^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Kemurtadan dari Hierarki dan Anggota-Anggota Utama dari Sekte Vatikan II – Inikah Hierarki Anda?
‘Uskup’ dari Buffalo diberikan pakaian oleh Dalai Lama di dalam sebuah ibadat besar antaragama yang murtad[1] (dibahas dengan lebih rinci di bawah)
Santo Robertus Bellarminus
Penting untuk menekankan sekali lagi ajaran Gereja Katolik bahwa para uskup yang telah menjadi bidah segera kehilangan semua otoritas dan jabatan yang mereka mungkin miliki. Hal ini digambarkan dengan jelas oleh kasus seorang bidah dari abad ke-5, Nestorius, yang merupakan Patriark dari Konstantinopel. Pada hari Natal tahun 426, Nestorius menyangkal bahwa Maria adalah Bunda Allah dari mimbarnya. Seorang awam sederhana bernama Eusebius berdiri dan memprotes bidah publik tersebut. Hal ini membuat para Katolik dari Konstantinopel memecahkan persekutuan mereka dengan uskup mereka, Nestorius karena mereka mengakui bahwa sebab ia adalah seorang bidah publik, ia sama sekali tidak memiliki otoritas di dalam Gereja: ia langsung kehilangan jabatan.
Nestorius, bidah abad ke-5, sebelumnya menjabat sebagai patriark Konstantinopel. Ia menyebarkan ajaran sesat bahwa Maria bukanlah Bunda Allah.
Mereka bahkan menyanyikan: “Kami mempunyai seorang kaisar, tetapi tidak mempunyai seorang uskup.” Tanggapan ini dipuji oleh para konsili dan Paus, seperti yang kita akan jelaskan di bawah. Perhatikan bahwa Paus St. Selestinus berkata bahwa Nestorius tidak memiliki kekuatan untuk mengekskomunikasikan setelah ia memulai mengkhotbahkan ajaran sesat. Hal ini menegaskan bahwa para uskup yang bidah kehilangan jabatan mereka ipso facto (oleh karena fakta itu sendiri) sewaktu mereka menjadi bidah. Dan ajaran ini tentang kehilangan jabatan Gerejawi akibat bidah diterapkan secara persis kepada ‘uskup-uskup’ yang adalah bidah secara terang-terangan dari sekte Vatikan II: mereka tidak memiliki otoritas dan terdapat di luar Gereja Katolik, walaupun mereka memiliki bangunan-bangunannya dan memiliki ‘otoritas’ di atas sebuah dioses.
‘Uskup’ dari Buffalo diberi pakaian oleh Dalai Lama di dalam sebuah ibadat besar antaragama bersama para Yahudi, Muslim dan bidah yang mengungkapkan kemurtadannya dari Iman Katolik
Orang-orang selalu bertanya kepada kami, “kalian berada di bawah dioses yang mana?” “Apa kalian berada di bawah uskup?” Jika kami adalah bagian dari sekte Vatikan II, kami akan bersekutu dengan ‘Uskup’ Edward U. Kmiec, sang ‘Uskup’ dari Buffalo. Di dalam gambar di atas, anda dapat melihat ‘Uskup’ Kmiec dari sekte Vatikan II – ia yang mengaku kepala dari dioses di tempat biara kami berada – mengambil bagian di dalam ibadat doa antaragama dengan Dalai Lama. Juga hadir di sana adalah seorang imam Muslim, seorang bidah Protestan, dan seorang rabbi. Ini benar-benar merupakan ibadat doa antaragama yang dikutuk oleh Paus Pius XI di Mortalium Animos, dan yang oleh Pius IX dikatakan sebagai lambang dari kemurtadan dari Iman Katolik.
Dalai Lama adalah pemimpin rohani dari sebuah agama pagan yang menuntun jiwa-jiwa menuju penyembahan berhala dan menuju Neraka. Dalai Lama menolak Allah Tritunggal Mahakudus dan Keilahian Kristus dan mengaku sebagai seseorang yang telah berreinkarnasi. Ia adalah seorang antikristus. Lalu, siapakah yang bersekutu dengan Gereja Katolik? ‘Uskup’ Kmiec? Atau apakah itu mereka yang menolaknya dan berpegang erat kepada kepenuhan Iman? Tentunya bukan ‘Uskup’ Kmiec dan sektenya yang mencintai agama palsu. Ia terdapat di luar Iman Katolik dan merupakan bagian dari agama yang murtad. Maka, kita dapat benar-benar berkata bersama para Katolik di masa lampau, yang berseru pada saat terjadinya bidah Nestorius (lihat di atas): Kami tidak memiliki seorang uskup. Ajaran St. Robertus Bellarminus yang dikutip di atas, yang menjelaskan bahwa para bidah tidak memiliki otoritas di dalam Gereja, diterapkan secara persis di dalam keadaan ini.
Juga, perhatikan bahwa ‘Uskup’ Kmiec MEMAKAI KAIN UNGU (yaitu di sekeliling pinggangnya).
Kami akan menjelaskan tentang hal ini lebih lanjut di dalam buku ini.
