^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Padre Pio tentang Iblis
Padre Pio sekalinya mengatakan kepada sekumpulan orang bahwa jumlah setan yang aktif di dunia ini lebih besar dari semua orang yang telah hidup sejak Adam.[1]
Padre Pio juga berkata: “Jika semua setan yang ada di sini mengambil suatu bentuk jasmani, mereka akan menghalangi sinar matahari!”[2]
Pada suatu masa di dalam hidupnya, Padre Pio bertugas sebagai seorang pembimbing rohani anak-anak lelaki di dalam suatu seminari. Pada suatu malam seorang anak terbangun akibat tawa yang begitu sinis, bunyi besi dibengkokkan dan jatuh ke tanah, dan rantai yang memukuli lantai, sedangkan Padre Pio terdengar mendesah berulang kali, “Madonnaku!” Pagi berikutnya, anak laki-laki tersebut mengamati besi yang menunjang gorden di sekeliling ranjang Padre Pio, dan menemukan bahwa pelat-pelatnya bengkok. Ia juga melihat Padre Pio “dengan mata yang bengkak, dan terlihat sakit.”[3] Cerita ini beredar di kalangan seminaris, yang bertanya kepada Padre Pio tentang hal itu. Padre Pio menjawab dan menggambarkan apa yang telah terjadi untuk meyakinkan anak-anak akan keperluan mutlak untuk berdoa di dalam pertempuran melawan Iblis. Padre Pio berkata:
“Kalian ingin tahu mengapa iblis memukuli saya dengan begitu kerasnya? Karena saya, sebagai bapa rohani kalian, berkeinginan untuk melindungi salah satu dari kalian.” Ia menunjukkan nama sang anak, dan meneruskan, “Ia menderita suatu godaan yang kuat terhadap kesucian, dan sewaktu ia memanggil sang Madonna {Bunda Maria}, ia juga secara rohani memanggil saya untuk pertolongan. Saya bergegas untuk membantunya, dan dengan bantuan Rosario Bunda Maria, saya berhasil. Anak itu yang telah digoda tidur sampai pada pagi hari, sedangkan saya bertempur, menderita pukulan-pukulan, tetapi memenangkan pertarungan tersebut.”[4]
Seorang mantan seminaris, yang untuknya Padre Pio merupakan seorang pembimbing rohani dan pengaku dosa, menuliskan bahwa ia dan rekan pelajarnya mendengar suatu bunyi yang menyeramkan, yaitu pelat besi yang berhantaman satu sama lain di dalam kamar Padre Pio. Mereka juga mendengar suatu bunyi bagaikan kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi di dalam terowongan.[5] Salah satu dari para murid, yang menjadi Romo Matrice, juga menjelaskan bagaimana pada suatu malam, ia terbangun akibat suatu kebisingan yang sangat gaduh yang datang dari tempat di mana Padre Pio tidur. Ia menjelaskan bahwa ia mendengar “suatu tawa sinis yang meledak-ledak dan suara pelat-pelat besi dibengkokkan dan rantai-rantai yang berdentangan di lantai.”[6]
Catatan kaki:
[1] C. Bernard Ruffin, Padre Pio: The True Story {Padre Pio: Kisah Sejati}, Our Sunday Visitor, Huntington, IN. hal. 141.
[2] C. Bernard Ruffin, Padre Pio: The True Story {Padre Pio: Kisah Sejati}, Our Sunday Visitor, Huntington, IN. hal. 367.
[3] Romo Stefano Manelli, Padre Pio of Pietrelcina {Padre Pio dari Pietrelcina}, Franciscans of the Immaculate, New Bedford, MA., hal. 61.
[4] Romo Stefano Manelli, Padre Pio of Pietrelcina {Padre Pio dari Pietrelcina}, Franciscans of the Immaculate, New Bedford, MA., hal. 61,62.
[5] Padre Pio, The Wonder Worker {Padre Pio, Pembuat Mukjizat}, Our Lady’s Chapel, New Bedford, MA. hal. 78.
[6] Augustine McGregor, Padre Pio, His Early Years {Padre Pio, Tahun-Tahun Awalnya}, National Centre for Padre Pio, Barto, PA. hal. 181.
Artikel-Artikel Terkait
Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 1 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 1 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 1 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 2 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...yang sesat kayaknya anda si penulis
CanonMR 5 bulanBaca lebih lanjut...permisi boleh tanya klo warna liturgi biru itu apa ya? apakah dulu gereja mewajibkan/mengharuskan biru menjadi warna liturgi trimakasih
Yulius Kristian 8 bulanBaca lebih lanjut...