^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Surat Ejus Exemplo – Paus Inosensius III, 1208 – Pengakuan Iman bagi Para Konvert dari Gerakan Waldens
Pengakuan Iman yang Diwajibkan untuk Durand de Huesca dan Rekan-Rekan Waldensnya
EJUS EXEMPLO
Kepada Uskup Agung Tarragona, 12 Desember 1208
“Hendaknya semua umat beriman mengetahui bahwa saya, Durand de Huesca… dan semua saudara-saudara kami: dari hati kami percaya, dengan iman kami mengerti, dari mulut kami mengakui, dan dengan kata-kata yang sederhana kami menyetujui bahwa Bapa dan Putra dan Roh Kudus adalah tiga Pribadi, satu Allah, dan Tritunggal secara penuh, sama esensinya, sehakikat, dan sama keabadian dan kemahakuasaannya, dan masing-masing dari Pribadi di dalam Tritunggal sepenuhnya adalah Allah sebagaimana termuat di dalam ‘Credo in Deum ,’ di dalam ‘Credo in unum Deum’, dan di dalam ‘Quicumque vult’.
Dari hati kami percaya dan dari mulut kami mengakui bahwa Bapa dan juga Putra dan Roh Kudus, satu Allah, yang tentang-Nya kami berbicara, adalah pencipta, pembuat, penguasa, dan pengatur segala hal jasmani dan rohani, yang kelihatan dan tidak kelihatan. Kami percaya bahwa Allah adalah Pencipta yang esa dan yang sama dari Perjanjian Lama dan Baru, yang sebagaimana yang dikatakan, ada di dalam Tritunggal, menciptakan segala hal dari ketiadaan; dan bahwa Yohanes Pembaptis, yang diutus oleh-Nya, adalah orang kudus dan benar, dan di dalam rahim ibunya dipenuhi oleh Roh Kudus.
Dari hati kami percaya, dan dari mulut kami mengakui bahwa Penjelmaan dari Keilahian tidak berlangsung di dalam Bapa maupun di dalam Roh Kudus, melainkan hanya di dalam Putra; sehingga Ia yang berada di dalam keilahian Putra dari Allah Bapa, Allah benar dari Bapa, adalah, dalam kemanusiaan, Putra manusia, manusia sejati dari seorang ibunda, dan memiliki daging yang sejati dari rahim ibunda-Nya dan sebuah jiwa manusiawi yang rasional; pada waktu yang bersamaan, Ia memiliki kedua kodrat, yakni, Allah dan manusia, Ia adalah satu Pribadi, satu Putra, satu Kristus, satu Allah bersama dengan Bapa dan Roh Kudus, pencipta dan pemerintah segala hal, terlahir dari Perawan Maria di dalam kelahiran daging yang sejati; Ia makan dan minum, Ia tidur dan, karena kelelahan akibat suatu perjalanan, Ia beristirahat, Ia telah menderita di dalam Sengsara sejati dari daging-Nya; Ia telah meninggal di dalam kematian sejati badan-Nya, dan Ia telah bangkit kembali di dalam Kebangkitan sejati daging-Nya dan di dalam pemulihan sejati jiwa-Nya kepada badan-Nya; badan yang di dalamnya, setelah Ia makan dan minum, Ia naik ke Surga, duduk di sisi kanan Bapa, dan Ia akan datang di dalam daging tersebut untuk menghakimi orang-orang yang hidup dan yang mati.
Dari hati kami percaya dan dari mulut kami mengakui Gereja yang satu, yang tidak terdiri dari para bidah, melainkan Gereja Roma yang kudus, Katolik dan Apostolik di luar mana kami percaya bahwa tidak seorang pun diselamatkan.
Juga, kami sama sekali tidak menolak sakramen-sakramen yang diselenggarakan di dalamnya [Gereja] yang kepadanya Roh Kudus bekerja sama dengan kuasa yang tidak terkira dan tidak kelihatan, walaupun sakramen-sakramen tersebut diberikan oleh seorang imam yang adalah seorang pendosa, selama Gereja menerimanya [imam tersebut]; kami pun tidak membenci tindakan-tindakan gerejawi ataupun pemberkatan-pemberkatan yang diselenggarakan olehnya [imam tersebut]; tetapi kami menerima dengan hati yang baik layaknya sakramen-sakramen tersebut berasal dari manusia-manusia yang terbajik, karena kejahatan dari seorang uskup atau imam tidak menyebabkan kerusakan terhadap pembaptisan seorang bayi, tidak pun terhadap konsekrasi Ekaristi, tidak pun terhadap tugas-tugas gerejawi lainnya yang dilaksanakan untuk para subjek mereka.
Maka, kami menerima pembaptisan bayi-bayi, yang, jika mereka meninggal setelah pembaptisan, sebelum mereka melakukan dosa, kami percaya bahwa mereka diselamatkan; dan kami percaya bahwa di dalam pembaptisan, semua dosa diampuni, baik dosa asal yang diderita maupun dosa-dosa yang dilakukan secara sukarela.
