Extra Ecclesiam nulla salus (EENS)Sekte Vatikan IIBukti dari Kitab Suci untuk KatolisismePadre PioBeritaLangkah-Langkah untuk BerkonversiKemurtadan Besar & Gereja PalsuIsu RohaniKitab Suci & Santo-santa
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh DihadiriMartin Luther & ProtestantismeBunda Maria & Kitab SuciPenampakan FatimaRosario SuciDoa-Doa KatolikRitus Imamat BaruSakramen Pembaptisan

Kutipan Hari Ini

Barangsiapa Memberi Salam kepada Maria dengan “Salam Maria” Juga Akan Diberi Salam Olehnya


25/11/2021

Spiritualitas

St. Alfonsus (1760): “Bunda Allah sendiri berkata kepada St. Matilda, bahwa seseorang tidak dapat memberi salam kepadanya dengan lebih baik daripada dengan ‘Salam Maria’. Barangsiapa memberi salam kepada Maria juga akan diberi salam olehnya. St. Bernardus sendiri mendengar dari telinganya pada suatu kali  salam dari sebuah patung sang Perawan, yang berkata kepadanya, Salam ya Bernardus.”

Doktrin

St. Agustinus, 391: “Sewaktu kita akan telah datang ke hadapan-Nya [Allah], kita akan melihat kesetaraan dari keadilan Allah. Pada saat itulah tidak seorang pun akan berkata: … ‘Mengapa orang ini dituntun oleh Allah untuk dibaptis sedangkan orang itu, walaupun ia hidup dengan baik sebagai katekumen terbunuh di dalam suatu bencana yang tiba-tiba, dan tidak dibaptis?’ Jika anda mencari pahala, anda tidak akan mendapatkan sesuatu pun selain hukuman.”

Apa yang dilihat oleh orang mati yang dibangkitkan pada saat kematiannya


24/11/2021

Spiritualitas

Romo Martin Von Cochem (1900): “St. Sirilus juga, saat menulis kepada St. Agustinus, berkata bahwa salah satu dari ketiga orang yang telah dibangkitkan dari kematian berkata kepadanya: ‘Sewaktu saat kematianku akan segera tiba, sekumpulan iblis, yang tidak terhitung jumlahnya, datang dan berdiri di dekatku. Rupa mereka lebih mengerikan daripada apa pun yang dapat dibayangkan oleh khayalan. Seseorang akan lebih ingin dibakar dalam api daripada dipaksa untuk melihat mereka.’” (Keempat Hal Terakhir, hal. 55)

Doktrin

Paus Pius X (1907), Melawan Ibadat Modernis: “Faktor utama evolusi ibadat adalah perlunya penyesuaian dengan adat dan tradisi-tradisi rakyat ….”

Paus Leo XIII mengutuk perceraian antara Gereja dan Negara di Amerika


23/11/2021

Spiritualitas

St. Louis De Montfort (1706) : “ ... setelah membaca hampir semua buku yang saya akui membahas devosi kepada Bunda Maria, dan setelah bercakap-cakap secara akrab dengan orang-orang yang terbaik dan terbijak … saya tidak pernah mengetahui atau mendengar suatu praktik devosi pun kepadanya yang setara dengan praktik devosi yang sekarang saya hendak dedahkan ….” (Devosi Sejati kepada Maria #118)

Doktrin

Paus Leo XIII (1895): “ … akan menjadi suatu kesalahan yang amat besar untuk menarik kesimpulan bahwa di Amerikalah tipe dari status yang paling didambakan untuk Gereja harus dicari, atau bahwa akan menjadi suatu hal yang secara universal sah atau bijak bagi Negara dan Gereja untuk, seperti di Amerika, dipisahkan dan diceraikan.” (Longinqua #6)

