| Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
| Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Paus St. Gregorius VII, Musim Panas 1076: “ … Allah yang murka-Nya, ketika Ia mulai mengadili, sama kencang dengan kesabaran-Nya yang berlimpah-limpah.”
St. Ireneus, Contra Haereses, Buku IV, Bab 14, 180 M: “Maka pada mulanya, Allah membentuk Adam, bukan seolah-olah karena Ia membutuhkan manusia, namun agar bisa dimiliki-Nya seseorang yang dapat Dia curahkan kebaikan-kebaikan-Nya … oleh sebab itulah Allah menuntut pengabdian dari pihak manusia, agar, karena Ia baik dan rahim, Ia boleh mencurahkan kebaikan bagi mereka yang terus mengabdi pada-Nya.”
St. Alfonsus (sekitar 1755): “Kerendahan hati adalah kebenaran, seperti yang telah dikatakan secara benar oleh St. Teresa, dan karena itulah Tuhan amat mencintai orang yang rendah hati, sebab mereka cinta kebenaran.”
St. Benediktus: “Hiduplah dalam takut akan hari pengadilan dan hendaknya engkau punya rasa ngeri yang besar akan Neraka. Rindukanlah kehidupan kekal dengan keinginan suci. Hari demi hari, ingatkanlah dirimu sendiri bahwa engkau akan mati. Jam demi jam, awasilah dengan berhati-hati segala sesuatu yang kaulakukan, penuh sadar bahwa tatapan Allah ada padamu, apa pun yang kaulakukan.”
St. Alfonsus (sekitar 1755): “Dan damai sejahtera lebih besar seperti apa yang dapat dirasa jiwa, daripada mampu berkata ketika rebah di malam hari: Kalau saja ajal menjemput pada malam ini, aku berharap bisa mati dalam rahmat Allah. Betapa besar penghiburan yang datang ketika mendengar sambaran guntur, ketika merasakan tanah yang bergetar, dan menantikan ajal dengan kepasrahan, kalau demikianlah keputusan Allah!” (Persiapan Kematian - Cara Bersiap Menyambut Ajal)
Paus St. Gregorius Agung: “ … menjaga kaidah keadilan, mengesampingkan hormat kepada pribadi manusia mana pun.” (Buku 2, Surat 18)
St. Petrus Kanisius (Abad XVI), tentang dosa sodomi: “Dosa yang tercela dan keji ini dikutuk di dalam surat-surat dari Santo Petrus dan Santo Paulus; dan di samping itu, dosa ini dikutuk oleh kodrat. Kitab Suci menyatakan kepada kita ... tentang betapa besarnya kejahatan ini … dosa yang mengerikan ini … Jika orang sampai dengan malang melakukannya, bumi sendiri akan menjadi najis, murka ilahi akan meletus setinggi-tingginya terhadap orang itu ....” (Summa Doctrinae Christianae)
Yohanes 20:22-23 – “Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: ‘Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.’”
“Santo Fransiskus de Borgia berkata: bahwa barang siapa hendak menyerahkan diri kepada Allah harus menginjak-injak di bawah kakinya perkataan yang terkutuk ini: apa yang akan orang katakan? Mengapa kita tidak pernah bertanya kepada diri kita sendiri apa yang akan Yesus Kristus katakan, apa yang akan Bunda Maria katakan?” (St. Alfonsus Liguori)
Hermas, 140 M: " … sebelum seorang manusia menyandang nama Putra Allah, ia mati. Tetapi setelah ia menerima meterai itu, ia menanggalkan kematian dan menerima kehidupan. Oleh karena itu, meterai itu adalah air. Sewaktu mereka turun ke dalam air, mereka mati, dan sewaktu mereka keluar dari dalam air, mereka hidup.”
“Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: ‘Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.’ Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.” (Kejadian 6:5-8)
2 Korintus 4:3-4 – “Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.”
St. Robertus Bellarminus, 1616: “Derita ada ditemukan di mana-mana, bisa dijumpai di mana-mana, di rumah, pada perjalanan, di forum … sebab di segala tempat, orang fasik menindas orang baik.” (De Aeterna felicitate sanctorum)
Paus St. Gregorius VII: “Hendaknya benak anda setiap harinya merenungkan wejangan-wejangan Kitab Suci, yang olehnya pernyataan-pernyataan kaum bidah terbantahkan dan iman Gereja Kudus dibela melawan para anggota Iblis yang sedang mencoba menggulingkan agama Kristiani dengan berbagai macam alat mereka.” (Kepada Para Klerus, Biarawan dan Umat Awam Vallombrosa)
Paus St. Gregorius VII: “Kitab ilahi bersaksi bahwa hukuman sepadan patut diperoleh mereka yang berbuat jahat serta mereka yang menyetujuinya [Roma 1:32].” (Kepada Para Klerus dan Umat Awam Jerman, 1075)
St. Efrem (350): “ … kita diurapi dalam Pembaptisan, yang membuat kita menyandang meterai-Nya.”
“Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal ....” (Yohanes 6:27)
St. Robertus Bellarminus, 1616: “Iman Kristiani mengajukan banyak hal yang harus dipercayai, hal-hal yang begitu melampaui segala pemahaman sehingga amat sulit bagi kita untuk menyetujui hal-hal tersebut; namun demikian kita diperintahkan supaya percaya akan hal-hal itu dengan sedemikian teguhnya sehingga hendaknya kita siap (jika diperlukan) untuk mati seribu kali daripada menyangkal satu pasal iman.” (De Aeterna felicitate sanctorum)
St. Basilius Agung (360): “Banyak waktu telah saya habiskan dengan sia-sia belaka, dan hampir seluruh masa muda telah saya habiskan untuk beroleh macam hikmat yang dijadikan bodoh oleh Allah. Lalu, seketika, bagaikan orang terbangun dari tidur nyenyak, mata saya beralih pada terang kebenaran Injil yang mengagumkan, dan saya lihat tiada bergunanya ‘hikmat … para penguasa zaman ini, yang akan ditiadakan’ (1 Kor. 2:6). Dengan air mata bercucuran, saya tangisi hidup saya yang celaka dan saya berdoa agar dapat beroleh bimbingan sehingga diri saya diterima dalam doktrin-doktrin agama sejati.”
“Lalu Musa berkata kepada Allah: ‘Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? – apakah yang harus kujawab kepada mereka? Firman Allah kepada Musa: ‘AKU ADALAH AKU.’ Lagi firman-Nya: ‘Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.’” (Keluaran 3:13-14)
^