^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Beberapa Bidah Anti-Paus Fransiskus dari Bulan April-Mei 2014
Fransiskus mengungkapkan rasa “gembira” akan “pemilihan” seorang pemimpin skismatis yang baru, Mor Ignatius Afrem. Ia mengklaim bahwa pemimpin skismatis itu adalah “Patriark” kota Antiokhia, Turki “dan Seluruh Dunia Timur”. Anti-Paus Fransiskus menyebut para pengikut skismatis dari Mor Ignatius Afrem sebagai “umat beriman”. Ia juga berkata bahwa jabatan pemimpin skismatis adalah “pelayanan yang luhur”.
Fransiskus sang pemurtad “terutama berbesar hati untuk mengetahui” bahwa suatu negara menjamin kebebasan bagi para penganut berbagai agama sesat untuk secara publik menjalankan “iman” mereka. Ia berkata bahwa kebebasan ini “memperkuat masyarakat”. Ia menyebut para praktisi berbagai agama sesat sebagai “para umat beriman”.
Anti-Paus Fransiskus memuji Sri Lanka atas keberadaan berbagai agama sesat di dalam negara itu. Ia menyatakan bahwa agama-agama sesat adalah sumber “pengayaan”.
Fransiskus berkata bahwa pemimpin skismatis itu adalah pemimpin “Takhta Markus”. Ia mengklaim bahwa para umat Katolik bersatu dalam “ikatan-ikatan rohani” bersama orang skismatis itu. Fransiskus menyatakan bahwa Gereja Katolik “mengalami suatu persekutuan yang nyata” bersama orang-orang skismatis. Gereja Katolik mengajarkan hal yang sama sekali berlawanan dengan ajaran Anti-Paus Fransiskus.
Fransiskus meminta kepada pemimpin skismatis itu agar ia berdoa untuk dirinya. Fransiskus berkata bahwa para teolog skismatis “andal” dan berterima kasih kepada mereka atas kontribusi-kontribusi skismatis mereka.
“Kardinal” Jean-Louis Tauran adalah sang pemurtad yang mengirimkan pesan salam kepada berbagai agama sesat setiap tahunnya. Pesan salam kemurtadan itu diterbitkan pada surat kabar Vatikan L’Osservatore Romano. Seperti yang dapat kita lihat, Fransiskus sepenuhnya mendukung “pelayanan” kemurtadan Tauran.
Fransiskus berbicara tentang bagaimana “ciptaan tidak pernah mengampuni”. Perkataan semacam ini adalah omong kosong panties. Fransiskus tampaknya berkata bahwa ciptaan akan mengadili kita, di samping Allah pula. Kenyataannya, Fransiskus tampaknya menyatakan bahwa meskipun Allah akan mengampuni, seseorang masih harus bertanggung jawab kepada “ciptaan”.
Fransiskus sekali lagi memuji suatu negara atas “pentingnya” negara tersebut bagi agama sesat Islam. Anti-Paus Fransiskus lalu mengungkapkan harapannya untuk “kembali menuturkan rasa hormat dan penghargaan”-nya “yang besar kepada komunitas Muslim”. Hal ini berarti bahwa ia memiliki “rasa hormat yang besar” kepada orang-orang yang menyangkal keilahian Yesus Kristus dan segenap iman Katolik. Anti-Paus Fransiskus mengumumkan “apresiasi”-nya kepada perihal “memajukan pengetahuan yang lebih baik akan kebajikan-kebajikan yang diajarkan oleh Islam”. Fransiskus berbicara tentang “para umat beriman dari berbagai agama”. Fransiskus lalu memuji “perayaan tahunan Pekan Harmoni Antaragama Sedunia”. Fransiskus menutup pesan kemurtadannya ini dengan mempromosikan bidah kebebasan beragama yang telah dikutuk.
Fransiskus meminta adanya “keharmonisan” dengan agama-agama yang menolak Yesus dan iman Katolik. Fransiskus berseru bahwa kita harus berusaha “menerima perbedaan-perbedaan kita”. Pernyataannya itu jelas merupakan promosi indiferentisme keagamaan. Fransiskus berkata bahwa semua orang yang menganut agama-agama sesat ini adalah “anak-anak Allah yang esa”. Gereja Katolik mengajarkan bahwa orang-orang hanya menjadi anak-anak Allah melalui pembaptisan dan iman Katolik yang sejati.
Anti-Paus Fransiskus ingin supaya orang-orang mengatasi perbedaan-perbedaan dalam hal agama. Ia meminta “Roh Kudus” supaya mempersiapkan hati demi menerima agama-agama sesat serta kepercayaan-kepercayaan mereka yang sesat.
Fransiskus kembali memuji sebuah tanah karena telah menjadi saksi atas peristiwa-peristiwa yang mengawali dan membantu pertumbuhan agama-agama sesat seperti Islam! Anti-Paus Fransiskus menyebutnya sebagai suatu hal yang “sangat penting dari sudut pandang rohani”. Ia sungguh seorang pemurtad.
