^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Mengapa Persisnya Joe Biden Bukan Orang Katolik
Gereja Katolik mengajarkan bahwa orang-orang yang menolak atau menyimpang dari suatu dogma, terpisah secara otomatis dari Gereja Katolik, walaupun Gereja belum mengeluarkan suatu deklarasi apa pun tentang orang-orang itu. Ada banyak kutipan yang dapat dipetik dalam perkara ini. Berikut beberapa dari antaranya.
Sri Paus juga berkata:
Nah, orang yang seperti Joe Biden adalah seorang bidah oleh karena berbagai alasan, termasuk kenyataan bahwa ia mendukung aborsi, “pernikahan gay”, indiferentisme keagamaan, dll. Dukungan Joe Biden terhadap “pernikahan sesama jenis” merupakan bidah karena dengan dukungannya itu, ia menyangkal ajaran Kitab Suci dan Gereja bahwa pernikahan hanya dapat berlangsung antara satu pria dan satu wanita, dan bahwa perbuatan-perbuatan sodomi atau semburit adalah kejahatan.
JUMPA PERS – PERNIKAHAN SESAMA JENIS
Biden Menikahkan 2 Karyawan Gedung Putih
MANTAN WAPRES JOE BIDEN MENANGGAPI PERTANYAAN TENTANG HAK LGBTQ
Dukungan Joe Biden terhadap indiferentisme keagamaan adalah bidah, karena dengan mendukung paham itu, ia menyangkal dogma di luar Gereja Katolik tidak terdapat keselamatan.
Sehubungan dengan dukungan Joe Biden terhadap aborsi – dan hal ini juga berlaku kepada banyak tokoh politik pro-aborsi lainnya yang mengaku diri Katolik – bagaimana persoalannya, sewaktu Biden kenyataannya berkata bahwa ia seorang Katolik dan mengaku menerima ajaran Gereja melawan aborsi dalam kehidupan pribadinya? Biden berkata bahwa ia secara pribadi menentang aborsi, tetapi bahwa ia sederhananya tidak dapat memberlakukan pandangannya itu kepada orang lain.
Banyak tokoh masyarakat lainnya yang pro-aborsi memberikan penjelasan yang serupa dengan penjelasan Joe Biden. Lantas, apakah alasannya Joe Biden seorang bidah khususnya dalam perkara aborsi, sewaktu ia mengaku diri menentang aborsi secara pribadi?
Jawabannya adalah sewaktu Biden berkata bahwa Negara tidak berhak melarang aborsi, ia sedang mengajarkan gagasan bidah bahwa Negara tidak berhak melarang pembunuhan dan kejahatan-kejahatan terbuka lainnya.
Maka, posisi Biden dan orang-orang lainnya, yang mengajukan bahwa mereka mengaku diri menentang aborsi secara pribadi, tetapi tetap menjunjung bahwa Negara tidak dapat melarang aborsi, adalah suatu bentuk mutlak dari bidah kebebasan beragama yang secara khidmat dikutuk oleh Paus Pius IX di dalam surat ensiklik Quanta Cura.
Bidah yang dianut oleh Biden (dan hal ini pun berlaku kepada banyak tokoh masyarakat pro-aborsi lainnya), bahwa Negara tidak berhak melarang kejahatan-kejahatan seperti pembunuhan/aborsi juga telah dikutuk oleh Magisterium Gereja yang biasa dan universal, seperti yang tercermin dalam ajaran Paus Leo XIII, termasuk di dalam surat-surat ensikliknya, seperti Libertas dan Immortale Dei.
Seperti yang dapat kita lihat, Gereja mengajarkan bahwa Negara berhak dan memang berkewajiban untuk mengekang dan melarang kejahatan-kejahatan seperti pembunuhan/aborsi. Orang yang mengklaim pandangan yang berlawanan menganut bidah, seperti para tokoh masyarakat yang pro-aborsi.
Jadi, dalih yang mereka gunakan untuk mengaku diri menentang aborsi secara pribadi, tetapi menjunjung bahwa Negara tidak dapat melarangnya, tidak membuat mereka bebas dari dosa bidah. Sebaliknya, mereka menganut suatu bentuk ekstrem dari bidah kebebasan beragama yang juga telah dikutuk oleh Gereja.
