^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Seluruh Kenyataan tentang Konsekrasi dan Konversi Rusia serta Suster Lucia Gadungan
Kembali ke halaman utama
Suster Lucia Gadungan (link)
Amsal 16:7: “Jikalau jalan seseorang berkenan kepada TUHAN, bahkan musuh-musuhnya dibuat-Nya berdamai dengannya.” (Kitab Suci terjemahan MILT 2008)
Bunda Maria: “Jikalau mereka mendengarkan permintaan-permintaanku, Rusia akan berkonversi dan akan ada kedamaian.”
Amsal 16:7: “Jikalau jalan seseorang berkenan kepada TUHAN, bahkan musuh-musuhnya dibuat-Nya berdamai dengannya.”
“... Cum placuerint Domino viae hominis inimicos quoque eius convertet ad pacem.“
Di dalam bab ini:
Salah satu pertanyaan yang paling sering kami terima mengenai pernyataan Bunda Maria di Fatima pada tanggal 13 Juli 1917:
Berikut adalah pertanyaan/bantahannya: para “Paus” Vatikan II haruslah merupakan paus yang sejati, karena salah satu dari mereka pada akhirnya akan mengonsekrasikan Rusia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda, dan negeri itu akan sepenuhnya berkonversi kepada Iman Katolik. Peristiwa itu belum terjadi, maka, anda tidak benar untuk berkata bahwa mereka adalah Anti-Paus.
Pertama-tama, untuk mencermati masalah ini, penting bagi orang-orang untuk menjernihkan pikiran mereka dari praduga-praduga tentang hal ini. Mereka harus bersiap diri untuk melihat fakta-faktanya dengan mata yang segar. Mari kita langsung membahas masalah yang sangat penting ini:
FAKTA #1: PAUS PIUS XII SUDAH MENGONSEKRASIKAN RUSIA KEPADA HATI MARIA YANG TAK BERNODA – PAUS PIUS XII TIDAK MENGONSEKRASIKAN DUNIA, MELAINKAN RUSIA SECARA SPESIFIK, PADA TANGGAL 7 JULI 1952
Banyak orang mengetahui bahwa Paus Pius XII telah mengonsekrasikan dunia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda pada tahun 1942. Banyak orang tidak tahu bahwa Paus Pius XII telah secara spesifik mengonsekrasikan Rusia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda pada tahun 1952.
Kami tidak mengetahui hal ini sebelum kami mulai mempelajari pertanyaan ini dengan lebih mendalam. Fakta yang penting ini bahkan tersingkap di dalam buku-buku yang didukung oleh kerasulan “Romo” Nicholas Gruner.
Kita juga menemukan fakta ini di dalam buku Fatima in Twilight [Aram-temaram Fatima].
Berikut kata-kata Pius XII:
Oleh karena itu, adalah suatu fakta yang tidak terpungkiri: Paus Pius XII telah secara khusus mengonsekrasikan Rusia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda.
Tetapi bukankah Bunda Maria telah berjanji bahwa Rusia akan dikonsekrasikan bersama semua uskup di dunia? Tidak! Ini adalah poin kuncinya. Bunda Maria meminta agar Rusia dikonsekrasikan bersama semua uskup di dunia, tetapi pada tanggal 13 Juli, ia hanya berjanji bahwa “Pada akhirnya, Hatiku yang Tak Bernoda akan menang. Bapa Suci akan mengonsekrasikan Rusia kepadaku, dan ia akan berkonversi dan suatu masa kedamaian tertentu akan diberikan kepada dunia.’ Perhatikan bahwa Bunda Maria tidak berjanji: “Bapa Suci dan semua uskup akan mengonsekrasikan Rusia kepadaku ….” Di samping itu, Surga telah mewahyukan bahwa konsekrasi Rusia yang sebenarnya tidak akan sepenuhnya ditepati sesuai dengan kehendak-kehendak Surga pada awalnya; misalnya, konsekrasi itu akan dilakukan “dengan terlambat” (hal ini akan dibahas tidak lama lagi).
FAKTA #2: BUNDA MARIA TIDAK PERNAH BERKATA BAHWA KONVERSI RUSIA BERARTI BAHWA RUSIA AKAN BERKONVERSI KEPADA IMAN KATOLIK
Pertanyaan yang harus kembali kita telaah adalah sebagai berikut: Apakah Bunda Maria pernah berkata bahwa Rusia akan berkonversi kepada “Iman Katolik”? Apakah terdapat bukti bahwa Bunda Maria telah berkata bahwa Rusia akan berkonversi kepada Iman Katolik? Jawabannya, yang kemungkinan besar akan mengejutkan banyak orang, adalah tidak. Salah satu dari kami [seorang biarawan dari Biara Keluarga Terkudus] telah mempelajari secara saksama karya dari Bruder Michel, “Toute la vérité sur Fatima [Seluruh Kenyataan tentang Fatima]’ (lebih dari 2.000 halaman tentang hal tersebut). Pada waktu itu, kami sedang mencari suatu bukti, bukti apa pun, yang menyatakan bahwa Bunda Maria pernah berkata bahwa “konversi” Rusia berarti bahwa negara Rusia akan berkonversi kepada Iman Katolik. [Mohon mencatat: kami tidak sedang mencermati pertanyaan bilamana Surga menghendaki agar Rusia berkonversi kepada Iman Katolik: tentunya jawabannya adalah ya, karena di luar Gereja Katolik tidak terdapat keselamatan. Tetapi, kami sedang menanggapi pertanyaan tentang bilamana Surga pernah berkata atau berjanji bahwa negara Rusia akan berkonversi kepada Iman Katolik. Tidak terdapat bukti bahwa Surga pernah berjanji bahwa Rusia akan berkonversi kepada Iman Katolik.]
Seseorang berkata kepada kami: “Tentu saja hal tersebut berarti bahwa seluruh negeri itu akan berkonversi kepada iman Katolik, hal ini tidak bisa diartikan dengan makna yang lain!” Orang ini bahkan berkata bahwa adalah suatu hal yang absurd untuk berpikir bahwa Bunda Maria menggunakan kata “konversi” dengan makna yang lain selain konversi kepada Iman yang sejati. Benarkah? Orang ini akan terkejut saat ia mengetahui bahwa di dalam terjemahan bahasa Latin Vulgata Kitab Amsal 16:7, kita menemukan suatu rujukan kepada “konversi” yang tidak berarti konversi kepada iman yang sejati, melainkan berkonversinya seorang musuh penganiaya kepada kedamaian (yakni, bahwa ia berhenti melakukan penganiayaannya).
Kenyataannya, perhatikan keserupaan antara perkataan Bunda Maria dari tanggal 13 Juli dan Amsal 16:7 (menurut Kitab Suci Vulgata): di dalam konteks kedua perkataan ini, konversi secara langsung berhubungan dengan kedamaian, setelah seorang manusia telah memenuhi permintaan Tuhan.
Amsal 16:7: “Jikalau jalan seseorang berkenan kepada TUHAN, bahkan musuh-musuhnya dibuat-Nya berdamai dengannya.” {Kitab Suci terjemahan MILT 2008}
Bunda Maria: “Jikalau mereka mendengarkan permintaan-permintaanku, Rusia akan berkonversi dan akan ada kedamaian.
[Dalam bahasa Inggris: “When the ways of man shall please the Lord, He will convert even his enemies to peace.”]
[Dalam bahasa Inggris: “If they listen to my requests, Russia will be converted dan there will be peace.”]
Setelah mempelajari perkara ini secara mendalam, dan setelah kembali mengkaji fakta-faktanya, saya berpendapat dengan teguh bahwa perkataan Bunda Maria berselaras dengan apa yang kita baca di sini di dalam Amsal 16:7: “konversi” Rusia tidak berarti berkonversinya negara tersebut kepada iman Katolik, melainkan berkonversinya musuh penganiaya (yakni, Rusia) kepada suatu masa kedamaian tertentu. Kita akan melihat makna yang persis dari hal ini sewaktu kita berlanjut, dan kita juga akan melihat bahwa bukti dari pesan Fatima mendukung kesimpulan ini.
POSISI INI DIDUKUNG LEBIH LANJUT DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PORTUGAL – “LEMARI KACA BUNDA MARIA”
Untuk mencoba mendukung posisi mereka bahwa Rusia belum dikonsekrasikan, “Romo” Gruner dan para pengikutnya sering mengungkit-ungkit kasus Portugal, di mana Portugal disebut sebagai “Lemari Kaca Bunda Maria.” Mereka menyatakan bahwa sewaktu para Uskup Portugal mengonsekrasikan negara mereka kepada Hati Maria yang Tak Bernoda pada tanggal 13 Mei 1931, peristiwa itu menghasilkan suatu pembaruan sosial dan pembaruan Katolik yang luar biasa. Mereka berkata bahwa Bunda Maria menggunakan Portugal sebagai sebuah “lemari kaca” untuk mempertunjukkan apa yang akan dilakukannya untuk Rusia dan seluruh dunia.
