tanpa kerendahan hati, ia membawa debu seraya menghadapi angin; dan di mana ia tampak memiliki sesuatu, dari tempat itu jugalah ia dibutakan dan menjadi lebih buruk.” (Paus St. Gregorius Agung, sekitar tahun 600)

Doktrin

Paus Leo XIII (1884) “ … karena agama Katolik adalah satu-satunya yang benar, agama ini tidak dapat menolerir agama-agama lainnya disetarakan dengan dirinya, tanpa mengalami penghinaan dan ketidakadilan yang terbesar.” (Surat ensiklik Humanum Genus)

Keperawanan Bunda Maria dahulu dan sekarang tetap tidak dapat hancur bahkan setelah kelahiran Yesus


18/06/2023

Spiritualitas

St. Louis de Montfort: “Dengan praktik ini [Devosi Sejati kepada Maria, yang diajarkannya] yang ditaati dengan setia, anda akan memberikan kepada Yesus Kristus kemuliaan yang lebih besar dalam satu bulan dibandingkan praktik-praktik lainnya, yang mungkin lebih sulit, selama bertahun-tahun.” (True Devotion to Mary [Devosi Sejati kepada Maria] #222)

Doktrin

Paus St. Martinus I, Konsili Lateran, 649 Masehi, Kanon 3- “Barang siapa tidak secara layak dan sungguh-sungguh mengakui seturut para Bapa yang kudus, bahwa Maria yang tak bernoda, Bunda Allah yang Kudus dan selamanya Perawandengan keperawanannya yang tetap tidak dapat hancur bahkan setelah kelahiran-Nya, terkutuklah dia.” (Denzinger 256)

Devosi St. Efrem kepada Bunda Maria


17/06/2023

Spiritualitas

St. Alfonsus (sekitar tahun 1760): “ … devosi kepada Santa Perawan Maria dengan benar disebut oleh St. Efrem sebagai paspor untuk lolos dari Neraka.” (The Glories of Mary [Kemuliaan Maria], hal. 258)

Doktrin

St. Yohanes Krisostomus: “Sebab demikianlah sifat khusus dari iman yang sejati, sehingga tidak satu alasan pun dimintanya untuk asas-asas yang dilandasinya, namun hanya menaati apa yang diperintahkan.”

Ketidaktahuan akan misteri-misteri iman yang harus diketahui & dipercayai: alasan banyak orang terkutuk


16/06/2023

Spiritualitas

St. Patrick: (sekitar tahun 470) tentang perjalanan-perjalanan misionarisnya: “Saya pergi ke tempat di mana anda berada dan ke segala tempat demi diri anda sembari menghadapi banyak mara bahaya, bahkan ke distrik-distrik yang terjauh, di luar mana tidak seorang pun hidup dan di mana tidak seorang pun pernah datang sebelumnya untuk membaptis, untuk menahbiskan imam, atau untuk menguatkan orang-orang.”

Doktrin

Paus Pius X (1905): “Dan dengan demikian, Pendahulu Kami, Benediktus XIV, memiliki alasan yang benar untuk berkata: ‘Kami menyatakan bahwa sejumlah besar orang yang terkutuk ke dalam hukuman yang abadi menderita malapetaka yang kekal itu akibat ketidaktahuan akan misteri-misteri iman yang harus diketahui dan dipercayai untuk menjadi terhitung dari antara orang-orang pilihan.’” (Acerbo Nimis #2)

^

>