^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Benediktus XVI: Paus Sejatikah Dia?
Seperti yang orang ketahui, Benediktus XVI, yang juga dikenal sebagai Joseph Ratzinger, telah meninggal dunia di bulan Desember 2022.
Banyak waktu telah kami sempatkan untuk mendokumentasikan kebenaran tentang dirinya di dalam materi kami, berdasarkan riset atas 30 bukunya, semua pidatonya, dll. Kami punya begitu banyak artikel, video, dokumen, dll. tentang dirinya.
Banyak orang di zaman penipuan ini tampaknya tidak menyadari suatu kenyataan tentang Benediktus XVI, karena mereka tidak menilai hal-hal seturut prinsip-prinsip yang sungguh Kristen/Katolik; kenyataan itu adalah Benediktus XVI adalah seorang bidah notorius; seorang Anti-Paus, dan salah satu orang terjahat di dalam sejarah. Orang-orang yang menolak atau mencibir pernyataan itu pada dasarnya tidak tahu apa yang sedang mereka katakan dan mereka itu buta.
Kami punya sebuah video yang berjudul “Bidah-Bidah Benediktus XVI”. Meskipun video itu diproduksi bertahun-tahun lalu, itu adalah salah satu video yang terpenting yang kami punyai, karena video itu memberi sebuah gambaran besar dari Kemurtadan Vatikan II – yang tercermin dalam banyak aspek dari karya tulis Joseph Ratzinger.
RATZINGER BERKATA BAHWA GEREJA SKISMATIS YUNANI ADALAH SUATU GEREJA YANG SEJATI WALAUPUN TIDAK TUNDUK KEPADA SRI PAUS
BENEDIKTUS XVI MENOLAK DOGMA PERLUNYA PEMBAPTISAN BAYI, SEBAGAI PANDANGAN YANG “TAK TERCERAHKAN”
Waktu anda tak akan terbuang sia-sia dengan menonton video ini. Kami juga punya artikel-artikel rinci yang membahas berbagai macam buku dan pidatonya, dan yang mengekspos bidah-bidah yang mengejutkan dalam karya tulisnya, termasuk bidah-bidah tentang agama-agama non-Kristiani seperti Yahudi, Islam, dll.; bidah-bidah tentang kaum Protestan, “Ortodoks” Timur; bidah-bidah yang melawan Kitab Suci, sakramen dan lain sebagainya.
Sungguh benar kalau orang berkata bahwa masa karier Benediktus XVI menyerang habis-habisan pada dasarnya segala macam aspek ajaran Katolik, dan ia bahkan merambah aspek-aspek tertentu yang tidak dijamah Fransiskus. Benediktus XVI adalah seorang modernis dan pelaku ekumenisme sesat dari ubun-ubun sampai ujung kaki.
Seperti yang dibahas dalam materi kami, Kitab Suci menubuatkan seluruh kemurtadan pasca-Vatikan II yang berlangsung di Roma ini, dan yang dipimpin oleh para Anti-Paus Vatikan II yang bidah. Gereja Katolik masih ada, namun Sekte Vatikan II bukanlah Gereja Katolik, melainkan Kontra-Gereja akhir zaman yaitu Pelacur Babel.
Benediktus XVI adalah salah seorang bidah yang paling signifikan dari seluruh Kontra-Gereja Vatikan II. Di dalam video ini saya tidak akan mengulangi bukti yang begitu banyak, yang melawan Anti-Paus Benediktus XVI; saya hanya akan membahas beberapa hal saja, semua hal ini didokumentasikan dalam materi kami. Kami juga punya selebaran tentang bidah-bidahnya.
Ia mengajarkan berulang kali bahwa membaca Kitab Suci dengan cara baca orang Yahudi, cara baca yang menganggap Yesus bukan Mesias dan Putra Allah, adalah cara baca yang valid.
BENEDIKTUS XVI BERKATA BAHWA KITAB SUCI TERBUKA KEPADA AGAMA YAHUDI (PENOLAKAN TERHADAP KRISTUS) DAN JUGA KEKRISTENAN (PENERIMAAN TERHADAP KRISTUS); KEDUANYA JUGA MEMILIKI MISI
Ia mengajarkan bahwa orang Yahudi yang berkata “Tidak”, kepada Yesus tidak terkecuali dari keselamatan.