Tetapi, dengan membawa-bawa Portugal sebagai contoh, mereka hanya membuktikan lebih lanjut bahwa janji “konversi” Rusia bukan berarti bahwa seluruh negeri itu akan berkonversi kepada Iman Katolik. Sebab mereka gagal untuk mencatat bahwa bahkan setelah para uskup mengonsekrasikan negara Portugal (suatu negara yang hampir sepenuhnya Katolik dari sudut pandang populasi), negara itu tidak menjadi suatu negara Katolik!
Jika Portugal sendiri (suatu negara yang hampir sepenuhnya Katolik) tidak berubah menjadi suatu negara Katolik bahkan setelah dikonsekrasikan, hal ini adalah bukti lebih lanjut bahwa konversi Rusia bukan berarti konversi negara itu kepada iman Katolik. Konstitusi Portugal pada tahun 1959 bahkan tidak menyebutkan nama Allah.[7]
POSISI INI DIDUKUNG LEBIH LANJUT OLEH RINGKASAN SUSTER LUCIA TENTANG PENGLIHATANNYA DI TUY
Untuk mencoba mendukung posisi mereka bahwa Rusia akan berkonversi kepada Iman Katolik, banyak orang mengutip penglihatan di Tuy, di mana Bunda Maria berjanji untuk “menyelamatkan” Rusia:
Hal yang SANGAT PENTING adalah bahwa Bruder Michel mengakui bahwa Suster Lucia merangkum komunikasi di Tuy ini dengan suatu cara yang sedikit berbeda di dalam kedua surat kepada Romo Gonçalves:
Maka, menurut Suster Lucia, pesan di Tuy, yang berkata bahwa Tuhan kita akan “menyelamatkan” Rusia, berarti bahwa Tuhan berjanji untuk “mengakhiri penganiayaan di Rusia”, yang dengan demikian meneguhkan poin bahwa tidak terdapat bukti bahwa Surga pernah menjanjikan berkonversinya Rusia kepada iman Katolik. Kita menemukan hal yang sama di dalam suatu penglihatan lain yang diberikan oleh Tuhan kita kepada Sr. Lucia pada tahun 1940:
Konsekrasi Rusia akan membuat pencobaan yang disebabkan oleh penganiayaan-penganiayaan Rusia “dipersingkat”. Janji ini secara sempurna bertepatan dengan poin kami tentang maksud Bunda Maria tentang “konversi” Rusia. Bagaimanapun, hal yang terpenting adalah bahwa kita dapat melihat maksud Bunda Maria sehubungan dengan konversi Rusia dalam konteksnya, dengan mempertimbangkan secara saksama perkataannya dari tanggal 13 Juli.
Mohon mencatat bahwa konsekrasi Rusia telah secara khusus dimintakan untuk mencegah “perang ... kelaparan, dan penganiayaan terhadap Gereja.” Hal ini menunjukkan bahwa kata-kata Bunda Maria tentang konsekrasi Rusia telah dipasang secara kokoh dalam konteks ini: mengonversikan musuh ini kepada kedamaian dari penganiayaan-penganiayaan ini, yakni, “perang … kelaparan dan penganiayaan terhadap Gereja.”
Poin ini diperkuat sewaktu seseorang mempertimbangkan “pertanda yang besar” yang disebutkan oleh Bunda Maria dalam konteks permintaannya untuk konsekrasi Rusia. Bunda Maria berkata: “Sewaktu kalian melihat suatu malam yang diterangi oleh suatu cahaya yang tidak dikenal, ketahuilah bahwa cahaya itu adalah pertanda yang besar yang diberikan oleh Allah kepada kalian bahwa Ia akan menghukum dunia atas kejahatan-kejahatannya, melalui perang, kelaparan, dan penganiayaan terhadap Gereja dan Bapa Suci. Untuk mencegah hal ini … ” “Pertanda” ini bukanlah suatu “pertanda yang kecil”, melainkan “pertanda yang besar” yang diberikan oleh Surga dalam konteks konsekrasi Rusia serta hukuman-hukuman yang akan dicegah oleh konsekrasi Rusia.
Nah, semua orang tahu bahwa “pertanda yang besar” ini adalah cahaya yang tak dikenal yang menerangi langit pada tanggal 25 Jan. 1938, hanya beberapa saat sebelum terjadinya peristiwa-peristiwa yang menyegerakan terjadinya Perang Dunia II.
Kami berpendapat bahwa kebanyakan orang akan setuju bahwa pertanda ini tidak terlihat begitu signifikan dari sudut pandang zaman ini. Tetapi, dalam konteks konsekrasi Rusia yang dipintakan untuk mencegah terjadinya “perang … kelaparan … dan penganiayaan terhadap Gereja ….”, inilah “pertanda yang besar” yang diberikan oleh Surga. Hal ini kembali membuktikan betapa perkataan Bunda Maria untuk konsekrasi Rusia sedemikian kokohnya dipasang di dalam konteks ini, yakni, mengonversikan musuh ini kepada kedamaian dari penganiayaan-penganiayaannya dalam bentuk peperangan, penganiayaan-penganiayaan terhadap Gereja, dll.
“ORANG-ORANG BENAR AKAN DIMARTIRKAN” DAN “BERBAGAI NEGARA AKAN DILENYAPKAN” ADALAH NUBUAT-NUBUAT YANG TELAH DIGENAPI
Untuk mengerti lebih baik apa yang dimaksudkan oleh Bunda Maria dengan “konversi” Rusia, penting adanya bagi kita untuk memahami apa yang Bunda Maria maksudkan dengan hal-hal yang disebutkannya di dalam konteks yang sama; misalnya, “berbagai negara akan dilenyapkan” dan “orang-orang benar akan dimartirkan”.
Banyak orang percaya bahwa perkataan Bunda Maria “berbagai negara akan dilenyapkan” dan “orang-orang benar akan dimartirkan” (akibat tersebarnya kesalahan-kesalahan Rusia) belum digenapi. Tetapi, kenyataannya adalah bahwa kedua hal ini sudah digenapi.
BERBAGAI NEGARA DILENYAPKAN
Seperti yang kita telah lihat, bahkan Bruder Michel, seorang penulis yang karyanya dipromosikan oleh kerasulan Nicholas Gruner, mengakui bahwa pengambilalihan kuasa atas negara-negara Baltik dan berbagai Negara kecil lainnya oleh Uni Soviet pada Perang Dunia II, hanya dengan proses aneksasi ke dalam Uni Soviet sendiri membuat negara-negara itu tidak lagi ada, dan merupakan pelenyapan negara-negara yang dibicarakan oleh Bunda Maria.
Di samping negara-negara seperti Polandia, Hongaria, Cekoslowakia, Rumania, Bulgaria, dst., yang memasuki orbit Kekaisaran Soviet, dan yang semata-mata dijadikan negara boneka bagi Uni Soviet, negara-negara Baltik: Lituania, Latvia, dan Estonia sungguh terhapuskan dari peta – negara-negara Baltik itu sama sekali dilenyapkan karena diserap ke dalam Kekaisaran Soviet.
Suatu artikel yang dituliskan di dalam situs internet dari Joint Baltic American National Committee berisikan kata-kata berikut:
Perhatikan bahwa penyerapan negara-negara Baltik oleh Uni Soviet “melenyapkan” kemerdekaan politis dan integritas teritorial dari negara-negara tersebut (yakni, negara-negara itu sendiri dilenyapkan)! Suatu artikel lain yang ada di situs internet Joint Baltic American National Committee berkata demikian: ” ... komunisme dikenang bukan melalui hal-hal yang ditinggalkannya, melainkan hal-hal yang tidak ditinggalkannya. Dekade kepemimpinan totaliter melenyapkan budaya-budaya ....”[15]
Kata-kata Bunda Maria tentang lenyapnya negara-negara merujuk secara jelas kepada pengambilalihan kuasa atas negara-negara Baltik oleh Uni Soviet, pengambilalihan yang secara harfiah menghapuskan negara-negara itu dari peta melalui penyerapan. Tetapi, ada beberapa orang yang berpikir bahwa kata-kata Bunda Maria mengacu kepada suatu bencana nuklir yang akan terjadi di masa depan. Untuk mencoba membuktikan argumen mereka, mereka akan mengutip perkataan Suster Lucia kepada Romo Fuentes.