Kepala dari Uskup-uskup Rusia berkata kepada kita bahwa sekte Vatikan II tidak berkehendak untuk mengonversikan para Skismatis Rusia ‘Ortodoks’
Komentar: Ini adalah salah satu bidah terburuk dari sekte Vatikan II, dan benar-benar menghancurkan klaim bahwa mereka adalah Gereja Katolik.
Para Uskup Novus Ordo AS Secara Resmi Bergabung di dalam “Christian Churches Together in the U.S.A. {Gereja-gereja Kristen Bersama di dalam AS}” – sebuah Persekutuan Protestan
Komentar: Di segala pelosok internet anda dapat menemukan artikel-artikel tentang tindakan bidah yang mencengangkan ini oleh para uskup AS. Para uskup AS secara resmi telah bergabung dengan ‘Christian Churches Together in the U.S.A.’, sebuah persekutuan Protestan yang merupakan bagian dari National Council of Churches {Dewan Gereja-gereja Nasional}. Tindakan ini tentunya setingkat dengan Deklarasi Gabungan dengan Para Lutheran tentang Pembenaran, dan para ‘Paus’ Vatikan II mengulangi tindakan-tindakan yang menolak untuk mengonversikan para skismatis Timur.
Dengan perjanjian ini, Gereja Novus Ordo di AS telah secara resmi melepaskan segala klaim bahwa ia adalah Gereja Yesus Kristus yang satu dan sejati, dan telah mengakui bahwa ia adalah salah satu dari banyak denominasi yang sesat. Ia juga telah secara resmi mengakui bahwa sekte-sekte Protestan dan skismatis yang merupakan bagian dari ‘Christian Churches Together in the U.S.A.’ adalah bagian dari Gereja Yesus Kristus yang sejati. Jika para uskup Novus Ordo tidak mengakui para sekte-sekte bidah (non-Katolik) tersebut dan denominasi-denominasi tersebut sebagai bagian dari Gereja Kristiani, mereka tidak akan pernah bergabung dengan kelompok yang sesat ini.
Berikut adalah Syahadat Iman dari National Council of Churches, yang ‘Christian Churches Together in the U.S.A’ adalah bagiannya:
Hal ini berarti bahwa anggota-anggota dari National Council of Churches berbagi perjanjian persekutuan bersama seluruh denominasi-denominasi lain dan mengakui bahwa denominasi-denominasi lain menunjukkan kesatuan Gereja. Ini benar-benar sesat.
Yohanes Paulus II menahbiskan Uskup Baru di Yerusalem yang berkata bahwa Gereja Katolik tidak memiliki kehendak untuk mengonversikan para Yahudi menjadi umat Kristiani!
Anti-Paus Yohanes Paulus II dan "hierarki-hierarkinya" mencintai agama sesat, termasuk Yahudi.
Setelah penahbisannya, penyunting Israel Today Aviel Schneider mewawancarai sang uskup baru.
Komentar: Pada tahun 2004, ‘Uskup’ Gourion ditunjuk oleh Yohanes Paulus II sebagai Uskup pembantu baru di Yerusalem. Di dalam wawancara tersebut, Gourion berkata bahwa Yohanes Paulus II secara khusus menunjuk Gourion bagi Yerusalem karena asal-usulnya dan kepercayaannya. ‘Uskup baru’ Gourion ini berkata bahwa ia adalah seorang ‘Yahudi’; bahwa ‘Gereja’-nya (sekte Vatikan II) ‘tidak memiliki kehendak untuk mengonversikan para Yahudi menjadi Kristiani’; bahwa perjanjian Yahudi dengan Allah tetaplah sah dan tidak digantikan dengan Gereja Katolik; bahwa Tubuh Kristus (Gereja Katolik) dan Yahudi adalah satu Tubuh.
Apakah mereka yang berada di bawah Benediktus XVI akan mengatakan bahwa ‘Uskup’ Gourion adalah seorang Katolik? Apakah ‘Uskup’ Gourion seorang uskup di dalam ‘Gereja’ mereka dengan siapa para Katolik harus berbagi iman dan persekutuan – ya atau tidak?
Untuk menyatakan bahwa Gourion adalah seorang Katolik di hadapan informasi ini (yaitu bahwa ia ada di dalam Gereja anda) adalah sebuah dosa berat melawan Iman dan penolakan terhadap Yesus Kristus. Tetapi mereka yang percaya bahwa Benediktus XVI adalah Paus harus berkata bahwa Uskup Gourion adalah saudara Katolik mereka yang memiliki iman yang sama dan berada di dalam Gereja (Tubuh) yang sama, seperti yang kita dapat lihat di atas, karena semua yang berada di dalam Gereja memiliki Iman yang sama (de fide). Tetapi, jika mereka dengan benar menyatakan bahwa Gourion adalah seseorang yang murtad yang terdapat di luar Gereja Katolik dan tidak memiliki otoritas, mereka juga harus mengatakan hal yang sama tentang Benediktus XVI yang, seperti yang kita telah lihat, percaya akan kemurtadan yang sama tentang para Yahudi.