BENEDIKTUS XVI KEMBALI BERKATA BAHWA ORANG YAHUDI TIDAK TERKECUALI DARI KESELAMATAN
Ia mengajarkan bahwa Gereja tidak boleh menyibukkan dirinya sendiri untuk mengonversikan orang Yahudi, dan ia menunjuk Walter Kasper untuk menyampaikan pesannya yang bidah itu. Itu adalah perbuatan Antikristus.
Pada tahun 2018, Benediktus XVI secara tegas menolak pernyataan bahwa ia mendukung misi untuk mengonversikan orang Yahudi, yang disebutnya sebagai omong kosong yang ganjil. Ia mengajarkan bahwa Perjanjian Lama valid, bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa milik perjanjian Allah. Ia beribadat bersama mereka dan lain sebagainya. Semuanya itu merupakan perbuatan bidah manifes.
Berikut cuplikan singkat dari video kami, yang berjudul “Bidah Yahudi Vatikan II”.
Berikut suatu bidah lain yang menarik dari Benediktus XVI dalam perkara ini. Anda kemungkinan belum pernah melihat bidah ini diekspos di tempat lain.
Pada pertemuan dengan orang-orang Yahudi di tanggal 12 Sep. 2008, Benediktus XVI kembali mengajarkan bahwa orang-orang Yahudi adalah bangsa milik perjanjian Allah (ajaran semacam itu adalah bidah). Dan ia berkata:
Itu adalah bidah manifes. Kalau anda telah membaca Konsili Florence, anda tahu bahwa ada suatu definisi dogmatis yang mengajarkan bahwa sejak pemakluman Injil, orang-orang tidak dapat menaati Sabat Yahudi tanpa melakukan dosa berat dan kehilangan keselamatan, jika mereka tidak berpaling dari kesalahan-kesalahan itu.
Benediktus XVI justru mengajarkan hal yang sama sekali berkebalikan. Ia mengajarkan, bahwa orang Yahudi terlibat dalam praktik yang menguduskan dengan menaati Sabat Yahudi. Ia seorang bidah manifes.
Benediktus XVI menyangkal Kepausan. Sebagai contoh, di dalam bukunya yang berjudul “Principles of Catholic Theology”, yang dibahas oleh situs kami dalam sebuah artikel lengkap yang memuat bidah-bidah dan kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari buku itu, Benediktus XVI menjabarkan secara rinci apa saja ragam kemungkinan ekumenisme. Ia membahas posisi bahwa kaum Protestan dan “Ortodoks” Timur perlu menerima Konsili Vatikan I dan berkonversi. Pandangan itu ditolaknya secara eksplisit.
Menurut Benediktus XVI, pandangan bahwa orang Protestan dan “Ortodoks” Timur perlu menerima Vatikan I dan berkonversi bukanlah jalan untuk mencapai kesatuan. Di dalam buku yang sama ini ia menekankan gagasannya yang bidah, dengan menyatakan bahwa pandangan Katolik tentang keutamaan Kepausan tidak dapat dianggap mengikat kepada semua orang. Itu adalah bidah terang-terangan dan penyangkalan terhadap Konsili Vatikan I.
RATZINGER BERKATA BAHWA ORANG-ORANG KATOLIK TIDAK BOLEH BERPEGANG KEPADA VATIKAN I SEBAGAI SATU-SATUNYA “BENTUK” KEUTAMAAN KEPAUSAN YANG MUNGKIN ADA DAN SEBAGAI “BENTUK” YANG DIWAJIBKAN UNTUK SEMUA ORANG
Pada Hari Orang Muda Sedunia di tahun 2005, Benediktus XVI juga menolak ekumenisme pemulangan (yang berarti orang-orang non-Katolik perlu pulang ke Gereja Katolik), dan ia membuat banyak pernyataan bidah yang serupa. Ia berulang kali mengajarkan bahwa kaum “Ortodoks” berada di dalam Gereja, dan bahwa para pemimpin mereka adalah “gembala” di dalam Gereja. Semua ajarannya itu adalah bidah dan penyangkalan terhadap Konsili Vatikan I.
Benediktus XVI mengajarkan bahwa Protestantisme bahkan bukan suatu bidah.
