^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Terbukti Jelas: Boston Membuka Jalan dalam Skandal Imamat Besar yang Mengguncang Negara
Sebagaimana yang telah saya dokumentasikan di dalam bagian-bagian sebelumnya, Boston adalah tempat di mana Romo Leonard Feeney dianiaya – seorang imam pada tahun 1950-an yang telah secara publik menunjukkan secara jelas dan menentang penyangkalan dogma Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan.
Judul artikel utama surat kabar ini: "Uskup Agung Membungkam Imam"; imam yang dimaksud adalah Romo Feeney, yang membela dogma Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan
Di Keuskupan Agung Bostonlah Protokol 122/49 yang bidah diterbitkan. Di Bostonlah Romo Feeney dibungkam dan dilarang, yang pada akhirnya menuntuk kepada “ekskomunikasi” palsunya dari para imam bidah di Roma. Dan sekarang di Bostonlah mereka merasakan dampak dari murka Allah.
Boston adalah titik yang khas di mana skandal seksual besar tersingkapkan, dan Boston merupakan pusat dari gempa bumi rohani. Boston secara harfiah menjadi “celaan”, “cercaan”, “kengerian” dari media dan seluruh dunia! Mengapa hal ini terjadi? Jawabannya jelas bagi mereka yang memiliki mata untuk melihat (Yehezkiel 5).
Orang-orang dan para imam dari Boston membenci, menganiaya dan mengutuk (“mengekskomunikasikan”) arti sejati dari dogma Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan dan imam yang dengan setia membela dogma tersebut. Maka, Allah membuat mereka sepenuhnya menjadi reruntuhan dan menyerahkannya kepada sekumpulan iblis. Tidak diragukan sama sekali bahwa skandal di daerah-daerah lain dari sekte palsu non-Katolik Vatikan II pada saat itu dan pada saat ini begitu merajalela dan buruk, tetapi Boston (sama sekali tidak diragukan) sejauh adalah yang paling terkenal keburukannya. Seperti yang mereka inginkan, mereka mendapatkan para imam “non-Feeneyit” tentunya. Mereka mendapatkan para imam yang percaya akan “pembaptisan keinginan” dan “ketidaktahuan yang tidak teratasi” tentunya.
Para bidah di Boston tidak ingin agar kebenaran tentang Tuhan kita Yesus Kristus dan dogma-Nya tentang diperlukannya secara mutlak Iman Katolik dan Pembaptisan untuk keselamatan, maka Allah membiarkan mereka memiliki kumpulan imam dan orang-orang yang bejat yang murtad – sebagaimana yang mereka inginkan.
Hal ini seharusnya membuat takut mereka – terutama banyak dari para “tradisionalis” – yang mengaku diri menentang kemurtadan ini, tetapi pada waktu yang bersamaan membenci dogma tersebut, membenci dan mencibir Romo Leonard Feeney, dan orang-orang lain yang dengan setia menjunjung ajaran Gereja tentang hal ini. Orang-orang tersebut membuat diri mereka sendiri dibenci oleh Allah dan merupakan salah satu dari sebab utama akan kemurtadan ini, suatu kemurtadan yang diwujudkan oleh skandal yang luar biasa di antara para imam non-Katolik dari sekte palsu Vatikan II. Sangatlah simbolis faktanya bahwa Keuskupan Agung Boston harus menggadaikan katedralnya sendiri dan tempat tinggal uskup agungnya akibat pelecehan seksual. Hal ini bukanlah semata-mata suatu kebetulan. Hal ini menunjukkan bagaimana mereka yang menolak dogma Gereja tentang keselamatan meninggalkan tempat mereka di dalam Gereja Kristus dan tidak memiliki otoritas sama sekali. Tuhan telah berbicara, dan memenuhi, dalam murka-Nya, kegeraman-Nya atas mereka.
APAKAH ROMO FEENEY MEMPREDIKSIKAN KETIADAAN DARI SRI PAUS?
Sebelum saya membahas poin ini, saya harus mengingatkan sang pembaca bahwa kami bukan “Feeneyeit” dan bahwa saya sebelumnya belum pernah mendengar tentang Romo Leonard Feeney sewaktu saya sampai kepada kesimpulan tentang diperlukannya pembaptisan air secara mutlak berdasarkan ajaran dogmatis dari Gereja Katolik. Kami tidak setuju dengan beberapa dari kesimpulan Romo Feeney tentang Pembenaran (kami percaya bahwa ia melakukan kesalahan dalam itikad baik tentang poin-poin ini).
