^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Para Hindu Menyembah Iblis di Gereja Bunda Maria dari Fatima
Gambar: archive.fatima.org
Bidah Yohanes Paulus II dan Sekte Vatikan II dengan para Yahudi, Pagan, Orang tidak Beriman, minggu dari tanggal 28 Mei 2004
Komentar: Anda lihat sendiri. Ibadat pagan, musyrik, dan satanik dilakukan di dalam kapel yang dibangun di atas tempat di mana Bunda Maria dari Fatima menampakkan diri. Hal tersebut terjadi dengan persetujuan penuh dari Rektor Gereja, Monsinyur Guerra, dan dengan persetujuan penuh dari Uskup Leiria-Fatima, dan dengan persetujuan penuh dari Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama, ‘Uskup Agung’ Michael Fitzgerald. Tetapi bagaimana mereka bisa melakukan hal ini? Mereka dapat melakukannya karena mereka mempelajarinya dari Benediktus XVI, Yohanes Paulus II, Paulus VI dan Vatikan II, seperti yang kami telah dokumentasikan.
Anti-Paus Yohanes Paulus II telah mengorganisir banyak acara di mana gereja-gereja yang sebelumnya Katolik diserahkan kepada para pagan untuk memuja Iblis. Pada tanggal 24 Januari 2002, Anti-Paus Yohanes Paulus II mengadakan Assisi II, suatu pengulangan acara yang keji yang berlangsung di tahun 1986. Anti-Paus Yohanes Paulus II menyerahkan Basilika St. Fransiskus Assisi kepada para penyembah iblis, seperti para pemurtad dari Portugal menyerahkan Tempat Suci Bunda Maria kepada para penyembah iblis Hindu. Pada saat acara doa yang diorganisir secara kusus oleh Yohanes Paulus II, perwakilan dari setiap agama sesat yang terlibat dipersilakan untuk berbicara di mimbar dan berkhotbah tentang perdamaian dunia. Setelah orang Yahudi, Buddhis, Muslim, Hindu, imam agung Voodoo, dan yang lainnya selesai berkhotbah, berbagai pemimpin agama sesat berpisah ke dalam ruangan-ruangan yang berbeda untuk berdoa kepada para ilah-ilah sesat mereka. Anti-Paus Yohanes Paulus II telah mengorganisir hal tersebut terlebih dahulu agar setiap kelompok agamawi diberikan sebuah ruangan yang terpisah di mana mereka dapat menyembah Iblis. Semua salib disingkirkan, dan salib-salib yang tidak dapat disingkirkan pun ditutupi. Anti-Paus Yohanes Paulus II memastikan agar para orang yang tidak beriman dan pagan tersebut tidak melihat suatu tanda pun yang mengingatkan akan Yesus Kristus.
Para Muslim memerlukan suatu ruangan yang menghadap Timur kepada Mekkah – dan ruangan itu pun diberikan kepada mereka. Para pengikut Zoroaster memerlukan sebuah ruangan dengan jendela, agar asap dari serpihan kayu yang mereka bakar bagi Iblis dapat keluar darinya – dan hal tersebut diberikan kepada mereka. Para Yahudi menginginkan sebuah ruangan yang belum pernah sebelumnya diberkati; dalam kata lain, sebuah ruangan yang tidak pernah sebelumnya diberkati di dalam nama Yesus Kristus dan Yohanes Paulus II memberikan ruangan tersebut kepada mereka. Para Hindu memerlukan suatu ruangan di mana mereka akan menyembah para iblis, dan ruangan itu pun diberikan kepada mereka. Maka, orang-orang di Fatima hanya mengikuti teladan dari Anti-Paus Yohanes Paulus II.
Maka, poin ini seharusnya jelas: jika anda menerima Anti-Paus Yohanes Paulus II sebagai seorang Katolik, maka anda harus mengakui bahwa seseorang dapat menyembah iblis atau menerima dan mempromosikan penyembahan iblis dan menjadi bagian dari Gereja Kristus – tanda titik. Inilah mengapa para Uskupnya menyerahkan bait-bait terkudus dari agama Katolik kepada penyembahan iblis – karena sektenya adalah sekte sesat dari Antikristus.
Kekejian terakhir di Fatima ini begitu buruk sehingga bahkan beberapa dari para “tradisionalis” yang menerima Anti-Paus Yohanes Paulus II menyebutnya pembinasa yang keji yang dinubuatkan di dalam Kitab Suci.
Kami percaya bahwa sang pembinasa keji, yang dituturkan oleh nabi Daniel, yang menggantikan kurban sehari-hari, adalah Misa Baru. Tetapi, kekejian di Bait Fatima tentunya adalah suatu pembinasa yang keji yang berdiri di dalam tempat kudus. Hal tersebut adalah suatu tanda yang besar bahwa kita berada di akhir zaman. Tetapi jika orang-orang ini dapat melihat bahwa ini adalah suatu tanda yang jelas akan akhir zaman, sehingga kita melihat, menurut mereka, “pembinasa yang keji” yang berdiri di dalam tempat kudus, lalu di manakah sang Antikristus? Dan di manakah sang pelacur besar? Sang Antikristus tidak terpisahkan dari pembinasa keji, menurut Kitab Suci. Dan sang pelacur besar dinubuatkan akan datang seketika sebelum akhir zaman, bersamaan dengan pembinasa keji yang berdiri di dalam tempat kudus.
Kenyataannya adalah bahwa pembinasa yang keji (Misa Baru), sang Antikristus (Yohanes Paulus II), dan sang pelacur besar (sekte Vatikan II) sudah berada di sini, tetapi orang-orang yang menentang kekejian Fatima, yang walau bagaimanapun menerima Anti-Paus Yohanes Paulus II, gagal untuk melihat apa yang mendasari hal tersebut dan menyebabkannya – dan walaupun mereka menentang kekejian yang satu, mereka tetap bersekutu dengan kekejian yang lain (Anti-Paus Yohanes Paulus II), akar dari “pembinasa yang keji” di Fatima.
Kekejian terakhir ini juga menunjukkan bagaimana para bidah yang sesat dan tertipu yang mencoba untuk memberikan alasan untuk segala hal. Pada suatu tayangan EWTN bertanggal 25 April, Romo Mitch Pacwa dan Romo Robert Fox mendiskusikan desas-desus bahwa Fatima akan diserahkan kepada agama-agama non-Katolik. Romo Robert Fox meyakinkan para penonton bahwa seluruh ide tersebut adalah “pemalsuan”... Dan sekarang kita melihat para penyembah berhala Hindu di Fatima melaksanakan ritus-ritus Satanik mereka di Kapel Penampakan. Berapa lamakah orang-orang akan mendengarkan para bidah ini yang menuntun jiwa-jiwa ke Neraka?
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 2 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 2 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...