^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Siksaan Apa yang Terbesar dalam Neraka?
Cuplikan dari Tentang Neraka - Khotbah St. Leonardus (Bag. II)
“Orang kaya yang jahat menderita dalam Neraka akibat tempat-tempatnya: Sepultus in inferno; serta lidah-lidah api yang mengepungnya: Crucior in hac flamma. Namun siksaan ini bukanlah yang terbesar bagi dirinya. Untuk mengurangi panasnya yang membara, ia akan terpuaskan dengan setetes air saja yang mengalir dari ujung jari: Utuslah Lazarus supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air. Lalu apakah siksaannya yang terbesar itu? Ada pikiran yang membuat Neraka tak tertahankan baginya, dan yang membuat waktu yang dilalui semua orang yang terkutuk di sana sungguh benar-benar menjadi neraka sendiri. Dan apakah pikiran itu? Sebelum saya menyingkapkannya kepada anda, izinkan saya berlutut dan memohon kepada Allah Yang Mahakuasa untuk membekaskannya pada hati anda dengan sungguh agar pikiran ini tidak akan pernah keluar dari padanya, dan agar menjadi bagi anda sebagai aturan untuk hidup dengan baik dan mati dengan baik.
Pikiran ini, yang merupakan bagian terbesar dari neraka, dan yang bagaikan ulat bangkai yang menggerogoti dan memakan untuk selama-lamanya hati orang yang terkutuk, adalah sebagai berikut: Aku dahulu dapat menyelamatkan diriku sendiri, namun aku terkutuk akibat perkara sepele. Demikianlah bagaimana Abraham mengingatkan orang kaya yang jahat itu: Ingatlah, ya putraku, bahwa engkau dahulu telah menerima kebaikan selama hidupmu. Oh, betapa memilukannya pikiran itu! Saya dahulu memiliki begitu banyak kebaikan yang dapat saya gunakan untuk menyelamatkan diri saya dengan mudah, dan saya telah menjadi terkutuk akibat perkara sepele: saya dahulu mendapat begitu banyak ilham, begitu banyak rasa penyesalan, begitu banyak rahmat, dan saya menyalahgunakan semuanya itu untuk perkara sepele. Memangnya apakah kenikmatan yang najis itu, jabatan itu, tanggung jawab itu, yang dahulu begitu saya idam-idamkan, hasrat yang dahulu hendak saya puaskan, pesta pora itu, permainan itu, kenikmatan itu, percakapan itu? Perkara sepele, sama sekali sepele. Dan demi perkara sepele itulah saya telah jatuh ke dalam Neraka. Ah! Betapa besarnya keputusasaan saya! Dari segala siksaan dalam Neraka, itulah yang terbesar.
Orang yang terkutuk itu di satu sisi memikirkan apa yang dideritanya, alasan ia menderita, dan di sisi lain, betapa mudahnya ia dahulu mungkin dapat lolos dari siksaan-siksaan itu, dan ia pun menjadi semakin kesal akibat segala kengerian itu. Pikiran itulah yang merupakan hakikat segala siksaan Neraka; pikiran itulah yang membuat orang-orang terkutuk menjerit murka, berkertak gigi, dan mengeluarkan penghujatan-penghujatan yang menakutkan. Dengarkanlah mereka, dan anda akan merasa ngeri. Bukanlah saya yang berbicara, namun orang terkutuklah yang menghujat, yang menjerit bersama orang kaya yang jahat itu: Crucior in hac flamma.”
Catatan kaki:
Diterjemahkan dari karya yang disadur dari bahasa Italia ke dalam bahasa Prancis:
Œuvres du bienheureux Léonard de Port-Maurice [Karya-Karya Beato Leonardus dari Porto Mauritio], terjemahan M. Charles SAINTE-FOI, T. I, Paris, Louis Vivès, Librairie-Éditeur, 1858, hal. 402-403.
Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 3 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 4 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...yang sesat kayaknya anda si penulis
CanonMR 7 bulanBaca lebih lanjut...permisi boleh tanya klo warna liturgi biru itu apa ya? apakah dulu gereja mewajibkan/mengharuskan biru menjadi warna liturgi trimakasih
Yulius Kristian 10 bulanBaca lebih lanjut...