^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Benediktus XVI dan Vatikan menyatakan di dalam sebuah catatan khusus yang diterbitkan, bahwa jika Uskup Williamson tidak menerima kepercayaan akan “Shoah” (“Holocaust”) ia tidak dapat diterima sebagai seorang Katolik; dan berbagai bidah mencengangkan lainnya dari sang pemurtad Benediktus XVI
Baca lebih lanjut Bidah-Bidah Terkini Benediktus XVI
Catatan ini adalah suatu pernyataan yang penting dari Vatikan tentang status SSPX. Catatan dari Sekretaris Negara Vatikan ini menyatakan bahwa status yuridis SSPX adalah organisasi tersebut “ pada masa ini tidak menikmati suatu pengakuan kanonik pun oleh Gereja Katolik.” Ia lalu berkata bahwa mereka “ tidak memiliki fungsi kanonik di dalam Gereja dan tidak secara licit melaksanakan suatu pelayanan pun” di dalam Gereja Katolik.
Kebanyakan orang yang pergi ke SSPX untuk sakramen-sakramen tampaknya percaya bahwa karena SSPX percaya bahwa Benediktus XVI adalah Paus yang valid, mereka tidak berada di dalam skisma untuk pergi kepada mereka. Hal ini sepenuhnya salah, dan terbukti salah oleh pernyataan-pernyataan yang jelas di atas tentang bagaimana SSPX dipandang oleh Benediktus XVI dan Vatikan. Catatan itu juga menyebutkan bahwa, untuk menjadi seorang Katolik, anda harus menerima ajaran-ajaran Vatikan II, yang kebanyakan masih belum diterima oleh SSPX. Akhirnya, Vatikan yang murtad menyatakan bahwa untuk menjadi seorang Katolik, anda tidak boleh menyangkal atau meminimalisir “Holocaust”. Betapa konyolnya “Gereja Katolik” ini! Ini adalah “Gereja” yang mewajibkan anda untuk menerima versi Yahudi dari sejarah untuk dapat diterima sebagai seorang Katolik!
Barangsiapa melihat dan mengerti fakta-fakta ini, dan masih berpikir bahwa Benediktus XVI dan Vatikan itu Katolik, adalah seorang bidah. Catatan ini menyatakan pada akhirnya bahwa Benediktus XVI dahulu tidak tahu bahwa Uskup Williamson menyangkal“holocaust” pada saat ia mengangkat “ekskomunikasi” terhadapnya. Catatan ini dengan jelas menyiratkan bahwa Benediktus XVI tidak akan pernah mengangkat “ekskomunikasi” terhadap Williamson andaikata ia tahu bahwa Uskup Williamson menyangkal Holocaust. Untuk berpikir bahwa Benediktus XVI telah mewajibkan seseorang untuk percaya apa yang orang-orang Yahudi kira terjadi pada Perang Dunia II, agar orang itu dapat diterima ke dalam persekutuan yang penuh dengan sektenya, amat mencengangkan. Tetapi tentunya, para pemurtad di Vatikan, yang menyembah dan melayani orang-orang Yahudi, memang mengikat orang-orang kepada ide-ide Yahudi. Dan fakta bahwa orang-orang Yahudi menolak Allah sendiri sama sekali tidak berarti apa-apa kepada para pemurtad penyusup itu yang terduduk di Vatikan. Mereka tidaklah lebih dari suatu kekejian bagi Yesus Kristus.
Sang rabbi meminta kepada Benediktus XVI untuk mempromosikan “pendidikan Holocaust” bagi generasi-generasi masa depan. Sang rabbi juga berbicara tentang fondasi yang kokoh dari Vatikan II. Sewaktu seorang rabbi memanggil apa yang disebut-sebut konsili dari Gereja Katolik “ fondasi yang kokoh”, anda dapat mengetahui dengan pasti bahwa itu bukan suatu konsili Katolik sejati.`
Alan Solow, sang Yahudi, dengan benar menunjukkan bahwa “Takhta Suci” menuntut agar Uskup Williamson menolak posisinya tentang “Holocaust, jika tidak, ia tidak akan diterima sebagai seorang “Katolik”. Ia berkata dengan penuh paksaan terhadap Benediktus XVI bahwa “harus diperjelas berulang kali bahwa tidak boleh ada dan tidak akan ada toleransi bagi suatu bentuk penyangkalan Holocaust pun.” Ia lalu mengatakan suatu bidah yang amat mencengangkan dengan menuturkan bahwa “segala serangan terhadap orang-orang Yahudi adalah suatu serangan terhadap Gereja…” Kita akan melihat di bahwa Benediktus XVI sama sekali tidak menolak bidah yang mencengangkan ini. Ia juga berkata bahwa dokumen Vatikan II Nostra Aetate menegaskan bahwa perjanjian Yahudi dengan Allah itu abadi. (Adalah suatu dogma bahwa Perjanjian Lama telah dibatalkan oleh Allah.)
