^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Suster Lucia Gadungan
Kembali ke halaman utama
Seluruh Kenyataan tentang Konsekrasi dan Konversi Rusia
SUSTER LUCIA GADUNGAN
Jawaban: Setelah 1960, tidak diragukan bahwa kita menghadapi suatu konspirasi besar-besaran dan seorang Suster Lucia gadungan. Kami sekarang akan membahas suatu bukti yang mengejutkan bahwa para musuh pesan Fatima, sejak masa kepemimpinan sang Freemason, Yohanes XXIII, sebenarnya menanamkan seorang Suster Lucia gadungan yang secara palsu bertindak seolah-olah ia adalah Suster Lucia yang asli. Tidak satu pun hal yang berasal dari Suster Lucia setelah tahun 1960 dapat diandalkan.
Pertama-tama kita mengetahui adanya suatu konspirasi yang melibatkan Suster Lucia sejak tahun 1959. Pada tahun 1957, Suster Lucia memberikan wawancaranya yang terkenal bersama Romo Augustin Fuentes, postulator sebab Beatifikasi Jacinta dan Francisco. Di dalam wawancara ini, Suster Lucia berkata bahwa ia telah percaya secara pasti bahwa kita berada di akhir zaman, dan bahwa sudah disiapkan hukuman-hukuman untuk dunia. Suster Lucia juga berkata agar tidak menantikan hierarki Gereja untuk melakukan penitensi. Setelah wawancara tersebut, pada tahun 1959, Dioses Coimbra mengeluarkan sebuah catatan. Catatan ini menyatakan bahwa Romo Fuentes telah memalsukan pada dasarnya segala pernyataan yang datribusikan kepada Suster Lucia di dalam wawancara itu yang tidak secara khusus membahas Jacinta dan Francisco. Termasuk di dalam catatan ini, adalah suatu pernyataan yang disebut-sebut berasal dari Suster Lucia, di mana ia diduga menyatakan bahwa klaim-klaim Romo Fuentes tidak benar. Berikut bagian dari catatan tersebut:
Bahkan kerasulan dari “Romo” Gruner [yang mengkhotbahkan pesan palsu tentang Fatima] percaya bahwa wawancara dengan Fuentes tersebut autentik, dan bahwa pernyataan dari Dioses Coimbra ini, di mana Suster Lucia dilaporkan menyangkal sebagian besar dari wawancara Fuentes, adalah suatu kebohongan. Oleh karena itu, kita sedang menghadapi suatu konspirasi di sekeliling Suster Lucia seawal-awalnya pada tahun 1959 – dioses Coimbra mengatribusikan dan menerbitkan pernyataan-pernyataan palsu dalam nama Suster Lucia untuk menyangkal peringatan-peringatan yang penting kepada dunia. Di waktu itu pula, Dioses itu dengan mudah berkata bahwa Suster Lucia “telah mengatakan segala sesuatu yang ia percayai merupakan tanggung jawabnya untuk dikatakannya tentang Fatima”, dalam kata lain, Suster Lucia tidak memiliki hal lain yang perlu dikatakan tentang Fatima. Bruder Michel juga mencatat bahwa sejak wawancara Fuentes itu, semakin sulit untuk mengakses Suster Lucia; ia menjadi “tidak kelihatan”.
Nah, kami percaya bahwa foto-foto berikut (di samping bukti yang lain) menguak mengapa, setelah wawancara Romo Fuentes itu, Suster Lucia diharuskan menjalani keheningan yang ketat, mengapa ia menjadi “tidak kelihatan”. Sebabnya adalah bahwa setelah saat itu, ini sama sekali bukan Suster Lucia, melainkan seorang penyamar yang berlaku sebagai Suster Lucia. Berikut gambar-gambar Suster Lucia yang asli dari tahun 1945, sewaktu ia berusia 38 tahun:
Nah inilah gambar ‘Suster Lucia’ di tahun 1967, umur 60 tahun!
“Suster Lucia” pada tahun 1967, usia 60
Anda dapat menilai untuk diri anda sendiri, tetapi wanita yang digambarkan di sini bukanlah wanita yang sama yang ada di gambar sebelumnya. Pertama-tama, foto ini dari tahun 1967. Maka, wanita ini diduga merupakan “Suster Lucia” 22 tahun kemudian, di usia 60 tahun! Tetapi, wanita ini tampak sama mudanya, atau bahkan lebih muda, daripada Suster Lucia sewaktu ia berusia 38 tahun!