‘Uskup Agung Kardinal’ Yohanes Paulus II dari Washington D.C. menegaskan penolakan Yohanes Paulus II akan proselitisme (mengonversikan orang-orang lain)
‘Uskup Agung Kardinal’ Theodore McCarrick, Wawancara dengan National Catholic Register tentang perjalanannya ke Moskwa untuk memberikan Ikon Bunda Maria dari Kazan kepada para Skismatis, September 2004:
Komentar: Di sini kita melihat bahwa ‘kepala’ dari sekte Novus Ordo di Washington D.C., yang adalah seorang ‘Kardinal’ secara terang-terangan mengakui bahwa Yohanes Paulus II ‘telah benar-benar jelas bahwa peranannya bukanlah untuk mengonversikan’! Jika anda tinggal di Washington D.C. dan percaya bahwa Yohanes Paulus II adalah seorang Paus, anda harus mengakui bahwa Theodore McCarrick yang murtad tingkat tinggi ini adalah pemimpin dari Gereja Katolik di daerah anda.
‘Uskup Agung’ Strasbourg mengakui bahwa Vatikan II telah meninggalkan ajaran Katolik tentang para Yahudi!
Komentar: Ini adalah kemurtadan. Ini adalah kebencian total untuk – dan penolakan kepada dogma yang kami telah kutip di sepanjang buku ini, yang menyatakan bahwa Perjanjian Lama telah berakhir dengan datangnya Kristus dan telah digantikan dengan Perjanjian yang Baru dan Kekal dari Yesus Kristus.
Perhatikan bagaimana sang ‘Uskup Agung’ Dore yang sungguh murtad merujuk kepada pidato Yohanes Paulus II pada tahun 1980 (dan pernyataan-pernyataan Yohanes Paulus II yang lain) untuk membenarkan kemurtadannya. Perhatikan bagaimana ia merujuk kepada Perjanjian Lama sebagai ‘Perjanjian Pertama’, dan bukan Perjanjian ‘Lama’, karena ‘Lama’ menyiratkan bahwa hal tersebut tidak lagi berlaku. Perhatikan bagaimana ia berkata bahwa 'kita harus memiliki kerendahan hati” untuk meninggalkan dogma Katolik dan bahwa Perjanjian Lama telah berakhir. Perhatikan bagaimana ia berkata bahwa hal tersebut akan membutuhkan ‘sebuah upaya yang besar’ untuk mencabut kebenaran dogmatis ini dari pikiran-pikiran Katolik. Inilah “uskup agung sekte Vatikan II di Strasbourg, Prancis, yang mengikuti ajaran dari para Anti-Paus Vatikan II. Kembali lagi, ini benar-benar merupakan ‘sekte Katolik’ palsu dari sang Antikristus.
Para Uskup Novus Ordo Terang-terangan Menolak Konsili Lyon II dan Konsili Florence yang Dogmatis!
Komentar: Ini adalah sebuah bidah yang mencengangkan, tetapi pertama-tama, sedikit latar belakang. Adalah sebuah dogma yang telah didefinisikan dari Gereja Katolik bahwa Roh Kudus berasal selamanya dari Bapa dan Putra.
Di Konsili Lyon II, Paus Gregorius X mengajarkan bahwa Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra. Hal ini ditolak oleh para skismatis "Ortodoks".
Para skismatis Timur (yaitu para ‘Ortodoks’) menolak dogma ini. Mereka hanya percaya bahwa Roh Kudus berasal dari Bapa; mereka tidak percaya bahwa Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra (Filioque). Lalu, apa yang dilakukan para uskup sekte Vatikan II di dalam dialog mereka dengan para skismatis ‘Ortodoks’ ini? Di dalam dialog mereka dengan para skismatis dan bidah ini, mereka telah mengeluarkan pernyataan di atas yang dihadirkan di dalam situs resmi waligereja AS mereka dalam persekutuan bersama Benediktus XVI. Pernyataan ini, yang dapat dilihat di atas, terang-terangan menyatakan bahwa definisi dogmatis dari Konsili Lyon II – yang menyatakan bahwa Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra (Filioque) – tidak lagi berlaku! Tidak ada hal yang dapat menjadi lebih sesat secara resmi! Para uskup AS yang bersekutu dengan Yohanes Paulus II (lalu Benediktus XVI) menyatakan bahwa sebuah pernyataan yang khusyuk, ex cathedra dari seorang Paus di suatu konsili ekumenis Gereja Katolik tidak lagi berlaku!
Para uskup AS dari sekte Vatikan II juga menyarankan agar versi yang kini dari Syahadat Nicea-Konstantinopel (yang diucapkan setiap hari Minggu di Misa), yang menyatakan bahwa Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra (Filioque), dihapuskan dari semua penggunaan katekismus dan liturgi (lihat bagian atas) – dan bahwa hanya syahadat dari tahun 381, yang hanya menyatakan bahwa Roh Kudus berasal dari Bapa, digunakan. Bagi mereka yang tidak tahu, Gereja Katolik secara sah menambahkan kata-kata ‘dan Putra’ kepada Syahadat Nicea-Konstantinopel.
Dengan menyatakan bahwa dogma ‘Filioque’ (‘dan Putra’) tidaklah mengikat dan tidak lagi berlaku, para uskup Novus Ordo menolak dua konsili dogmatis dari Gereja Katolik (Lyon II dan Florence) pada waktu yang bersamaan.