Benediktus XVI berterima kasih kepada para pemimpin Yahudi atas pernyataan-pernyataan mereka. Ucapan terima kasihnya termasuk pernyataan yang luar biasa dari Alan Solow bahwa “segala serangan terhadap orang-orang Yahudi adalah suatu serangan terhadap Gereja”. Ucapan terima kasihnya juga mengikutsertakan pernyataan bahwa Perjanjian Lama itu abadi – suatu bidah yang jelas – dan bahwa Vatikan II mengajarkannya (yang memang benar). Benediktus XVI mendukung dan menerima semua kemurtadan ini. Benediktus XVI adalah seorang pemurtad total. Benediktus XVI menyebutkan rasa hormat dan penghargaannya kepada orang-orang Yahudi, yang sepenuhnya menolak Yesus Kristus. Benediktus XVI lalu menyebut orang-orang Yahudi sebagai “anak-anak Abraham”, yang adalah suatu bidah total. St. Paulus mengajarkan hal berikut di dalam Galatia 3:26-29:
St. Paulus mengajarkan dengan jelas bahwa hanya melalui iman akan Yesus Kristuslah (yang pertama datang dalam penerimaan Pembaptisan) anda menjadi anak allah. Ia lalu berkata bahwa hanya jika anda memiliki Yesus Kristus, anda dapat dianggap sebagai anak Abraham. Tetapi bidah bahwa para Yahudi dan Muslim adalah “anak-anak Abraham” telah diajarkan secara konstan oleh Anti-Paus Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI.
Benediktus XVI lalu menyatakan bahwa orang-orang Yahudi memiliki “iman yang, kami, orang-orang Kristiani, miliki bersama anda”! Benediktus XVI juga mengindikasikan bahwa satu-satunya ajaran yang harus anda terima adalah pandangan Yahudi tentang “Holocaust”. Ya, anda dapat mendukung aborsi, anda dapat berpegang kepada pada dasarnya bidah mana pun dan anda tidak akan dicela sebagai seorang non-Katolik. Para politikus pro-aborsi begitu banyak dan tidak diekskomunikasikan. Mereka berparade menuju “Komuni” Novus Ordo tanpa masalah. Terdapat “toleransi” untuk hal-hal ini, dan untuk setiap jenis agama sesat di Bumi. Tetapi jika anda berani menuturkan sesuatu pun yang meminimalisir atau menyangkal “Holocaust”, anda tidak akan diterima olehnya sebagai seorang Katolik. Benediktus XVI lalu menyatakan orang-orang Yahudi sebagai “orang-orang yang terjanji”. Ini adalah bidah, seperti yang telah dibahas. Satu-satunya Perjanjian yang valid adalah Perjanjian Baru. Orang-orang Yahudi menolaknya dan oleh karena itu mereka bukan orang-orang terjanji. Anda dapat menumpuk bidah ini di atas tumpukan bidah dari Benediktus XVI.
Agama “Ortodoks” adalah agama non-Katolik dalam skisma dengan Gereja Katolik. Tetapi, sang bidah agung Benediktus XVI memandangnya sebagai warisan agama yang kaya. Benediktus XVI merasa bahwa dirinya dekat secara rohani dengan Gereja “Ortodoks” yang skismatis. Ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan, karena ia adalah seorang skismatis seperti mereka. Ia lalu menyatakan, seperti yang telah disebutkannya banyak kali baru-baru ini, bahwa patriak skismatis yang baru terpilih itu adalah “Patriark Moskwa dan Seluruh Rusia yang baru”. Ia lalu mengindikasikan bahwa Allah telah memercayakan kepada sang skismatis untuk terus memimpin suatu gereja skismatis. Benediktus XVI berkata “harapan-harapan saya yang terhangat untuk tugas gerejawi yang sulit yang telah dipercayakan kepadanya.”
Pernyataan Benediktus XVI bahwa Negara harus menjamin kebebasan beragama bagi agama-agama sesat persis berlawanan dengan apa yang telah dinyatakan oleh para Paus sejati secara infalibel. Para Paus telah mengajarkan secara khidmat bahwa untuk menjadi seorang Katolik, seseorang harus menolak ide yang sesat bahwa Negara-Negara wajib mengakui agama-agama sesat. Para Paus yang sejati telah menyatakan secara infalibel bahwa negara-negara tidak boleh mengizinkan pengakuan publik terhadap agama-agama sesat, dan bahwa agama Katolik adalah satu-satunya agama yang dapat dilindungi dan dipromosikan oleh Negara. Semua fakta di atas membuktikan, sekali lagi, bahwa Benediktus XVI adalah seorang Anti-Paus non-Katolik.
Bidah-Bidah Terkini Benediktus XVI
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 3 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...