Kedua, Suster Lucia yang asli (pada gambar yang pertama) memiliki bentuk hidung yang berbeda dari yang dimiliki oleh “Suster Lucia” ini. Hidung dari “Suster Lucia” ini jauh lebih lebar; ini adalah wanita yang berbeda. Tentunya, walaupun seseorang dapat (dan memang) tampak bertambah umurnya sejak usia paruh baya sampai akhir paruh baya, orang itu tetap tampak jelas terlihat seperti orang yang sama. Tetapi, tidak demikian adanya dengan kasus yang satu ini.
Ketiga, salah satu dari para pembaca kami yang bernama Barbara Costello, menunjukkan bahwa Suster Lucia memiliki sebuah lesung yang khas di dagu dan di pipinya. Kita melihatnya di dalam foto Suster Lucia berikut di tahun 1945, kembali pada usia 38 tahun (seperti foto pertama, di kanan dari tahun 1945):
Perhatikan lesung yang khas di pipinya dan di tengah-tengah dagunya
Tetapi “Suster Lucia” di bawah ini tidak memiliki lesung yang khas di pipinya dan di tengah-tengah dagunya. Ciri khas wajah “Suster Lucia” adalah dagu yang menonjol ke depan, yang tidak dimiliki oleh Suster Lucia yang asli (di samping bentuk hidung yang berbeda).
Suster Lucia gadungan, usia 60 tahun
Wanita ini bukanlah Suster Lucia, melainkan Suster Lucia gadungan yang ditanamkan dan yang secara khusus dipilih dalam tujuan untuk menyampaikan pesan Fatima yang palsu serta tujuan dari agama Vatikan II yang telah diberlakukan kepada dunia sejak wawancara Fuentes.
Di samping bukti fotografi, fakta bahwa “Suster Lucia” pasca-Vatikan II bukanlah Suster Lucia yang asli sangatlah jelas.
Selama lebih dari 40 tahun, “Suster Lucia” hanya dapat dilihat bahkan oleh saudarinya sendiri melalui sebuah sekat dan didampingi oleh biarawati-biarawati lainnya. Ini mungkin merupakan penjelasan mengapa saudarinya tidak dapat menguak penipuan ini – ia tidak dapat pernah dapat melihat “Suster Lucia” kecuali dari balik sekat, dan “Suster Lucia” itu pun sepenuhnya berjubah, dan tidak dapat berbicara secara akrab dengan saudarinya karena pertemuan mereka selalu dihadiri oleh “banyak” biarawati lainnya! Alasan “Suster Lucia” harus menjalani karantina yang aneh ini bukanlah, seperti yang diajukan oleh “Romo” Gruner, karena ia akan memberihukan kenyataan tentang Fatima kepada dunia. Tidak, alasannya adalah bahwa para konspirator di Vatikan tidak ingin “Suster Lucia” mereka yang palsu itu terekspos sebagai Suster Lucia gadungan sebagaimana adanya, yang mungkin akan telah terjadi seandainya ia dicermati atau diperiksa secara saksama. (Dan hal ini memang terjadi di dalam beberapa kasus di mana Vatikan mengizinkannya untuk diwawancarai, seperti pada Two Hours with Sr. Lucia [Dua Jam bersama Suster Lucia] yang terkenal oleh Carlos Evaristo, seperti yang kita akan lihat).
Maka, Suster Lucia tidak pernah diizinkan untuk berbicara dengan keluarganya, kecuali dari balik sekat, tetapi sewaktu mereka membutuhkan “Suster Lucia” untuk menyetujui secara publik Sekte Vatikan II, para Anti-Pausnya, dan kegagalan mereka untuk menyingkapkan rahasia ketiga, ia dengan licik dipertunjukkan kepada dunia di Fatima pada tahun 1967, agar dunia melihatnya bercengkerama bersama rekan konspiratornya, Anti-Paus Paulus VI.
Suster Lucia gadungan ini dibawa ke luar sekat untuk diperlihatkan kepada dunia di Fatima pada tahun 1967 bersama rekan konspiratornya, Paulus VI – untuk mendukung agama yang baru, pencabik-cabikan Tradisi, pemakluman Vatikan II, dan kegagalannya untuk menyingkapkan rahasia ketiga.
Sama halnya di sini: Suster Lucia gadungan dipertunjukkan di hadapan dunia agar ia terlihat bergaul dengan Anti-Paus Yohanes Paulus II
Pertanyaan yang lain yang timbul setelah melihat foto-foto berikut adalah: kapankah Suster Lucia merapikan giginya? Berikut foto Suster Lucia yang asli; gigi depannya jelas terlihat kompong.
