^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Menanggapi Romo Cekada tentang KBA
Sebuah surat telah diedarkan dari Romo Anthony Cekada yang mempromosikan Keluarga Berencana Alami. Romo Cekada mengaku diri sebagai imam “tradisionalis” yang mengoperasikan sebuah kapel di Ohio. Romo Cekada sangat gusar akan artikel pertama kami tentang Keluarga Berencana Alami, maka, ia memberitahukan kepada kami perasaannya. Di dalam suratnya, ia tidak dapat membantah satu pun bagian dari artikel kami dan banyak kutipan-kutipan yang termuat di dalamnya.
Kami memiliki sebuah artikel yang jelas membantah dukungannya terhadap KBA, yang berjudul Keluarga Berencana Alami adalah Pengendalian Kelahiran yang Penuh Dosa.
Romo Cekada sangat mengagung-agungkan orang-orang yang dianggapnya sebagai teolog moral. Romo Cekada bukan seorang teolog moral, melainkan sepenuhnya seorang bidah, yang percaya bahwa orang-orang yang menolak Kristus dapat diselamatkan. Ia tidak sedikit pun Katolik. Terlebih lagi, kami bertanya kepada Romo Cekada: apakah St. Caesar dari Arles seorang teolog moral?
Saya kira tidak, menurut Cekada, karena St. Caesar mengutuk praktik-praktik seperti KBA sebagai dosa. Beberapa orang berargumen bahwa para pasangan dapat menggunakan Keluarga Berencana Alami untuk alasan-alasan yang berat. Tetapi, ajaran Paus Pius XI sama sekali mengecualikan ide ini (lihat artikel Keluarga Berencana Alami adalah Pengendalian Kelahiran yang Penuh Dosa). Kenyataannya, Paus Pius XI mengutuk ide ini. Terlebih lagi, siapakah yang menentukan apa itu alasan berat? Imam? Pasangan? Untuk mengizinkan penggunaan KBA untuk alasan-alasan berat adalah untuk memberikan kepada para pasangan kekuasaan penuh yang dapat mereka pergunakan dalam kebebasan mereka sendiri. Kebebasan semacam ini, seperti yang dijelaskan oleh Paus Pius IX di dalam Quanta Cura, adalah kebebasan untuk kebinasaan. Walaupun ia mengeluh bahwa hal ini harus diberikan kepada kehendak para imam, ironisnya, Romo Cekada menyerahkannya ke dalam tangan orang awan, sementara itu menyangkal ajaran Paus Pius XI.
Kenyataannya, argumen yang menentang Keluarga Berencana Alami dapat diringkas dengan amat sederhana. Dogma Katolik mengajarkan kita bahwa tujuan utama pernikahan (dan tindakan perkawinan) adalah prokreasi dan pendidikan anak-anak.
Di samping tujuan utama ini, terdapat pula tujuan-tujuan sekunder dari pernikahan, seperti tujuan saling membantu, menenangkan nafsu, dan pertumbuhan rasa saling cinta. Tetapi tujuan-tujuan sekunder ini harus selalu dikemudiankan oleh tujuan utama dari pernikahan (yaitu prokreasi dan pendidikan anak-anak). Ini adalah kunci utama yang harus diingat di dalam diskusi tentang KBA.
Oleh karena itu, walaupun KBA tidak secara langsung mengganggu tindakan perkawinan sendiri, seperti yang gemar ditekankan oleh para pembelanya, tidak ada bedanya. KBA adalah suatu dosa karena praktiknya mengemudiankan tujuan utama perkawinan dan tindakan perkawinan (yaitu prokreasi dan pendidikan anak-anak) daripada tujuan-tujuan sekundernya.
