Kemurtadan: “Misa” Imlek 2019 Sekte Vatikan II di Indonesia

Berikut adalah kumpulan video serta gambar-gambar yang membuktikan kemurtadan sekte Vatikan II yang merayakan Imlek (yakni, perayaan pagan) dalam “Misa” pada tahun 2019 di Indonesia. Seperti yang telah didokumentasikan oleh materi kami, Misa Vatikan II tidak boleh dihadiri karena tidak valid. Tetapi, dokumentasi berikut hanya membuktikan lebih lanjut betapa busuknya buah-buah Vatikan II itu, serta betapa berbedanya agama yang dicerminkan oleh “liturgi” Vatikan II dari agama Katolik sejati.

“Gereja” Santo Kristoforus, Grogol, Jakarta Barat, Februari 2019

 

“Gereja” Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Tangerang, Banten, 14 Februari 2019

 

“Paroki” Klaten, Jawa Tengah, 15 Februari 2019

 

“Katedral” Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 7 Februari 2019

 

Gambar: suaramerdeka.com

PEKALONGAN, suaramerdeka.com - “Gereja Katolik Paroki Santo Petrus Pekalongan menggelar Misa Imlek, Sabtu (16/2) malam. Misa dipimpin Pastor Paroki Martinus Ngarlan, dengan khotbah dibawakan oleh Pastor Maryoto. Sebelum misa, diawali dengan penampilam tari, disusul kemudian perarakan.

Usai misa digelar, jemaat disambut pertunjukan Lion Barongsai. Dengan menggunakan dua barongsai berwarna ping dan oranye diiringi hentakan musik yang bergaung membua umat yang hadir seakan terpukau dan tidak jarang jemaaat yang memberikan angpao”.

 

Gambar: Tribunpontianak.co.id | Istimewa

Tribunpontianak.co.id
“Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus dan didampingi oleh sembilan Imam temasuk didalamnya Kuria dan Pastor Paroki Katedral Keuskupan dan satu diakon Keuskupan Agung Pontianak menggelar Misa Tahun Baru Imlek di Gereja Katedral, Jalan Patimura Pontianak, Selasa (5/2/2019)”.

 

“Gereja” Santo Yakobus, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 6 Februari 2019

 

 

“Paroki” Keluarga Kudus, Semarang, Jawa Tengah, 12 Februari 2019 menghadirkan barongsai setelah “Misa”

 

 

Sekolah “Katolik” Vatikan II merayakan Imlek dan menghadirkan barongsai. Gambar diperoleh dari tribunjogja.com

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Yayasan Marsudirini Cabang Yogyakarta menggelar Imlekulata 2019, yang terpusat di SMP Imaculata Marsudirini.

Imlekulata 2019 merupakan pentas seni sebagai ajang unjuk kreativitas warga sekolah untuk ikut memeriahkan Imlek.

Humas Yayasan Marsudirini Cabang Yogyakarta, Y Sigit Prasetyo, mengatakan Imlekulata diawali dengan misa di gereja Kidul Loji, sebagai bentuk syukur atas rejeki yang diberikan Tuhan.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pawai barongsai keluar sekolah di sekitar Jalan Brigjen Katamso, untuk menghibur masyarakat.

Yayasan Sekte Vatikan II (yang dikelola oleh "biarawati" Vatikan II) ini memberikan nama yang nista “Imlekulata” kepada pentas seni yang merayakan paganisme. Ini adalah penggabungan perayaan pagan Imlek dengan Imakulata, gelar yang terhormat yang diberikan kepada Santa Perawan Maria yang dikandung tanpa noda dosa asal. Sungguh-sungguh murtad.

 

Gambar: Malangtimes.com

MALANGTIMES - Tak hanya penganut agama Khong Hu Cu, Tao dan Budha saja yang merayakan hari raya Imlek. Namun, penyambutan Imlek juga dilakukan oleh para umat agama Katolik [sic] di Gereja Ijen Katedral pada Rabu (6/2/2017).

Untuk menyambutnya, Gereja Ijen ini mengadakan Misa Imlek dengan busana merah. Kegiatan ini bukanlah sebuah upacara keagamaan, namun hanya peringatan datangnya musim semi.

Mohon mencatat bahwa "gereja" yang sama itu menampilkan simbol pagan di depan bangunan "gerejanya", berupa lambang horoskop babi:

Gambar: Malangtimes.com