^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Katekismus Konsili Trente
PENOLAKAN – Katekismus Konsili Trente mengajarkan bahwa tekad seseorang untuk menerima pembaptisan cukup bagi seseorang untuk sampai kepada rahmat dan kebajikan jika tidak mungkin bagi orang tersebut untuk menerima pembaptisan.
JAWABAN- Katekismus Konsili Trente tidak infalibel. Romo John A. McHugh OP dan Romo Charles J. Callan, OP menuliskan pengantar untuk terjemahan umum bahasa Inggris bagi Katekismus Konsili Trente. Pengantar mereka mengandung kutipan yang menarik sebagai berikut dari Dr. John Hagan, Rektor dari Irish College di Roma, tentang otoritas Katekismus tersebut:
Fakta bahwa Katekismus Trente tidak infalibel terbukti oleh fakta bahwa terdapat kesalahan-kesalahan kecil yang dapat dideteksi di dalam teksnya. Contohnya:
Di sini, Katekismus mengajarkan bahwa di luar Gereja tidak seorang pun dapat memperoleh rahmat. Hal ini tidak benar. Rahmat-rahmat predisposisi atau prevenien diberikan kepada orang-orang yang berada di luar Gereja agar mereka dapat berpaling kepada Allah, mengubah hidup mereka dan memasuki Gereja. Tanpa rahmat-rahmat ini, tidak seorang pun akan berkonversi. Paus Klemen XI di dalam konstitusi dogmatis Unigenitus (8 September 1713) mengutuk pernyataan bahwa, "Di luar Gereja, rahmat tidak dianugerahkan."[4] Maka, apa yang kita lihat di sini adalah suatu kesalahan di dalam Katekismus Trente. Katekismus tersebut mungkin bermaksud untuk mengajarkan bahwa di luar Gereja tidak seorang pendosa pun dapat memperoleh rahmat yang menyucikan, yang adalah hal yang benar, sebab di luar Gereja Katolik tidak terdapat pengampunan dosa (Paus Bonifasius VIII, Unam Sanctam, 1302, ex cathedra).[5] Bagaimanapun, Allah mengizinkan Katekismus ini mengandung kesalahan dalam hal ini karena Katekismus tersebut tidak infalibel di dalam segala hal yang diajarkannya.
Terlebih lagi, di sepanjang Katekismus Konsili Trente, tidak disebutkan sama sekali "tiga pembaptisan", tidak pun disebutkan "pembaptisan keinginan" ataupun "pembaptisan darah", tidak pun terdapat pernyataan yang jelas bahwa seseorang dapat diselamatkan tanpa Sakramen Pembaptisan. Hal yang kita temuka, sebaliknya, adalah satu paragraf yang ambigu yang kelihatannya mengajarkan bahwa seseorang dapat memperoleh rahmat dan kebajikan tanpa pembaptisan. Tetapi bahkan di dalam paragraf ini kita menemukan kesalahan-kesalahan. Contohnya, bagian yang menyatakan bahwa "jika suatu bencana yang tidak terduga menjadikannya tidak mungkin bagi orang-orang dewasa untuk dibasuh di dalam air keselamatan, intensi dan tekad mereka untuk menerima Pembaptisan dan pertobatan mereka untuk dosa-dosa yang lampau, akan menjadi cukup bagi mereka untuk sampai kepada rahmat dan kebajikan."
Sama sekali terdapat suatu "bencana yang tidak terduga" yang membuat "tidak mungkin" untuk menerima pembaptisan. Hal ini jelas-jelas salah.
Allah telah memerintahkan seluruh manusia untuk menerima pembaptisan, dan Ia tidak memerintahkan kemustahilan.
Oleh karena itu, rujukan terhadap hal yang tidak dapat diperkirakan dan ketidakmungkinan untuk menghindari bencana di dalam Katekismus menunjukkan, sekali lagi, bahwa tidak semua hal yang dikatakannya infalibel. Suatu dokumen infalibel tidak dapat menyatakan bahwa bencana-bencana tidak dapat diperkirakan atau tidak mungkin dihindari.
Katekismus Trente, walaupun tidak infalibel di dalam setiap kalimatnya, seperti yang baru saja dibuktikan, secara keseluruhan merupakan suatu katekismus yang sangat baik yang mengungkapkan Iman Katolik secara akurat dan efektif. Tetapi yang paling penting, Katekismus Trente membuat pernyataan demi pernyataan dengan jelas dan tidak ambigu yang mengajarkan bahwa Sakramen Pembaptisan secara mutlak dibutuhkan bagi semua orang untuk keselamatan tanpa pengecualian, oleh karena itu, secara berulang kali mengecualikan segala ide tentang keselamatan tanpa pembaptisan air.
