^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Keempat Puluh Martir dari Sebaste & Santa Emerensiana
Salah satu contoh kesalahan para pendukung pembaptisan darah pada perkara ini adalah dalam pernyataan mereka bahwa martir Sebaste yang keempat puluh tidak dibaptis. Mereka berkata bahwa dia tak dibaptis, namun dia turut serta dengan ketiga puluh sembilan martir lainnya dan mati beku demi Kristus di danau. Kenyataannya, tidak ada bukti bahwa martir Sebaste keempat puluh itu tidak dibaptis, martir yang identitasnya tak dikenal. Catatan-catatan ceritanya menyingkapkan bahwa ia “berseru dengan suara kencang bahwa dirinya orang Kristen”, kemungkinan karena dia adalah orang Katolik yang sudah dibaptis & terdorong melalui kemartiran berkat teladan ketiga puluh sembilan martir lainnya. Terlebih, di Martirologi Romawi pada tanggal 9 September, kita membaca hal berikut:
Sudah pasti bahwa Severianus bukanlah martir keempat puluh (berdasarkan tanggalnya dan kondisi-kondisi kematiannya), namun, dari cerita ini kita melihat bahwa orang-orang lain serta para serdadu mampu mengunjungi keempat puluh martir itu dalam penjara. Maka dari itu, keempat puluh martir itu bisa saja dengan mudah membaptis serdadu mana pun yang menunjukkan ketertarikan dan bersimpati atas perjuangan mereka, termasuk martir yang pada akhirnya turut serta dengan mereka (seandainya dia masih belum dibaptis). Maka, sama sekali tidak ada bukti bahwa martir keempat puluh tak dibaptis, dan kita tahu bahwa dia memang sudah dibaptis berdasarkan kebenaran Iman kita. Hal yang sama itu dapat dikatakan tentang sekitar 20 kasus yang diajukan oleh para pendukung pembaptisan darah.
Saya akan mengutip kata demi kata dari Bruder Robert Mary di dalam Father Feeney and The Truth About Salvation [Romo Feeney dan Kenyataan tentang Keselamatan] (hal 173-175) yang menjelaskan kebingungan yang menyelubungi hal ini:
Sebagaimana orang-orang yang belum dibaptis tidak pernah dianggap anggota dari umat beriman sampai mereka dibaptis (mereka selalu diharuskan meninggalkan Misa Para Umat Beriman), Bruder Robert Mary menunjukkan bahwa beberapa orang yang baru saja dibaptis dan masih menerima pengajaran, terkadang disebut sebagai “katekumen”.
Di dalam Tradisi, Gereja tidak menunjukkan hal-hal tertentu selain kepada mereka yang sudah diinisiasi (yang telah dibaptis). Maka, setelah dibaptis, orang sering melanjutkan pelajaran katekese, dan karena itu terkadang disebut sebagai seorang “katekumen”. Fakta adalah bahwa ada perbedaan antara katekumen yang belum dibaptis dan katekumen yang sudah dibaptis tersirat dalam kutipan dari Konsili Braga pada tahun 572 berikut.
Jika orang-orang yang disebut sebagai “katekumen” selalu belum dibaptis, maka konsili tersebut tidak perlu mengatakan bahwa nyanyian dan kurban tidak boleh digunakan bagi para katekumen “yang telah meninggal tanpa pembaptisan.” Maka dari itu, fakta bahwa Martirologi Romawi menyebutkan beberapa orang kudus sebagai “katekumen”, seperi St. Emerensiana, tidak membuktikan bahwa mereka belum dibaptis, walaupun istilah “katekumen” biasanya berarti belum dibaptis. Di samping itu, Martirologi Romawi tidaklah infalibel dan memuat kesalahan-kesalahan sejarah.
Soal Brevir Romawi [buku liturgi Gereja Katolik Latin], Dom Prosper Guéranger, salah seorang pakar liturgi paling terkenal di dalam sejarah Gereja, tampak mengoreksi beberapa kesalahan di dalam Brevir Romawi.