Komisi Vatikan di bawah Yohanes Paulus II kembali menolak untuk mencoba mengonversikan para Yahudi!
Komentar: Deklarasi gabungan dengan para rabbi ini ditampilkan di surat kabar resmi Vatikan karena itu adalah tindakan resmi komisi Vatikan. Deklarasi gabungan itu ditandatangani oleh lima kepala rabbi yang berbeda, dua ‘Kardinal’, dua uskup, dua monsinyur, satu ‘Uskup Agung’ dan seorang imam, termasuk ‘Kardinal’ Jorge Mejia, Ketua dari delegasi ‘Katolik’ Vatikan. Persilakan kami untuk mengungkapkannya secara terang-terangan: ini adalah antikristus. “Komite bilateral [para Yahudi dan ‘Katolik’]... menegaskan penolakan bersama akan upaya-upaya apa pun untuk meyakinkan orang-orang untuk menolak peninggalan {rohani} mereka.” Hal ini berarti bahwa komisi Vatikan menolak segala upaya untuk meyakinkan para Yahudi untuk berkonversi kepada Yesus Kristus dan Iman Katolik. Orang-orang bertanya-tanya kapankah nubuat Bunda Maria dari La Salette berikut akan menjadi kenyataan:
Hal ini sudah menjadi kenyataan. Pernyataan dari komisi Vatikan tersebut benar-benar sejalan dengan ajaran Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI akan para Yahudi, seperti yang kita telah lihat.
Para Hindu Menyembah Iblis di Gereja Bunda Maria dari Fatima
Komentar: Anda lihat sendiri. Ibadat pagan, musyrik, dan satanik dilakukan di dalam kapel yang dibangun di atas tempat di mana Bunda Maria dari Fatima menampakkan diri. Hal tersebut terjadi dengan persetujuan penuh dari Rektor Gereja, Monsinyur Guerra, dan dengan persetujuan penuh dari Uskup Leiria-Fatima, dan dengan persetujuan penuh dari Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama, ‘Uskup Agung’ Michael Fitzgerald. Tetapi bagaimana mereka bisa melakukan hal ini? Mereka dapat melakukannya karena mereka mempelajarinya dari Benediktus XVI, Yohanes Paulus II, Paulus VI dan Vatikan II, seperti yang kami telah dokumentasikan.
Kekejian terakhir ini juga menunjukkan bagaimana para bidah yang dipergunakan ini sangatlah tersesat dan tertipu, mereka yang mencoba menjelaskan segalanya. Pada sebuah siaran EWTN pada tanggal 25 April, Romo Mitch Pacwa dan Romo Robert Fox mendiskusikan desas-desus bahwa Fatima telah diserahkan kepada agama-agama non-Katolik. Romo Robert Fox memastikan kepada para pemirsa bahwa ide tersebut adalah sebuah ‘pemalsuan’, dan bahwa hal semacam ini tidak terjadi ataupun tidak akan terjadi! Ya, memang itu adalah sebuah pemalsuan... dan sekarang kita melihat para penyembah berhala Hindu di Fatima melakukan ritus-ritus satanik mereka di Kapel Penampakan. Berapa lama orang-orang akan mendengarkan para bidah ini yang menuntun jiwa-jiwa ke Neraka?
Sekte Vatikan II menyelenggarakan ‘kemartiran’ Mennonit
Komentar: Pada awal Maret 2004, sekte Vatikan II mengikuti pimpinan Yohanes Paulus II dengan memperingati pendeta Lutheran, Paul Schneider. Pada akhir bulan Maret di tahun yang sama, sekte Vatikan II memperingati ‘kemartiran’ Mennonit. Ini adalah sebuah bidah formal yang pada dasarnya berlangsung setiap pekan. Dapatkan sekte Vatikan II menolak dogma Di Luar Gereja Tidak Terdapat Keselamatan dengan lebih jelas dan konsisten? Seorang ‘Katolik’ macam apa yang dapat setuju dengan persekutuan dengan sebuah ‘hierarki’ macam itu sedangkan mereka sadar akan fakta-fakta ini?
Pernyataan umum di atas menggambarkan perpecahan antara para Katolik dan Mennonit (dalam kata lain, bidah-bidah dari para Mennonit) sebagai ‘masalah-masalah Gereja pada saat itu’, yang kelihatannya adalah tanggung jawab dari kedua belah pihak. Dalam kata lain, para Mennonit tidaklah bersalah akan bidah yaitu meninggalkan Tubuh Kristus dan mengikuti agama mereka yang diciptakan manusia!
Para ‘Santo’ dan ‘Martir’ Non-Katolik Diperingati oleh sekte Vatikan II, seturut ajaran Yohanes Paulus II
Komentar: Di sini kita melihat Dewan Vatikan untuk Memajukan Persatuan Kristiani memperingati seorang bidah Lutheran sebagai seorang martir untuk iman. Ini adalah suatu bidah formal terhadap Konsili Florence. Mohon membaca bagian-bagian yang lebih awal dari buku ini yang membahas bukti-bukti bahwa Yohanes Paulus II secara berulang kali mengajarkan bahwa terdapat santo-santa di luar Gereja.