Tetapi di dalam foto-foto Suster Lucia gadungan, kita dapat melihat bahwa giginya rapi dan lurus. Gigi Suster Lucia gadungan tidak besar, menonjol, dan tidak beraturan. Tentu saja, Suster Lucia mungkin menjalani suatu operasi gigi yang besat atau membuat giginya digantikan agar tampak rapi dan lurus seperti gigi Suster Lucia gadungan, tetapi ini kemungkinan hanyalah suatu bukti lain dari fakta bahwa wanita di kanan bawah ini bukanlah Suster Lucia yang asli yang ada di kiri.
Bagi mereka yang kesulitan untuk menerima hal ini, kami meminta mereka untuk mempertimbangkan dua hal:
Pada peristiwa ini, “Kardinal” Sodano (sehubungan dengan “Suster Lucia”) mengumumkan bahwa Vatikan akan mengumumkan rahasia ketiga Fatima, dan bahwa rahasia ketiga tersebut mengacu kepada upaya pembunuhan terhadap Anti-Paus Yohanes Paulus II. Semua orang yang menonton peristiwa tersebut (seperti diri kami) dapat melihat reaksi “Suster Lucia”, sehingga tidak mungkin ada keraguan bahwa ia disembunyikan sehingga ia tidak membeberkan kenyataan tentang perkara itu (seperti yang mungkin diklaim oleh para pengikut Gruner). “Suster Lucia” membuat gerakan-gerakan badan yang menandakan bahwa ia sepenuhnya mendukung dan setuju dengan “Kardinal” Sodano, bahwa rahasia ketiga Fatima mengacu kepada upaya pembunuhan yang dilakukan terhadap Yohanes Paulus II! Bagi seseorang yang jujur dan berpikir secara logis, ini adalah bukti absolut bahwa ia tidak mungkin adalah Suster Lucia yang asli, melainkan seorang penyamar dan agen dari sekte Vatikan II.
Di dalam kutipan berikut, anda akan melihat bahwa bahkan para pengikut Gruner mengakui bahwa terdapat suatu masalah. Ia mengakui bahwa “hampir meresahkan” untuk melihat bagaimana “Suster Lucia” “menyetujui” interpretasi rahasia ketiga yang dinyatakan oleh “Kardinal” Sodano – ya, kami juga akan berkata demikian! Tetapi orang ini gagal untuk menarik kesimpulan yang benar.
Lihatlah: Suster Lucia gadungan menyetujui versi dan interpretasi rahasia ketiga Fatima yang dikeluarkan oleh Vatikan. Satu-satunya bahkan untuk dapat menganggapnya sebagai Suster Lucia yang asli adalah jika seseorang sepenuhnya menerima versi rahasia ketiga yang dikeluarkan oleh Vatikan, dan interpretasinya bahwa rahasia ketiga itu mengacu kepada upaya pembunuhan yang dilakukan terhadap Yohanes Paulus II. Tetapi, hampir semua orang tradisionalis setuju bahwa versi dan interpretasi rahasia ketiga yang dikeluarkan oleh Vatikan tidaklah autentik, melainkan suatu kebohongan lain – suatu konspirasi yang lain. “Suster Lucia” gadungan ini juga merupakan kebohongan dan konspirasi yang sama. Itulah mengapa para pengikut Gruner berupaya keras untuk memberikan segala jenis alasan untuk setiap pernyataan yang keluar dari mulut Suster Lucia gadungan yang menentang posisi diri mereka.
Pada tahun 1992, berlangsung wawancara yang terkenalL Two Hours with Sr. Lucia [Dua Jam bersama Suster Lucia], yang dilakukan oleh “Kardinal” Padiyara dari Ernaculam, India, “Yang Mulia” Uskup Francis Michaelappa dari Mysore, India, dan “Romo” Francisco V. Pacheco dari Fort Ce, Brazil. Tn. Carlos Evaristo, seorang wartawan, juga hadir pada wawancara tersebut, dan ia bertindak sebagai penerjemah resmi. Di dalam wawancara ini, “Suster Lucia”, antara lain, berkata bahwa rahasia ketiga tidak pernah dimaksudkan untuk disingkapkan pada tahun 1960, dan bahwa rahasia itu tidak sepatutnya disingkapkan. Pernyataan Suster Lucia gadungan ini sepenuhnya menentang segala hal yang kita ketahui dikatakan oleh Suster Lucia pra-Vatikan II tentang perkara ini. Di dalam wawancara ini, “Suster Lucia” juga berkata bahwa konsekrasi Rusia yang dilakukan oleh Yohanes Paulus II diterima di dalam Surga. Berikut cuplikan dari wawancara itu:
Para pengikut Gruner dengan putus asa mencoba untuk mendiskreditkan wawancara ini, karena wawancara ini sangat menghancurkan posisi mereka; tetapi Bruder Michael Dimond (superior dari Biara Keluarga Terkudus) telah mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan “Romo” Pacheco sewaktu ia datang untuk mengunjungi Biara ini pada suatu kali untuk suatu konferensi di tahun 1990-an. “Romo” Pacheco berkata kepada Bruder Michael bahwa ada sesuatu yang sangat janggal dengan Suster Lucia ini, dan bahwa Suster Lucia tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sederhana tentang kehidupan dirinya sendiri. Sangat jelas adanya bahwa para pewawancara itu sederhananya telah bertanya hal-hal yang terlalu mendalam yang kurang dikenali oleh Suster Lucia gadungan itu.