BENEDIKTUS XVI BERKATA BAHWA PROTESTANTISME BUKANLAH BIDAH
Ia menyetujui Deklarasi Bersama antara Vatikan dan Lutheran tentang Doktrin Pembenaran, yang secara eksplisit mengajarkan keselamatan hanya karena iman dan bahwa kutukan-kutukan Konsili Trente tidak lagi berlaku kepada bidah-bidah Lutheran.
Benediktus XVI mengajarkan indiferentisme keagamaan.
Ia mengadakan pertemuan doa Assisinya sendiri, yang sarat penyembahan berhala. Ia mengajarkan Nestorianisme. Sebagai contoh, ia mengajarkan bahwa sang Sabda berdiam dalam diri Yesus, dan bukan kebenaran bahwa Yesus adalah sang Sabda.
BENEDIKTUS XVI SECARA TERANG-TERANGAN MENGAJARKAN BIDAH NESTORIANISME
Dan bahkan ketika di bawah Anti-Paus Yohanes Paulus II, sewaktu ia masih menjabat sebagai “Kardinal Ratzinger” dan “Prefek Kongregasi bagi Doktrin Iman”, Benediktus XVI adalah salah satu tokoh yang terpenting dalam kemurtadan Vatikan II. Contohnya, ia memegang peran kunci dalam menutup-nutupi kebenaran tentang Fatima.
Benediktus XVI berulang kali menyerang ineransi Kitab Suci dan keakuratan historisnya. Kami mendokumentasikan banyak contohnya. Sebagai contoh, di dalam buku “God and the World”, ia mempertanyakan apabila ada loh-loh batu seperti yang tercatat dalam Kitab Keluaran.
BENEDIKTUS XVI MENYANGSIKAN LOH-LOH BATU DARI KISAH KELUARAN
Itu adalah bidah manifes, karena kebenaran-kebenaran mendasar serta pernyataan-pernyataan Kitab Suci yang diwariskan oleh Gereja sebagai ilham Ilahi, merupakan dogma-dogma Magisterium biasa dan universal.
Di dalam versi bahasa Inggris dari bukunya yang berjudul “Jesus of Nazareth – Holy Week”, Benediktus XVI menyangkal keakuratan historis dari Matius 27:25. Kami punya artikel lengkap yang membahas buku itu saja.
BENEDIKTUS XVI MENGKRITIK INJIL MATIUS DAN MENOLAK KEAKURATAN HISTORISNYA
Ia berkata bahwa Matius tentunya tidak sedang menceritakan fakta historis. Pernyataannya itu adalah bidah.
Karya tulis Benediktus XVI sarat akan serangan-serangan satanik terhadap Kitab Suci, yang terkadang terlihat jelas, dan di lain waktu lebih licik dan tersembunyi.
BENEDIKTUS XVI BERKATA BAHWA KISAH PENCIPTAAN DALAM ALKITAB DIDASARI KISAH PENCIPTAAN PAGAN
Kami mengekspos karya tulisnya itu pada materi kami.
Benediktus XVI adalah seekor monster teologis! Dan kenyataan bahwa ia mengecoh banyak orang sehingga mengira dirinya itu konservatif (dan bahkan kaku) menyingkapkan besarnya delusi dan penyesatan serta ketidaktahuan yang ada pada masa kemurtadan Vatikan II ini di kalangan begitu banyak orang.
Kenyataannya, sehubungan dengan yang termuat dalam posisinya, Anti-Paus Benediktus XVI lebih buruk daripada Martin Luther. Ia mengajarkan beberapa bidah utama yang dianut Luther (seperti keselamatan hanya karena iman dan penolakan terhadap Kepausan), namun juga masih banyak lagi, termasuk bidah tentang agama-agama non-Kristiani, serangan-serangan terhadap Kitab Suci, dll.
BENEDIKTUS XVI MENDEFINISIKAN ISTILAH-ISTILAHNYA DAN MENYINGKAP KEMURTADAN TOTALNYA! MENGECUALIKAN EKSKLUSIVISME DAN MENERIMA INKLUSIVISME ATAU PLURALISME
Orang-orang perlu memahami bahwa kemurtadan Vatikan II serta para tokoh dan pemimpin utamanya ini – seperti Benediktus XVI – melambangkan serangan terakhir yang diupayakan Setan kepada Gereja Katolik. Para tokoh Vatikan utama Vatikan II itu dahulu dan sekarang merupakan orang-orang yang luar biasa jahat, yang memenuhi peranan bagi Iblis dalam pertarungan rohani yang terakhir. Dan kalau anda tidak menyadarinya, lantas anda tidak akan menyadari hal yang sedang terjadi di Roma dan yang telah berlangsung sejak Vatikan II.