Tanpa Iman Katolik mustahil adanya untuk berkenan kepada Allah


22/11/2021

Spiritualitas

“Pria muda pagan yang hendak memperistri St. Lusia menjadi murka dan menuduh Lusia di hadapan Paskasius, sang gubernur, dengan tuduhan bahwa ia seorang Kristiani. Ia dibawa menghadap seorang hakim yang memerintahkannya untuk dipaparkan kepada godaan di dalam suatu rumah percabulan. Tetapi Allah menjaganya dan membuatnya sama sekali tidak dapat digerakkan sehingga tidak seorang pengawal pun mampu membawanya ke tempat itu. Demikian pula, Ia menjaganya dari rasa sakit api serta siksaan-siksaan lainnya yang mengerikan. Pada akhirnya, ia mati di dalam penjara akibat luka-luka yang telah dideritanya (304). Namanya berada di dalam Kanon Misa.” (St. Lusia, Santa Pelindung Orang Buta)

Doktrin

Paus Pius X (1910): “Perhatian yang terutama dan terbesar dari para gembala haruslah terpusat kepada hal-hal yang berkenaan dengan iman Katolik, demi menjaga agar iman yang diakui dan diajarkan oleh Gereja Roma yang Kudus ini, iman yang tanpanya mustahil adanya untuk berkenan kepada Allah, tetap murni dan tidak ternodai.” (Editae Saepe # 21)

Kejahatan apakah yang sedemikian parahnya menghina Allah lebih dari kejahatan lainnya?


20/11/2021

Spiritualitas

“Dan Tuhan tampak kepada Salomo dalam suatu mimpi di malam hari, dan berkata: Mintalah apa yang kauinginkan agar Aku berikan. Dan Salomo berkata: ... Berikanlah maka dari itu kepada hamba-Mu hati yang bijaksana, untuk mengadili umat-umat-Mu, dan untuk membedakan yang baik dan yang jahat ... Dan Tuhan berkata kepada Salomo: Karena engkau telah meminta hal ini, dan tidak meminta untuk dirimu sendiri kehidupan yang panjang atau kekayaan, ataupun hidup dari musuh-musuhmu, tetapi engkau telah meminta untuk dirimu sendiri kebijaksanaan untuk melaksanakan penghakiman, lihatlah Aku telah melakukan kepadamu sesuai dengan perkataanmu, dan telah memberikan kepadamu hati yang bijaksana dan pengertian, sedemikian rupa sehingga tiada seorang pun yang seperti engkau sebelum dirimu, tidak pun akan ada orang yang seperti engkau setelah dirimu. Dan hal-hal yang tidak kaupintakan, Aku telah berikan kepadamu ....” (3 Raja-Raja 3)

Doktrin

Paus Pius X (1910): “Adalah suatu fakta yang pasti dan yang telah terbukti secara baik bahwa tiada suatu kejahatan pun yang sedemikian parahnya menghina Allah dan menggelegakkan murka-Nya yang terbesar selain kejahatan bidah.” (Editae Saepe # 43)

Orang-Orang Terkutuk pada Hari Penghakiman


19/11/2021

Spiritualitas

Romo Martin Von Cochem (1900): “[Orang-Orang Terkutuk pada Hari Penghakiman] – Sebab semua umat manusia yang berjuta-juta jumlahnya ini akan menuangkan dukacita dan kegelisahan mereka yang amat besar di dalam ratapan-ratapan yang menyedihkan. Saat mereka menantikan kedatangan sang Hakim tertinggi, mereka berdiri bersama, terpisah dari orang-orang bajik, penuh dengan kebingungan terhadap kehinaan diri mereka sendiri, dan terutama atas keberdosaan diri mereka sendiri, yang sekarang terlihat jelas oleh semua orang.” (Keempat Hal Terakhir, hal. 55)

Doktrin

Paus Pelagius II (585): “Bagaimanapun, jika seorang pun mengusulkan atau percaya akan atau dengan gegabah mengajarkan hal yang bertentangan terhadap iman ini, hendaknya ia mengetahui bahwa ia dikutuk dan juga dianatemakan seturut opini dari para Bapa yang sama.” (Quod ad dilectionem, Denz. 246)