Para pengikut Grunder mencoba untuk mendiskreditkan wawancara tahun 1992 ini dengan menunjukkan bahwa Suster Lucia senantiasa berada di balik sekat, tetapi pada wawancara ini, ia dilaporkan berada di luar; ia bahkan berpegangan tangan bersama orang-orang. Tetapi, hal ini masuk akal: Vatikan mengizinkan satu wawancara tertentu kepada suatu kelompok independed – dengan “Suster Lucia” yang berada di luar dan tidak berada di balik sekat – di mana ia akan memberi tahu mereka (dan oleh karena itu memberi tahu dunia) bahwa Yohanes Paulus II telah berhasil mengonsekrasikan Rusia sehingga pernyataannya itu akan direkam oleh suatu kelompok independent. Tetapi, sewaktu “Suster Lucia” akan bertemu dengan saudarinya (yang akan telah dengan lebih mudah mengenali bahwa ia adalah seorang penyamar), ia selalu dijaga di balik sekat dan bersama banyak biarawati lainnya.
Di samping wawancara tahun 1992 ini, Two Hours with Sr. Lucia [Dua Jam bersama Suster Lucia], juga terdapat berbagai pernyataan lain dari Suster Lucia gadungan di mana ia sepenuhnya menerima rekayasa sekte Vatikan II tentang Fatima. Hal ini dengan demikian membuktikan bahwa ia adalah seorang pemalsu. Pada tahun 2001, di dalam sebuah artikel yang diterbitkan di dalam L’Osservatore Romano, “Suster Lucia” ditanya secara khusus tentang konsekrasi Rusia dan bahkan upaya-upaya “Romo” Gruner untuk tetap melaksanakan konsekrasi tersebut. Wawancara ini dilaporkan di seluruh dunia:
Tentunya, para pengikut Gruner akan mengklaim bahwa wawancara ini dibuat-buat atau dipalsukan, tetapi seandainya benar, maka mereka mengakui adanya suatu konspirasi! Jika Vatikan sampai dapat berbuat demikian, tentunya adalah hal yang mungkin bahwa Vatikan dapat menanamkan seorang penyamar; dan seperti yang telah kita lihat, klaim bahwa semua pernyataan dari “Suster Lucia” ini yang mendukung rahasia ketiga yang palsu itu adalah pernyataan yang dibuat-buat, dihancurkan oleh bukti video di mana semua orang dapat melihat Suster Lucia gadungan ini mendukung versi rahasia ketiga Fatima yang dikeluarkan oleh Vatikan pada tahun 2000.
Suatu foto yang janggal dari “Suster Lucia” yang mengecup tangan Yohanes Paulus II segera setelah menerima “Komuni”
Suatu poin lain yang patut disebutkan adalah tindakan “Suster Lucia” yang ganjil sewaktu ia menerima “Komuni” dari Yohanes Paulus II pada upacara “Beatifikasi” di Fatima pada tahun 2000 (upacara yang sama di mana ia jelas-jelas mendukung versi rahasia ketiga yang dikeluarkan oleh Vatikan). “Suster Lucia” pertama-tama mengulurkan tangannya, seolah-olah ingin menerima “Komuni” di dalam tangan. Yohanes Paulus II, yang terlalu pandai dalam hal itu, dan karena ia tahu bahwa kejadian itu akan menguak segala muslihatnya, Yohanes Paulus II ragu-ragu, dan mengulurkan tangannya untuk memberikan “Komuni” kepada Suster Lucia gadungan di lidah. Tetapi, segera setelah ia menerima “Komuni”, “Suster Lucia” memegang tangan Yohanes Paulus II dan menciumnya (seperti yang digambarkan di atas). Perbuatannya itu luar biasa janggalnya, sebab “Suster Lucia” memiliki banyak kesempatan untuk memberikan rasa hormatnya kepada sang Anti-Paus, tetapi ia kelihatannya bahkan tidak dapat menanti untuk mengungkapkan rasa syukurnya sampai setelah berakhirnya “Komuni” dan “Misa”! Jelas adanya bahwa Suster Lucia gadungan pada dasarnya terlalu bersemangat saat memainkan perannya sebagai putri yang berbakti kepada sang Anti-Paus, dan bertindak terburu-buru, dengan memegang tangan Anti-Paus Yohanes Paulus II segera setelah “Komuni”.
