^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Benediktus XVI berkata: “Saya memanggil Gereja, di dalam segala keadaan, untuk mempertahankan penghargaan terhadap orang-orang Muslim” pada saat perjalanannya ke Benin, Afrika – tempat kelahiran agama Voodoo
Foto: AFP Photo | Vincenzo Pinto | Nation.Africa
Baca lebih lanjut Bidah-Bidah Terkini Benediktus XVI
Sekitar akhir tahun 2011, Benediktus XVI melakukan perjalanan khusus selama tiga hari ke Benin, Afrika. Negara ini bukanlah negara yang populasinya besar dari antara negara-negara Afrika. Kenyataannya, populasinya itu adalah populasi peringkat #31 dari 54 negara Afrika.[1]Hal yang terutama dikenal tentang negara ini (andaikata hal ini diketahui sama sekali) adalah bahwa negara ini dipandang sebagai tempat kelahiran agama Voodoo. Memang, surat kabar resmi Benediktus XVI menyatakan baru-baru ini bahwa Benin adalah tempat kelahiran Voodoo. L’ Osservatore Romano menyatakan: “Voodoo dikatakan berasal dari Benin.”[2] Pada saat perjalanannya ke Benin, Benediktus XVI memilih kota Ouidah, Benin, untuk menandatangani secara resmi Nasihat Apostoliknya yang baru, panjang, dan penuh bidah ‘Africae Munus.’ Kota Ouidah adalah tempat di mana Kuil Voodoo berlokasi: Kuil Ular Piton (lihat di bawah).[3] Benediktus XVI memastikan agar ia mengunjungi Benin untuk alasan-alasan ini, sebagaimana ia memilih untuk mengunjungi tempat-tempat di mana sang bidah “agung” Martin Luther tinggal. Saya yakin ia merasa nyaman bagaikan di rumahnya sendiri.
“Para imam Voodoo menunggu di luar Kuil Ular Piton untuk kedatangan Benediktus XVI”
Benediktus XVI merujuk kepada seorang pemimpin skismatis yang lain sebagai “Paduka Suci”. Ia lalu berkata bahwa Kekristenan terbagi-bagi. Itu adalah bidah. Kekristenan tidak terbagi-bagi. Kekristenan sekarang, dan selamanya akan selalu, bersatu dan tidak terbagi-bagi. Benediktus XVI berkata “bersama-sama, marilah kita melaksanakan karya-karya kasih serta melindungi warisan-warisan agamawi kita.” Hal ini berarti bahwa Benediktus XVI menyemangati orang-orang untuk melindungi agama-agama sesat mereka yang penuh bidah, skisma dan kemurtadan. Ia lalu berkata bahwa para konvert Kristen muncul dari “tanah rohani” yang kotor dari agama-agama non-Kristiani. Ia lalu menuturkan bidah yang memalukan: ” Saya memanggil Gereja, di dalam setiap keadaan, untuk untuk mempertahankan penghargaan terhadap orang-orang Muslim.” Hal ini berarti bahwa Benediktus XVI memerintahkan orang-orang untuk menghormati para Muslim di setiap situasi, termasuk sewaktu para Muslim membacok orang-orang sampai mati karena mereka menghina agama sesat mereka itu. Ia lalu berkata bahwa tidak boleh ada diskriminasi atau intoleransi untuk agama-agama sesat. Ia lalu secara agresif mempromosikan bidah kebebasan beragama dan memerintahkan agar bidah ini diakui dan ditetapkan di dalam hukum.
Benediktus XVI kembali mempromosikan bidah bahwa tiada agama boleh menjadi intoleran. Ia lalu menyemangati para anggota dari agama-agama sesat untuk terus mempelajari dan mempraktikkan agama-agama sesat mereka.
Benediktus XVI berkata bahwa sewaktu orang-orang Katolik hidup bahu-membahu dengan orang-orang yang menyembah berhala-berhala, mereka melakukannya dengan “rasa hormat” untuk agama-agama sesat mereka. Ia juga berkata bahwa agama-agama sesat memiliki “tanggung jawab untuk perdamaian, untuk rekonsiliasi interior dan eksterior.” Ia lalu mempromosikan suatu “humanisme yang segar.”
Catatan kaki:
[1] http://blog.reaspora.com/2008/11/27/list-of-african-countries-by-population/
[2] L’ Osservatore Romano, 23 November 2011, hal. 5. Versi Bahasa Inggris.
[3] L’ Osservatore Romano, 30 November 2011, hal. 13. Versi Bahasa Inggris.
[4] L’ Osservatore Romano, 30 November 2011, hal. 9, 11-13. Versi Bahasa Inggris.
[5] L’ Osservatore Romano, 23 November 2011, hal. 6, 8. Versi Bahasa Inggris.
[6] L’ Osservatore Romano, 23 November 2011, hal. 3-4. Versi Bahasa Inggris.
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 2 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 3 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 3 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...