Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Anti-Paus Fransiskus Berkata bahwa Hukuman Mati Bertentangan dengan Injil dan bahwa Interpretasi Doktrin Berubah
Sambutan Fransiskus, 11 Oktober 2017:
Sambutan sang anti-Paus yang murtad ini sangatlah bidah. Pertama-tama, Fransiskus berkata bahwa hukuman mati adalah “upaya yang tidak manusiawi”, “bertentangan dengan Injil”, dan “tidak dapat diterima”. Tetapi, Gereja Katolik telah selalu mengajarkan bahwa hukuman mati pantas diberikan untuk kejahatan-kejahatan tertentu yang berat. Pernyataan Fransiskus bahwa hukuman mati bertentangan dengan Kekristenan dan Injil membuktikan bahwa ia adalah seorang bidah terang-terangan.
Kedua, Fransiskus secara terang-terangan berkata bahwa ia berpegangan kepada “pengertian yang baru akan kebenaran Kristiani”, dan bahwa doktrin tidak dapat diikat “kepada interpretasi yang kaku dan tidak dapat berubah”. Hal ini sangatlah sesat. Perhatikan bagaimana bidahnya ini menentang ajaran dogmatis Vatikan I.
Vatikan I mendeklarasikan bahwa pengertian atas dogma-dogma harus dijaga seperti yang telah “sekalinya dinyatakan” oleh Gereja dan bahwa seseorang tidak pernah boleh bergeser dari makna tersebut di bawah dalih pengertian yang lebih mendalam. Pernyataan Fransiskus adalah suatu pengumuman yang lancang bahwa ia menolak sifat dari dogma dan bahwa ia mengkhotbahkan injil yang baru. Jika anda tidak dapat melihat bahwa ia adalah seorang bidah terang-terangan setelah anda melihat fakta-fakta ini, anda buta. Fransiskus juga berkata bahwa dengan mengerti bahwa interpretasi doktrin secara kaku dan tidak berubah, seseorang merendahkan karya Roh Kudus. Hal ini sama dengan berkata bahwa seluruh dogma Katolik merendahkan Roh Kudus.