^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Paus St. Leo Agung Menentang Secara Langsung ‘Pembaptisan Darah’ dan ‘Pembaptisan Keinginan’
Magisterium telah berulang kali mengajarkan bahwa Pembaptisan adalah satu-satunya jalan keselamatan. Faktanya, di dalam suratnya dari tahun 447, terdapat suatu paragraf yang amat penting di mana Paus St. Leo Agung mendiskusikan bagaimana izin diberikan untuk membaptis para katekuman yang belum dibaptis yang mengalami bahwa apa pun, dan ia menyatakan secara spesifik bahwa pembaptisan adalah “satu-satunya jaminan untuk keselamatan sejati bagi siapa pun yang berada di dalam bahaya maut, di dalam krisis akibat pengepungan, di dalam derita akibat penganiayaan, di dalam ancaman akibat karamnya kapal.” Hal ini, tentunya menentang ide “pembaptisan darah” serta “pembaptisan keinginan”. Perhatikan bahwa Sri Paus merujuk kepada derita akibat penganiayaan (in persecutionis angustiis). Kegelisahan akibat penganiayaan merujuk kepada keadaan di mana orang mungkin dibunuh untuk iman akan Yesus Kristus. Seorang katekumen yang belum dibaptis yang berada di dalam derita akibat penganiayaan” (in persecutionis angustiis) adalah skenario yang persis di mana para pembela ‘pembaptisan darah’ mengklaim bahwa seseorang dapat diselamatkan tanpa Pembaptisan Air. Tetapi Paus St. Leo Agung mengajarkan hal yang bertentangan!
Paus St. Leo Agung mengajarkan bahwa bagi para katekumen yang tidak dibaptis yang berada di dalam situasi tersebut, di dalam derita akibat penganiayaan, atau dalam bahaya lain, pembaptisan air adalah satu-satunya jaminan untuk keselamatan sejati (verae salutis singulare praesidium). Ini tidaklah benar jika terdapat bentuk-bentuk pembaptisan lain atau jalan lain untuk keselamatan. Kutipan ini menentang secara langsung ide “pembaptisan darah” dan “pembaptisan keinginan” bagi para katekumen yang tidak dibaptis. Paragraf dari Leo Agung ini juga menentang mereka yang mengklaim secara salah bahwa para bapa Gereja serempak mengajarkan bahwa “pembaptisan darah” dapat menggantikan Pembaptisan Air. Tidak, mereka tidak melakukannya. Karena ia adalah seorang Paus dan Bapa Gereja, paragraf dari Leo ini, yang menentang secara langsung ide “pembaptisan darah” dan “pembaptisan keinginan”, mengalahkan kutipan mana pun dari seorang Bapa atau para Bapa Gereja yang mengatakan suatu hal yang berbeda.
Selanjutnya, jika kemartiran adalah suatu cara untuk dibenarkan tanpa Pembaptisan, sebagaimana yang dipercayai beberapa orang secara salah, lalu mengapa Gereja pun memberikan Pembaptisan secara segera kepada para katekumen yang belum dibaptis yang berada di dalam bahaya penganiayaan? Mengapa tidak membiarkan mereka terus bersiap diri dan menerima “pembaptisan darah” jika hal tersebut akan terjadi? Ajaran Gereja bahwa para katekumen yang tidak dibaptis tersebut harus segera dibaptis pada saat terjadi penganiayaan, sebelum waktu mereka dibaptis dalam situasi normal, membuktikan bahwa “pembaptisan darah” bukanlah cara yang pasti untuk mendapatkan pembenaran, tidak seperti Pembaptisan Air. Pembaptisan darah bukanlah bagian dari aturan iman. Penerimaan Pembaptisan Air adalah satu-satunya cara untuk diselamatkan. Itulah ajaran dari Gereja Katolik dan aturan iman yang sejati. Itulah yang kita temukan di dalam segala pernyataan magisterial tentang hal tersebut. Lihat pula, sebagai contoh, video (dalam bahasa Inggris) dan artikel kami tentang dekret Paus Sirisius yang penting tentang Pembaptisan.
Kenyataannya, di dalam Surat-nya ini, Paus Leo menggunakan gaya bahasa yang otoritatif dan menyebutkan posisinya yang menduduki Takhta Petrus. Ia berkata:
Di dalam Surat yang sama, Sri Paus (dengan mengutip Yohanes 1 :13) mengidentifikasikan mereka yang terlahir dari Roh Kudus di dalam Sakramen Pembaptisan sebagai mereka yang dilahirkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki”.
Kenyataannya adalah bahwa jika seseorang berkehendak baik dan menginginkan Pembaptisan secara tulus dan berkehendak untuk mati bagi Kristus, Allah akan memastikan bahwa orang itu menerima Pembaptisan Air dan dibawa kepada Gereja sejati. Tetapi, tidak seorang pun dapat diselamatkan tanpanya, sebab jika seseorang tidak dilahirkan kembali dari air dan Roh di dalam Sakramen Pembaptisan, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Teks Tertua dari Dekret Kepausan yang Terjaga Menolak "Pembaptisan Keinginan
Catatan kaki:Di Luar Gereja Katolik Tidak Terdapat Keselamatan
[1] Denzinger 696; Decrees of Ecumenical Councils {Dekret-dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal. 542.
Artikel-Artikel Terkait
Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 1 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 1 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 2 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...yang sesat kayaknya anda si penulis
CanonMR 5 bulanBaca lebih lanjut...permisi boleh tanya klo warna liturgi biru itu apa ya? apakah dulu gereja mewajibkan/mengharuskan biru menjadi warna liturgi trimakasih
Yulius Kristian 8 bulanBaca lebih lanjut...