^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Dua Pernyataan Terawal tentang Pembaptisan Darah
Dari antara beberapa bapa yang dapat dikutip mendukung pembaptisan darah sebagai suatu hal yang mungkin menggantikan Pembaptisan yang sejati, kedua pernyataan terawal yang mendukung ide tersebut berasal dari St. Siprianus dan Tertulianus.
Marilah kita mencermati kutipan ini. Perhatikan, bahwa sewaktu ia mengajarkan Pembaptisan Darah, St. Siprianus membuat suatu kesalahan yang besar di dalam kalimat yang sama. Ia berkata
Pernyataan ini sama sekali salah, bahkan dari sudut pandang para pendukung pembaptisan darah/keinginan. Semua pendukung pembaptisan darah dan keinginan akan segera mengakui bahwa baik pembaptisan darah maupun pembaptisan keinginan bukanlah sebuah sakramen, karena tidak satu pun dari keduanya menganugerahkan karakter yang tidak terhapuskan dari Sakramen Pembaptisan. Maka, bahkan para pendukung yang pembaptisan darah yang paling berbakti akan mengakui bahwa pernyataan St. Siprianus di sini salah. Maka di dalam KALIMAT yang sama di mana St. Siprianus mengajarkan kesalahan pembaptisan darah, ia membuat suatu kesalahan besar pada saat ia menjelaskan gagasan tersebut – ia menyebutnya sebagai "Sakramen Pembaptisan". Bukti apa lagi yang diperlukan untuk menunjukkan kepada kaum liberal bahwa ajaran para bapa secara perorangan tidaklah infalibel dan tidak mewakili Tradisi universal dan bahkan dapat menjadi berbahaya, jika ajaran tersebut dipercaya dengan keras kepala? Mengapa mereka mengutip teks-teks yang salah untuk mencoba "mengajarkan" para umat beriman walaupun mereka bahkan tidak setuju dengan teks-teks itu.
Di samping itu, kesalahan St. Siprianus di dalam dokumen yang sama ini (To Jubaianus [Kepada Jubaianus]) tidak berakhir di sini! Di dalam dokumen yang sama, St. Siprianus mengajarkan bahwa para bidah tidak dapat melaksanakan pembaptisan secara valid.
Pernyataan ini sama sekali salah, karena Konsili Trente mendefinisikan bahwa para bidah, dengan syarat bahwa mereka menggunakan materi dan formula yang benar, mereka menganugerahkan pembaptisan secara valid. Tetapi, St. Siprianus sungguh percaya bahwa Tradisi apostoliklah yang mengajarkan bahwa para bidah tidak dapat menganugerahkan pembaptisan secara valid! Dan gagasan yang salah ini ditentang oleh Paus St. Stefanus pada waktu itu dan dikutuk di kemudian hari oleh Gereja Katolik. Seseorang membuat kesalahan jika ia mengklaim bahwa Surat St. Siprianus To Jubaianus [Kepada Jubaianus] adalah suatu representasi yang benar akan Tradisi apostolik! Kenyataannya, St. Siprianus dan 30 orang uskup yang lain menyatakan di dalam suatu konsili regional pada tahun 254 M:
Hal ini membuktikan kembali poin bahwa Yesus Kristus hanya memberikan infalibilitas kepada St. Petrus dan para penerusnya (para Paus).
Yesus Kristus tidak memberikan iman yang tidak akan gugur kepada para uskup, teolog, ataupun Bapa Gereja; Ia hanya memberikannya kepada Petrus dan para penerusnya sewaktu mereka berbicara dari Takhta Petrus atau sewaktu mereka mengajukan suatu doktrin kepada para umat beriman yang harus dipercayai sebagai suatu wahyu ilahi.
Seorang bapa Gereja perdana lainnya yang sering dikutip, yang mendukung pembaptisan darah adalah Tertulianus. Pernyataannya adalah pernyataan terawal yang tercatat yang mengajarkan pembaptisan darah.
Tetapi kenyataannya, di dalam karya yang sama di mana Tertulianus mengungkapkan pendapatnya yang mendukung pembaptisan darah, ia juga membuat suatu kesalahan yang berbeda dan signifikan. Ia berkata bahwa bayi-bayi tidak boleh dibaptis sampai sewaktu mereka tumbuh besar.
Pernyataan ini menentang Tradisi Katolik, yang diwarisi dari para Rasul, serta ajaran yang infalibel di kemudian hari dari para Paus, bahwa bayi-bayi harus dibaptis sesegera mungkin.
Tetapi di samping hal ini, di dalam karya yang sama On Baptism [Tentang Pembaptisan], Tertulianus nyatanya menegaskan ajaran Tradisi tentang diperlukannya pembaptisan air secara mutlak, yang menentang gagasan pembaptisan darah.
Maka, orang-orang yang berpikir bahwa pembaptisan darah adalah ajaran Gereja Katolik semata-mata karena kesalahan ini telah diungkapkan oleh sejumlah bapa, orang-orang ini sederhananya keliru. Karena banyak atau lebih banyak bapa percaya bahwa bayi-bayi yang tidak dibaptis menderita api Neraka dan bahwa para bidah tidak dapat membaptis secara valid. Teori pembaptisan darah tidak dipegang secara universal ataupun secara konstan di dalam Tradisi Katolik dan teori itu tidak pernah diajarkan ataupun disebutkan oleh seorang Paus pun, atau di dalam konsili atau di dalam Surat Ensiklik Paus mana pun.
Catatan kaki:
[1] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 1:598.
[2] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 1:593.
[3] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 1:591.
[4] Denzinger 1837.
[5] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 1:309.
[6] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 1:310a.
[7] Denzinger 712; Decrees of Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal.576.
[8] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 1:306.
Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 mingguBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 mingguBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 1 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 3 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 4 bulanBaca lebih lanjut...Kami menerima semua dogma Gereja Katolik tanpa terkecuali, dan kami memandang mereka yang menerima semua dogma Gereja dan belum terpisah darinya, sebagai orang Katolik; itulah bagaimana kami bersekutu dengan Gereja...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...