Suster Lucia jelas-jelas mengulangi kata-kata Bunda Maria tentang lenyapnya negara-negara. Bagaimanapun, jika suatu negara dihancurkan oleh suatu bencana nuklir, negara itu tidak akan menghilang. Negara tersebut tetap akan kelihatan, hanya saja, negara itu akan merupakan suatu tanah terlantar yang tandus dan hampa. Satu-satunya cara untuk membuat suatu negara “menghilang” secara harfiah adalah dengan menghapuskan negara itu melalui inkorporasi ke dalam suatu negara yang lain, sebagaimana yang terjadi dengan pengambilalihan kuasa oleh Uni Soviet atas negara-negara Baltik. Suatu bukti yang mengejutkan tentang hal ini: berikut kata-kata Menteri Luar Negeri Soviet, Molotov, kepada Menteri Luar Negeri Lituania (tentang pengambilalihan yang akan segera dilakukan oleh Uni Soviet atas negara-negara Baltik):
Peta di atas adalah peta Eropa Timur sebelum Perang Dunia II yang menggambarkan negara-negara Baltik (Estonia, Latvia, dan Lituania) sebelum negara-negara itu dilenyapkan dan menghilang akibat diserap secara penuh ke dalam Kekaisaran Uni Soviet yang satanik
Ini adalah peta Eropa Timur dan Blok Komunis setelah Perang Dunia II yang menggambarkan hilangnya dan lenyapnya negara-negara Baltik akibat diserap secara penuh ke dalam Kekaisaran Soviet
Lenyapnya negara-negara – proses yang membuat negara-negara “menghilang” – merujuk secara jelas kepada Uni Soviet dan pengambilalihannya atas negara-negara Baltik. Bruder Michel bahkan menggunakan istilah yang sama “anéantissement des nations” [pelenyapan negara-negara] untuk berbicara tentang negara-negara lain yang diinkorporasikan oleh Uni Soviet ke dalam orbitnya sebagai negara-negara satelit, seperti Polandia, dll. Tetapi, istilah itu secara amat spefisik merujuk kepada dihapuskannya negara-negara Baltik, serta berbagai provinsi kecil lainnya, seperti Bukovina Utara dan Bessarabia. Dan inilah pastinya yang akan telah terjadi kepada “banyak” negara lainnya, seandainya Rusia tidak dikonsekrasikan.
Di dalam setiap negara komunis yang dikendailkan oleh Uni Soviet, pers, radio, dan pendidikan sepenuhnya berada di bawah kuasa Negara. Demikianlah kenyataan yang menyedihkan dan kelam yang terjadi kepada setiap negara yang jatuh ke dalam Komunisme. Semua negara satelit ini juga dengan penuh semangat menganiaya Gereja. Contohnya:
Kejadian ini menuntun kepada nubuat bahwa “orang-orang benar akan dimartirkan”, yang juga telah digenapi:
ORANG-ORANG BENAR DIMARTIRKAN
Adalah suatu fakta yang sederhana bahwa begitu banyak umat Katolik yang dimartirkan oleh Uni Soviet dan negara-negara satelit Komunisnya. Karena kejadian ini terkenal, kami tidak akan memberikan banyak kutipan untuk membuktikan poin ini. Tetapi, penting adanya untuk kembali mencatat bahwa bahkan Bruder Michel, yang karyanya tentang Fatima dipromosikan oleh “Romo” Nicholas Gruner, mengakui bahwa nubuat “orang-orang benar akan dimartirkan” sudah terjadi.
Suatu contoh yang baik adalah dari Rusia di tahun 1923. Pada waktu itu, Moskwa mencoba untuk memeras Vatikan sehingga mengaruniakan kepada rezimnya pengakuan diplomatik. Moskwa memberikan perintah untuk menangkap seorang imam yang berjabatan tinggi, Mons. Cieplak (administrator apostolik dari dioses Mohilev), vikaris jenderalnya, Mons. Budkiewicz, dan tiga belas imam lainnya. Para imam ini menyatakan bahwa mereka tidak akan menaati hukum Uni Soviet tahun 1922 yang melarang pengajaran Iman Katolik kepada anak-anak.[20a] Moskwa setuju untuk membebaskan mereka jika Vatikan setuju untuk menjalin hubungan-hubungan diplomatik dengan rezimnya. Rezim Rusia tahu bahwa sekalinya Vatikan menjalin hubungan-hubungan diplomatik dengannya, negara-negara Eropa lainnya akan mengikutinya. Tetapi, Vatikan tidak dapat memberikan kepada Moskwa pengakuan semacam itu, maka, Moskwa menjatuhkan hukumannya:
(Sebagai catatan sampingan, imam ini bisa saja telah diselamatkan dari kengerian kamp-kamp kerja paksa tersebut seandainya saja ia telah setuju untuk menjadi seorang Skismatis Timur. Ia menolak, dan menderita hukuman yang amat ngeri. Hal ini kembali menunjukkan kepada kita kejahatan dari ekumenisme sesat. Ekumenisme pasca-Vatikan II, yang menerima dan memuji Ortodoksi Timur, percaya bahwa kemartiran imam ini sama sekali tidak berguna.)
Mayat-mayat para rakyat Lituania setelah Uni Soviet melenyapkan orang-orang yang dianggap sebagai ancaman terhadap pengambilalihan kekuasaan penuh.
Pada tahun 1936, kesalahan-kesalahan komunisme Rusia membangkitkan suatu revolusi dan Perang Saudara di Spanyol. Hasilnya, kemungkinan adalah salah satu penganiayaan Gereja Katolik yang terbesar di dalam sejarah.
Hugh Thomas, yang dianggap sebagai sejarahwan yang terkemuka dalam hal Perang Saudara Spanyol, memberikan kita beberapa detail tentang para martir tersebut:
Tidak diragukan bahwa penganiayaan di Spanyol didorong dan dibangkitkan oleh kesalahan-kesalahan Rusia; bahkan beberapa dari “para penyerang membawa spanduk-spanduk merah bergambarkan palu dan arit.”[27]
Kami dapat memberikan banyak contoh untuk bagaimana orang-orang benar dimartikan yang jumlahnya berhalaman-halaman. Sebagai contoh, setelah Uni Soviet memaksakan “reunifikasi” “Gereja” skismatis dengan Gereja Katolik Yunani di tahun 1945, begitu banyak umat Katolik Ukraina yang dimartirkan oleh karena iman mereka:
Adalah suatu fakta yang tidak perlu dibuktikan kembali: orang-orang benar dimartirkan di Uni Soviet, di negara-negara satelit Komunis dan di negara-negara lainnya, seperti di Spanyol, di mana kesalahan-kesalahan Rusia telah membangkitkan penganiayaan yang bersimbahkan darah. Kata-kata Bunda Maria – bahwa “orang-orang benar akan dimartirkan” dan “berbagai negara akan dilenyapkan” – telah digenapi.
Beberapa orang juga bertanya: bagaimana dengan penganiayaan terhadap Bapa Suci, siapakah yang “akan mengalami penderitaan yang besar”? Apakah maksud dari perkataan ini? Kita menemukan jawabannya di dalam pesan Tuhan kita yang disebutkan sebelumnya kepada Suster Lucia pada tahun 1940:
Penganiayaan terhadap Gereja pada masa itu – siksaan dan kemartiran para imam dan umat, larangan terhadap aktivitas gerejawi – membebani bagaikan suatu beban dan siksaan yang luar biasa atas Sri Paus yang merasa bahwa dirinya bertanggung jawab, tetapi tidak berdaya di hadapan tragedi ini. Mengingat fakta-fakta ini, kita dapat melihat bahwa keempat aspek dari pesan Bunda Maria: tersebarnya kesalahan-kesalahan Rusia, kemartiran orang-orang benar, lenyapnya negara-negara, dan penderitaan Bapa Suci, berlaku pada masa ini.