Jawaban: Jelas bahwa mereka meniadakannya pada suatu waktu. Kapan pun hal ini mungkin telah terjadi, tidak diragukan bahwa wanita yang memainkan peran sebagai “Suster Lucia” sejak Vatikan II bukanlah yang asli. Para pembaca dapat menerima hal berikut sesuka hati mereka (dan hal ini sama sekali bukan poin yang esensial sehubungan dengan fakta-fakta di atas yang membuktikan bahwa memang ada seorang Suster Lucia gadungan), tetapi beberapa tahun lalu, kami mendapat sepucuk surat yang sangat meresahkan. Kami menerima sepucuk surat dari seorang wanita (yang telah berkonversi kepada iman Katolik tradisional) yang keluarganya terlibat di dalam jenjang tinggi dari Illuminati dan sekte Freemason. Kami juga berbicara dengan wanita ini sebelum dan sesudah wanita itu menyampaikan surat itu. Suratnya dan percakapan telepon kami bersamanya memuat masih banyak hal yang lain yang memperkuat konteks dan kredibilitas dari klaimnya, tetapi kami hanya dapat memberikan bagian dari surat yang ada di bawah ini. Walaupun surat ini mungkin begitu sulit untuk dipercaya, kami memang telah menerima surat berikut dan berbicara panjang lebar dengan wanita ini (ia meminta agar kami tidak mencantumkan namanya untuk alasan-alasan yang jelas):
Kami telah berbicara dengan wanita ini dengan panjang lebar, ia adalah seorang konvert ke dalam iman Katolik tradisional, dan kami percaya bahwa ia mengatakan hal yang sebenarnya. Tetapi tidak peduli jika seseorang menerima kesaksian ini ataupun tidak, faktanya adalah terdapat seorang Suster Lucia gadungan. Tidak ada keraguan akan hal ini; buktinya tidak terpungkiri. Vatikan dengan mudah menjaganya untuk tetap hidup sampai 97 tahun, sampai rahasia ketiga yang palsu telah diumumkan dan Suster Lucia gadungan ini selesai memainkan perannya, dan beberapa tahun kemudian ia ‘meninggal’ dan selnya diperintahkan untuk disegel oleh ‘Kardinal’ Ratzinger.
Kami telah berbicara panjang lebar dengan wanita ini, ia adalah seorang konvert ke dalam iman Katolik tradisional, dan kami percaya bahwa ia mengatakan hal yang sebenarnya. Tetapi, terlepas bilamana seseorang menerima kesaksian ini atau tidak, kenyataannya adalah bahwa terdapat Suster Lucia gadungan. Hal ini sama sekali tidak diragukan; buktinya tidak terpungkiri. Vatikan dengan licik menjaganya untuk tetap hidup sampai usia 97 tahun, sampai waktu di mana rahasia ketiga yang palsu telah disingkapkan oleh Vatikan dan sewaktu Suster Lucia gadungan itu telah selesai memainkan peranannya. Lalu, beberapa tahun kemudian, ia “meninggal” dan selnya diperintahkan untuk disegel oleh “Kardinal” Ratzinger.
Banyak sekali orang yang menolak bukti-bukti yang melawan kemurtadan Vatikan II dan Misa Baru hanya karena mereka melihat bahwa “Suster Lucia” menerima kemurtadan Vatikan II dan Misa Baru itu. Kami selalu memberi tahu mereka bahwa mereka tidak dapat mengabaikan fakta-fakta tentang iman berdasarkan apa yang mereka kira dipercayai oleh orang lain.
Sayangnya, karena mereka tidak memiliki Iman yang sejati, mereka memilih untuk mengikuti manusia dan bukan Allah, dan kenyataannya adalah mereka mengikuti seorang pemalsu.