Di dalam teks berikut dari buku Romo Feeney, Bread of Life [Roti Hidup] – yang terdiri dari khotbah-khotbah Romo Feeney sebelum Vatikan II – ia menghubungkan ketiadaan dari Paus yang pada akhirnya akan terjadi (yakni, apa yang telah kita alami dengan pemerintahan para anti-Paus Vatikan II) kepada penyangkalan terhadap dogma Di Luar Gereja Katolik Tidak Terdapat Keselamatan. Seperti yang telah saya tunjukkan, para bidah yang menyangkal dogma ini telah mendapatkan kedudukan-kedudukan tertinggi dari Gereja sebelum Vatikan II, dan mengajarkan bahwa manusia dapat diselamatkan di dalam agama-agama sesat. Romo Feeney tampaknya bernubuat bahwa akibat bidah ini, Allah akan membiarkan Kemurtadan Besar dan ketiadaan dari Paus (yakni, apa yang telah kita alami dengan pemerintahan para anti-Paus Vatikan II) untuk terjadi.
Romo Feeney, yang menulis teks di atas sebelum Konsili Vatikan II, memprediksikan ketiadaan Paus yang pada akhirnya akan terjadi akibat jumlah bidah yang banyak di dalam struktur Gereja yang menyangkal perlunya Gereja untuk keselamatan. Ini adalah suatu pengetahuan yang menakjubkan!
Romo Feeney juga mencatat bahwa bidah ini yang menentang dogma keselamatan dan perlunya Pembaptisan menuntun kepada “Jumat Agung tanpa Allah yang berdarah”. Lihat saja gereja-gereja Novus Ordo untuk menyaksikan bilamana hal tersebut telah terpenuhi. Romo Feeney lalu berkata di dalam bab yang sama:
Seperti yang dapat dilihat di video kami Vatican II: Council of Apostasy [Vatikan II: Konsili Kemurtadan], pernyataan yang digarisbawahi di atas – tiadanya tiara Kepausan – kenyataannya terjadi sewaktu Anti-Paus Paulus VI dengan gembira menyerahkan tiara Kepausan tersebut dan salib pektoral Kepausan ekapda para perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang lalu menjualnya kepada seorang pedagang Yahudi!
Sewaktu Anti-Paus Paulus VI menyerahkan Tiara Kepausan, hal tersebut adalah suatu lambang penyerahan otoritas Kepausan (walaupun ia sebetulnya tidak memiliki otoritas sama sekali untuk diserahkan karena ia adalah seorang anti-Paus).
Tetapi hal tersebut melambangkan bagaimana para musuh Gereja, dan para bidah non-Katolik, telah diizinkan untuk mengambil alih atas struktur-struktur fisik Gereja dan menciptakan suatu sekte sesat yang non-Katolik (sekte Vatikan II). Pengetahuan Romo Feeney tentang Tiara Kepausan tersebut begitu akurat sehingga Allahlah yang pasti telah mengeluarkan kata-kata tersebut dari mulutnya. Tetapi hal tersebut hanya membuktikan kembali bahwa sekalinya dogma perlunya Gereja disangkal, Iman pun menjadi tidak berguna. Inilah mengapa mereka yang berpikir bahwa masalah Misa adalah masalah yang utama, dan di mana pertempuran itu sungguh-sungguh berada, salah. Pertempuran bermulai dan berpusat di antara dogma ini, sebab sekalinya perlunya Iman Katolik disangkal, lalu hal-hal lainnya menjadi tidak berguna.
Untuk memperingatkan akan hukuman-hukuman berat dan hasil yang mematikan yang akan muncul dari penyangkalan dogma ini, Romo Feeney hanya mengulangi peringatan-peringatan dari para Paus dari masa lalu, seperti Paus Gregorius XVI.
Seorang penulis yang menganggap dirinya sendiri seorang “Katolik tradisional”, yang bagaimanapun menyangkal arti sesungguhnya dari dogma Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan, telah menyatakan bahwa ajaran tentang ketidaktahuan yang tidak teratasi tidak membunuh misi-misi; yang membunuhnya adalah ajaran Vatikan II tentang ekumenisme dan kebebasan beragama. Sang bidah ini gagal untuk menyadari bahwa bidah tentang keselamatan bagi para non-Katolik lewat “ketidaktahuan yang tidak teratasi” menghasilkan ajaran bidah tentang kebebasan beragama dan berhati nurani, seperti yang ditunjukkan oleh Paus Gregorius XVI di atas. Dokumen-dokumen Vatikan II tentang kebebasan beragama, ekumenisme dan kebebasan berhati nurani bukanlah awal dari bidah tersebut, melainkan hasil dari penyangkalan terhadap arti sejati dari dogma keselamatan.
Tetapi, di mana Paus Gregorius telah memperingatkan tentang hal ini, Romo Feeney menghayati fase permulaan dari pemenuhannya, fase-fase terakhirnya berpuncak dengan, antara lain, skandal imamat besar yang didokumentasikan di atas di dalam sekte palsu Vatikan II. Romo Feeney adalah orang yang digunakan oleh Allah untuk memberitakan kepada dunia sebelum revolusi Vatikan II bahwa masalah ini adalah masalah inti dan jika hal tersebut terus disangkal, titik akhirnya akan segera terjadi dan Kemurtadan Besar pun akan berlangsung. Romo Feeney menambahkan kata pengantar berikut kepada cetakan tahun 1974 dari bukunya, Bread of Life [Roti Hidup].