Fransiskus berbicara tentang “persekutuan dalam kebhinekaan” bersama orang-orang skismatis sebagai karya Roh Kudus. Roh Kudus hanya membimbing orang menuju kesatuan dalam iman Katolik, bukan dalam kebhinekaan. Itulah suatu contoh lain bagaimana Fransiskus mengajarkan bahwa para skismatis tidak perlu berkonversi. Fransiskus juga secara jelas mengajarkan bahwa orang-orang skismatis berada dalam Gereja Kristus sewaktu ia berkata bahwa mereka adalah bagian dari “keluarga Kristiani yang sama”. Pernyataannya itu sepenuhnya bidah. Fransiskus lalu mendeklarasikan bahwa ekskomunikasi yang dilakukan oleh seorang Paus yang sejati terhadap para skismatis pada tahun 1054 diangkat oleh Anti-Paus Paulus VI.
Fransiskus sekali lagi berkata bahwa para skismatis adalah “saudara-saudari kita dalam Kristus”. Anti-Paus Fransiskus lalu berbicara tentang hal “menemukan suatu sarana untuk melaksanakan pelayanan yang spesifik” dari “Kepausan” yang “mungkin terbuka kepada situasi yang baru”. Pernyataannya ini berarti bahwa Fransiskus terbuka kepada perubahan-perubahan yang dramatis terhadap ajaran Gereja Katolik yang infalibel tentang Kepausan. Anti-Paus Yohanes Paulus II telah sebelumnya mempromosikan gagasan yang sama sekali bidah itu. Dengan pernyataannya tentang “ekumenisme darah”, Anti-Paus Fransiskus juga menyiratkan bahwa ia percaya bahwa ada martir non-Katolik. Gagasan semacam itu adalah bidah.
Fransiskus memberi sambutan bidah ini kepada pemimpin Islamik dari Kubah Shakhrah. Ia menyebut situs Kubah Shakhrah Islamik itu sebagai “tempat suci ini” dan sebagai “sakral”! Pernyataannya itu adalah suatu kemurtadan yang luar biasa, dan kenyataannya setara dengan memuja ilah sesat. Kubah Shakhrah dianggap sebagai situs yang ketiga tersuci dari agama sesat Islam. Anti-Paus Fransiskus menyatakan bahwa orang-orang Muslim hendaknya disebut “umat beriman”. Gereja Katolik hanya menganggap orang Katolik yang telah dibaptis sebagai “umat beriman”. Pernyataan Fransiskus adalah bidah. Fransiskus menyebut orang-orang Muslim sebagai “saudara dan saudari” kita, tetapi orang-orang Katolik bukanlah bagian dari keluarga yang sama dengan para anggota agama-agama sesat.
Fransiskus berkata bahwa ia mengalami “momen-momen saling berbagi yang penting pada jenjang rohani” bersama para rabi yang menolak Yesus dan iman Katolik. Fransiskus berbicara tentang “ikatan yang ada” dalam sudut pandang rohani bersama orang-orang Yahudi yang menolak Kristus. Tidak ada ikatan antara orang Katolik dengan orang yang menolak Yesus dan iman Katolik. Fransiskus menyatakan bahwa orang-orang Yahudi “bersaksi”. Orang-orang Yahudi hanya “bersaksi” akan kenyataan bahwa mereka telah menolak Yesus dan memeluk agama sesat yang menyebabkan kebinasaan.
Fransiskus senang karena Yerusalem “melestarikan Tempat-Tempat Suci yang dicintai oleh ketiga agama agung”. Sehubungan “Tempat-Tempat Suci” bagi agama-agama sesat itu, Fransiskus bahkan berkata bahwa “sifat sakral tempat-tempat tersebut harus senantiasa dipertahankan” supaya orang-orang ke depannya dapat menggunakan tempat-tempat itu! Fransiskus jelas mengajarkan bahwa agama Islam dan Yahudi, bersama tempat-tempat ibadat mereka yang jahat itu, bersifat “sakral”! Itu adalah kemurtadan dan kemusyrikan. Fransiskus menyebut agama-agama sesat tersebut “agung”. Fransiskus berkata bahwa para pengikut agama-agama tersebut menyembah Allah dan menyebut mereka “umat beriman”. Ia senang karena orang-orang dapat “setiap harinya mengungkapkan iman” mereka di “Tempat-Tempat Suci” mereka. Anti-Paus Fransiskus juga mengajarkan bahwa “setiap pribadi manusia” “ditakdirkan untuk memperoleh kehidupan kekal”. Pernyataan itu setara dengan mengajarkan keselamatan universal. Fransiskus lalu mencela segala bentuk diskriminasi atau “intoleransi” terhadap agama-agama sesat dan ajaran-ajaran jahat dari agama-agama tersebut. Ia mengakhiri sambutan bidahnya itu kepada Presiden Israel yang menolak Kristus dengan berterima kasih kepadanya sebab ia berdoa untuk dirinya.