PESAN SESAT DARI “ROMO” NICHOLAS GRUNER
Sebelum mencermati perkara ini secara rinci, seperti hampir semua orang lainnya, kami dahulu juga percaya akan mitos yang populer tentang konsekrasi Rusia: bahwa konversi Rusia pastinya berarti bahwa negara Rusia akan berkonversi ke dalam Iman Katolik, yang menghasilkan kuasa kedamaian secara universal dan pembaruan Katolik yang menakjubkan. Kami dahulu percaya akan hal itu karena itulah yang dikatakan oleh setiap orang yang menulis tentang Fatima, dan pada waktu itu, sungguh tidak ada alasan untuk mempertanyakannya. Tetapi, seperti yang ditunjukkan di dalam artikel ini, setelah mempelajari dasar dari posisi ini, kami lalu menemukan bahwa posisi ini tidak memiliki dasar, dan bahwa posisi ini sama sekali tidak mendapat bukti dari kata-kata Bunda Maria; sebaliknya, posisi yang jauh berbeda dan yang jauh lebih masuk akal terbukti dari kata-kata Bunda Maria.
Terdapat orang yang telah percaya, dan yang memang percaya, akan posisi yang salah tentang konsekrasi dan konversi Rusia dalam itikad baik. (Dan secara ketat, seseorang bebas untuk percaya akan pendapat apa pun yang dikehendakinya tentang perkara ini, karena perkara ini bukanlah perkara doktrin Katolik – walaupun bukti yang disajikan di dalam artikel ini menunjukkan bahwa posisi Nicholas Gruner tentang perkara ini salah.) Orang-orang yang telah percaya akan posisi itu dalam itikad buruk akan merupakan mereka yang telah mengabaikan fakta-fakta dari ajaran Gereja tentang kemurtadan di zaman ini dan tetap berada bersama sekte Vatikan II atau Misa Baru, sederhananya karena mereka percaya bahwa salah satu dari para “Paus” Vatikan II harus mengonsekrasikan Rusia.
Walaupun demikian, kami percaya bahwa Kelompok Fatima dari ‘Romo’ Nicholas Gruner telah menjadi besar dengan bantuan iblis. Kelompoknya telah sangat menjadi penting bagi iblis untuk mengalihkan perhatian jiwa-jiwa dari masalah-masalah yang nyata tentang iman untuk membuat seorang Anti-Paus yang palsu untuk mengonsekrasikan Rusia. Andaipun Rusia belum dikonsekrasikan, adalah suatu fakta bahwa para Anti-Paus Vatikan II tidaklah Katolik dan oleh karena itu tidak memiliki otoritas untuk melakukannya. Maka, kerasulan ‘Romo’ Gruner yang sangat besar yang mencoba untuk membuat para Anti-Paus non-Katolik yang terang-terangan bidah untuk mengonsekrasikan Rusia tidaklah berguna untuk dua alasan: 1) ia mencoba untuk membuat para Anti-Paus non-Katolik yang terang-terangan bidah untuk melakukan konsekrasi tersebut, walaupun mereka tidak dapat melakukannya; dan 2) seluruh posisinya tentang konsekrasi Rusia salah. Pertimbangkan baik-baik, semua daya dan usaha yang terbuang secara sia-sia! Pertimbangkan, terutama, jiwa-jiwa yang telah disesatkan dan dialihkan dan yang telah bersikeras menerima para Anti-Paus Vatikan II karena (akibat dari kurangnya cinta mereka sendiri kepada kebenaran) mereka tidak mengindahkan fakta-fakta dari Magisterium, dan berpegangan kepada para Anti-Paus Vatikan II karena mereka percaya bahwa salah satu dari mereka harus mengonsekrasikan Rusia.
Kami sering mendengar dari orang-orang ini, dan kami telah selalu meyakinkan mereka bahwa mereka tidak dapat mengabaikan fakta-fakta dari ajaran Magisterium berdasarkan pertanyaan mereka, yaitu siapa yang akan menggenapi suatu nubuat. Kami selalu berkata kepada mereka bahwa suatu argumen tidak dapat melawan suatu fakta (para bidah tidak bisa menjadi Paus), dan kebenaran tidak dapat menentang kebenaran, dan oleh karena itu terdapat suatu jawaban yang baik untuk pertanyaan mereka tentang konsekrasi tersebut, bahkan jika seseorang tidak memiliki jawaban itu pada waktu tertentu. Tetapi sayangnya, mereka mengabaikan semua fakta dari ajaran Magisterium, dan menerima para pemurtad Vatikan II akibat gagasan mereka yang salah bahwa salah satu dari para Anti-Paus tersebut harus mengonsekrasikan Rusia. Sekarang mereka dapat melihat bahwa bukan hanya posisi sedevakantis sama sekali tidak menentang pesan Fatima, tetapi bahwa posisi mereka sebenarnya adalah suatu kesesatan yang telah menjebak diri mereka di dalam kegelapan sehubungan dengan situasi masa kini. “Romo” Gruner sesungguhnya telah menjadi pengusaha terbesar keempat di Ft. Erie, Ontario oleh karena kerasulannya!
