Pembaptisan Air: Pintu Gerbang Kehidupan Rohani

Di dalam pernyataan yang penting dari Konsili Florence ini, kita diberi tahu bahwa orang-orang tidak dapat memasuki Surga tanpa Pembaptisan Air. Konsili Florence juga menyatakan bahwa Pembaptisan Air adalah cara agar seseorang dibuat anggota dari Kristus dan Tubuh Gereja.

Paus Eugenius IV, Konsili Florence, “Exultate Deo,” 22 November 1439, ex cathedra: “Pembaptisan suci, yang merupakan pintu gerbang [ianua] kehidupan rohani, memegang tempat yang pertama dari antara segala sakramen;lewatnya kita dibuat anggota dari Kristus dan dari tubuh Gereja. Dan karena maut memasuki dunia lewat manusia pertama {Roma 5:12}, ‘jika kita tidak dilahirkan kembali dari air dan Roh, kita tidak dapat,’ seperti yang dikatakan oleh sang Kebenaran, ‘masuk ke dalam Kerajaan Allah.’ [Yohanes 3:5]. Materi dari sakramen ini adalah air yang sejati dan alami.”[1]

Kita juga diajarkan bahwa Pembaptisan Air adalah “pintu gerbang” kepada kehidupan rohani. Kata yang digunakan di dalam bahasa Latin adalah ianua. Menurut ajaran Katolik, Pembaptisan Air adalah pintu kepada kehidupan rohani di dalam Kristus, dan Yesus memberi tahu kita bahwa siapa pun yang tidak masuk melalui pintu adalah seorang pencuri dan seorang perampok.

Yohanes 10:1 - “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok.”

[1] Denzinger 696; Decrees of Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal. 542.