Dengan teguh dan tanpa keraguan, dengan hati yang murni, kami menegaskan dengan sederhana oleh kata-kata kami yang dipenuhi iman bahwa kurban, yakni, roti dan anggur, adalah, setelah konsekrasi, tubuh sejati dan darah sejati dari Tuhan kita Yesus Kristus, dan bahwa tiada sesuatu pun yang terlaksana secara lebih di dalamnya oleh seorang imam yang baik dan tiada sesuatu pun yang terlaksana secara kurang di dalamnya oleh seorang imam yang buruk, sebab hal itu tidak terlaksana oleh jasa dari orang yang mengonsekrasikan, melainkan oleh kata-kata dari sang Pencipta dan kuasa Roh Kudus. Itulah mengapa kami percaya dan mengakui dengan teguh bahwa tidak seorang pun, betapapun jujur, betapapun saleh, betapapun suci, betapapun berhati-hatinya orang itu, dapat ataupun boleh mengonsekrasikan Ekaristi, tidak pun ia dapat ataupun boleh melaksanakan kurban altar, kecuali ia adalah seorang imam dan ditahbiskan secara lazim oleh seorang uskup yang kelihatan dan nyata. Untuk jabatan tersebut, tiga hal dibutuhkan, yang kami percayai: seorang pribadi tertentu, yakni seorang imam seperti yang telah katakan, yang ditetapkan khususnya untuk jabatan tersebut oleh uskup; kata-kata khidmat yang dijelaskan oleh para Bapa suci di dalam kanon; dan intensi iman dari ia yang mengucapkan kata-kata tersebut; itulah mengapa dengan teguh kami percaya dan mengakui bahwa barangsiapa, tanpa penahbisan oleh uskup seperti yang telah kami katakan, percaya dan mengaku-ngaku mampu melaksanakan kurban Ekaristi, adalah seorang bidah; ia mengambil bagian di dalam kebinasaan Korah dan para rekannya (Ulangan 16), dan ia akan terpisah dari Gereja Roma yang kudus.
Kami percaya bahwa kepada para pendosa yang sungguh-sungguh bertobat, pengampunan dianugerahkan oleh Allah, dan dengan sukacita yang besar, kami berada di dalam persekutuan dengan mereka.
Kami menghormati pengurapan orang-orang yang sakit dengan minyak.
Kami tidak menyangkal bahwa pernikahan-pernikahan jasmani harus dilaksanakan, menurut sang Rasul (1 Korintus 7), dan kami secara mutlak melarang untuk menceraikan mereka yang telah berada di dalam pernikahan-pernikahan jasmani itu secara lazim. Kami percaya dan mengakui bahwa seorang pria juga dapat diselamatkan bersama istrinya, dan kami pun tidak mengutuk pernikahan kedua dan pernikahan-pernikahan lainnya.
Kami sama sekali tidak mengutuk konsumsi daging. Kami pun tidak mengutuk pengambilan sumpah, dengan hati yang tulus kami percaya bahwa adalah suatu hal yang diizinkan untuk bersumpah menurut kebenaran, penghakiman, dan keadilan. (Tambahan dari tahun 1210: Sehubungan dengan kuasa sekuler, kami mengakui bahwa kuasa tersebut dapat, tanpa dosa berat, melaksanakan suatu penghakiman yang menyebabkan pertumpahan darah, dengan syarat bahwa, untuk menjatuhkan hukuman, kuasa itu tidak bertindak atas dasar kebencian, melainkan penghakiman, tidak pun dengan kesembronoan melainkan dengan moderasi.).
Kami percaya bahwa khotbah amat dibutuhkan dan terpuji, tetapi kami percaya bahwa khotbah harus dilakukan atas dasar otoritas atau seizin Paus yang berdaulat atau para prelat. Tetapi di semua tempat di mana tinggal para bidah terang-terangan yang menyangkal dan menghujat Allah serta iman Gereja Roma, kami percaya bahwa kami harus, sesuai dengan kehendak Allah, membingungkan mereka lewat perdebatan dan nasihat, dan bahkan sampai kematian melawan mereka secara terbuka dengan sabda Allah sebagai musuh-musuh Kristus dan Gereja.
Penahbisan-penahbisan gerejawi dan segala hal yang dibaca atau dinyanyikan oleh Gereja Roma yang kudus, dengan rendah hati kami memuji dan menghormatinya dalam iman.
Kami percaya bahwa Iblis menjadi jahat bukan melalui penciptaan melainkan melalui kehendak.
Dengan tulus kami percaya dan dari mulut kami kami mengakui kebangkitan daging ini yang adalah milik kami dan bukan milik orang lain.
Dengan teguh kami percaya dan meyakini bahwa akan pula berlangsung suatu pengadilan oleh Yesus Kristus dan setiap orang, menurut apa yang ia akan telah lakukan di dalam daging ini, akan menerima hukuman-hukuman atau pahala-pahala.
Kami percaya bahwa derma, kurban, dan kebaikan-kebaikan lainnya dapat bermanfaat bagi orang-orang yang mati.
Mereka yang tinggal di bumi dan memiliki harta, kami percaya dan mengakui bahwa mereka akan diselamatkan jika mereka memberikan derma dan kebaikan-kebaikan lain dari hal-hal yang mereka miliki, dan jika mereka menaati perintah-perintah Allah. Kami percaya bahwa sesuai dengan asas Tuhan, persepuluhan dan buah-buah pertama serta persembahan-persembahan harus diberikan kepada imam.”
Catatan kaki:
Diterjemahkan dari Denzinger 790-7997:
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 2 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 2 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...