Bukti bahwa kerasulan “Romo” Gruner telah dibantu oleh iblis didukung oleh perbuatannya yang satanik: percampuran kebenaran dengan kesalahan – percampuran Katolisisme dengan kemurtadan. Kita dapat melihat hal ini dengan sangat jelas di dalam kutipan berikut tentang kemurtadan di dalam Gereja.
Pernyataan ini sungguh merupakan rangkuman dari metode-metode serta kerasulan “Romo” Gruner yang jahat. Di sini, kita melihat bahwa Gruner sedang mendiskusikan kebenaran tentang bagaimana kemurtadan di dalam Gereja akan bermula “pada puncaknya”. Siapakah itu yang ada di puncak? Jelas, bahwa perkataan itu pertama-tama akan berlaku kepada Yohanes Paulus II, pria yang mengaku diri sebagai Paus (yang mengakui berada di puncak Gereja) dan memimpin segenap kemurtadan ini melalui perkumpulan-perkumpulan doa musyrik di Assisi, ekumenisme sesat besar-besarannya di seluruh dunia, dll. Tetapi, sewaktu ia memberi tahu orang-orang tentang kebenaran ini (yakni, bahwa kemurtadan itu akan bermula pada puncaknya, atau apa yang tampak sebagai puncak dari Gereja), apakah ia lalu memperingatkan orang-orang tentang pria yang harus paling diwaspadai, Yohanes Paulus II? Tidak, ia justru melakukan hal yang berkebalikan – dengan mengutip Yohanes Paulus II seakan-akan Yohanes Paulus II merupakan sekutu mereka melawan kemurtadan dari para uskup dan para imam! Tindakan ini sedemikian fasiknya, dan bahkan lebih fasik dalam suatu cara tertentu, daripada bentuk-bentuk kefasikan yang terbuka, karena perbuatannya ini mencampurkan kebenaran dengan kesalahan (kemurtadan dengan Katolisisme) dan lebih efektif untuk menuntun kaum konservatif untuk kembali kepada kemurtadan serta para Anti-Paus Vatikan II. Itulah mengapa ia telah dapat secara efektif menyesatkan dan mengalihkan perhatian begitu banyak orang dengan suatu pesan yang sesat tentang Fatima.
“Romo” Gruner bukan hanya mencampuradukkan kebenaran dengan kesalahan, tetapi, salah satu dari cara yang digunakan oleh kerasulan “Romo” Gruner sehingga menjadi sedemikian berpengaruhnya adalah propaganda. Berikut beberapa hal yang dapat anda temukan di situs internet kerasulannya: Situs internetnya (Fatima.org) menyebut majalahnya “Majalah Bunda Maria”. Situsnya itu berkata: “Klik di sini untuk tahu lebih banyak tentang majalah Bunda Maria ….!” Wah, siapa yang akan tidak setuju atau tidak mendukung “majalah Bunda Maria” – majalah milik Bunda Maria sendiri!
Ia menyebut toko buku onlinenya ‘Toko Buku Bunda Maria”! Wah, coba saja kami dapat memiliki hak khusus untuk menjadi “Toko Buku Bunda Maria”. Ia menyebut acara radionya “Acara Radio Bunda Maria”! Dan – ya, anda menebak dengan benar – ia menyebut Kerasulannya, bukan hanya Kerasulan Fatima, tetapi “Kerasulan Bunda Maria”! Situs internetnya berkata: “Tidak lama setelah pembentukan Kerasulan Bunda Maria, Romo Gruner mulai menerbitkan majalah Fatima Crusader. Pada tahun 1980, Yohanes Paulus II secara langsung menyemangati Romo Gruner di dalam karya Fatimanya dan majalah periodik itu telah bertumbuh ….”