KBA mengemudiankan tujuan utama perkawinan daripada hal-hal lain dengan cara mengupayakan dengan sengaja untuk menghindari anak-anak (yaitu, untuk menghindari tujuan utamanya) sewaktu tindakan perkawinan dilakukan. KBA oleh karena itu memutarbalikkan aturan yang dikehendaki oleh Allah. Hal tersebut melakukan hal yang diajarkan oleh Paus Pius XI secara khidmat tidak dapat dilakukan secara sah. Dan poin ini membantah segala argumen yang dibuat oleh mereka yang membela KBA; karena segala argumen-argumen yang dibuat oleh mereka yang membela KBA berpusat kepada tindakan perkawinan itu sendiri, sedangkan mereka tidak menghiraukan fakta bahwa tidak ada bedanya jika satu pasangan tidak mengganggu tindakan itu sendiri jika mereka mengemudiankan atau menghalangi TUJUAN utama pernikahan.
Ajaran berikut juga menarik:
Walaupun terdapat ajaran Magisterial yang mengutuk Keluarga Berencana Alami, logika sederhana akan berkata kepada para Katolik bahwa hal itu tidak benar. Jika Gereja telah mengutuk kontrasepsi artifisial karena mencegah pengandungan keturunan, mengapakah orang akan diizinkan untuk melakukan hal yang sama dengan metode yang berbeda? Romo Cekada, bacalah kesaksian wanita-wanita lain yang menggunakan KBA (di dalam artikel kami, Keluarga Berencana Alami adalah Pengendalian Kelahiran yang Penuh Dosa); bacalah apa yang mereka lihat dengan begitu jelasnya, yang anda, di dalam kebutaan diri anda, tidak dapat lihat: bahwa mereka mempraktikkan pengendalian kelahiran yang penuh dosa.
Keluarga Berencana Alami juga melibatkan kurangnya iman dari mereka yang menggunakan dan mempromosikannya. Bahkan Kardinal Ottaviani yang bidah mengakui hal ini:
Apakah para pasangan yang menggunakan KBA, atau para imam yang mempromosikannya, memiliki iman supernatural akan penyelenggaraan ilahi? Apakah mereka percaya bahwa Allahlah yang mengutus kehidupan? Apakah Allah perlu Romo Cekada dan “teolog moral” lainnya untuk memberi tahu diri-Nya berapa jumlah anak yang harus dimiliki para pasangan? Apakah seseorang memiliki hak untuk mempunyai 3 anak sewaktu Allah menghendaki mereka untuk memiliki 10? Romo Cekada, anda tidak memiliki hak untuk berkata kepada orang-orang bahwa mereka dapat membatasi keluarga mereka. Allah sepenuhnya sadar akan kebutuhan setiap pasangan, dan Ia mengetahui secara persis kemampuan mereka.
Romo Cekada, TINGGALKAN URUSAN-URUSAN ITU KEPADA ALLAH – dan tinggalkan para Katolik yang beriman sendiri.
Mereka yang memiliki Iman Katolik sejati harus tidak memedulikan grafik dan kalender. Hal-hal ini semua adalah alat-alat yang tidak alamiah yang mengganggu kehendak Allah. Abaikan omong kosong ini dan terimalah fakta bahwa Allah tidak akan memberikan anda seorang anak pun yang tidak dapat anda tanggung. Ia tidak akan membebani anda dengan sesuatu pun yang terlalu berat, sebab kuk-Nya mudah, dan beban-Nya ringan.
Jika para pendukung KBA mendapatkan apa yang mereka inginkan, tidak akan ada keluarga yang memiliki lebih dari 10 anak, ataupun santo-santa yang banyak yang berasal dari keluarga-keluarga ini (contohnya, Santa Katarina dari Siena, anak ke-23 dari 25 anak). Ironisnya, Romo Paul Marx, salah seorang pendukung terbesar KBA di dunia, adalah kehamilan ke-15 dari 17 kehamilan (Fr. Paul Marx, Letter to Friends [Surat kepada Teman-Teman], Maret 1999). Ia tidak akan pernah terlahirkan jika orang tuanya telah menggunakan KBA.
Sayangnya, di samping Romo Cekada, kebanyakan kelompok “tradisional” mendukung Pembatasan Keluarga “Alami”. SSPX, SSPV, CMRI, Abdi Yesus dan Maria (Kerasulan Nicholas Gruner), dan banyak orang lainnya akan berkata kepada anda bahwa para pasangan dapat menggunakan Keluarga Berencana “Alami” untuk alasan-alasan tertentu. Sangat menyedihkan untuk melihat bahwa kebanyakan para “tradisionalis” juga telah menyangkal iman Katolik sejati yang tidak berubah di dalam cara-cara tertentu, dan hal ini kembali memperdengarkan kata-kata Yesus Kristus: “Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (Lukas 18:8).