Orang-orang gagal untuk menyadari bahwa permintaan Bunda Maria untuk konsekrasi Rusia diberikan di dalam konteks yang sama ini. Konsekrasi dan konversi Rusia dimaksudkan untuk mencegah hukuman-hukuman dan siksaan-siksaan serta penganiayaan-penganiayaan Rusia yang disebutkan di dalam konteks ini. Sejalan dengan Amsal 16:7 dan rangkuman Suster Lucia tentang penglihatan di Tuy, maknanya adalah mengonversikan musuh ini kepada kedamaian dari tindak-tindak penganiayaannya.Itulah sebabnya Bunda Maria datang ke Tuy pada tahun 1929 untuk meminta konsekrasi Rusia. Kenyataannya, Suster Lucia tidak menyebutkan satu patah kata pun tentang Rusia sampai pada tahun 1929. Tahun 1929 adalah waktu di mana kengerian-kengerian dari Gulag [kamp-kamp kerja paksa] yang didirikan oleh Stalin mulai menjadi terkenal di dunia. Itulah waktu di mana penganiayaan-penganiayaan Rusia hampir mencapai puncaknya. Tahun 1929 adalah tahun yang persis sebelum Stalin memberlakukan “dekulakisasi”, suatu kebijakan yang diberlakukan dari tahun 1930-1934, yang mengakibatkan kematian jutaan petani jelata. Tahun 1929 juga berlangsung persis sebelum kelaparan yang direkayasa oleh Stalin pada tahun 1933, yang mengakibatkan kematian jutaan orang. Masuk akal bahwa Bunda Maria akan kembali untuk meminta konsekrasi Rusia demi mencegah penganiayaan-penganiayaan yang mengerikan ini pada saat penganiayaan-penganiayaan tersebut hampir mencapai titik yang terkejam. Para demografer yang paling serius memperkirakan bahwa korban Rusia Bolshevik setidak-tidaknya berjumlah lima belas juta orang dari tahun 1929-1933.”[31]
Pada saat ini, sangatlah penting bagi kita untuk melihat kesalahan-kesalahan Rusia itu sudah menjadi seperti apa. Kita perlu melihat secara lebih saksama rezim Komunis Rusia yang satanic untuk memahami konteks dari pesan Bunda Maria dengan lebih baik.
RUSIA BERKONVERSI DARI APA – POTRET-POTRET KUASA SETAN DI DALAM RUSIA KOMUNIS
Vladimir Lenin, perintis revolusi Komunis, pembunuh massal, dan pemimpin Rusia Komunis dari tahun 1917-1924
Di tahun 1917, Lenin menutup semua Gereja Katolik di Petrograd.[32] Pada tahun 1918, Lenin telah menutup semua surat kabar di Moskwa, kecuali yang diterbitkan oleh para Komunis. Tindakannya itu lalu segera diperluas kepada semua media tertulis, termasuk surat kabar berkala, dll.[33]
Keadaan di Rusia pada tahun 1922 sedemikian buruknya sehingga Paus Pius XI menerbitkan surat apostolik Annus Fere, yang memerintahkan agar kolekte umum dikumpulkan untuk membantu para rakyat Rusia yang kelaparan. Di dalam surat itu, Sri Paus berbicara tentang kengerian-kengerian yang diderita oleh rakyat Rusia. Walaupun Sri Paus tidak mencela rezim Komunis di Rusia dengan menyebut namanya, Pius XI berbicara tentang “penderitaan rakyat Rusia yang ekstrem, yang dihancurkan oleh penyakit dan kelaparan, para korban dari musibah terbesar di dalam sejarah ….”[36]
Tidak lama setelah ia mengambil alih atas Rusia, Lenin mendirikan Gulag pada tahun 1919. Gulag adalah suatu jaringan kamp konsentrasi di mana semua “musuh” Negara dapat dikirimkan.
Kita perlu melihat secara sekilas kengerian-kengerian yang terjadi di Gulag. Itulah sebabnya, kami akan mengutip Warren H. Carroll terinspirasi dari karya Alexander Solzhenitsyn yang terkenal, The Gulag Archipelago [Arkipelago Gulag].
Alexander Solzhenitsyn sebagai tahanan kamp kerja paksa scs 262
Carrol lalu menggambarkan kamp konsentrasi Orotukan:
Pria yang mati beku di kamp gulag
Carroll juga menggambarkan kamp konsentrasi di kanal Belomor:
Di samping begitu banyak orang yang dikirimkan menuju kamp-kamp kerja paksa itu dan ke daerah-daerah lainnya di dalam Rusia, Uni Soviet mendeportasikan begitu banyak orang dari negara-negara lain yang dijajahnya, demi meratakan jalan untuk mengambil alih kuasa atas Negara-Negara itu secara penuh. Orang-orang dari Polandia, Negara-Negara Baltik, dll. dideportasikan dan dibuang ke daerah-daerah di mana mereka harus berjuang untuk diri mereka sendiri, atau mereka dikirim menuju kamp kerja paksa. Alhasil, begitu banyak umat Katolik mengalami penderitaan yang menyayat hati serta kematian.
Josef Stalin, tidak diragukan bahwa ia adalah salah satu pembunuh massal terbesar di dunia, pemimpin Rusia Komunis dari tahun 1924-1953
Dari tahun 1930-1934, Stalin melaksanakan suatu politik “dekulakisasi”. Para petani yang melawan, atau yang dipandang sebagai ancaman terhadap politik Komunis untuk pelaksanaan kolektivisasi lahan pertanian, dicap sebagai “kulak” dan dilikuidasikan. Tragedi yang mengenaskan ini menyebabkan kematian 14,5 juta orang:
Berikut adalah kesaksian yang pedih dari Miron Dolot. Dolot menyaksikan deportasi-deportasi para kulak di kota kelahirannya menuju kamp-kamp konsentrasi dan daerah-daerah lainnya:
Pada tahun 1933, untuk membuat jutaan orang menderita kelaparan di Ukraina, Stalin memberlakukan kuota gandum yang absurd atas lahan-lahan pertanian kolektif. Kuota-kuota gandum yang diberlakukan oleh Moskwa mustahil untuk ditepati. Tetapi dalam upaya untuk menepati tuntutan-tuntutan Moskwa, semua gandum yang tersedia di Ukraina dikirim ke luar negeri. Alhasil, jutaan orang kehilangan makanan dan mati kelaparan. Untuk menutup-nutupi kejahatannya, Stalin menjatuhkan tuduhan palsu kepada para rakyat Ukraina dan berkata bahwa mereka telah menimbun gandum.
Anak-anak dari Ukraina yang kebanyakan penduduknya Katolik dibiarkan mati kelaparan
Sekarang, kita dapat melihat dengan jelas mengapa, pada tanggal 13 Juli 1917, Bunda Maria menyebutkan penganiayaan-penganiayaan yaitu “perang, kelaparan, dan penganiayaan terhadap Gereja dan Bapa Suci. Untuk mencegah hal ini, aku datang untuk meminta konsekrasi Rusia ....”
Fakta-fakta ini seharusnya dengan jelas menunjukkan kepada kita konteks di mana Bunda Maria meminta konsekrasi Rusia, dan bagaimana konversi Rusia berarti berkonversinya rezim ini ke dalam kedamaian dari tindak-tindak penganiayaannya berupa perang, kelaparan, penganiayaan terhadap Gereja, dll.
IA AKAN MELAKUKAN KONSEKRASI TERSEBUT, TETAPI DENGAN “TERLAMBAT” – NUBUAT INI BERKENAAN SECARA TEPAT DENGAN PAUS PIUS XII
Adalah suatu hal yang pasti bahwa Paus Pius XI gagal untuk mengonsekrasikan Rusia kepada Hati Bunda Maria yang Tak Bernoda. Paus Pius XII juga gagal untuk melakukannya selama bertahun-tahun, tetapi (seperti yang telah kita lihat), ia akhirnya melakukan konsekrasi Rusia pada tahun 1952.
Jelas adanya – seperti yang disetujui oleh kebanyakan komentator – bahwa kata-kata Tuhan kita “Mereka akan bertobat dan melakukannya” mengacu kepada serangkaian paus – seperti halnya para Paus di dalam surat ensiklk menyebut diri mereka sendiri sebagai “Kami”. (“Mereka” tidak dapat merujuk kepada para Paus dan semua uskup, karena semua uskup tidak menunda permintaan itu dan maka dari itu tidak perlu bertobat akibat penundaannya.)
Sungguh masuk akal bahwa Paus Pius XII adalah Paus yang melakukannya, tetapi “dengan terlambat”.
Pertama-tama, Paus Pius XII mengonsekrasikan dunia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda pada tahun 1942. Tetapi, sepuluh tahun kemudian, ia “bertobat dan melakukannya” dengan secara spesifik mengonsekrasikan Rusia.
Kedua, pada tahun 1939, Rusia masih merupakan satu-satunya negara Komunis di dunia, tetapi pada dekade berikutnya, Uni Soviet menguasai Estonia, Latvia, dan Lituania (1940), Bulgaria (1944), Polandia (1945), Rumania (1945), dan Hongaria (1946). Perkembangan-perkembangan ini – di samping suatu permohonan yang khusus – kemungkinan menyebabkan Pius XII untuk bertobat dan “melakukannya”. Maka, perkataan Tuhan kita bahwa “Rusia akan telah menyebarkan kesalahan-kesalahannya di seluruh dunia, membangkitkan peperangan dan penganiayaan-penganiayaan terhadap Gereja” secara persis bertepatan dengan Pius XII; sebab apa yang hendak dicegah oleh Surga dengan konsekrasi Rusia, yakni, penyebaran Komunisme, dan pelenyapan negara-negara serta kemartiran orang-orang baik yang dilakukan oleh Uni Soviet, telah terjadi dalam skala yang besar sewaktu Pius XII melakukannya.