Sekte Vatikan II memuji dan memperingati John Wesley, pendiri sekte Metodis
Komentar: John Wesley adalah seorang bidah non-Katolik, dan pendiri agamanya sendiri. Ia bermula sebagai seorang Anglikan, dan lalu mendirikan Metodisme. Wesley menolak Kepausan; ia menolak banyak dari Konsili Dogmatis Gereja Katolik; ia menolak suksesi apostolik; ia menolak seluruh tujuh sakramen kecuali dua, hanya menerima Pembaptisan dan Ekaristi, tetapi ia menolak bahwa Pembaptisan memberikan rahmat yang menyucikan dan ia menolak bahwa Tuhan kita sungguh-sungguh hadir di dalam Ekaristi. Ia menolak Api Penyucian, dan ia berpendapat bahwa manusia dibenarkan lewat iman saja dan lewatnya terjamin keselamatan. Bagaimanakah hal itu adalah ‘komitmennya yang sepenuh hati untuk menyebarkan kabar baik keselamatan’? Bagaimanakah hal itu adalah ‘pemeliharaannya akan kesucian berdasarkan Kitab Suci dan pembangunan komunitas-komunitas Kristiani’? Bagaimanakah hal itu adalah ‘semangat penginjilan, pencarian kesucian... kebajikan dan kebaikan yang kita kenal dan hormati di dalam diri kalian’? Ya, bidah, skisma dan penyebaran doktrin-doktrin sesat yang paling buruk – termasuk doktrin yang jahat yaitu doktrin hanya dengan iman – adalah ‘kebajikan’ yang dikenal dan dihormati oleh sekte Vatikan II di dalam diri semua orang.
Artikel ini juga memanggil para Metodis untuk mendukung Deklarasi Gabungan dengan Para Lutheran tentang Pembenaran, yang benar-benar menolak Konsili Trente.
Tidak ada Kata-kata Konsekrasi, Tidak jadi Masalah. Vatikan, dengan persetujuan Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI, menyetujui suatu ‘Misa’ sebagai valid yang tidak memiliki kata-kata Konsekrasi!
Komentar Awal: Berikut adalah cuplikan dari sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh Vatikan, dan disetujui oleh ‘Kardinal’ Ratzinger dan Yohanes Paulus II, tentang bilamana para Katolik Ritus Timur Kaldea diperbolehkan untuk berkomuni bersama para skismatis Asiria dari Timur, yang bukan Katolik yang menolak Gereja Katolik.
Dokumen tersebut berkata ya; maka, para skismatis Asiria non-Katolik diperbolehkan untuk menerima Komuni Kudus dari para pelayan Katolik, sedangkan para ‘Katolik’ Kaldea juga diperbolehkan untuk menerima Komuni dari gereja-gereja Asiria Skismatis.
Di samping dosa yang jelas yaitu Komuni bersama bidah dengan para non-Katolik, terdapat sebuah masalah lain. Para Skismatis Asiria – tidak seperti kebanyakan Skismatis Timur – tidak memiliki kata-kata Konsekrasi di dalam liturgi mereka! Liturgi mereka bahkan tidak memiliki “Inilah Tubuh-Ku” atau “Inilah Darah-Ku, dst.”; tidak terdapat kata-kata institusi di dalamnya, seperti kata-kata konsekrasi yang sering diucapkan! Maka, Liturgi para Skismatis Asiria bahkan tidak valid. Tetapi, document Vatikan berikut pada dasarnya berkata pada kita: tidak ada kata-kata konsekrasi, tidak jadi masalah!
Komentar: Di sini dokumen resmi Vatikan, yang disetujui oleh Yohanes Paulus II mengakui bahwa kata-kata “Institusi Ekaristi” (kata-kata Konsekrasi yang diinstitusikan Kristus Sendiri sebagai pokok untuk berjalannya Ekaristi) tidaklah hadir di dalam liturgi Asiria ini. Setelah mengakui fakta ini, ia mencoba menjelaskannya dengan menyatakan bahwa kata-kata konsekrasi hadir di dalam ‘tata cara yang tercerai-berai’, suatu cara yang licik untuk mengatakan bahwa kata-kata konsekrasi tidak benar-benar ada, tetapi bahwa kata-kata tersebut ditemukan di dalam ‘doa-doa syukur, pujian, dan perantaraan’ yang sama sekali tidak menyebutkan kata-kata konsekrasi! Alangkah mudahnya!
Menurut dokumen yang nista ini, kata-kata konsekrasi terdapat di dalam doa-doa syukur, pujian, dan perantaraan yang tidak menyebutkannya. Bidah ini menghancurkan segala ajaran Katolik tentang sakramen.
Berkenaan dengan fakta-fakta ini, seseorang dapat melihat bahwa bidah sekte Vatikan II, Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI ini sama dengan berkata bahwa seseorang dapat membaptis secara valid tanpa air. Ini adalah penolakan dari substansi sakramen, hal-hal yang secara khusus diinstitusikan oleh Tuhan Sendiri sebagai pokok untuk berjalannya Sakramen, yang tidak seorang pun – bahkan seorang Paus yang sejati – memiliki kuasa untuk mengubahnya.