Omong-omong, bidah kebebasan beragama, yang merupakan landasan posisi sesat yang dianut oleh Joe Biden, telah diajarkan secara resmi oleh Anti-Paus Paulus VI dan Vatikan II. Hal itu membuktikan lebih lanjut bahwa Sekte Vatikan II, yang pada saat ini beroperasi di bawah sang pemurtad Anti-Paus Fransiskus bukanlah Gereja Katolik. Sekte Vatikan II adalah Kontra-Gereja akhir zaman yang telah dinubuatkan, seperti yang dibahas oleh materi kami.
Nah, kaum non-sedevakantis (yakni orang-orang yang menganggap Fransiskus sebagai Paus) biasanya berpendapat bahwa orang pun yang mengaku diri Katolik tidak dapat dianggap bidah jika Gereja belum mendeklarasikan orang itu sebagai seorang bidah – tidak peduli apa yang dikatakan atau dilakukan oleh orang itu. Pandangan semacam itu adalah omong kosong dan bidah. Pandangan itu bukan ajaran Katolik, seperti yang ditunjukkan oleh kutipan-kutipan yang baru saja kami petik dan banyak kutipan lainnya.
Orang-orang yang mengajukan pernyataan seperti itu tidak tahu apa yang sedang mereka katakan. Mereka tidak membuat pembedaan-pembedaan yang tepat dan tidak memiliki iman yang sejati. Dan posisi sesat mereka menuntun mereka kepada kesimpulan yang absurd, bahwa orang-orang seperti Joe Biden – dan para bidah radikal lainnya yang tidak tidak terhitung jumlahnya dalam Sekte Novus Ordo yang secara terbuka menolak dogma-dogma Katolik – orang-orang semacam itu harus dianggap Katolik.
Sebagai contoh, berikut seorang anti-sedevakantis yang mengakui bahwa menurut posisinya, Joe Biden harus dianggap Katolik dan bukan seorang bidah, walaupun Biden secara terang-terangan menolak ajaran Katolik tentang pernikahan, aborsi, dll. Pandangannya itu adalah suatu penghinaan penuh terhadap ajaran Katolik.
Pernyataannya itu absurd dan adalah suatu omong kosong yang bidah.
Seperti yang telah kami tunjukkan, kenyataan bahwa Joe Biden mengaku diri menentang aborsi secara pribadi, tidak membuatnya bebas dari dosa bidah. Dengan berpendapat bahwa orang-orang seperti Biden, yang secara terbuka mengakui bidah melawan ajaran Katolik, harus dianggap sebagai seorang Katolik, seseorang pada dasarnya menyangkal kesatuan iman Gereja.
Juga, berikut komentar Santo Robertus Bellarminus, Doktor Gereja, tentang kesatuan iman yang dimiliki oleh semua anggota Gereja:
Tentunya, pernyataan yang satu ini dari Santo Robertus Bellarminus, tidak dapat anda buat sehubungan dengan Sekte Vatikan II.
Sekte Vatikan II memuat orang-orang yang tidak terhitung jumlahnya, yang saling menentang satu sama lain secara terbuka dalam aspek-aspek ajaran Gereja yang jelas dan mendasar.
Gereja Katolik yang sejati masih ada dalam sisa umat Katolik yang setia, seperti yang dijelaskan oleh materi kami – tetapi Gereja ini bukanlah sekte Fransiskus. Juga, beberapa dari kaum bidah ini mengklaim bahwa makna kesatuan Gereja sederhananya adalah orang-orang mendaraskan Syahadat Nicea yang sama. Pandangan secara itu sama sekali salah. Kesatuan Gereja memerlukan kesatuan dalam hal-hal yang spesifik. Itulah sebabnya Paus Leo XIII mengajarkan bahwa dengan menolak satu pun dari kebenaran-kebenaran itu, atau dengan menganut satu bidah pun, seseorang terpisah dari Gereja.
Jadi, jika anda menganggap Biden, Fransiskus, dll. sebagai anggota Gereja Katolik, anda berpendapat bahwa mereka mengakui iman yang sejati, dan itu jelas merupakan pandangan yang salah.
Kenyataannya, para anggota Sekte Vatikan II tidak hanya secara terbuka menentang satu sama lain dalam perkara-perkara seperti aborsi, “pernikahan” gay, dll., tetapi mereka bahkan menentang satu sama lain tentang bilamana Joe Biden seorang Katolik. Sebagai contoh, berikut seorang tradisionalis palsu yang bernama Michael Voris yang berkata bahwa Biden tidak Katolik.