Ketiga, mungkin terdapat suatu pertanda bahwa Paus Pius XII (walaupun ia memang melakukannya dengan terlambat) merupakan Paus yang sesungguhnya akan mengonsekrasikan Rusia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda. Pertanda ini terlihat di dalam kebetulan yang menakjubkan, yakni, bahwa Paus Pius XII dikonsekrasikan sebagai seorang uskup pada hari yang sama (dan menurut Bruder Michel, pada jam yang sama) sewaktu Bunda Maria pertama kali menampakkan diri di Fatima.
Keempat, suatu pertimbangan yang saksama terhadap kata-kata Bunda Maria menyingkapkan bahwa penggenapan yang sebenarnya untuk konsekrasi Rusia tidak akan sepenuhnya selaras dengan permintaan-permintaan dari Surga pada awalnya, yang bertepatan dengan fakta bahwa Pius XII melakukannya, tetapi dengan “terlambat” dan tidak bersama semua uskup.
KATA-KATA BUNDA MARIA MENUNJUKKAN KEPADA KITA BAHWA KEMENANGANNYA BUKANLAH SUATU KEMENANGAN UNIVERSAL ATAUPUN KUASA DAMAI YANG UNIVERSAL, MELAINKAN HANYALAH SUATU MASA KEDAMAIAN “TERTENTU”
“Jikalau mereka mendengarkan permintaan-permintaanku, Rusia akan berkonversi dan akan ada kedamaian.”
“Pada akhirnya, Hatiku yang Tak Bernoda akan menang. Bapa Suci akan mengonsekrasikan Rusia kepadaku, dan ia akan berkonversi dan suatu masa kedamaian tertentu akan diberikan kepada dunia.”
Mohon mencatat poin yang begitu penting ini! Di dalam Rahasia tanggal 13 Juli, Bunda Maria pertama-tama mengungkapkan suatu janji yang bersyarat: “Jikalau mereka mendengarkan permintaan-permintaanku, Rusia akan berkonversi dan akan ada kedamaian.” Jika permintaan-permintaannya ditepati secara persis, ia berkata bahwa akan ada “kedamaian”. Tetapi, sewaktu ia berbicara tentang apa yang kenyataannya akan terjadi “pada akhirnya”, Bunda Maria menambahkan sesuatu, dan menyatakan bahwa masa kedamaian itu hanya akan merupakan suatu masa kedamaian “tertentu”.
Mengapa Bunda Maria menambahkan kata “tertentu” sewaktu ia sedang berkata tentang apa yang kenyataannya akan terjadi pada akhirnya, dan tidak melakukannya (seperti di sisi kiri) sewaktu ia sedang memberi tahu kita tentang apa yang akan terjadi jika permintaan-permintaannya ditepati secara persis? Jelas tentunya bahwa konsekrasi Rusia tidak akan sepenuhnya selaras dengan permintaan-permintaan awalnya! Konsekrasi itu akan dilakukan secara “terlambat”, dan tidak dilakukan bersama semua uskup. Maka, sebagaimana yang dibuktikan oleh perkataan Bunda Maria, kemenangan Bunda Maria bukanlah suatu kemenangan atau kuasa kedamaian yang universal, seperti yang diusulkan dan dipromosikan oleh begitu banyak orang, melainkan suatu masa kedamaian “tertentu” – suatu masa kedamaian yang lebih redup, yang lebih kurang dahsyat daripada yang akan telah dianugerahkan oleh Surga seandainya “mereka mendengarkan” permintaan-permintaan Bunda Maria dan menepati permintaan-permintaan itu secara persis. Hal ini serupa dengan pesan Fatima pada tanggal 19 Agustus, sewaktu Bunda Maria berkata kepada anak-anak: “Seandainya kalian tidak dibawa [oleh Administrator pada tanggal 13 Agustus] ke Kota, mukjizat [dari ranggal 13 Oktober] akan telah menjadi lebih besar.”[49] Bunda Maria berkata kepada anak-anak bahwa penangkapan mereka pada tanggal 13 Agustus oleh administrator wilayah Ourem yang jahat, yang membuat mereka tidak dapat hadir di tempat penampakan pada hari itu, menyebabkan mukjizat tanggal 13 Okt. menjadi kurang dahsyat daripada yang akan telah terjadi. Demikian pula, karena Sri Paus melakukan konsekrasi Rusia dengan “terlambat” dan tidak bersama semua Uskup, konversi Rusia ke dalam kedamaian tidak sedahsyat yang akan telah terjadi – melainkan hanya ke dalam suatu masa kedamaian “tertentu”.
KONVERSI RUSIA = KONVERSI REZIM SATANIK DI RUSIA PENGANIAYA GEREJA, DLL, KE DALAM SUATU MASA KEDAMAIAN TERTENTU
Di dalam bab ini, kita telah melihat bahwa kata-kata Bunda Maria tentang konversi Rusia serupa dengan kata-kata Amsal 16:7 yang berbicara tentang konversi seorang musuh, bukan ke dalam Iman yang sejati, melainkan ke dalam kedamaian dari tindakan-tindakan penganiayaannya.
Amsal 16:7: “Jikalau jalan seseorang berkenan kepada TUHAN, bahkan musuh-musuhnya dibuat-Nya berdamai dengannya.” [Kitab Suci terjemahan MILT 2008]
Bunda Maria: “Jikalau mereka mendengarkan permintaan-permintaanku, Rusia akan berkonversi dan akan ada kedamaian.”
[Dalam bahasa Inggris: “When the ways of man shall please the Lord, He will convert even his enemies to peace.”]
[Dalam bahasa Inggris: “If they listen to my requests, Russia will be converted dan there will be peace.”]
Kita juga telah melihat bahwa rangkuman dari Suster Lucia tentang penglihatannya di Tuy menegaskan bahwa itulah yang dimaksudkan Bunda Maria dengan kata-katanya: ‘Pada akhirnya, Hatiku yang Tak Bernoda akan menang. Bapa Suci akan mengonsekrasikan Rusia kepadaku, dan ia akan berkonversi dan suatu masa kedamaian tertentu akan diberikan kepada dunia.’
Kita juga telah melihat bahwa Bunda Maria telah secara khusus meminta konsekrasi Rusia demi mencegah Rusia agar jangan membangkitkan peperangan, penganiayaan-penganiayaan terhadap Gereja, dll.
Kita juga telah melihat bahwa Surga telah mewahyukan bahwa konsekrasi Rusia tidak akan dilakukan sepenuhnya secara selaras dengan yang diinginkan oleh Surga pertama kalinya.
Kita juga telah melihat bahwa kata-kata Bunda Maria tentang kemenangannya atas Rusia tidak menjanjikan suatu kuasa kedamaian yang universal atau yang ideal, seperti yang diajukan oleh begitu banyak orang, melainkan hanya suatu masa kedamaian tertentu – masa kedamaian yang lebih rendah daripada yang akan telah dianugerahkannya seandainya permintaan-permintaannya telah ditepati secara persis.
“Jikalau mereka mendengarkan permintaan-permintaanku, Rusia akan berkonversi dan akan ada kedamaian.”
“Pada akhirnya, Hatiku yang Tak Bernoda akan menang. Bapa Suci akan mengonsekrasikan Rusia kepadaku, dan ia akan berkonversi dan suatu masa kedamaian tertentu akan diberikan kepada dunia.”
Kita juga telah melihat bahwa Paus Pius XII telah secara jelas mengonsekrasikan Rusia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda pada tahun 1952.
Kita juga telah melihat bahwa suatu penglihatan lain yang dialami oleh Suster Lucia menunjukkan bahwa konversi Rusia berarti suatu konversi ke dalam suatu masa kedamaian tertentu dari masa penganiayaan:
Kesimpulannya, kami dapat menjawab pertanyaan tentang konsekrasi Rusia dengan menyatakan bahwa adalah suatu fakta bahwa Rusia sudah dikonsekrasikan kepada Hati Maria yang Tak Bernoda oleh Paus Pius XII. Adalah suatu fakta pula bahwa Rusia telah berkonversi dari rezim penganiayaannya serta kengerian-kengeriannya. Bunda Maria telah secara khusus meminta agar Rusia dikonsekrasikan untuk mencegah penganiayaan dan kengerian itu, sehingga Rusia berkonversi ke dalam suatu masa kedamaian tertentu. Era penganiayaan terhadap Gereja di Rusia dan di semua negara satelitnya – era Gulag, bencana kelaparan yang diberlakukan, kemartiran para imam, pelenyapan negara-negara kecil yang dianeksasi ke dalam Uni Soviet, penganiayaan yang terbuka dan menggebu-gebu terhadap Gereja, dll. – secara resmi berakhir dengan pembubaran Uni Soviet – dan runtuhnya negara-negara satelitnya – pada Hari Natal tahun 1991. Transformasi yang menakjubkan ini berlangsung satu generasi setelah konsekrasi Rusia yang dilakukan oleh Paus Pius XII di tahun 1952. Berikut tiga sumber yang berbeda yang memperkuat fakta bahwa runtuhnya Uni Soviet berlangsung secara resmi pada hari Natal:
Dikibarkannya bendera Rusia di kanan pada hari Natal tahun 1991 menandakan runtuhnya Uni Soviet, yang dilambangkan oleh bendera komunisnya di kiri.