Kami melanjutkan dengan sebuah cuplikan pendek dari dokumen ini:
Perhatikan bagaimana dokumen Vatikan ‘mengundang dengan hangat’ para skismatis Asiria untuk menggunakan kata-kata Institusi. Tetapi jika para skismatis tidak ‘menjadi hangat’ kepada ide ini, tidak jadi masalah – tetapi hal tersebut tetaplah valid menurut sekte Vatikan II. Berkenaan dengan fakta-fakta ini, bagaimanakah penerimaan komuni bersama orang-orang ini berbeda dengan menerima komuni bersama para pelayan Protestan?
Uskup Novus Ordo dari Kansas City menentang Keperawanan Kekal Bunda Maria
Komentar: Apa anda bisa percaya bahwa ‘Uskup’ Boland adalah ‘kepala’ dari sekte Novus Ordo/Vatikan II di Kansas City?
‘Uskup’ Boland menolak bahwa rahmat yang menyucikan diperlukan untuk keselamatan; ia menolak hukum non-kontradiksi; ia menentang keperawanan abadi Bunda Maria; dan ia percaya bahwa doktrin Katolik dapat berubah. Uskup Boland adalah bidah terang-terangan.
‘Uskup’ Boland jelas-jelas bukanlah kepala dan otoritas dari Gereja Katolik di Kansas City, melainkan seorang penguasa dari sekte non-Katolik yang berpura-pura menjadi Gereja Katolik di Kansas City (sekte Vatikan II/Novus Ordo). Dan sebagaimana begitu sesatnya dirinya, ‘Uskup’ Boland mungkin sedang-sedang saja di antara para uskup Novus Ordo. Tetapi kelompok-kelompok seperti SSPX tetap mengakui Boland sebagai seorang Katolik dan kepala dari dioses tersebut; para imam mereka di Kansas City berdoa untuknya sebagai uskup yang sah setiap hari Minggu di Misa, dan mereka tetap menyebutnya ‘Yang Mulia’! Karena mereka bersikeras memegang posisi ini, ini sangat menghina Allah dan Bunda Maria.
Pada Konferensi Fatima di tahun 2003 yang di mana para imam Novus Ordo menjadi tuan rumah, definisi dogmatis Konsili Florence disebut ‘menjijikkan’!
Komentar: Kami telah mendokumentasikan bahwa gereja Bunda Maria dari Fatima telah diserbu oleh para Hindu seizin penuh sekte Vatikan II. Gereja tersebut juga dikatakan akan dijadikan sebuah gereja antaragama yang terbuka untuk semua agama. Di konferensi Fatima, di mana ide satanik diusulkan, Romo Jacques Dupuis menebut definisi dogmatis dari Konsili Florence tentang di luar Gereja tidak terdapat keselamatan ‘menjijikkan’.
Untuk menjaga Iman, tidak cukup hanya dengan melawan kekejian dan bidah-bidah yang mencengangkan tersebut, jika seseorang tetap mengaku bersekutu dengan orang-orang ini. Untuk menyatakan persekutuan dan iman dengan orang-orang semacam itu adalah untuk menolak Iman dengan cara mencampuradukkan Fatima dengan kemurtadan, dengan cara mengatakan bahwa seseorang dapat menjadi murtad dan tetap memegang otoritas Gereja Kristus di Fatima.
Bahkan ‘uskup-uskup’ Novus Ordo yang ‘konservatif’, seperti ‘Uskup’ Fabian Bruskewitz dan ‘Kardinal’ George benar-benar murtad
Bahkan jika seseorang melihat anggota-anggota yang paling konservatif dari ‘hierarki’ di bawah Benediktus XVI, seperti ‘Uskup’ Fabian Bruskewitz dari Lincoln, Nebraska, seseorang dapat melihat bahwa mereka adalah benar-benar murtad. ‘Uskup’ Bruskewitz ‘memimpin sebuah ibadat doa ekumenis dan makan pagi bersama seorang ‘uskup’ Anglikan dan berbagai ‘pelayan’ Lutheran’.[31]
‘Uskup’ Bruskewitz “juga dengan hormat menghadiri ‘konsekrasi’ [yang tidak valid] dari ‘uskup’ Metodis Joel Martinez, yang secara publik mengingat (di dalam suatu khotbah pada tanggal 21 Mei 2000) hari gembira di mana ibundanya meninggalkan Gereja Katolik…”[32] Salah satu dari paroki-paroki Bruskewitz sendiri ‘memimpin acara yang mereka namakan ‘Sermon a la Carte’, di mana para umat paroki didorong untuk menghadiri khotbah-khotbah para pelayan sekte-sekte tersebut [yakni berbagai sekte Protestan], dan juga ‘gereja-gereja’ Metodis dan Lutheran setempat’.[33] Ini adalah bidah.
Hal yang terburuk adalah ‘Uskup’ Bruskewitz memimpin sebuah Perjamuan Malam Seder antaragama dengan sekelompok rabbi di dalam katedralnya sendiri pada saat Pekan Suci, yang oleh karenanya melakukan sebuah tindakan yang murtad dan keji, bidah, dan dosa berat.[35] Semua ini membuktikan bahwa ‘Uskup’ Bruskewitz, kemungkinan ‘uskup’ yang paling konservatif dari hierarki Vatikan II, juga adalah seorang bidah terang-terangan dan seseorang yang murtad.