Dan berikut organisasinya yang menyebut Biden “Katolik” pada kesempatan yang lain.
Berikut seorang tradisionalis palsu yang bernama Michael Matt, yang berkata bahwa Biden adalah seorang pemurtad:
Tetapi seandainya mereka konsisten dalam prinsip Katolik ini, bahwa orang-orang yang menyimpang dari ajaran Katolik dianggap berada di luar Gereja, mereka akan menerapkan prinsip itu kepada Fransiskus dan para pemurtadnya yang disebut-sebut sebagai uskup. Tetapi mereka tidak melakukannya. Sebabnya adalah mereka tidak konsisten dan bukan milik kebenaran.
Berikut seorang tradisionalis palsu yang bernama Taylor Marshall. Ia menganggap Anti-Paus Yohanes Paulus II yang adalah penyembah berhala, sebagai seorang santo
Ia berkata bahwa ia tidak bisa mengerti bagaimana Joe Biden seorang Katolik:
Pernyataan Taylor Marshall itu tidak konsisten dengan posisinya sendiri bahwa Fransiskus dan para pemurtadnya yang disebut-sebut uskup adalah orang-orang Katolik. Marshall kemudian menentang dirinya sendiri kembali, dengan menunjukkan bahwa ia tidak yakin bilamana Biden adalah anggota agama Katolik.
Mereka tidak konsisten karena mereka tidak memegang posisi yang benar, dan mereka tidak peduli apakah mereka konsisten atau tidak. Mereka bukan milik kebenaran. Dan juga, Taylor Marshall tidak memiliki iman yang sejati. Hal ini tersingkap oleh kenyataan bahwa ia tidak yakin apakah Biden, seorang bidah notorius yang mendukung kesesatan termasuk “pernikahan” sesama jenis, merupakan agama dari agama Katolik.
Sekte Vatikan II tidak memiliki kesatuan, yang merupakan tanda yang khas milik Gereja. Sekte Vatikan II bukanlah Gereja Katolik, melainkan Kontra-Gereja akhir zaman yang telah dinubuatkan, seperti yang dibahas oleh materi kami.
Sdr. Petrus Berlian sangat brilian 💪😎☝️
Doulou Kurion 2 mingguBaca lebih lanjut...Saya sanngatsuka cerita ini
Monika Monika 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Fransiskus telah mengeluarkan sebuah dokumen yang menyetujui “pemberkatan” pasangan sesama jenis. Kami membahasnya dalam video berikut: Fransiskus Setujui “Pemberkatan” Sesama Jenis sebagai Tanggapan kepada Para “Kardinal” https://vatikankatolik.id/fransiskus-setujui-pemberkatan-sesama-jenis/ Fransiskus...
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – prinsip larangan mendoakan arwah orang yang meninggal sebagai non-Katolik ini didasari oleh dogma Katolik Extra Ecclesiam Nulla Salus, yaitu, Di Luar Gereja Katolik Tidak Terdapat Keselamatan. Orang yang...
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – sayangnya pemahaman anda tentang ajaran keselamatan yang dianut oleh Gereja Katolik itu tidak benar dan anda membuat banyak kesalahan dalam pesan anda. Kalau anda menyimak materi-materi kami, anda...
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Saya baru baca komentar ini yang memberi perspektif berbeda terhadap penglihatan MS (Maria Simma). Tetapi saya pribadi sama sekali tidak melihat pertentangan antara apa yang digambarkan MS dan ajaran Katolik....
Bernad 1 bulanBaca lebih lanjut...Berita ini benarkah? bahwa Bapak Paus Fransiskus mengeluarkan dokumen untuk merestui pemberkatan nikah sesama jenis? Kalau berita ini benar, ini sangat menentang hukum Allah sebagaimana yang Allah Tuhan kita menciptakan...
Lambertus Mite 1 bulanBaca lebih lanjut...Menurit hemat saya ini kurang tepat. Seorang katolik boleh saja mendoakan arwah non katolik. Ajaran katolik adalah ajaran kasih, mengasihi kepada semua umatNya tanpa harus membedakan agama.
Martha 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – tidak semua orang yang mengaku Kristen benar-benar meniru teladan Kristus. Karena itulah ada tertulis, “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...karena nama Mahatma Gandhi disebut saya ingat salah satu ujarannya.. "I like your Christ , but I don't like your Christian. Your Christian are so unlike your Christ". apakah kita...
Deo Gratia 6 bulanBaca lebih lanjut...