Tetapi, ada beberapa orang yang menyatakan bahwa runtuhnya Uni Soviet dan negara-negara satelit Komunisnya hanyalah suatu rekayasa para Komunis untuk menipu Dunia Barat. Mereka mengajukan bahwa para Komunis tetap berkuasa, tetapi mereka sederhananya memiliki suatu tipe pemerintahan yang menyerupai yang ada di Dunia Barat, yang tidak menganiaya Gereja, memperbolehkan kebebasan, menghapuskan Gulag, dll., demi mendapatkan dana dari Dunia Barat. Teori konspirasi semacam itu sungguh sulit dipercaya, tetapi itulah posisi banyak orang, termasuk mantan agen KGB, Anatoliy Golitsyn di dalam The Perestroika Deception [Muslihat Perestroika]. Bahkan mereka yang mendukung teori ini (kami tidak mendukungnya, seperti yang akan kami jelaskan di bawah) tetap mengakui (terlepas mengapa mereka berpikir bahwa hal itu terjadi di Rusia dan di semua negara satelitnya) bahwa masa penganiayaan di Rusia dan di negara-negara satelitnya telah berakhir, dan dengan demikian membuktikan poinnya. Seperti yang dikatakan oleh Suster Lucia: “Tuhan yang Mahabaik berjanji untuk mengakhiri penganiayaan di Rusia”, dan hal ini sudah terjadi. Berhentinya penganiayaan terhadap Gereja di Rusia dan di semua negara satelitnya melambangkan suatu kemenangan yang signifikan dari Hati Bunda Maria yang Tak Bernoda terhadap rezim Rusia yang satanic, yang pada waktu itu siap untuk, dan kemungkinan akan telah (seturut pernyataan Suster Lucia kepada William Thomas Walsh), menguasai seluruh dunia seandainya rezim Rusia tidak berkonversi sebelumnya. Kami percaya bahwa inilah alasan pembubaran Uni Soviet terjadi pada Hari Natal; itu adalah suatu tanda bahwa berkonversinya musuh ini menjadi sesuatu yang berbeda dan ke dalam suatu masa kedamaian tertentu dari tindak-tindak penganiayaannya, dll., merupakan kemenangan Surga. (Dan orang-orang yang tidak percaya bahwa berkonversinya Rusia ke dalam suatu masa kedamaian tertentu dari era penganiayaannya “cukup baik” atau “cukup besar” sebagai apa yang dimaksudkan oleh Bunda Maria, saya menyarankan mereka untuk kembali membaca paragraf-paragraf tentang situasi di Rusia dan negara-negara satelitnya pada periode itu, dan untuk bertanya kepada diri mereka sendiri bagaimana reaksi mereka seandainya mereka dijebloskan ke dalam kamp penjara di Orotukan, atau di Ukraina pada masa kelaparan, atau dideportasikan dari Lituania ke padang belantara Siberia.)
Bahkan suatu artikel di situs internet dari “Romo” Gruner terpaksa mengakui bahwa Uni Soviet telah “berkonversi”!
Kami tidak tahu apa lagi yang dibutuhkan untuk membuktikan bahwa Rusia (Uni Soviet) telah ‘berkonversi’ menjadi sesuatu yang lain, yang hasilnya adalah suatu masa kedamaian tertentu dari penganiayaan-penganiayaannya, dll.; selain untuk melihat kenyataan ini diakui di dalam publikasi-publikasi seperti yang satu ini. Ini adalah publikasi-publikasi yang begitu berlawanan dengan dalil dari artikel ini, tetapi mereka bahkan terpaksa mengakui bahwa dengan bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991, suatu “konversi” rezim tersebut telah terjadi! “Konversi” ini yang telah berlangsung kepada Uni Soviet, terlepas alasan yang anda ajukan untuk terjadinya konversi ini, telah mengahiri masa penganiayaan yang tertentu serta hal-hal yang hendak dicegah oleh Bunda Maria melalui permintaannya untuk melakukan konsekrasi. Ini adalah suatu fakta yang tidak terpungkiri.
Itulah mengapa tidaklah relevan adanya bahwa orang-orang seperti Nicholas Gruner dan para pengikutnya terus-menerus mengungkit-ungkit fakta bahwa Rusia pada saat ini penuh dengan imoralitas, aborsi, pornografi, dll. Hal itu memang benar adanya, tetapi tidak relevan terhadap poinnya. Bunda Maria tidak pernah berjanji bahwa Rusia akan berkonversi menjadi suatu negara yang baik atau negara yang Katolik, tetapi, seperti yang dibuktikan berulang kali di dalam bab ini, Bunda Maria berbicara dalam konteks tentang suatu konversi suatu musuh dari tindakan-tindakan penganiayaannya, sejalan dengan Amsal 15:7. Hal ini telah terjadi. Anda hanya perlu bertanya kepada orang-orang yang hidup, misalnya, di Republik Ceko pada hari ini berbanding dengan hidup di bawah Komunisme.
Kami akan segera membahas tentang perubahan-perubahan di dalam setiap negara satelit Uni Soviet. Fakta-fakta ini akan menunjukkan kepada kita bahwa walaupun seandainya kebijakan-kebijakan glasnost (keterbukaan) dan perestroika (restrukturisasi) yang diterapkan oleh Uni Soviet pada tahun 1980-an – dimaksudkan sebagai suatu tipu muslihat oleh para petinggi Partai Komunis, kenyataannya adalah rencana mereka telah menggagalkan diri mereka sendiri. Sebab sekalinya gagasan-gagasan ini dipromosikan dan entah bagaimana diimplementasikan, gagasan-gagasan ini juga diterapkan oleh orang-orang yang mendalangi Blok Komunis, dan momentum kebebasan dari kezaliman Komunis menjadi tak terhentikan
Kejatuhan Negara-Negara Satelit
Kejatuhan Polandia:
Polandia (warna merah di peta) dan benderanya, setelah runtuhnya rezim Komunis.
Hal yang juga mendukung fakta bahwa Rusia telah berkonversi dari rezim penganiaya sataniknya ke dalam suatu masa kedamaian tertentu adalah fakta bahwa sewaktu Polandia mulai membebaskan diri dari dominasi Komunis, Rusia tidak bergegas dengan tank-tanknya untuk memulihkan ketertiban dan menegakkan dominasi Partai Komunis, seperti yang telah dilakukannya di masa lalu; sedangkan di Cina, pada masa yang sama, sewaktu para demonstran untuk Demokrasi telah menjadi “tidak terkendali”, rezim Cina mengutus para pasukannya untuk memulihkan ketertiban, yang mengakibatkan pembunuhan massal di Lapangan Tiananmen.
Kejatuhan Hongaria:
Hongaria (merah di peta) dan benderanya setelah runtuhnya rezim Komunis.
Kejatuhan Jerman Timur:
Para penjaga Tembok Berlin, siap untuk menembak orang yang mencoba menyeberang
“Lajur Kematian” yang diterangi, dicat putih demi memudahkan untuk melihat dan menembak orang-orang yang menyeberang
Marilah berhenti di sini untuk merangkum poin yang sedang kami buat. Tanpa izin khusus, perjalanan dari balik Tirai Besi secara ketat dilarang di bawah pemerintahan Uni Soviet. Tetapi, perjalanan ke sesama negara satelit Komunis lain tidaklah dilarang. Maka, sekalinya Polandia, dan yang lebih penting lagi di dalam konteks ini, Hongaria (dua negara satelit Komunis), melepaskan diri dari dominasi Komunis (seperti yang telah kita lihat di atas), timbul suatu masalah.
Foto: Tidak digambarkan di sini, URSS terletak di sebelah kanan Polandia (Poland) dan Cekoslowakia (Czechoslovakia), Rumania Komunis terletak di kanan bawah Hongaria (Hungary)
Hongaria telah membuka perbatasannya dengan Austria, dan warga Jerman Timur yang berada di Hongaria membanjiri Jerman Barat melalui Austria. Jadi, jika seseorang ingin melarikan diri ke Jerman Barat yang bebas, ia hanya perlu pergi ke Hongaria, menyeberangi perbatasan Austria (yang sekarang dibuka) dan pergi ke Jerman Barat. Kita dapat melihat bagaimana situasi ini tidak dapat bertahan lama, dan akan menjadi pertanda untuk akhirnya pemenjaraan rakyat oleh Blok Komunis.