Tentang ‘Kardinal’ George, kami telah menunjukkan bahwa di dalam surat kabar diosesnya ia menulis bahwa “Gereja juga telah berdosa terhadap orang-orang Yahudi, pertama-tama, karena ia mengajarkan bahwa perjanjian Allah dengan Israel tidak lagi sah…”[36] Hal ini berarti bahwa George percaya bahwa para Yahudi memiliki perjanjian yang sah dengan Allah dan tidak perlu berkonversi kepada Iman Katolik atau Yesus Kristus untuk mendapatkan keselamatan. Semua ‘uskup-uskup’ tersebut juga menerima bidah-bidah Vatikan II, Deklarasi Gabungan bersama para Lutheran tentang Pembenaran yang mencengangkan, dan ekumenisme para Anti-Paus Vatikan II.
Setiap tahun Vatikan mengirim sebuah pesan yang merayakan pesta Buddhis Waisak
Setiap tahun Vatikan Memberi Ucapan Selamat kepada Para Muslim untuk Akhir Ramadan
Komentar: Ini adalah kemurtadan. Dan inilah mengapa Paus Pius XI berkata (seperti yang kami telah kutip) bahwa mereka yang mendukung perkumpulan doa antaragama, seperti para Anti-Paus Vatikan II dan para uskupnya yang murtad, bukan hanya bersalah dan tertipu, tetapi telah menolak mentah-mentah agama yang sejati.
Setiap tahun Vatikan Memberi Ucapan Selamat kepada Para Hindu untuk Perayaan Diwali {Galungan}!
Komentar: Fitzgerald bahkan berkata kepada para Hindu bahwa agama sesat mereka yang berasal dari Iblis ‘mengajarkan kita bagaimana terang mengalahkan kegelapan’. Jika Fitzgerald sendiri bukanlah seseorang yang sungguh murtad yang sayangnya berada di dalam kegelapan rohani, ia akan menemukan bahwa mereka yang berada di luar kerajaan Kristus terdapat di dalam kerajaan kegelapan (Kolose 1:13).
Jadi, pendek kata, setiap tahun, pada hari Waisak Buddhis, dan pada bulan Ramadan Muslim, dan pada perayaan Diwali Hindu, sekte Vatikan II secara resmi mengirimkan sambutan dalam bentuk pujian dan rasa hormat untuk agama-agama sesat ini. Ini membuktikan bahwa Gereja Baru Vatikan II hanyalah salah satu dari agama-agama sesat tersebut.
Sekte Vatikan II mengajarkan bahwa para Yahudi dan Muslim adalah keturunan Abraham secara rohani, yang adalah penolakan Yesus Kristus
Suatu bidah yang umum di dalam sekte Vatikan II adalah ide bahwa para Yahudi dan Muslim adalah keturunan Abraham secarah rohani; atau, dalam kata lain, ide bahwa Kekristenan, Islam, dan Yahudi semuanya adalah pewaris iman dari Abraham. Bidah ini diajarkan oleh banyak orang di dalam sekte Vatikan II, tetapi diajarkan secara sangat menonjol oleh Yohanes Paulus II. Bidah ini menolak kebenaran yang telah diwahyukan bahwa Kristus adalah keturunan Abraham, dan hanya mereka yang menerima Kristuslah yang adalah keturunan Abraham secara rohani.
Sewaktu Allah berjanji kepada Abraham bahwa, “Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku” (Kejadian 22:18), Ia merujuk kepada Tuhan kita Yesus Kristus, seperti yang dibuat sangat jelas oleh Santo Paulus.
Para Paus yang sungguh-sungguh agung berikut juga membuat hal ini jelas.
Tetapi, para pemimpin sekte Vatikan II sering menolak kebenaran yang infalibel dari Kitab Suci dan dogma Katolik ini dengan menyatakan bahwa para Yahudi dan Muslim adalah keturunan-keturunan rohani atau ‘anak-anak’ dari Abraham.
Komentar: Ini adalah penolakan yang besar akan Yesus Kristus. Perhatikan di atas bagaimana Yohanes Paulus II bahkan mengutip janji yang dibuat kepada Abraham di dalam Kejadian 22:18 dan menghubungkan berkat ini kepada Yahudi dan Islam!
Rangkuman Kemurtadan dari Hierarki dan Anggota-anggota Sekte Vatikan II
Kami telah secara lengkap mendokumentasikan bidah-bidah dan kemurtadan terang-terangan dari hierarki dan anggota-anggota sekte Vatikan II yang terkemuka. Kami dapat melanjutkannya dalam banyak halaman, tetapi hal ini cukup untuk membuktikan bahwa kita sekarang benar-benar berada di dalam masa Kemurtadan Besar, dan bahwa agama yang mereka akui (‘Katolisisme’ pasca-Vatikan II) adalah sebuah sekte sesat yang harus ditolak oleh para Katolik.
Catatan kaki:
[1] http://www.buffalonews.com/editorial/20060919/1039091.asp
[2] Dom Prosper Gueranger, The Liturgical Year {Tahun Liturgi}, Fitzwilliam, NH: Loreto Publications, 2000, Vol. 4, hal. 379.
