Kemurtadan: “Uskup Agung” Semarang Bersilaturahmi Idul Fitri ke Pondok Pesantren - 2019

investor.id

SEMARANG - Dalam sehari pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H, Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Uskup Agung Semarang bersafari silaturahmi ke empat Pondok Pesantren di Semarang dan Salatiga. Romo Aloys Budi Purnomo Pr, Pastor Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata menjadi penghantar dan penghubung disertai oleh Kuria Keuskupan Agung Semarang yakni YR Edy Purwanto Pr (Wakil Uskup/Vokjend), Andre MSF (Sejend), Ign Aria Dewanto SJ (Ekonom), Ant. Budi Wihandono Pr (Vikep Semarang), dan Herman Joseph Singgih Pr (Pastor Paroki Katedral Semarang).

Adapun keempat Ponpes itu adalah Ponpes Al Islah Tembalang, Qoryah Thayyibah Kali Bening, PPTI Al Falah Salatiga dan Ponpes Edhi Mancoro Gedangan, Kabupaten Semarang.

'Itu adalah rangkaian silaturahmi sesudah silaturahmi ke Masjid Agung Jawa Tengah, Pemkot Semarang dan Mapolda Jateng,' ujar Romo Budi dalam keterangannya Sabtu (8/6/2019).  

Menurut dia, di Al Islah, Mgr. Rubi diterima Kiai Budi Harjono dan keluarga dengan sajian Tari Sufi. Di Qoryah Thayyibah, Mgr. Rubi disambut Kanh Bahruddin dan keluarga. Di Al Falah, Mgr. Rubi disambut oleh Nyai Hajah Latifah Zoemri, Siti Rofiah, Siti Halimah dan KH Maksum yang memainkan harmonika dan Sholawat dalam melodi 'Gloria'.

***

Paus Pius XI, Mortalium Animos (#2), 6 Januari 1928:
” ... pendapat yang sesat bahwa semua agama kurang lebih baik dan terpuji ... Orang-orang tersebut bukan hanya sepenuhnya tersesat di dalam kesalahan, tetapi orang-orang yang menganut opini semacam itu juga menolak agama yang sejati; mereka menyesatkan gagasan tentang agama sejati ....”

Paus Pius XI, Mortalium Animos (#10), 6 Januari 1928:
” ... Takhta Apostolik ini tidak pernah mengizinkan umat-umatnya untuk mengambil bagian di dalam perkumpulan-perkumpulan orang-orang non-Katolik...”

Paus Gregorius XVI, Summo Iugiter Studio, 27 Mei 1832: “Pada akhirnya beberapa orang yang sesat ini mencoba meyakinkan diri mereka sendiri dan orang-orang lain bahwa manusia tidak hanya diselamatkan di dalam agama Katolik, tetapi bahkan bahwa para bidah dapat mendapatkan hidup kekal.”

Catatan kaki:

Gambar: investor.id