Terlebih lagi, kita akan melihat di dalam bagian tentang St. Gregorius dari Nazianzus bahwa jika seseorang menerapkan ajaran Brevir Romawi kepada hal-hal teologis sebagai ajaran infalibel, maka ia harus menolak pembaptisan keinginan. Saya lanjutkan dengan kutipan dari Bruder Robert Mary:
Sama sekali tidak perlu menelaah secara rinci, setiap kasus yang berjumlah kurang dari dua puluh soal kemartiran para kudus (dari antara ribuan kemartiran) yang oleh beberapa orang dikatakan terjadi tanpa pembaptisan. Misalnya, di dalam kasus St. Emerensiana – yang dimartir ketika sedang berdoa secara publik di kubur St. Agnes pada saat terjadinya persekusi Diokletianus – bisa dipaparkan bahwa kisah kemartirannya menghadirkan situasi yang pada hakikatnya sendiri, menengarai bahwa St. Emerensiana sudah dibaptis; karena dia tidak mungkin membahayakan dirinya sendiri secara demikian pada waktu persekusi itu, seandainya dia belum dibaptis. Atau seandainya pun dia belum dibaptis ketika dirinya diserang (kemungkinan besar tidak demikian), St. Emerensiana tentu bisa saja dibaptis setelah serangan yang dilakukan ibunya yang mendampingi dia (menurut kisah-kisah) ke kubur untuk berdoa.
St. Emerentiana, martir
Terdapat begitu banyak cerita yang memberi kesan yang berbeda drastis dan dengan arti berbeda kalau salah satu detail kecilnya saja dihilangkan. Contohnya, St. Venansius. Pada usia 15 tahun, St. Venansius dibawa menghadap gubernur pada masa penganiayaan Kaisar Desius:
Kemartiran St. Venansius
Kisah yang menarik ini sekali lagi menunjukkan kepada kita, bagaimana Allah menyediakan pembaptisan kepada semua orang pilihan-Nya, namun coba perhatikan betapa cerita itu mudah disalahpahami, seandainya salah satu detail sederhananya dihilangkan. Seandainya saja, satu poin tentang Anastasius dan keluarganya dibaptis oleh Porfirius dihilangkan, pembaca hampir pasti akan mendapat kesan bahwa Anastasius adalah martir Kristus yang tidak pernah menyambut pembaptisan – alih-alih, menyambut “pembaptisan darah”.
Faktanya: sama sekali tidak perlu menelaah kasus-kasus yang sedikit ini dan menunjukkan bahwa: 1) sama sekali tidak ada bukti bahwa orang kudus (yang mereka klaim belum dibaptis) itu belum dibaptis; dan 2) ada banyak penjelasan bagaimana orang kudus tersebut mungkin telah dibaptis dan memang dahulu sudah dibaptis. Satu-satunya hal yang diperlukan untuk membantah klaim bahwa ada santo-santa yang tidak dibaptis adalah dengan menunjukkan bahwa Gereja telah mengajarkan secara infalibel bahwa tidak seorang pun dapat masuk Surga tanpa dilahirkan kembali dari air dan Roh Kudus di dalam Sakramen Pembaptisan.
Tetapi, ada salah satu kasus yang diklaim sebagai “pembaptisan darah”, yang sangat menarik.
Catatan kaki:
[1] The Roman Martyrology {Martirologi Romawi}, Fitzwilliam, NH: Loreto Publications, hal. 203 (9 September).
[2] Denzinger 696; Decrees of Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal.542.
[3] Decrees of Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal.6.
[4] The Catholic Encyclopedia {Ensiklopedia Katolik}, “Baptism {Pembaptisan}”, Volume 2, 1907, hal. 265.
[5] Donald Attwater, A Catholic Dictionary {Kamus Katolik}, Tan Books, 1997, hal. 310.
[6] Dom Prosper Guéranger, The Liturgical Year {Tahun Liturgis}, Loreto Publications, 2000, Vol. 8, hal. 315.
[7] Dom Prosper Guéranger, The Liturgical Year {Tahun Liturgis}, Vol. 8, hal. 521.
[8] Denzinger 861; Decrees of the Ecumenical Councils {Dekret-dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol.2, hal. 685.
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 5 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 5 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 6 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 7 bulanBaca lebih lanjut...