[3] Dikutip oleh St. Robertus Bellarminus, De Romano Pontifice, II, 30.
[4] http://www.buffalonews.com/editorial/20060919/1039091.asp
[5] Itar-Tass News Agency, 7 Mei 2004.
[6] http://www.usatoday.com/news/religion/2004-11-17-catholic-bishops_x.htm?csp=34
[7] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, oleh Claudia Carlen, Raleigh: The Pierian Press, 1990, Vol. 4 (1939-1958), hal. 41.
[8] National Catholic Register, 19-25 September 2004, hal. 10.
[9] Bulletin du prieure Marie-Reine [195 rue de Bale, 68100 Mulhouse]; juga The Angelus, Februari - Maret 2004, hal. 70.
[10] http://www.usccb.org/seia/filioque.shtml
[11] Decrees of the Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-Konsili Ekumenis}, Sheed & Ward dan Georgetown University Press, 1990, Vol. 1, hal. 314; Denzinger, The Sources of Catholic Dogma {Sumber-Sumber Dogma Katolik}, B. Herder Book. Co., Edisi Ketiga puluh, 1957, 460.
[12] Denzinger 691.
[13] L’Osservatore Romano (the Vatican’s Newspaper), 17 November 2004, hal. 8.
[14] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 2 (1878-1903), hal. 307.
[15] The Life and Letters of St. Francis Xavier {Hidup dan Surat-Surat St. Fransiskus Xaverius} oleh Henry James Coleridge, SJ. (Originally published: London: Burns and Oates, 1874) Cetakan Kedua, New Delhi: Asian Educational Services, 2004, Vol. 1, hal. 116.
[16] The Life and Letters of St. Francis Xavier {Hidup dan Surat-surat St. Fransiskus Xaverius} oleh Henry James Coleridge, Vol. 1, hal. 147.
[17] L’Osservatore Romano, 24 Maret 2004, hal. 10.
[18] L’Osservatore Romano, 10 Maret 2004, hal. 11.
[19] Denzinger 714.
[20] Denzinger 247.
[21] L’Osservatore Romano, 18 Februari 2004.
[22] Denzinger 695.
[23] Denzinger 2301.
[24] Denzinger 2147a.
[25] The Angelus, Kansas City, MO, Desember 2003, hal. 32-37.
[26] Denzinger 993.
[27] Denzinger 256.
[28] The Angelus, Kansas City, MO, Desember 2003, hal. 32-37.
[29] Catholic Family News, Niagra Falls, NY, Desember 2003, hal. 20-21.
[30] Denzinger 714.
[31] Thomas Woods dan Chris Ferrara, {Sandiwara Besar}, Wyoming, MN: The Remnant Publishing Co., 2002, hal. 147-148.
[32] Thomas Woods dan Chris Ferrara, The Great Façade {Sandiwara Besar}, hal. 148.
[33] Thomas Woods dan Chris Ferrara, The Great Façade {Sandiwara Besar}, hal. 148.
[34] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 452.
[35] Catholic Family News, Januari 1999.
[36] Kardinal Francis George, “The Sins of the Church: God’s Forgiveness and Human Memories {Dosa-Dosa Gereja: Pengampunan Allah dan Ingatan Manusia}, Catholic New World,” 19 Maret 2000.
[37] "Uskup Agung" Michael Fitzgerald, Vatican Message to Buddhists on feast of Vesakh {Pesan Vatikan kepada Para Buddhis untuk Perayaan Waisak}, 30 April 2004.
[38] L’Osservatore Romano, 26 November 2003, hal. 3.
[39] The Sunday Sermons of the Great Fathers {Khotbah-Khotbah Hari Minggu Para Bapa Agung}, Co: Chicago, IL, 1963, Vol. 2, hal. 148.
[40] http://www.zenit.org/english/visualizza.phtml?sid=42717
[41] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 2 (1878-1903), hal. 307.
[42] The Sunday Sermons of the Great Fathers {Khotbah-Khotbah Hari Minggu Para Bapa Agung}, Vol. 1, hal. 92.
[43] Decrees of the Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-Konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal. 78.
Artikel-Artikel Terkait
Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 2 mingguBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Halo – memang benar bahwa orang hendaknya mengasihi orang lain dan menjaga ciptaan Allah. Namun, yang terutama, kita pertama-tama harus mengasihi/mencintai Allah. Sangat amat penting pula, terutama pada zaman kita,...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Halo – Misteri Terang itu datangnya dari Yohanes Paulus II. Dia ini seorang Anti-Paus dan pemurtad masif. Rosario orisinal yang diberikan oleh Santa Perawan Maria adalah 15 dekade dengan Misteri-Misterinya...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...peristiwa terang kenapa tidak ada dalam pembahasan artikel ini?
devie 2 bulanBaca lebih lanjut...Allah Maha Besar melalui Putranya Yesus Kristus dan Bundanya Maria ..Melakukan muzizat menunjukan Betapah Besarnya dan Baiknya Allah..Kita manusia harus berbuat baik satu dengan yang lain dan alam sekitar serta...
fidelis Budi Suryanto 2 bulanBaca lebih lanjut...Are the FSSP and SSPX right on the sacraments?
Petrus Fiter Panco 2 bulanBaca lebih lanjut...Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...