Fransiskus berbicara tentang aktivitas dosa beratnya, yaitu berdoa bersama seorang pemimpin skismatis dari gereja non-Katolik. Anti-Paus Fransiskus berbangga diri bahwa kaum skismatis menggunakan “Gereja-Gereja Katolik” untuk melangsungkan misa-misa mereka yang penuh dosa dan skismatis, dll. Fransiskus berpendapat bahwa hal itu sangat baik.
Bidah-Bidah Fransiskus yang Terkini
Catatan kaki:
[1] L’Osservatore Romano, 11 April 2014, hal. 6. Versi bahasa Inggris.
[2] L’Osservatore Romano, 11 April 2014, hal. 5. Versi bahasa Inggris.
[3] L’Osservatore Romano, 5 Mei 2014, hal. 9. Versi bahasa Inggris.
[4] L’Osservatore Romano, 16 Mei 2014, hal. 16. Versi bahasa Inggris.
[5] L’Osservatore Romano, 9 Mei 2014, hal. 3. Versi bahasa Inggris.
[6] L’Osservatore Romano, 23 Mei 2014, hal. 8. Versi bahasa Inggris.
[7] L’Osservatore Romano, 30 Mei 2014, hal. 3. Versi bahasa Inggris.
[8] L’Osservatore Romano, 23 Mei 2014, hal. 3. Versi bahasa Inggris.
[9] L’Osservatore Romano, 30 Mei 2014, hal. 4. Versi bahasa Inggris.
[10] L’Osservatore Romano, 30 Mei 2014, hal. 7. Versi bahasa Inggris.
[11] L’Osservatore Romano, 30 Mei 2014, hal. 5. Versi bahasa Inggris.
[12] L’Osservatore Romano, 30 Mei 2014, hal. 10. Versi bahasa Inggris.
[13] L’Osservatore Romano, 30 Mei 2014, hal. 11. Versi bahasa Inggris.
[14] L’Osservatore Romano, 30 Mei 2014, hal. 13. Versi bahasa Inggris.
[15] L’Osservatore Romano, 30 Mei 2014, hal. 14. Versi bahasa Inggris.
[16] L’Osservatore Romano, 30 Mei 2014, hal. 16. Versi bahasa Inggris.
[17] L’Osservatore Romano, 30 Mei 2014, hal. 17. Versi bahasa Inggris.
[18] L’Osservatore Romano, 30 Mei 2014, hal. 20. Versi bahasa Inggris.
Gereja Katolik mengajarkan bahwa iman Katolik diperlukan untuk keselataman, dan bahwa kalau ada orang yang mengalami ketidaktahuan, dan dia sungguh-sungguh menjalani hidup baik seturut hukum kodrat, maka Allah akan mencerahkan...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Tuhan Yesus jelas mewajibkan orang untuk mendengar Gereja (Mat. 18:17). Dan Ia telah mendirikan institusi Kepausan di atas St. Petrus (Mat 16:18-19), dan menyerahkan segenap kawanan domba-Nya kepada St. Petrus...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Konsili Vatikan II adalah konsili sesat yang memuat begitu banyak bidah dalam dokumen-dokumennya. Konsili tersebut dibuka oleh Anti-Paus Yohanes Paulus XXIII dan dokumen-dokumennya diratifikasi oleh Anti-Paus Paulus VI. Konsili itu...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Setuju, Tuhan Yesus Turun kebumi bukan membawa agama tapi mengajarkan kasih. Agama adalah buatan manusia.
Joe 2 bulanBaca lebih lanjut...Menurut anda KVII itu sesat atau tidak, dan apakah KVII tidak diperlukan oleh gereja katolik ?
Antony 2 bulanBaca lebih lanjut...Bagaimana dg orang2 yg bahkan selama hidupnya selalu menderita, mendapat tekanan dari sekitar, dan benar2 tidak pernah mendapatkan pertolongan atau mengenal Yesus? Apakah adil bagi mereka jika mereka langsung binasa?...
Anastasia 4 bulanBaca lebih lanjut...St. Louis de Montfort hidup & menulis buku ini sebelum Penampakan Fatima terjadi, karena itu tidak ada pembahasan tentang Doa Fatima. Namun Doa Fatima memang diikutsertakan dalam pendarasan Rosario. Panduan...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Kok gk ada Doa Terpujilah sama Doa Fatima ? 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Iyus 4 bulanBaca lebih lanjut...Sdr. Petrus Berlian sangat brilian 💪😎☝️
Doulou Kurion 4 bulanBaca lebih lanjut...Saya sanngatsuka cerita ini
Monika Monika 5 bulanBaca lebih lanjut...