Bukti Kilat bahwa Islam adalah Agama Sesat

Tidak seperti apa yang anda katakan, kami tahu beberapa hal tentang Islam. Dan kami dapat menunjukkan, dalam waktu satu menit, mengapa Islam adalah agama sesat. Agama sejati (yaitu agama Katolik) tidak dapat memiliki suatu ketidaklogisan yang terang-terangan di dalam inti pengajarannya. Islam memiliki ketidaklogisan yang terang-terangan di dalam intinya. Islam menganggap Yesus sebagai seorang nabi, tetapi menolak bahwa Ia adalah Allah. Islam berkata bahwa Allah tidak memiliki Putra dan menolak Allah Tritunggal.

Ketidaklogisannya adalah sebagai berikut: Yesus berkata dan menunjukkan bahwa Ia adalah Allah banyak kali (misal. Yohanes 8:58). Tentang poin ini, seseorang juga dapat membaca artikel: Di manakah Kitab Suci mengajarkan bahwa Yesus itu Allah? Jika ia bukan Allah (seperti yang dikatakan Islam), maka Ia adalah seorang nabi palsu karena Ia mengaku diri Allah, walaupun sebenarnya bukan. Menurut Islam, ia secara logis – dan kami mengatakan hal ini hanya untuk berargumentasi bagi mereka yang, semoga Allah mencegahnya, mungkin menerima Islam sebagai agama sejati – harus dianggap sebagai seorang penista dan nabi palsu. Ia secara logis tidak dapat dianggap sebagai seorang nabi. Hal tersebut membuktikan bahwa Islam adalah suatu agama sesat dan memiliki ajaran resmi yang terang-terangan sesat dan tidak logis. Hal ini membuktikannya bahkan tanpa membahas ajaran-ajaran sesat lain dari Islam yang menunjukkan kesesatannya yang diilhami oleh musuh umat manusia untuk menyesatkan jiwa-jiwa.

Yesus Kristus adalah Allah, dan iman Katolik adalah iman yang satu dan sejati. Anda perlu berkonversi kepada iman Katolik dan dibaptis untuk memperoleh keselamatan.

Paus Eugenius IV, Konsili Basel, 1434:
“…terdapat harapan bahwa banyak dari pengikut sekte Mahomet yang keji akan berkonversi kepada iman Katolik.”[1]

Paus Kalikstus III, 1455:
“Saya bersumpah untuk…meninggikan Iman sejati, dan untuk menumpas sekte iblis dari Mahomet [Islam] yang terkutuk dan tidak beriman di Timur.”[2] 

Catatan kaki:

[1] Decrees of the Ecumenical Councils {Dekret-dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol.1, hal. 429.

[2] Von Pastor, History of the Popes {Sejarah Para Paus}, II, 346; dikutip oleh Warren H. Carroll, A History of Christendom {Sejarah Kekristenan}, Vol. 3 (The Glory of Christendom {Keagungan Kekristenan}), Front Royal, VA: Christendom Press, hal. 571.