Di samping menonton video yang kami sebutkan dan melihat dokumen-dokumen kami tentang dirinya, orang juga bisa saja pergi ke situs kami dan mencari kata-kata berikut: Benediktus XVI Yahudi, Benediktus XVI Islam, Benediktus XVI semua agama, dll.
Benediktus XVI Menghargai Semua Agama!
Dan anda sungguh akan menemukan berlusin-lusin artikel pada situs kami, yang mendokumentasikan secara rinci dan dalam konteks dan dari tulisan-tulisan resminya, kemurtadan dan indiferentisme totalnya, yang berlangsung secara konstan.
Dan kalau-kalau perkataannya tidak cukup untuk anda, coba anda pertimbangan perbuatan-perbuatannya. Berikut sebuah cuplikan singkat dari video kami yang berjudul, Vatikan II Adalah Agama Baru, sebuah video penting yang mengekspos beberapa saja contoh dari partisipasi Benediktus XVI dalam ibadat non-Katolik, suatu kegiatan yang secara spesifik dikutuk oleh para Paus dan Gereja Katolik, sebagai dosa berat publik dan perwujudan bidah.
Maka, menimbang fakta-fakta ini, sungguh menjijikkan ketika kita melihat begitu banyak kaum konservatif palsu yang memuji orang anti-Katolik ini, penjahat notorius ini! Sebagai contoh, Taylor Marshall membuat sebuah video lengkap tentang Benediktus XVI, dan tidak mengkritik ekumenisme sesatnya atau dosa-dosanya terhadap iman sama sekali! Itu adalah penipuan besar terhadap orang-orang!
Dan ada orang-orang yang tak terhitung jumlahnya di luar sana, yang berpikir bahwa Anti-Paus Benediktus XVI itu baik dan Katolik dan kudus. Mereka sungguh tidak mengerti apa yang sedang terjadi sama sekali.
Benediktus XVI memang punya karakter khusus sebagai seorang penipu. Ia melakukan beberapa hal yang konservatif, dan entah bagaimana berhasil membuat khalayak mengabaikan kejahatan-kejahatan serta keanti-Katolikkannya yang lain.
Masa kepemimpinannya dinubuatkan dalam Kitab Suci, seperti yang dibahas dalam video kami, Wahyu di Vatikan Sekarang.
Walaupun hal ini sama sekali bukan hal yang esensial untuk satu pun argumen kami, Benediktus XVI adalah raja ketujuh yang disebutkan dalam Kitab Wahyu, sehubungan dengan Pelacur Babel, dan kembalinya Roma pagan (yaitu binatang akhir zaman). Dan setelah ia mengundurkan diri, terjadilah keterkejutan dan ketakjuban yang besar.
Itulah alasan banyak orang yang sama ini juga sama-sama mencintai Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI, kendati dosa-dosa berat publik serta ekumenisme sesat mereka, namun demikian mereka merasa jijik akan Fransiskus, walaupun kerap kali Fransiskus hanya melakukan perbuatan yang sama, yang dilakukan kedua Anti-Paus itu.
Dan terkadang, Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI melakukan hal-hal jahat dan mengajarkan bidah-bidah yang tidak dilakukan atau diajarkan Fransiskus. Fransiskus hanya saja tidak punya sifat mengecoh atau karisma satanik yang dipunyai Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI, dan hal itu terkait dengan keterkejutan serta ketakjuban besar yang terjadi sehubungan kembalinya Roma pagan setelah raja ketujuh.
Beberapa orang mungkin berkata, “Tapi, kan, Benediktus XVI mengembalikan Misa berbahasa Latin”. Saya ingin sedikit mengomentari perkara itu.
Keputusan Benediktus XVI untuk memberi izin yang lebih luas untuk Misa berbahasa Latin, ketika kemurtadan Vatikan II sudah matang dan setelah ritus imamat baru yang tidak valid telah dipermaklumkan dan diimplementasikan, merupakan suatu keputusan yang diperhitungkan oleh Iblis, untuk menjaga orang-orang yang berpikiran konservatif tetap berada dalam Sekte Vatikan II dan di bawah para Anti-Paus Vatikan II. Supaya bisa memenangkan hal-hal tertentu, Iblis terkadang bersedia menyerah dalam hal-hal yang lain. Dan tentunya Iblis hanya dapat melakukan hal-hal yang diperkenankan kepadanya oleh Allah.