Pada tahun 1974, Romo Feeney melihat segala hal dirampas dari para Katolik, terutama karena mereka menyangkal dogma Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan dan tidak peduli akan kebenaran-kebenaran yang diwahyukan tentang Iman. Kita melihat hal tersebut pada hari ini bukan yanga di dalam sekte Vatikan II, tetapi juga di dalam gerakan Katolik tradisional. Banyak orang yang menghadiri Misa berbahasa Latin pada hari ini tidak peduli akan apa yang sebenarnya dipercayai oleh sang imam; mereka hanya peduli bahwa ia menyelenggarakan Misa yang valid, dan bukan Misa Novus Ordo yang tidak valid. Mereka tidak peduli bahwa sang imam percaya bahwa para Yahudi yang menolak Yesus Kristus sendiri dapat diselamatkan, sedangkan mereka berpura-pura memiliki devosi yang besar kepada Misa yang telah ditetapkan oleh Kristus. Orang-orang ini melakukan ketidaktaatan yang berat terhadap kebenaran Allah dan kurban mereka di dalam Misa tidak berbuah, sebab mereka memberontak terhadap firman yang telah diwahyukan-Nya secara ilahi.
Teks dari Kitab Suci ini tidak berhubungan dengan ketaatan terhadap otoritas yang terkemuka di dalam Gereja; melainkan tentang ketaatan terhadap Firman Allah - Iman akan firman-Nya yang telah diwahyukan. Dan peringatan yang mengerikan di atas di dalam 1 Samuel 15 telah dibuat oleh Nabi Samuel kepada Raja Saul, yang telah mempersembahkan kurban sambil menentang secara langsung firman Allah. Saul telah mencoba untuk menyenangkan Allah dengan kurbannya, tetapi ia pada waktu yang sama melanggar firman Allah yang lisan. Oleh karena itu, kurban Raja Saul sama sekali ditolak oleh Allah dan Saul sendiri tidak diakui oleh Tuhan. Kata-kata yang diucapkan oleh Samuel kepada Raja Saul dapat dikatakan untuk para “Katolik” yang palsu yang menentang suara Allah (dogma-Nya yang telah diwahyukan bahwa tidak terdapat keselamatan di luar Gereja Katolik). Dan karena mereka tidak menerima Firman-Nya tentang hal ini, sedangkan mereka berpikir bahwa mereka dapat menyenangkan-Nya dengan mempersembahkan kurban pada Misa tradisional berbahasa Latin, kurban mereka di Misa tradisional berbahasa Latin tidak bermanfaat bagi mereka dan akan ditolak oleh Allah. Karena mereka menolak “suara Tuhan” – ajaran yang sejati dan yang telah didefinisikan tentang Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan – Allah menolak kurban dan persembahan mereka.
Dan persis untuk alasan inilah Allah membiarkan bangunan-bangunan, seminari-seminari, dan sekolah-sekolah Katolik dirampas dan disita oleh sekte non-Katolik yang palsu (sekte Vatikan II/Novus Ordo), dengan para imam yang murtad, orang-orang yang bejat, “Misa” palsu (Misa baru) dan seorang anti-Paus yang murtad – yang mengepalai Vatikan yang menganggap bahwa semua agama benar adanya, bahwa para Yahudi tidak perlu berkonversi kepada Kristus untuk memperoleh keselamatan, bahwa para Skismatis Timur tidak boleh dikonversikan; bahwa Konsili Trente tidak lagi mengutuk para Lutheran; bahwa Islam harus dilindungi; dsb., dsb., dsb. Allah menolak orang-orang yang mengaku diri “Katolik” karena mereka menolak dan mengutuk kebenaran-Nya tentang keselamatan dan Ia memberikan kepunyaan mereka kepada sekumpulan iblis, sama seperti Ia menolak Saul sebagai Raja.
Catatan kaki:
[1] Romo Mark Massa, Catholics and American Culture [Orang Katolik dan Budaya Amerika], New York: The Crossroad Publishing, Co., 1999, hal. 31
[2] The Papal Encyclicals, Vol. 1 (1740-1878), hal. 239.
Artikel-Artikel Terkait
Halo – tidak semua orang yang mengaku Kristen benar-benar meniru teladan Kristus. Karena itulah ada tertulis, “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...karena nama Mahatma Gandhi disebut saya ingat salah satu ujarannya.. "I like your Christ , but I don't like your Christian. Your Christian are so unlike your Christ". apakah kita...
Deo Gratia 4 bulanBaca lebih lanjut...Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 7 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 8 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 8 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 8 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 9 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 10 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 11 bulanBaca lebih lanjut...