Wah, ia pasti seorang “imam” yang sedemikian istimewanya sehingga dapat menjalankan “Kerasulan Bunda Maria” – Kerasulan milik Bunda Maria sendiri! Dan juga Acara Radio milik Bunda Maria sendiri, majalah milik Bunda Maria sendiri, dan Toko Buku milik Bunda Maria sendiri. Adakah orang yang gagal untuk melihat betapa besar kegegabahan – dan mungkin penghujatan – di dalam semuanya ini? Oh, tidak apa-apa … ok-ok saja … Kami hampir lupa … Gruner, menurut Kerasulannya (yakni, Kerasulan “Bunda Maria”), adalah “Imam Fatima”!
Kenyataannya, ini sederhananya adalah propaganda dari seorang nabi palsu, dan itulah sebabnya “Romo” Gruner telah memiliki suatu pengaruh yang sedemikian rupa terhadap apa yang dipikirkan orang tentang Fatima dan situasi masa kini. Propaganda didefinisikan sebagai suatu “ … rancangan yang terorganisir untuk menyebarkan suatu doktrin atau praktik.” Untuk menyebut hampir semua segi dari kerasulannya sebagai milik “Bunda Maria” adalah suatu rancangan yang terorganisir dari pihak kerasulannya untuk membangun dirinya sendiri sebagai suara dari Bunda Maria sendiri.
Propaganda ini bukan hanya dipenuhi kegegabahan yang jahat, tetapi, propaganda ini juga mencuci otak orang-orang sama seperti propaganda dari media arus utama. Sewaktu mereka mendengar hal ini berulang kali – inilah “kerasulan Bunda Maria” dan “majalah Bunda Maria” dan “Toko Buku Bunda Maria” – orang-orang sering tercuci otaknya sehingga mereka mengikuti segala sesuatu yang dikatakan oleh Gruner tentang Fatima, mendukungnya dengan penuh semangat (sebab siapakah yang tidak ingin mendukung Bunda Maria?) atau menganggap Gruner sebagai wakil pribadi dari Bunda Maria. Karena orang-orang begitu lugunya, propaganda Gruner telah menjadi suatu faktor utama yang telah membuat kerasulan Gruner menjadi sedemikian besarnya. Itulah sebabnya kerasulan Gruner terus menggunakan propaganda semacam ini dengan begitu sering. Contohnya, pada saat ia meminta bantuan beberapa waktu yang lalu, Gruner mengatakan hal berikut:
Itulah mengapa begitu banyak orang telah dicuci otaknya sehingga mereka tidak mempertimbangkan suatu hal pun tentang perkara ini yang tidak selaras dengan pandangan-pandangan “Romo” Gruner.
Omong-omong, Gruner berkata di dalam salah satu dari surat-suratnya bahwa ia ingin mengirimkan buku “Fatima Priest” [Imam Fatima] (yang adalah riwayat hidupnya) kepada setiap “Uskup” di dalam negeri! Upaya itu sungguh merupakan pemborosan. Buku Fatima Priest [Imam Fatima] yang dipenuhi gambar Gruner di sepanjang hidupnya termasuk sewaktu ia masih bayi, pada dasarnya adalah buku tentang dirinya dan mengisahkannya sebagai seorang pahlawan. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa untuk menyebarkan “Kabar Baik” Nicholas Gruner ke seluruh dunia.
Semua ini merupakan alasan Gruner terus-menerus mempromosikan foto-foto Anti-Paus Yohanes Paulus II di dalam majalahnya selama bertahun-tahun (secara positif) setelah ia menyadari kemurtadan Yohanes Paulus II. Tujuan Gruner bukanlah untuk memberitahukan kebenaran kepada orang-orang; melainkan untuk menjaga agar dirinya tetap populer dan dipandang sebagai seorang pahlawan, dengan hadirin yang agaknya merupakan bagian dari arus utama yang “Katolik” – dengan mempromosikan Yohanes Paulus II dan Fatima pada saat yang bersamaan. Hanya seorang pria yang amat fasiklah yang tidak akan mencela Yohanes Paulus II sekalinya ia menyadari kemurtadannya, dan itulah persisnya siapa Nicholas Gruner itu.
Catatan kaki:
[1] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3, hal.367-368.
[2] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3, hal. 506.
[3] Francis Alban, The Fatima Priest {Imam Fatima}, Good Counsel Publications, 1997, hal. pembukaan.
[4] Notre-Dame de Fatima {Bunda Maria dari Fatima}, hal. 25.
[5] Fatima in Twilight {Setelah Fatima}, hal. 327.
[6] Layanan informasi dari Vatikan, 20 Desember 2001.
[7] Surat panggilan ‘HAL’. Gruner, Senin, 1 Mei 2006, The Fatima Center, Constable, NY.
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 3 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...