Prioritas Iblis adalah supaya orang-orang tetap berada di dalam Kontra-Gereja Vatikan II untuk menyambut kanonisasi palsu Anti-Paus Yohanes Paulus II, sebab sekalinya orang-orang menganggap si penyembah berhala dan pemurtad Anti-Paus Yohanes Paulus II itu sebagai seorang santo, mereka secara langsung terlibat dengan dosa-dosa terbuka yang dilakukan Yohanes Paulus II terhadap Perintah Allah yang Pertama. Itulah sebabnya penghormatan yang diberikan kepada gambar raja Romawi yang terluka merupakan nubuat kitab Wahyu.
Yang dimaksudkan dalam nubuat itu adalah kanonisasi palsu Anti-Paus Yohanes Paulus II dan kembalinya Roma pagan, seperti yang dibahas dalam video kami, Wahyu di Vatikan Sekarang.
Kami tidak akan membahas semua detailnya di sini. Orang-orang bisa menonton videonya.
Dan juga, ketika Benediktus XVI memberi izin yang lebih luas untuk Misa berbahasa Latin, kebanyakan “imam” yang mempersembahkannya juga tidak valid, sebab mereka ditahbiskan dalam ritus imamat baru Paulus VI yang tidak valid.
Dan seperti yang telah kita lihat di bawah Anti-Paus Fransiskus, izin itu hanya bersifat sementara dan sudah dipersempit.
Maka, termasuk peranannya sebagai seorang penipu, misi Benediktus XVI adalah bertindak supaya dianggap konservatif pada tingkatan tertentu – demi menjaga supaya orang percaya bahwa ada hidup dan harapan dalam Kontra-Gereja Vatikan II, walaupun sebenarnya tidak ada – sembari melaju dalam kecepatan penuh dengan indiferentisme, ekumenisme sesat, dosa-dosa terhadap iman, dll.
Namun dengan izin yang lebih luas untuk Misa berbahasa Latin (meskipun “Misa-Misa” itu tidak valid karena tidak dipersembahkan oleh para imam yang valid), beberapa orang memang menjadi tertarik dengan tradisi-tradisi agama Katolik, dan itu memang kejadian yang baik. Namun orang-orang itulah yang lalu bertanggung jawab untuk tertarik dengan lebih aktif, menggali lebih dalam dan mencari tahu yang sebenarnya terjadi. Informasinya sudah tersedia di luar sana, seperti pada materi kami. Iblis bersedia menghadapi kemungkinan bahwa beberapa orang akan tertarik dengan Tradisi Katolik, selama ia bisa menjaga banyak kaum semi-konservatif dan konservatif palsu di bawah para Anti-Paus Vatikan II.
Di samping orang yang memuji-muji Anti-Paus Benediktus XVI yang fasik itu, ada banyak kaum tradisionalis palsu yang berkata demikian: “Beristirahatlah dalam Damai” terkait Benediktus XVI, atau berkata bahwa kita hendaknya mendoakan dia.
Berikut salah satu contohmya, seorang imam tradisionalis palsu yang berkata demikian.
Mereka sama sekali salah, dan mereka menentang ajaran Katolik.
Hal ini sudah kami bahas sebelumnya. Kami telah mengutip para Paus dalam perkara ini. Gereja mengajarkan bahwa anda tentunya boleh mendoakan pertobatan orang non-Katolik, para pendosa publik, dll. ketika mereka masih hidup, tetapi anda tidak boleh berdoa bagi orang yang meninggal sebagai non-Katolik, atau bahkan bagi orang Katolik yang meninggal dalam keadaan dosa berat.
Sehubungan orang yang meninggal dunia, orang Katolik hanya diizinkan berdoa bagi orang yang meninggal sebagai Katolik dan sudah dibaptis, yang bebas dari dosa berat yang kentara. Pada waktu lalu kami telah mengutip para Paus dalam perkara ini, termasuk Paus St. Gregorius Agung dan Paus Gregorius III.