Hal ini berarti bahwa Sakramen Pembaptisan dibutuhkan secara mutlak dan universal untuk keselamatan tanpa pengecualian! Hal ini mengecualikan segala ide tentang keselamatan tanpa pembaptisan air. Hal ini juga berarti bahwa Yohanes 3:5 dimengerti secara harfiah.
Hal ini jelas berarti bahwa tidak seorang pun dapat diselamatkan tanpa Sakramen Pembaptisan dan bahwa Yohanes 3:5 harfiah adanya tanpa pengecualian!
Katekismus Trente juga mengajarkan bahwa jika terdapat bahaya kematian untuk soerang dewasa, Pembapisan tidak boleh dituna.
Penundaan yang biasa dalam pembaptisan orang dewasa yang kita lihat di dalam sejarah adalah untuk pengajaran dan pengujian para katekumen. Penundaan ini bukan karena dipercaya bahwa orang-orang dewasa dapat diselamatkan tanpa pembaptisan, seperti yang telah dibuktikan di dalam bagian tentang Paus St. Sirisius.
Perhatikan bahwa Katekismus mengajarkan bahwa air “mungkin dicapai oleh semua orang”, suatu kata-kata yang mengecualikan gagasan pembaptisan keinginan sendiri – bahwa air tidak dapat dicapai oleh semua orang. Perhatikan pula bahwa Katekismus menyatakan bahwa sakramen tersebut dibutuhkan bagi semua orang untuk keselamatan! Hal ini mengecualikan segala gagasan tentang keselamatan tanpa Sakramen Pembaptisan. Maka, Katekismus Trente mengajarkan berulang kali dan secara jelas bahwa Yesus Kristus dan Gereja Katolik mengajarkan bahwa Sakramen Pembaptisan dibutuhkan bagi semua orang untuk keselamatan. Segala hal ini jelas bertentangan dengan teori-teori pembaptisan keinginan dan pembaptisan darah.
Terlebih lagi, Katekismus itu juga mengajarkan bahwa orang-orang Kristiani dibedakan dari orang-orang non-Kristiani oleh Sakramen Pembaptisan.
Mereka yang menyatakan bahwa Sakramen Pembaptisan tidak diperlukan bagi semua orang untuk keselamatan (misalnya, orang-orang yang percaya akan "pembaptisan keinginan") menentang ajaran yang sama dari Katekismus Konsili Trente.
Catatan kaki:
[1] Katekismus Konsili Trente, hal. 179.
[2] Katekismus Konsili Trente, Pengantar, XXXVI.
[3] Katekismus Konsili Trente, hal. 243.
[4] Denzinger 1379.
[5] Denzinger 468-469.
[6] Decrees of the Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol. 2, hal. 806. Denzinger 1784.
[7] Denzinger 804.
[8] Katekismus Konsili Trente, hal. 154.
[9] Katekismus Konsili Trente, hal. 176-177.
[10] Katekismus Konsili Trente, hal. 163.
[11] Katekismus Konsili Trente, hal. 180.
[12] Katekismus Konsili Trente, hal. 171.
[13] Katekismus Konsili Trente, hal. 165.
[14] Katekismus Konsili Trente, hal. 159.
[15] Katekismus Konsili Trente, hal. 165.
Artikel-Artikel Terkait
Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 mingguBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 3 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Maaf tapi saya tidak mempercayai artikel ini. Bagaimana Anda bisa tetap berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik jika Anda menolak untuk percaya Paus (setelah Vatikan II) & Magisterium? Jika Anda...
Novy Binarti 5 bulanBaca lebih lanjut...Gereja Katolik mengajarkan bahwa iman Katolik diperlukan untuk keselataman, dan bahwa kalau ada orang yang mengalami ketidaktahuan, dan dia sungguh-sungguh menjalani hidup baik seturut hukum kodrat, maka Allah akan mencerahkan...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Tuhan Yesus jelas mewajibkan orang untuk mendengar Gereja (Mat. 18:17). Dan Ia telah mendirikan institusi Kepausan di atas St. Petrus (Mat 16:18-19), dan menyerahkan segenap kawanan domba-Nya kepada St. Petrus...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Konsili Vatikan II adalah konsili sesat yang memuat begitu banyak bidah dalam dokumen-dokumennya. Konsili tersebut dibuka oleh Anti-Paus Yohanes Paulus XXIII dan dokumen-dokumennya diratifikasi oleh Anti-Paus Paulus VI. Konsili itu...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Setuju, Tuhan Yesus Turun kebumi bukan membawa agama tapi mengajarkan kasih. Agama adalah buatan manusia.
Joe 7 bulanBaca lebih lanjut...