^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Bidah paling Spesifik dalam Vatikan II – Pemahaman Baru tentang bidah Vatikan II yang amat menghancurkan Konsili sesat ini
- Sidik jari bidah: Vatikan II menggunakan kata kerja yang sama dengan Konsili Florence untuk mengajarkan hal yang bertentangan
Di dalam artikel kami (Revolusi Vatikan II), kami membuktikan bahwa terdapat banyak bidah di dalam Vatikan II. Tetapi, satu bidah yang sampai sekarang belum kami bahas adalah ajaran Vatikan II di dalam Nostra Aetate #4 (Dekret tentang Agama-Agama Non-Kristiani). Sewaktu masalah ini ditelaah dengan lebih cermat, dokumen Vatikan II ini terbukti mengandung suatu bidah yang amat spesifik dan mengejutkan.
Sebelum kami menjelaskan hal tersebut, bagaimanapun, harusnya jelas bahwa Nostra Aetate itu bidah. Orang-orang Yahudi memang ditolak oleh Allah, karena semua orang yang menolak Yesus Kristus ditolak oleh Allah. Kenyataan ini diajarkan oleh Tuhan kita.
Kata “menyangkal” berarti menolak atau menentang. Lihatlah artinya di dalam kamus. Vatikan II menyangkal kebenaran yang diwahyukan secara ilahi dari Matius 10:33: bahwa barangsiapa menyangkal Tuhan kita, orang tersebut ditolak oleh-Nya. Maka, tanpa membahas hal ini lebih lanjut secara rinci, seseorang dapat melihat bahwa Vatikan II mengajarkan bidah di dalam Nostra Aetate #4. Tetapi hal ini pun menjadi lebih buruk.
Jika anda meragukan bidah ini – jika anda tidak yakin bahwa Nostra Aetate #4 bertentangan dengan dogma Katolik, pertimbangkan poin berikut. Sewaktu anda mempertimbangkannya, ingatlah pernyataan-pernyataan para pembela Vatikan II ini:
Konsili Florence mendefinisikan secara dogmatis bahwa Gereja menolak seorang individu pun yang memiliki suatu pandangan yang bertentangan dengan ajaran Katolik tentang Tuhan kita atau Allah Tritunggal.
Ini adalah suatu definisi dogmatis tentang individu-individu (contohnya, orang-orang Yahudi, dsb.) yang memiliki pandangan tentang Tuhan kita Yesus Kristus atau Allah Tritunggal Mahakudus yang bertentangan dengan pandangan Gereja. Konsili Florence mendefinisikan secara khidmat bahwa Gereja menolak dan mengecam siapa pun yang berpandangan demikian! Catatan: Konsili ini bukan semata-mata berkata bahwa Gereja menolak pandangan yang bertentangan dengan Tuhan Kita, tetapi bahwa konsili tersebut menolak individu tersebut (misalnya, orang Yahudi tersebut).
Untuk membuat deklarasi dogmatis ini, Konsili Florence menggunakan kata dalam bahasa Latin “reprobat”. Kata ini berarti “menolak”. Kata ini berasal dari kata kerja bahwa Latin reprobo, yang berarti “saya menolak” atau “mengecam”. Kata ini juga dapat diterjemahkan sebagai “mengutuk”, yang berarti bahwa Gereja “mengutuk” orang semacam itu.
Gereja menolak semua orang yang memiliki pandangan yang bertentangan dengan iman akan Tuhan kita atau Allah Tritunggal (contohnya, orang-orang Yahudi). Tetapi, inilah faktanya yang bombastis: Di dalam Nostra Aetate #4, Vatikan II menggunakan kata kerja yang sama untuk menyatakan hal yang justru bertentangan.
