^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Hawa Nafsu Menyebabkan Bencana Jatuhnya Raja Daud!
Di dalam kitab Samuel – atau 1 dan 2 Raja-Raja jika anda memiliki Alkitab Katolik – kita membaca tentang Daud. Allah secara khusus menggantikan Raja Saul dengan Daud karena Allah melihat seorang pria yang berkenan di hati-Nya.
Di dalam Kisah Para Rasul 13:22, kita membaca: “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.”
Daud telah secara berhati-hati dipilih oleh Allah karena Allah melihat Daud di dalam kehidupan pribadinya, di padang milik bapanya, dan melihat bahwa ia berkenan di hati-Nya. Kita membaca hal berikut tentang bagaimana Allah mengangkat Daud dari tempat di mana ia hampir sama sekali tidak dikenal, yakni, di tengah-tengah padang milik bapanya, untuk menjadi kepala dari kerajaan-Nya yang mulia – semua itu karena Ia melihat bahwa Daud berkenan di hati-Nya.
2 Samuel 7:8-9 – “Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi.”
Cara Tuhan memilih Daud dari padang milik bapanya untuk menjadi kepala atas kerajaan-Nya mengingatkan kita akan bagaimana Tuhan melihat segala hal. Ia berkata kepada kita bahwa orang-orang yang setia dalam perkara-perkara kecil – di mana pun mereka mungkin berada – akan ditugaskan atas perkara-perkara besar.
Atau di dalam Matius 25:21: “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.”
Daud menunjukkan imannya yang besar dengan menaklukkan Goliat dan memperoleh kemenangan-kemenangan lainnya bagi umat Allah. Allah membantu dan melindunginya sebab ia melakukan kehendak Allah.
Tetapi Daud lalu melihat Batsyeba dan mengumbar hawa nafsu oleh karenanya. Karena ia memperkenankan hawa nafsu ini, Daud membuat dirinya berada di dalam keadaan dosa. Ia lalu berbuat zina dengan Batsyeba dan membuat agar suaminya dibunuh dengan menempatkan suaminya itu secara sengaja di tempat yang mematikan di dalam suatu peperangan. Hal ini jelas ditunjukkan oleh 2 Samuel 12:13, bahwa Daud akan telah mati secara rohani – artinya, bahwa ia akan telah terkutuk – andaikata ia tidak secara tulus bertobat dan berpaling sepenuhnya dari dosa ini.
Kita harus memikirkan kejatuhan Daud yang tragis. Bencana jatuhnya seorang pria yang secara khusus dipilih oleh Allah – ke dalam keadaan di mana ia menjadi buta dan menjadi seorang pezina dan pembunuh yang egois: semua ini disebabkan oleh dosa hawa nafsu dan ketidakmurnian. Hawa nafsu dan ketidakmurnian dapat – dan memang – menghancurkan apa yang begitu berharga dan suci.
Hal ini juga mengingatkan kita tentang apa yang kita bacara di Matius 6:22-23: “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.”
Kegelapan atau kejahatan dapat memasuki jiwa melalui mata, dengan melihat gambar-gambar yang tidak murni atau dengan memperkenankan pikiran-pikiran yang tidak murni atau yang penuh hawa nafsu.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs kami: vatikankatolik.id
Artikel-Artikel Terkait
Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – memang benar bahwa orang hendaknya mengasihi orang lain dan menjaga ciptaan Allah. Namun, yang terutama, kita pertama-tama harus mengasihi/mencintai Allah. Sangat amat penting pula, terutama pada zaman kita,...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Misteri Terang itu datangnya dari Yohanes Paulus II. Dia ini seorang Anti-Paus dan pemurtad masif. Rosario orisinal yang diberikan oleh Santa Perawan Maria adalah 15 dekade dengan Misteri-Misterinya...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...peristiwa terang kenapa tidak ada dalam pembahasan artikel ini?
devie 3 bulanBaca lebih lanjut...Allah Maha Besar melalui Putranya Yesus Kristus dan Bundanya Maria ..Melakukan muzizat menunjukan Betapah Besarnya dan Baiknya Allah..Kita manusia harus berbuat baik satu dengan yang lain dan alam sekitar serta...
fidelis Budi Suryanto 3 bulanBaca lebih lanjut...Are the FSSP and SSPX right on the sacraments?
Petrus Fiter Panco 4 bulanBaca lebih lanjut...Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...