Namun berikut dua kutipan lain yang relevan terhadap perkara ini, dari seorang Paus Gregorius yang lain: Paus St. Gregorius VII, salah seorang Paus yang paling perkasa di dalam sejarah. Saya sudah membaca kesembilan buku dalam Register Buku Paus St. Gregorius VII.
Pada komentarnya di tahun 1082 tentang Pangeran Yordanus yang terekskomunikasi, Paus St. Gregorius VII berkata:
Maka kita di sini kembali melihat bahwa orang Katolik tidak diizinkan berdoa untuk orang-orang yang meninggal dalam ketidaktaatan kepada otoritas Kepausan, dan asas itu berlaku kepada semua pendosa serta bidah publik.
Paus yang sama ini juga mengajarkan asas yang sama pada tahun 1076, sehubungan Uskup Wilhelmus yang terekskomunikasi.
Namun Sri Paus lalu berkata bahwa bagi mereka yang tidak berkomunikasi dengan pihak terekskomunikasi, doa-doa boleh dipersembahkan kepada Tuhan – tetapi tidak boleh untuk orang yang berkomunikasi dengan pihak terekskomunikasi dan mati dalam keadaan itu. Maka kembali lagi, kita melihat bahwa orang Katolik tidak boleh berdoa untuk individu yang meninggal di luar persekutuan dengan Gereja atau dalam dosa berat.
Paus St. Gregorius VII mengutip asas ini, asas yang berasal dari Paus St. Leo Agung, yaitu bahwa
Gereja mengajarkan bahwa jika mereka dahulu tidak bersekutu dengan Gereja sebelum akhir hidup mereka, anda tidak boleh berdoa bagi mereka setelah mereka mati. Itulah ajaran Katolik, dan asas itu memang diikutsertakan ke dalam hukum kanon abad pertengahan. Asas itu juga terkait dengan alasan semua orang yang tak dibaptis, termasuk para katekumen yang belum dibaptis, tidak diberi penguburan Kristiani jika mereka meninggal tanpa Sakramen Pembaptisan. Itulah Tradisi kuno. Namun itu adalah sebuah topik yang agak terpisah.
Anti-Paus Benediktus XVI adalah seorang bidah dan pemurtad notorius, seorang pendosa publik yang sama sekali tidak memberi bukti dirinya bertobat atau meninggalkan ekumenisme sesatnya, namun justru mengikut Kontra-Gereja Vatikan II sampai akhir hayat dan merupakan salah seorang pemimpin sekte tersebut. Oleh sebab itulah ia tidak dapat dianggap telah mati sebagai orang Katolik, dan orang Katolik tidak boleh berdoa untuk dirinya. Itulah kebenarannya. Mereka yang secara salah berkata bahwa perbuatan ini menentang kasih, mereka tidak tahu yang sedang mereka katakan. Tidak, andalah yang tidak punya kasih Kristiani.
Fondasi dari kasih, seturut ajaran Paus Pius XI, adalah iman yang murni dan tidak ternodai.
Anda tidak bisa memahami kasih yang sejati ataupun memilikinya, jika anda tidak punya iman sejati. Allah mencampakkan orang-orang ke dalam Neraka untuk selama-lamanya kalau mereka menyangkal satu pun ajaran-Nya. Itulah hukum-Nya. Itulah yang dilakukan-Nya.
Selama berpuluh-puluh tahun, Anti-Paus Benediktus XVI telah meluncurkan serangan-serangan rohani kepada Tuhan kita, Gereja-Nya, Kepausan-Nya, dan dogma-dogma-Nya, dan ia sekarang menuai apa yang telah ditaburkannya. Kenyataan bahwa ia membuat beberapa pernyataan rohaniah sebelum kematiannya pada pangkalnya konsisten dengan peranannya yang satanik sebagai seorang penipu. Benediktus XVI tidak meninggalkan agama Vatikan II ataupun ekumenisme sesat Vatikan II. Tidak ada bukti untuk hal itu. Sebaliknya, ia terhubung dengan sekte Vatikan II dan merupakan salah seorang pemimpinnya sampai akhir hayat. Itulah kebenarannya. Perkara-perkara ini serta apa yang harus dilakukan, dibahas secara lebih rinci dalam materi kami. Orang-orang perlu menjadi Katolik tradisional, seperti yang dibahas materi kami.
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 3 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 4 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 4 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 4 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 6 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 6 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 7 bulanBaca lebih lanjut...