Tidak semua warga Jerman Timur yang ingin melarikan diri ke Jerman Barat dapat mencapai Hongaria, tetapi, beberapa dari mereka dapat sampai ke Cekoslowakia. Karena mereka melihat bahwa para warga lainnya dari negeri mereka yang tertekan itu telah melarikan diri dari kezaliman Komunis melalui Hongaria, mereka mengepung kedutaan Jerman Barat di Cekoslowakia yang Komunis, dan menuntut agar mereka diperbolehkan untuk pergi, dan mereka berkemah di kedutaan itu. Pemerintahan Cekoslowakia, yang tidak ingin dibebani oleh masalah pengungsi, setuju untuk membebaskan mereka jika Honecker (pemimpin Komunis dari Jerman Timur) setuju. Hal yang luar biasa, Honecker memang setuju – kemungkinan untuk menghindarkan masalah krisis pengungsi bagi para kamerad Cekoslowakianya. Pada titik itu, begitu banyak warga Jerman Timur yang memanfaatkan hal itu, sehingga Honecker melarang semua perjalanan yang dilakukan oleh warga Jerman Timur menuju Cekoslowakia. Larangannya ini sia-sia:
Orang hanya dapat membayangkan antusiasme di Negara-Negara satelit pada saat ini. Karena mereka melihat bahwa rakyat di Polandia dan Hongaria telah dibebaskan dari dominasi Komunis, mereka merindukan kebebasan yang sama besarnya dari kezaliman Komunis. Momentum itu tidak terhentikan. Khalayak ramai yang besar berkumpul di Leizpig untuk memprotes Pemerintahan Komunis di Jerman Timur.
Kerumunan massa yang besar memprotes pemerintahan Komunis Jerman Timur
Kejatuhan Cekoslowakia:
Kejatuhan Bulgaria:
Kejatuhan Rumania:
Elena dan Nicolae Ceausescu, diktator Komunis dari Rumania.
Rumania di Eropa dan bendera Rumania pasca-Komunisme
Dan walaupun masa penganiayaan secara resmi berujung kepada jatuhnya negara-negara satelit (1989-1991) dan pembubaran Uni Soviet (1991), angin perubahan mulai bertiup jauh lebih awal. Kematian Stalin pada tahun 1953 adalah suatu awal yang baik. Nikita Khrushchev kenyataannya mencela Stalin dan memperbolehkan penerbitan sebuah buku yang menyingkapkan kengerian-kengerian yang terjadi di kamp-kamp kerja paksa Gulag:
Nikita Khrushchev dari Rusia
Tentu saja, Khrushchev adalah seorang Komunis yang jahat. Ia mengancam untuk melakukan perang nuklir dengan AS (yang tidak pernah terjadi), berkata kepada dunia di hadapan PBB bahwa “kami akan menguburkan kalian”, dan ingin mengambil manfaat politik dengan mencela Stalin. Tetapi, kenyataan bahwa ia dapat mencela Stalin dan mengizinkan penerbitan sebuah buku yang menyingkapkan Gulag tanpa menerima konsekuensi menunjukkan bagaimana keadaan mulai berubah di dalam Uni Soviet – bagaimana masa penganiayaan mulai berakhir – yang pada akhirnya berujung dengan runtuhnya rezim itu pada tahun 1991.
Pertanyaan: Tetapi bagaimana dengan Cina, Korea Utara, dsb., yang tetap menganiaya orang-orang Katolik, seperti yang telah dilakukan oleh Rusia di bawah Stalin?
Jawaban: Bunda Maria tidak pernah berjanji bahwa Cina, dsb., akan berkonversi. Ia telah menunjukkan bahwa Rusia akan berkonversi ke dalam suatu masa kedamaian tertentu. Fakta bahwa Paus Pius XII melakukannya dengan “terlambat” tentunya merupakan sebab bahwa Komunisma dapat tersebar sampai ke negara-negara lainnya ini bahkan setelah Sri Paus melakukan konsekrasi itu, seperti ke negara Cina, Korea Utara, dan Kuba.
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, di dalam pesan Fatima tanggal 19 Agustus, Bunda Maria berkata kepada anak-anak: “Seandainya kalian tidak dibawa [oleh Administrator pada tanggal 13 Agustus] ke Kota, mukjizat [dari ranggal 13 Oktober] akan telah menjadi lebih besar.” Bunda Maria berkata kepada anak-anak bahwa penangkapan mereka pada tanggal 13 Agustus oleh administrator yang jahat dari Ourem, yang mencegah mereka untuk hadir di tempat penampakan pada hari itu, menyebabkan mukjizat pada tanggal 13 Oktober menjadi kurang dashyat daripada yang akan telah terjadi! Demikian pula, karena Sri Paus melakukan konsekrasi Rusia dengan “terlambat”, konversi Rusia ke dalam masa kedamaian tidak sedahsyat yang akan telah terjadi – yang mungkin akan telah mencegah Komunisme sehingga tidak menyebar ke negara-negara lainnya ini. Allah dan Bunda Maria telah berjanji bahwa penganiayaan akan berakhir di Rusia, dan sangatlah jelas bahwa mereka mengikutsertakan di dalam janji tersebut negara-negara satelit Rusia – seperti Polandia, dst. – sebab negara-negara satelit ini, kenyataannya, hanyalah perpanjangan dari Kekaisaran Soviet. Dan peristiwa ini sudah terjadi.
BANTAHAN-BANTAHAN LAIN
Jawaban: Suster Lucia hanya mengetahui apa yang telah diwahyukan oleh Surga kepadanya; ia tidak mengetahui apa yang tidak diwahyukan oleh Surga kepadanya. Penting sekali untuk mencatat bahwa pada tahun 1947, sewaktu William Thomas Walsh bertanya kepadanya tentang konsekrasi dunia yang dilakukan oleh Paus Pius XII pada tahun 1942, Suster Lucia bahkan tidak tahu bilamana konsekrasi itu mencukupi!
Pernyataannya ini merujuk kepada konsekrasi dunia oleh Paus Pius XII pada tanggal 31 Oktober 1942! Suster Lucia bahkan tidak tahu bilamana konsekrasi itu menepati permintaan dari Surga! 5 tahun kemudian, Pius XII melangkah lebih jauh dan secara khusus mengonsekrasikan Rusia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda. Lantas, bagaimanakah seseorang dapat berkata bahwa konsekrasi Rusia oleh Paus Pius XII pastinya tidak diterima di dalam Surga? Kejadian ini menunjukkan kepada kita bahwa Suster Lucia hanya mengetahui hal-hal yang diwahyukan kepadanya oleh Surga, dan ia tidak mengetahui – tetapi di dalam tulisannya itu, ia hanya sedang menerka – hal-hal yang tidak diwahyukan secara khusus kepadanya. Misalnya, ia tahu bahwa berbagai negara akan dilenyapkan, seperti yang dikatakan oleh Bunda Maria kepadanya, tetapi Suster Lucia tidak secara pasti tahu bagaimana nubuat itu persisnya akan digenapi.
Jawaban: Ya, bersama “Romo” Gruner, Romo Alonso kemungkinan telah merupakan pendukung yang terbesar dari gagasan bahwa konsekrasi Rusia akan mengonversikan negara itu ke dalam Iman Katolik, dan bahwa konsekrasi itu akan menghasilkan suatu kuasa kedamaian yang universal – suatu gagasan yang sama sekali tidak terbukti dari kata-kata Bunda Maria. Apa yang perlu diketahui oleh orang-orang adalah bahwa Romo Alonso adalah seorang bidah yang liberal yang 1) membenarkan keputusan Paulus VI untuk tidak menyingkap rahasia ketiga; 2) mengutuk para tradisionalis; 3) luar biasa toleran terhadap musuh nomor satu Fatima, Romo Dhanis; 4) menyetujui catatan palsu dari dioses Coimbra yang menolak wawancara Suster Lucia di tahun 1957 dengan Romo Fuentes.
Di sini kita melihat bahwa Romo Alonso mengutuk para tradisionalis dan membenarkan Paulus VI untuk tidak menyingkapkan rahasia ketiga! Ingatlah, pria ini, di samping Gruner, sangat bertanggung jawab untuk mempromosikan teori (yang hampir dipercayai secara universal) bahwa Rusia pasti akan berkonversi kepada Iman Katolik, yang menghasilkan kemenangan universal Bunda Maria dan masa kedamaian universal di bumi.