“Aku Tuhan, Akulah yang awal dan yang akhir.” (Yesaya 41:4)


17/11/2021

Spiritualitas

Romo Martin Von Cochem (1900): “Telah menjadi suatu hal yang jelas bahwa orang-orang yang terkutuk akan kelak dicampakkan, tubuh dan jiwa mereka, ke dalam perapian Neraka yang besar dan mengerikan, ke dalam danau api raksasa, di mana mereka akan dikelilingi oleh lidah-lidah api. Akan ada api di bawah diri mereka, api di atas diri mereka, api di sekeliling mereka. Setiap napas akan menjadi napas yang membakar dari sebuah perapian. Lidah-lidah api Neraka ini akan memasuki segenap anggota tubuh mereka, sehingga tidak akan ada suatu anggota tubuh pun, yang di dalam ataupun di luar, yang tidak diresapi api.” (Keempat Hal Terakhir, hal. 120)

Doktrin

“Aku Tuhan, Akulah yang awal dan yang akhir.” (Yesaya 41:4)

Doa adalah sumber dari hal-hal baik yang tidak terhitung jumlahnya


16/11/2021

Spiritualitas

St. Yohanes Krisostomus (sekitar tahun 380): “Doa adalah sumber, akar, dan ibunda dari hal-hal yang baik yang tidak terhitung jumlahnya. Kuasa doa memadamkan kekuatan api, mengekang singa-singa yang mengamuk, menghentikan peperangan dan pertikaian, bertahan melawan badai, meloloskan [seseorang] dari iblis, membuka pintu Surga, memutuskan ikatan maut, menyembuhkan penyakit, mencegah luka-luka, dan menguatkan kota-kota yang runtuh.” (Hom. 15)

Doktrin

St. Agustinus: “Dosa adalah segala sesuatu yang diucapkan, dikatakan atau dikehendaki, yang berlawanan dengan hukum Allah.”

Sewaktu St. Fransiskus Borgia bertekad menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah


15/11/2021

Spiritualitas

St. Alfonsus (sekitar tahun 1750): “Renungan bahwa kematian mengakhiri segala-galanya ini menyebabkan St. Fransiskus Borgia bertekad menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Orang kudus itu harus mendampingi jasad Permaisuri Isabella ke Granada. Ketika peti matinya dibuka, semua orang lari dari pemandangan dan bau busuk yang mengerikan itu; Namun terjamah oleh terang Ilahi, St. Fransiskus tetap diam untuk merenungkan dalam jasad itu kesia-siaan dunia; dan sembari menatap jenazah itu, ia berseru: ‘Jadi engkau inikah duli permaisuriku?’ … simpulnya bagi dirinya sendiri, ‘Karena itulah sejak hari ini, aku akan melayani Majikan yang takkan pernah mati’.” (Persiapan untuk Kematian, hal. 13-14)

Doktrin

Paus St. Gregorius Agung (sekitar tahun 590): “Pengampunan dosa dianugerahkan atas diri kita hanya melalui pembaptisan Kristus.”

Tidak seorang pun yang berani melawan Penciptanya sendiri telah lolos dari pembalasan ilahi


14/11/2021

Spiritualitas

St. Gregorius dari Nazianzus: “Banyak jalan yang menyimpang dari jalan yang lurus dan yang telah ditetapkan, semuanya itu menuntun ke dalam jurang kehancuran.”

Doktrin

Konsili Efesus, 431 M: “Tidak seorang pun yang berani melawan Penciptanya sendiri telah lolos dari pembalasan ilahi, tetapi segera, sejauh mata manusia dapat melihat, ia telah dihukum secara sebagian, sebab hukuman yang lebih penuh yang dijatuhkan atas dirinya dipersiapkan untuk waktu Penghakiman.”

^

>