^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Allah Menciptakan Seseorang Homoseksual? Kata Kitab Suci: TIDAK
Jawaban untuk pertanyaan ini adalah tidak.
Sekte Vatikan II menyangkal kebenaran bahwa Allah tidak menciptakan seseorang pun sebagai homoseksual
Anti-Paus Yohanes Paulus II, Katekismus Baru, #2357: “Homoseksualitas... Asal-usul psikologisnya masih belum dapat dijelaskan sama sekali.”
Suatu ide sesat yang dipercayai banyak orang pada masa kini adalah bahwa Allah menciptakan beberapa orang homoseksual (atau bahwa homoseksualitas adalah akibat dari suatu jenis masalah “psikologis”). Faktanya, berdasarkan kontak kami dengan orang-orang, kebanyakan dari mereka yang menganggap diri mereka “Katolik tradisional” kelihatannya percaya bahwa ketertarikan homoseksual sama sekali tidak ada salahnya, melainkan, tindakan homoseksuallah yang buruk. Kenyataannya adalah bahwa Allah tidak menciptakan seorang pun dengan ketertarikan homoseksual dan semua orang yang benar-benar homoseksual (bahkan mereka yang tidak melakukan tindakan homoseksual) adalah homoseksual akibat kendali setan dan dosa berat. Orang-orang yang mencemooh pernyataan ini pada dasarnya adalah orang-orang liberal yang tidak beriman yang tidak menginginkan kebenaran dan tidak mengenal konsep tentang dunia supernatural.
Roma 1 dengan jelas mengajarkan bahwa karena orang-orang ini “memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya” dan “menggantikan kebenaran Allah dengan dusta”, Allah menyerahkan mereka kepada homoseksualitas, yang disebut sebagai suatu HAWA NAFSU YANG MEMALUKAN. Terlebih lagi, Roma 1 jelas mengajarkan bahwa homoseksualitas “tidak wajar” {MILT 2008: “melawan alam”}, yang berarti bahwa ketertarikan ini adalah hal yang asing terhadap sifat manusia, yaitu, TIDAK DITANAMKAN OLEH ALLAH.
St. Paulus di dalam suratnya kepada jemaat di Roma berkata bahwa homoseksualitas adalah akibat dari penyembahan berhala atau dosa berat.
Pria dan wanita diserahkan kepada homoseksualitas karena mereka melakukan dosa-dosa ketidaksucian – dan oleh karena itu mereka menyembah daging dan bukan Allah – maka, akibat hal ini, mereka dirasuki oleh roh hawa nafsu iblis, yang mengendalikan mereka dan mencemari ketertarikan mereka. (Dan mereka dapat disembuhkan dari hal ini.) Orang-orang juga menjadi homoseksual dengan melakukan penyembahan berhala/kemusyrikan atau dengan berdiam di dalam ketertarikan yang bejat terhadap manusia, di mana ia menomorduakan ketertarikan kepada Allah – yang oleh karenanya, ia menyembah ciptaan dan bukan sang Pencipta. Kenyataan bahwa semua orang homoseksual dirasuki oleh roh iblis didukung oleh fakta bahwa kebanyakan pria homoseksual dapat dicirikan oleh tingkah laku mereka yang seperti wanita. Apakah penjelasan untuk hal ini? Jelas bahwa kehadiran iblis di dalam orang itu menampakkan dirinya sendiri secara eksternal – tingkah laku eksternal yang tidak wajar mencerminkan kebejatan internal dari jiwanya.
Perhatikan bahwa untuk menyebutkan orang-orang homoseksual, nabi Yesaya berkata bahwa “mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya sendiri.” Hal ini sangatlah mirip dengan Roma 1 di atas, di mana St. Paulus berkata bahwa para homoseksual telah “menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.” Kenyataan bahwa semua orang homoseksual dirasuki oleh roh iblis juga didukung oleh fakta bahwa belakangan ini terlihat peningkatan yang begitu besar dari jumlah orang yang menganggap diri mereka homoseksual. Hal ini dijelaskan dengan mudah oleh fakta bahwa, dengan kehadiran dan perkembangan pesat dari internet dan segala teknologi yang mempermudah akses kepada pornografi dan kebejatan, telah bertambah jutaan orang yang melakukan dosa ketidaksucian, telah bertambah jumlah orang yang menjadi kerasukan, dan tidak terhitung jumlahnya orang yang menjadi homoseksual. (Dan, tentunya, tidak semua orang yang melakukan dosa-dosa berat yaitu ketidaksucian, menjadi homoseksual, maka, mereka yang entah bagaimana berpikir bahwa mereka baik-baik saja karena mereka bukan homoseksual, walaupun mereka melakukan dosa kenajisan, sangatlah tertipu dan mereka pula berada di dalam jalan menuju Neraka dan adalah budak dari Iblis.)
Tetapi, pada masa kini, kita mendengar dari para “Katolik” dan hampir semua orang “Katolik tradisional” bahwa tindakan homoseksual itu buruk, tetapi bahwa ketertarikan homoseksual tidaklah buruk – yaitu, bahwa bukan salah mereka bahwa mereka homoseksual. Hal ini adalah kebohongan yang menyukseskan kehendak Iblis dan agenda homoseksual. Hal ini juga tidak membantu para homoseksual sendiri. Ide bahwa ketertarikan homoseksual sama sekali bukan hal yang buruk (yang bertentangan dengan Roma 1) bertanggung jawab terhadap fakta bahwa 1) seminari-seminari Novus Ordo dibanjiri orang-orang homoseksual; 2) orang-orang homoseksual telah memperoleh kedudukan yang sangat penting di dalam masyarakat sehinggai gaya hidup mereka dan “orang-orang homoseksual” diterima di acara-acara televisi terkemuka; 3) “pernikahan” homoseksual telah menjadi legal di tempat-tempat tertentu. Jika kenyataan bahwa semua orang homoseksual kerasukan roh Iblis – dan bahwa homoseksualitas adalah akibat dari dosa berat – tidak dikompromikan oleh orang-orang yang mengaku diri “Katolik,” semua hal ini tidak akan terjadi. Harus dicatat pula bahwa orang-orang yang menjadi homoseksual sejak mereka kecil sederhananya kerasukan oleh roh Iblis pada waktu mereka kecil.