Di sini kita melihat bahwa Romo Alonso membenarkan catatan palsu dari dioses Coimbra yang mencela Romo Fuentes sebagai seorang penipu. Oleh karena itu, fakta bahwa Romo Alonso berpendapat demikian tidaklah membuktikan apa-apa dengan sendirinya. Hal yang sangat menarik, dan disayangkan, adalah hampir semua penulis telah mengambil teori yang sama dengan Alonso dan Gruner tentang konversi Rusia dan kemenangan Bunda Maria. Hal ini sangatlah penting untuk menuntun mereka kepada kesalahan tentang kemurtadan yang sesungguhnya terjadi. Perhatikan bagaimana penulis berikut kelihatannya bersandar secara penuh kepada kata-kata ‘Pada akhirnya...’
Tulisannya itu terdengar amat baik, kan? Masalahnya adalah bahwa tulisan itu tidak memiliki dasar di dalam perkataan Bunda Maria, seperti yang telah kami tunjukkan. Kemenangan Bunda Maria adalah suatu kemenangan “pada akhirnya” (yakni, setelah Rusia akan telah menyebarkan kesalahan-kesalahannya, melenyapkan negara-negara tertentu dan memartirkan orang-orang benar) atas rezim yang satanik di Rusia; mengonversikannya ke dalam suatu masa kedamaian tertentu, seperti yang telah kami tunjukkan. Kemenangan Bunda Maria bukanlah suatu kemenangan universal atau kuasa kedamaian, melainkan hanya suatu masa kedamaian “tertentu”.
Perhatikan bahwa Bruder Michel setuju dengan pendapat yang sama, menaruh segala harapannya atas versi kemenangan Bunda Maria ini. Pada halaman 572 dari volume ketiganya, Bruder Michel bahkan sampai memindahkan kata-kata Bunda Maria: “Pada akhirnya, Hatiku yang Tak Bernoda akan menang. Bapa Suci akan mengonsekrasikan Rusia kepadaku, dan ia akan berkonversi dan suatu masa kedamaian tertentu akan diberikan kepada dunia.” setelah kata-kata “Di Portugal, dogma tentang iman akan selalu dipertahankan, dst.”[77] Kata-kata “Pada akhirnya, Hatiku yang Tak Bernoda akan menang ....” terdapat sebelum kata-kata ini [“Di Portugal ....”] karena kata-kata ini [“Pada akhirnya ....”] berkenaan dengan bagian kedua dari rahasia tersebut, bagian yang membahas masa penganiayaan-penganiayaan Rusia yang disingkapkan di dalam artikel ini.
Jawaban: Karena kami tidak memiliki kalimat lengkapnya, kami tidak dapat berkata dengan pasti, tetapi kemungkinan: “Di Portugal, dogma iman akan selalu dipertahankan oleh suatu sisa umat beriman yang setia ….” Atau: “Di Portugal, dogma iman akan selalu dipertahankan oleh beberapa orang yang benar-benar berbakti kepadaku ....” Atau: “Di Portugal, dogma iman akan selalu dipertahankan sampai terjadinya Kemurtadan Besar ....” Tidak diragukan bahwa rahasia ketiga berkenaan dengan kemurtadan Sekte Vatikan II di masa kini.
Bukti-bukti menunjukkan bahwa Rahasia Ketiga Fatima berkenaan dengan kemurtadan Vatikan II yang dimulai oleh Anti-Paus Yohanes XXIII.
Catatan kaki:
[1] Bruder Michel de la Sainte Trinité, Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 1 : la science et les faits {ilmu pengetahuan dan fakta-fakta}, Edisi ke-6, La Contre-Réforme Catholique, St-Parrès-lès-vaudes, 1999, hal. 224. (versi yang mirip terdapat di dalam) Situs Vatikan: http://www.vatican.va/roman_curia/congregations/cfaith/documents/rc_con_cfaith_doc_20000626_message-fatima_fr.html
[2] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 1, hal. 83.
[3] Mark Fellows, Fatima in Twilight {Aram-temaram Fatima}, Niagra Falls, Marmion Publications, NY, 2003, hal. 119.
[4] Bruder Michel de la Sainte Trinité, Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3 : le Troisième secret {Rahasia Ketiga}, edisi ke-5, La Contre-Réforme Catholique, St-Parrès-lès-vaudes, 1994, hal. 220.
[5] John Vennari, It Doesn’t Add Up {Tidak Masuk Akal}, The Fatima Crusader, Constable, NY, n° 70.
[6] Bruder Michel de la Sainte Trinité, Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Tome 2 : Le Secret et l’Eglise {Rahasia dan Gereja}, Edisi ke-2 disunting dan ditambahkan, La Contre-Réforme Catholique , St-Parrès-lès-vaudes, 1986, hal. 265.
[7] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3, hal. 499.
[8] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 293.
[9] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 294.
[10] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 464.
[11] Le Nouvelliste de Lyon, 26 Januari 1938 / dikutip di dalam Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 421.
[12] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3 , hal. 133.
[13] Warren H. Caroll, The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, Christendom Press, 1995, hal. 310.
[14] Situs internet dari Joint Baltic American Committee. http://www.jbanc.org
[15] Situs internet dari Joint Baltic American Committee. http://store.yahoo.com/jbanc2000/newsun.html
[16] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3, hal. 336.
[17] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, p 306.
[18] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3, hal. 136.
[19] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3, hal. 169.
[20] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 485.
[20a] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 310.
[21] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 364.
[22] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 356.
[23] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 340.
[24] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 364-365.
[25] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 285.
[26] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 286.
[27] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 288.
[28] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3, hal. 134.
[29] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3, hal. 87.
[30] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 464.
[31] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 288.
[32] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 169.
[33] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 116.
[34] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 286.
[35] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 284-285.
[36] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 356.
[37] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 142.
[38] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 243.
[39] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 243-245.
[40] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 248-249.
[41] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 318.
[42] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 224-225.
[43] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 227-228.
[44] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 228.
[45] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 240-241.
[46] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 346.
[47] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3, hal. 220.
[48] William Thomas Walsh, Notre-Dame de Fatima {Bunda Maria dari Fatima}, Amiot-Dumont, Paris, 1954, hal.63, catatan 1.
[49] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 1, hal. 259.
[50] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 332.
[51] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 346.
[52] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3, hal. 220.
[53] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 464.
[54] http://fr.wikipedia.org/wiki/Histoire_de_la_Russie
[55] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 778.
[56] http://answers.com/topic/union -of-soviet-socialist-republics
[57] http://www.fatima.org/news/nexsviews/perestoi.asp
[58] http://en.wikipedia.org/wiki/Poland#History
[59] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 735-736.
[60] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 736-737.
[61] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 738.
[62] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 738.
[63] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 738-740.
[64] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 740-741.
[65] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis},hal. 741-742.
[66] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 742-743.
[67] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 529-530.
[68] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal. 494.
[69] The Rise and Fall of the Communist Revolution {Kebangkitan dan Kejatuhan Revolusi Komunis}, hal 529-530.
[70] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 346.
[71] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 2, hal. 332.
[72] William Thomas Walsh, Our Lady of Fatima {Bunda Maria dari Fatima}, Doubleday, cetakan ulang dari edisi. 1954, 1990, hal. 222. [Catatan penerjemah ke dalam bahasa Prancis: versi dalam bahasa Prancis dari buku ini tidak mengikutsertakan kutipan ini.]
[73] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3, hal. 477.
[74] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3, hal. 369.
[75] Fatima in Twilight {Aram-temaram Fatima}, hal. 334.
[76] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 3, hal. 567.
[77] Toute la vérité sur Fatima {Seluruh Kenyataan tentang Fatima}, Volume 1, hal. 224. [Catatan penerjemah ke dalam bahasa Prancis: Di dalam halaman yang sama (572) dari Volume 3 dari buku tersebut, kami tidak menemukan ‘dst.’ di dalam kalimat Di Portugal, dogma tentang iman akan selalu dipertahankan; kalimat yang mendahului Rahasia Ketiga. Secara umum, kata ‘dst.’ menunjukkan bahwa kalimat ini berlanjut. Anehnya, ‘dst.’ tersebut terdapat di dalam Volume 1 pada halaman 224, tetapi singkatan « sic » (singkatan yang tetap mempertahankan kutipan dari narasumber sebagaimana yang dikatakan sang narasumber tetapi yang menunjukkan bahwa sang pengutip mencatat suatu kesalahan atau mengungkapkan keheranan akan kutipan tersebut) ditempatkan dalam tanda kutip di samping ‘dst.’. Hal ini menunjukkan bahwa pengarang buku mendukung teori kemenangan kedamaian universal.]
Artikel-Artikel Terkait
Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 mingguBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 mingguBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 1 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 4 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...