Vatikan II menggunakan “reprobati” yang merupakan partisip pasif masa lalu untuk reprobo – kata kerja yang sama yang digunakan oleh Konsili Florence! Vatikan II dan Konsili Florence berbicara tentang hal yang sama (yakni, bilamana orang-orang yang menyangkal Tuhan kita itu ditolak), dan keduanya mengajarkan hal yang persis bertentangan. Konsili Florence mendefinisikan bahwa Gereja “me-reprobat-kan” (menolak) semua individu (Yahudi, dsb.) yang memiliki pandangan yang bertentangan dengan ajaran Katolik tentang Kristus atau Allah Tritunggal. Vatikan II mengajarkan bahwa para Yahudi hendaknya tidak dianggap sebagai “reprobati” (telah ditolak). Vatikan II menentang dogma Katolik secara langsung.
Maka, tidak diragukan sama sekali bahwa Vatikan II menyangkal ajaran dogmatis dari Konsili Florence. Siapa pun yang akan menyangkal bahwa Vatikan II mengajarkan bidah, sewaktu menghadapi fakta-fakta ini, adalah pembohong.
Terlebih lagi, tidak menjadi masalah jika anda ingin berdebat tentang arti yang persis dari reprobo – yakni, bilamana kata ini harus diterjemahkan sebagai mengutuk, tidak setuju dengan, mengecam, menolak, dsb. Bagaimanapun anda memilih untuk menerjemahkan kata itu, Konsili Florence mendefinisikan sebagai suatu artikel iman bahwa para Yahudi memang ditolak, sedangkan Vatikan II berkata mereka hendaknya tidak dianggap sebagai ditolak.
Beberapa pembela Vatikan II yang putus asa mungkin berargumen bahwa “Vatikan II hanya berkata bahwa mereka tidak ditolak oleh Allah; Konsili Florence mendefinisikan bahwa Gereja menolak mereka.”
Ini adalah upaya yang salah untuk membela bidah. Dogma-dogma (seperti definisi dogmatis Florence) adalah kebenaran yang diajarkan oleh Allah.
Dogma-dogma adalah kenyataan yang turun dari Surga. Gereja tidak mengajarkan secara infalibel suatu hal pun yang tidak pula diajarkan oleh Allah. Sewaktu Gereja mendefinisikan dengan khidmat bahwa Gereja menolak semua orang yang memiliki pandangan yang berbeda tentang Tuhan kita Yesus Kristus dan Allah Tritunggal (seperti halnya orang Yahudi), itulah yang diajarkan Gereja. Maka, pernyataan bahwa Gereja menolak semua orang yang menyangkal Tuhan berarti bahwa Allah juga menolak mereka yang menyangkal Tuhan. Itulah yang telah diwahyukan oleh Yesus Kristus kepada Gereja. Maka, Vatikan II mengajarkan suatu bidah terang-terangan yang menentang kebenaran yang diwahyukan oleh Allah. Orang-orang yang bersikeras membelanya, atau membela orang-orang yang mempermaklumkan dan menyebarkannya (para Anti-Paus Vatikan II), menjadi musuh-musuh Tuhan kita.
Bidah ini, yang terdapat di dalam Deklarasi Nostra Aetate dari Vatikan II, adalah dasar teologis untuk ajaran sekte Vatikan II pada masa kini untuk para Yahudi. Itulah mengapa Vatikan menerbitkan buku-buku yang mengajarkan bahwa para Yahudi bebas untuk hidup layaknya Kristus belum datang. Itulah mengapa sekte Vatikan II mengajarkan bahwa Perjanjian Lama itu sah. Itulah mengapa Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI, keduanya mengadakan perjalanan ke sinagoga untuk mensahkan agama Yahudi.
Dan jika seseorang melupakan hal ini, bidah terang-terangan dari Deklarasi Vatikan II Nostra Aetate berakhir dengan kata-kata khidmat ini dan tanda tangan Paulus VI. Hal ini membuktikan kembali bahwa ia adalah seorang Anti-Paus:
Catatan kaki:
[1] Denzinger, The Sources of Catholic Dogma {Sumber-Sumber Dogma Katolik}, B. Herder Book. Co., Edisi ketiga puluh, 1957, no. 703-705.
[2] Denzinger 2022.
[3] Walter M. Abbott, The Documents of Vatican II {Dokumen-Dokumen Vatikan II}, The America Press, 1966, hal. 366, dst.
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 2 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 2 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...