Homoseksualitas dikutuk di sepanjang Kitab Suci. Sodomi adalah salah satu dosa yang berseru kepada Surga untuk pembalasan dendam. Allah menghancurkan Sodom dan Gomora untuk dosa yang satu ini.
Maka, sewaktu kita melihat penerimaan dan promosi homoseksualitas yang merajalela di antara para anggota sekte Vatikan II, anda perlu mengetahui bahwa mereka menerima dan mempromosikan suatu kekejian. Sewaktu kita melihat mereka mentolerir dan bahkan memuji-muji ketertarikan homoseksual yang tidak melakukan tindakan homoseksual, anda perlu mengetahui bahwa mereka mentolerir dan memuji-muji kendali Iblis atas jiwa manusia.
Di sini kita melihat sebuah dokumen resmi Vatikan yang menyatakan bahwa tindakan-tindakan homoseksual itu buruk, tetapi bahwa ketertarikan homseksual bukanlah semata-mata akibat dari dosa berat. Hal ini buruk, jahat, dan salah. Toleransi terhadap ketertarikan homoseksual adalah sebab mengapa orang-orang homoseksual diterima di dalam seminari-seminari Novus Ordo (Vatikan II). Hal tersebut adalah alasan mengapa pada akhirnya kita membaca hal-hal yang mencengangkan ini tentang keadaan seminari-seminari Novus Ordo:
Artikel-artikel kami yang lain memberikan lebih banyak detail tentang keadaan yang sangat mencengangkan dari seminari-seminari sekte Novus Ordo.
Dengan memberitahukan kepada orang-orang homoseksual bahwa ketertarikan mereka yang bejat tidaklah wajar, kita memberikan kepada mereka kasih yang besar dan menunjukkan kasih yang sejati untuk jiwa-jiwa mereka. Kita memberi mereka pengetahuan dan cara untuk menyembuhkan diri mereka sendiri. Dan mereka tidak perlu eksorsisme/pengusiran roh jahat untuk menyembuhkan diri mereka sendiri. Jika seorang homoseksual berhenti melakukan segala dosa berat dan mengubah hidupnya, jika ia menjaga kepenuhan Iman Katolik tanpa kompromi, termasuk pengakuan iman, jika ia melakukan mengakui segala dosa berat di dalam sakramen tobat kepada seorang imam yang ditahbiskan secara valid; jika ia memiliki kehidupan doa yang kuat dan devosi sejati kepada Bunda Allah dan Rosario Suci, tidak diragukan bahwa ia akan dibebaskan dari homoseksualitas. Tuhan kita berkata bahwa: “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Yohanes 8:32) Dengan mengetahui kebenaran dan dengan menggunakan cara untuk membebaskan diri mereka sendiri, orang-orang homoseksual dapat dan akan dibebaskan dari ketertarikan mereka yang bejat.
Untuk dapat disembuhkan dari homoseksualitas, seseorang perlu antara lain: berhenti melakukan dosa berat, mengakui dosa-dosanya kepada seorang imam yang ditahbiskan secara valid, dan berdoa Rosario.
Tentang Rosario, berikut adalah kata-kata Suster Lucia kepada Romo Fuentes di dalam wawancaranya yang terkenal di tahun 1957:
Catatan kaki:
[1] Michael Rose, Goodbye, Good Men {Selamat Tinggal Pria-Pria yang Baik}, Washington, D.C.: Regnery Publishing, Inc., 2002, hal. 56.
[2] Michael Rose, Goodbye, Good Men {Selamat Tinggal Pria-Pria yang Baik}, hal. 56.
[3] Michael Rose, Goodbye, Good Men {Selamat Tinggal Pria-Pria yang Baik}, hal. 171.
Artikel-Artikel Terkait
Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 mingguBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 3 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Maaf tapi saya tidak mempercayai artikel ini. Bagaimana Anda bisa tetap berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik jika Anda menolak untuk percaya Paus (setelah Vatikan II) & Magisterium? Jika Anda...
Novy Binarti 5 bulanBaca lebih lanjut...Gereja Katolik mengajarkan bahwa iman Katolik diperlukan untuk keselataman, dan bahwa kalau ada orang yang mengalami ketidaktahuan, dan dia sungguh-sungguh menjalani hidup baik seturut hukum kodrat, maka Allah akan mencerahkan...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Tuhan Yesus jelas mewajibkan orang untuk mendengar Gereja (Mat. 18:17). Dan Ia telah mendirikan institusi Kepausan di atas St. Petrus (Mat 16:18-19), dan menyerahkan segenap kawanan domba-Nya kepada St. Petrus...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Konsili Vatikan II adalah konsili sesat yang memuat begitu banyak bidah dalam dokumen-dokumennya. Konsili tersebut dibuka oleh Anti-Paus Yohanes Paulus XXIII dan dokumen-dokumennya diratifikasi oleh Anti-Paus Paulus VI. Konsili itu...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Setuju, Tuhan Yesus Turun kebumi bukan membawa agama tapi mengajarkan kasih. Agama adalah buatan manusia.
Joe 7 bulanBaca lebih lanjut...