Para imam yang mempromosikan Pembatasan Keluarga “Alami”, dan para pasangan yang menggunakannya, bersalah karena mereka melakukan dosa berat. Hal itu bertentangan dengan ajaran Gereja dan bertentangan dengan hukum alam. Hal itu adalah ejekan terhadap penyelenggaraan ilahi, dan sepenuhnya adalah kekurangan iman. Kami memohon semua imam dan orang awam untuk menerima ajaran Gereja tentang topik ini, dan mengembalikan iman mereka akan penyelenggaraan Allah. Jika anda telah diyakinkan oleh Romo Cekada atau siapa pun bahwa metode ini baik, bertobatlah dan akuilah dosa anda.
Seseorang harus waspada terhadap serigala-serigala yang berbulu domba ini. Dan seseorang harus berdoa untuk para imam ini agar mereka dapat melihat kebenaran Allah tentang masalah ini, dan menghindari keabadian Neraka yang menanti mereka jika mereka terus mendukung pembatasan keluarga.
Catatan kaki:
[1] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-Bapa Gereja Perdana}, Collegeville, MN, The Liturgical Press, 1970, Vol. 3:2233.
Artikel-Artikel Terkait
Halo – tidak semua orang yang mengaku Kristen benar-benar meniru teladan Kristus. Karena itulah ada tertulis, “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...karena nama Mahatma Gandhi disebut saya ingat salah satu ujarannya.. "I like your Christ , but I don't like your Christian. Your Christian are so unlike your Christ". apakah kita...
Deo Gratia 4 bulanBaca lebih lanjut...Ya. Bunuh diri adalah dosa berat, dan orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat langsung masuk Neraka. https://vatikankatolik.id/dosa-asal-dosa-berat-neraka/ Menarik pula bahwa Kitab Hukum Kanonik tahun 1917, kanon 1240 §1 no....
Biara Keluarga Terkudus 7 bulanBaca lebih lanjut...Sayang sekali mayoritas orang Nusantara mengikut agama diabolis itu. Semoga Roh Kudus mencerahkan hati para umat muslim dan mengeluarkan mereka dari kegelapan.
Ray 7 bulanBaca lebih lanjut...apakah benar bahwa orang yang bunuh diri tidak akan diampuni dosanya dan akan selamanya berada di neraka?
Maria Melanie Aryanti 7 bulanBaca lebih lanjut...Anda sebetulnya perlu menonton dan menyimak video ini (yang tampaknya belum/tidak anda simak dengan baik). Kelihatannya, nenurut anda gelar santo/santa itu tidak penting. Tetapi gelar ini begitu pentingnya karena di...
Biara Keluarga Terkudus 8 bulanBaca lebih lanjut...Sibuk semua dengan liturgis masing masing... hakim yang punya otoritas yaitu Yesus... terserah pada mau sibuk apaan soal santa santo... apa yang dilakukan di dunia akan dihakimi secara pribadi oleh...
ngatno 8 bulanBaca lebih lanjut...terima kasih min penjelasannya terima kasih juga kalendernya, sangat bermanfaat
Yulius Kristian 9 bulanBaca lebih lanjut...Halo – Kongregasi Suci bagi Ritus (Sacra Rituum Congregatio) melarang warna biru dalam pakaian ibadat dan menyatakan penggunaan warna tersebut sebagai suatu penyelewengan.[a] “Prefek Kongregasi Abdi Santa Perawan Maria dari...
Biara Keluarga Terkudus 10 bulanBaca lebih lanjut...Orang yang tidak jujur seperti anda ini adalah yang sesat. Membantah poin video ini anda tidak bisa. Poin-poin yang kami ajukan di dalam artikel dan video ini berasal dari buku...
Biara Keluarga Terkudus 11 bulanBaca lebih lanjut...